4 Contoh Konservasi Eksitu di Masyarakat Indonesia

Diposting pada

Konservasi Eksitu

Konservasi bisa dikatakan sebagai salah satu solusi atas beragam kerusakan lingkungan hidup yang disebabkan oleh manusia dan berbagai mahluk hidup lainnya.

Hal ini sangatlah baik mengingat sebagai alam tentu membutuhkan pelastarian lingkungan. Dengan demikianlah salah satu pelestarian yang dilakukan melalui ex situ. Dimana pelestarian ex situ ialah upaya perlindungan, pelestarian, pengelolaan, atau pemulihan satwa liar dan sumber daya alam seperti hutan dan air dari asalnya kemudian diletakan kedalam pengelolaan yang lebih baik, seperti menekankan pada perlindungan manusia.

Konservasi Eksitu

Definisi konservasi ex situ menjadi upaya pelestarian dari setiap keanekaragaman hayati yang berlangsung namun bukan pada habitat aslinya. Oleh karena itulah kawasan dalam jenis konservasi ex situ merupakan tempat yang sengaja dibuat untuk melindungi spesies yang terancam punah akibat habitat asli yang sudah rusak. Sehingga apabila spesies tersebut tetap bertahan pada habitat alami akan lebih berbahaya bagi kelangsungan hidupnya.

Contoh Konservasi Eksitu

Adapun contoh yang tergololong di dalam konservasi eksitu, antara lain;

  1. Bank Gen Benih

Konservasi Eksitu Bank Gen Benih
Bank Gen Benih

Konservasi eksitu dibuat untuk penyimpanan dalam kondisi dingin di mana benih-benih disimpan di bawah suhu dan kelembaban yang terkontrol, ini adalah cara termudah untuk menyimpan plasma bibit tanaman pada suhu rendah.

Benih yang diawetkan dalam kondisi yang terkendali (suhu minus) tetap memungkinkan untuk jangka waktu yang lama.

  1. Kriopreservasi

Konservasi Eksitu Kriopreservasi
Kriopreservasi

Kriopreservasi adalah aplikasi teknologi terbaru untuk pelestarian bagian arti biotik. Jenis konservasi ini dilakukan pada suhu yang sangat rendah (196 ° C) dalam nitrogen cair. Aktivitas metabolisme organisme ditangguhkan di bawah suhu rendah, yang kemudian digunakan untuk tujuan penelitian.

  1. Kebun raya

Konservasi Eksitu Kebun Raya
Kebun Raya

Kebun raya adalah tempat di mana bunga, buah-buahan dan sayuran ditanam. Kebun raya menyediakan keindahan dan lingkungan yang tenang. Sebagian besar dari mereka sudah mulai memelihara tanaman eksotis untuk tujuan pendidikan dan penelitian.

Selain itu, ekosistem dapat menyusut secara dramatis di daerah tersebut dan kehilangan banyak fungsinya, bahkan jika spesies penyusunnya berhasil bertahan hidup.

Konservasi diperlukan untuk mempelajari semua jenis kehilangan ini, memahami faktor-faktor yang menyebabkannya, mengembangkan teknik untuk mencegah kehilangan, dan, jika memungkinkan, memulihkan keanekaragaman hayati.

Beberapa contoh yang termasuk dalam kebun raya ini sendiri misalnya adalah ‘Kebun Raya Bogor yang ada di Provinsi Jawa Barat”.

  1. Taman Safari

Konservasi Eksitu Taman Sawari
Taman Safari

Salah satu contoh lainnya yang tergolong di dalam konservasi eksitu ini sendiri adalah taman sawari yang pengelolaannya untuk melestarian beragam tumbuhan yang mulai punah di Indonesia. Taman ini begitu fenomenal lantaran selain sebagai tempat wisata juga difungsikan oleh masyarakat sekitar untuk bisa memberikan keseimbangan lingkungan.

Syarat Pembuatan Konservasi Ex Situ

Pembuatan kawasan konservasi ex situ harus memenuhi syarat tertentu, yakni;

  1. Habitat buatan sesuai dengan habitat asli yang tidak terlalu besar, dan populasinya terbatas
  2. Lokasi kawasan tidak jauh dari pemukiman, hal ini dimaksudkan agar spesies tidak dapat dilepaskan secara liar, khususnya satwa. Karena hal tersebut dapat membahayakan manusia.
  3. Seseorang yang memasuki kawasan lebih mudah namun harus selalu menaati aturan. Misalnya pada penangkaran dan kebun binatang. Hewan-hewan yang hidup disana hidup pada tempat yang sudah disediakan dan memiliki jarak interaksi dengan manusia, sehingga kawasan ini aman untuk dikunjungi.
  4. Habitat asli dari spesies tersebut juga termasuk tempat yang juga akan mendapatkan perlakuan konservasi. Yaitu dengan langkah reforestasi agar habitat dapat difungsikan seperti sedia kala.

Ciri Konservasi Ex Situ

Beberapa karakteristik yang menjadi ciri khas dari konservasi ex situ ini, antara lain;

  1. Konservasi eksitu bentuk pelestarian yang dilakukan berada diluar habitat hewan/tumbuhan itu berasal.
  2. Konservasi esksitu peletarian dilakukan dengan langkah penanganan yang melihabatkan pengelolaan manusia. Misalnya dengan pembentukan taman safari yang dibuat untuk melindungi beragam tumbuhan langka yang hampir punah.
Kesimpulan

Dari berbagai penjelasan tentang esksitu yang menjadi salah satu bentuk konservasi dalam arti lingkungan tersebut, setidaknya perlu penagasan bahwa pelastaian ini dijalankan dengan mengeluarkan hawan/tumbuhan ke dalam pengelolaan manusia.

Oleh karena itulah melalui konservasi ex situ inilah setidaknya diyakni keanekaragaman hayati dan kelangsungan hidup banyak spesies dan habitat yang terancam karena aktivitas manusia dapat dipastikan bisa puluh secara bersangsur-angsur.

Nah, demikianlah serangkaian penjelasan serta pengulasan secara lengkapnya terkait dengan pengertian, ciri, syarat, dan contoh konservasi eksitu di masyarakat. Semoga melalui artikel ini memberikan wawasan serta menambah pengetahuan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *