20 Contoh Gejala Atmosfer dan Hidrosfer dalam Kehidupan Sehari-Hari

Diposting pada

Gejala Atmosfer dan Hidrosfer

Pernahkah kalian mempelajari pengertian asteroid? Jika ya tentunya kalian akan berpikir bagaimana jadinya jika asteroid yang berterbangan di luar angkasa keluar dari porosnya dan menabrak bumi. Ditakutkan yang terjadi adalah hujan meteor dan mengencam kehidupan di bumi. Faktanya, kejadian asteroid keluar dari porosnya hingga menabrak bumi terjadi setiap hari setiap waktu. Namun asteroid yang menabrak bumi akan terbakar saat melalui lapisan atmosfer.

Terbakarnya asteroid di atmosfer bumi disebabkan oleh lapisan ozon yang melindungi bumi. Lapisan ozon tersebut memiliki fungsi melindungi bumi dari ancaman berbagai macam bahaya yang timbul dari luar angkasa. Namun pemanasan global yang seiring terjadi tak henti-hentinya dapat menyebabkan meningkatnya suhu panas bumi. Hal tersebut dapat mengganggu kinerja dari lapisan ozon karena membuat bocor.

Terlebih lagi saat meningkatnya suhu udara di bumi dapat menyebabkan pencairan es yang berada di kutub. Es yang mencair membawa dampak naiknya permukaan air laut. Bertambahnya jumlah debit air di permukaan bumi ditambah dengan kenaikan suhu maka meningkatkan proses evaporasi (penguapan). Tingginya proses evaporasi dapat berakibat pada musim yang tidak menentu hingga terjadi hujan secara terus menerus di sebagian wilayah bumi.

Sepenggal cerita rangkuman materi diatas merupakan cuplikan dari gejala atmosfer dan hidrosfer dalam kehidupan manusia. Sejatinya dalam kehidupan ini tidak terlepas dari cabang ilmu geografi termasuk atmosfer dan hidrosfer. Gejala atmosfer dan hidrosfer pada hakikatnya banyak contoh yang dapat dipelajari. Pada artikel kali ini akan dijelaskan pengertian atmosfer, hidrosfer, dan contoh gejalanya, simak pembahasan sebagai berikut.

  1. Gejala Atmosfer

Pengertian atmosfer adalah cabang ilmu geografi yang membahas mengenai langit dan segala lapisannya. Lapisan atmosfer terbagi atas 5 bagian yaitu stratosfer, thermosfer, astenosfer, troposfer, dan eksosfer. Kelima bagian atmosfer tersebut memiliki fungsi sendiri-sendiri. Gejala yang ditimbulkan atmosfer tidak terlepas dari fungsi tersebut.

  1. Gejala Hidrosfer

Pengertian hidrosfer adalah cabang ilmu geografi yang membahas mengenai perairan di permukaan bumi dari mulai sungai, danau, rawa, payau, tambak, dan lain sebagainya. Hidrosfer sendiri memiliki gejala yang ditimbulkan secara alami maupun buatan.

Contoh Gejala Atmosfer dan Hidrosfer

Atmosfer dan hidrosfer saling berkaitan satu sama lain. Contoh nyata saja bisa dilihat dalam proses terjadinya hujan. Air yang ada di permukaan bumi menguap atas bantuan sinar matahari.

Penguapan tersebut akhirnya mengumpul jadi satu yang disebut sebagai awan. Awan yang telah bertambah massanya lama kelamaan akan mengeluarkan bintik air yang disebut hujan. Contoh lain dari gejala atmosfer dan hidrosfer dapat dilihat pada ulasan materi sebagai berikut;

  1. Fatamorgana

Fatamorgana umunya disebut sebagai ilusi. Yaitu halusinasi seseorang yang sedang menderita kepanasan dan membutuhkan air untuk bertahan hidup. Fatamorgana dialami seseorang yang sedang berjalan diatas gurun pasir. Mereka merasa kehausan serta kepanasan sehingga membutuhkan asupan air. Karena di padang pasir sejatinya tidak terdapat sumber mata air, maka khayalan akan bermain sehingga sekilas seperti melihat sumber mata air.

Sumber mata air yang terlihat secara khayal tersebut tidak sepenuhnya merupakan halusinasi. Ada penjelasan secara ilmiah dari ilusi tersebut. Yaitu panas matahari yang menyengat terlihat seperti air yang melayang-layang di udara. Penglihatan tersebut akhirnya dinamakan sebagai fatamorgana.

  1. Pencairan Es di Kutub

Kutub bumi terbagi atas 2 bagian yaitu kutub utara dan kutub selatan. Es yang selalu menyelimuti daerah kutub disebabkan karena matahari tidak menyinari daerah tersebut sepanjang tahun. Akhirnya daerah kutub diselimuti es pada permukaannya karena tidak mendapatkan energi panas matahari. Namun karena pemanasan global yang terus terjadi mengakibatkan suhu udara bumi semakin naik.

Naiknya suhu bumi membawa dampak mencairnya es di daerah kutub. Es yang mencair dapat menjadikan permukaan laut menjadi naik. Maka dari itu banyak terjadi abrasi (pengikisan tanah oleh air laut) di daerah sekitar pantai. Naiknya permukaan laut juga bisa mengakibatkan banjir rob, yaitu permukaan tanah yang lebih rendah dari lautan.

  1. Kilat

Kilat adalah bagian dari penjelasan tentang cahaya yang dibawa dari efek munculnya petir. Terkadang kita melihat kilat dahulu baru terdengar suara petir bergemuruh. Hal ini disebabkan karena kecepatan cahaya 5 kali lebih cepat dari kecepatan suara.

  1. Efek Rumah Kaca

Efek rumah kaca merupakan naiknya kadar karbondioksida yang terdapat di permukaan bumi. Tumbuhan yang memiliki sifat alami melakukan fotosintesis bermanfaat untuk pengurangan kadar karbondioksida.

Nah, karena jumlah tumbuhan yang semakin lambat laun menjadi sedikit maka bersamaan dengan hal tersebut kandungan kadar karbondioksida akan naik. Dari peristiwa tersebut menimbulkan suhu udara menjadi bertambah panas.

  1. Pelangi

Pengertian pelangi terjadi oleh pembiasan cahaya matahari dari presipitasi air hujan. Warna yang terdapat dalam pelangi yaitu merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu. Pembiasan cahaya tersebut karena disebabkan oleh rintik air hujan maka pelangi hanya dapat disaksikan setelah hujan reda atau di setiap wisata alam air terjun.

  1. Halo

Halo merupakan lingkaran pelangi yang mengelilingi matahari. Mengapa halo juga sering terlihat mengelilingi bulan? Hal ini dikarenakan bulan juga memantulkan cahaya matahari. Penampakan halo biasanya dapat disaksikan pada unsur cuaca dan iklim yang cerah.

  1. Aurora

Aurora merupakan penjelasan tentang pembiasan cahaya matahari yang bentuknya abstrak (tidak teratur). Gejala alam aurora terjadi karena sinar matahari tertutupi oleh awan cumulonimbus yang sedang menyebar terkena hembusan angin.

  1. Perubahan Iklim

Dataran tinggi umumnya memiliki iklim sejuk, sedangkan dataran rendah memiliki iklim panas. Pernahkan kalian merasakan dampak yang sebaliknya? Hal tersebut memang terkadang terjadi karena dampak yang terjadi dari efek rumah kaca.

  1. Bocornya Lapisan Ozon

Pemanasan global yang terjadi secara terus menerus dapat mengakibatkan kebocoran lapisan ozon. Lapisan ozon yang bocor bermula dari kadar kandungan karbondioksida yang semakin naik karena pengurangan jumlah pepohonan.

  1. El Nino

El nino merupakan angin panas yang membawa penguapan tinggi. Wilayah yang sedang mengalami el nino akan merasakan dampak kemarau panjang. Sebaliknya, hembusan angin yang membawa el nino mengakibatkan hujan secara terus menerus.

  1. La Nina

La nina merupakan angin dingin yang terjadi karena musim penghujan. Wilayah yang sedang mengalami la nina akan timbul hujan secara terus menerus hingga mengakibatkan naiknya kadar dalam pengertian curah hujan yang terjadi.

  1. Global Warming

Pengertian pemanasan global (global warming) merupakan sebutan untuk pemanasan global. Terjadinya global warming secara sederhana dapat dicegah dengan cara melakukan reboisasi atau program menanam 1 pohon tiap 1 orang.

  1. Kelembaban Udara

Daerah yang memiliki curah hujan yang tinggi maka kelembaban udara juga semakin tinggi. Sebaliknya, wilayah yang curah hujan rendah maka kelembaban udara juga semakin rendah. Rendahnya kelembaban udara membawa dampak kekeringan yang panjang.

  1. Awan

Awan adalah perwujudan dari adanya siklus hidrosfer yang dinamakan sebagai kondensasi (pendinginan). Pembentukan awan dimulai dari penguapan air laut (evaporasi) kemudian mengumpul menjadi satu yang disebut dengan awan.

  1. Pergeseran Iklim

Musim penghujan yang terjadi di Indonesia umumnya dimulai dari bulan Oktober dan berakhir di bulan April. Sedangkan musim kemarau terjadi dari Mei hingga September. Terkadang beberapa daerah sampai bulan Desember belum juga terjadi hujan. Fenomena ini dinamakan sebagai pergeseran iklim.

  1. Peningkatan Ketinggian Air Laut

Pengingkatan ketinggian air laut disebabkan karena pencairan es di kutub. Es yang ada di kutub mencair seiring dengan bertambahnya suhu dalam struktur bumi. Jika peningkatan air laut dibiarkan saja maka ditakutkan daerah pinggiran pantai akan terus menerus mengalami peristiwa abrasi.

  1. Suhu

Suhu merupakan ukuran adanya panas atau dingin suatu wilayah. Mengapa suhu masuk dalam kategori gejala atmosfer dan hidrosfer? Hal ini dikarenakan kedua gejala tersebit tidak terlepas dari kondisi panas atau dingin suatu wilayah.

  1. Tekanan Udara

Tekanan udara adalah kondisi dimana kadar oksigen menjadi indikator penentunya. Sebagai contoh, tekanan udara yang terdapat di puncak gunung lebih tinggi dibandingkan di daerah dataran rendah. Hal ini dikarenakan semakin tinggi permukaan bumi maka kadar oksigen akan semakin rendah.

  1. Terjadinya Hujan

Proses terjadinya hujan merupakan siklus hidrologi alami yang terjadi sepanjang waktu. Terjadinya hujan diawali dari air laut yang menguap karena radiasi sinar matahari. Uap tersebut mendingin dan menjadi awan. Awan yang terkumpul lama kelamaan menambah massa jenisnya hingga mengalami presipitasi air hujan.

  1. Penyerapan Air ke Dalam Tanah

Penyerapan air ke dalam tanah disebut sebagai peristiwa infiltrasi. Infiltrasi berfungsi sebagai penyediaan air tanah untuk keperluan fotosintesis pada tumbuhan. Air tanah yang tidak terserap oleh tumbuhan secara maksimal ditakutkan membawa dampak bencana tanah longsor.

Sekian penjelasan materi mengenai pengertian atmosfer, hidrosfer, dan contoh gejalanya dalam kehidupan manusia. Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi pembaca dalam hal menambah ilmu pengetahuan. Semangat dan terima kasih!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *