Provinsi Lampung adalah provinsi yang terletak di pulau sumatera, Provinsi Lampung memiliki 13 kabupaten yaitu, lampung barat, lampung selatan, lampung tengah, lampung timur, lampung utara, mesuji, pesawaran, pesisir barat, peringsewu, tanggamus, tulang bawang, tulang bawang barat, dan way kanan. pusat kota dan ibu kota lampung terletak di kota Bandar lampung dan kota Metro.
Pekerjaan penduduk disana mayoritas di bidang pertanian, perkebunan, nelayan, buruh jasa, nelayan, pegawai negri, dan karyawan swasta. Daerah lampung memiiki banyak wisata seperti pantai, pegunungan, dan ada peninggalan- peninggalan yang berasal dari prasejarah.
Desa Muara Baru
Desa muara baru ini terletak di kecamatan kebun tebu kabupaten lampung barat, desa ini biasa dibilang baru sesuai dengan nama desanya yaitu muara baru, desa ini dulunya tidak ada karena masih gabung dengan desa muara jaya 2, tepatnya pada tahun 2010 ada pemekaran desa yang mana desa muara jaya 2 ini di pecah menjadi dua desa yaitu muara jaya 2 dan muara baru.
Penduduk disana hanya memiliki 281 kartu keluarga itupun ada pendtang baru dari daerah lain. Sangat sulit bagi desa kecil ini untuk maju jika penduduk di desa ini tidak bersatu.
Perjalanan Menuju Desa Muara Baru
Perjalanan menuju Desa muara baru hanya bias mlalui jalur darat dengan kendaraan roda dua dan roda empat, dari pusat kota Bandar lampung untuk menuju desa muara baru ada dua jalur yang pertma lewat kabupaten tanggamus membutuhkan waktu 4 jam, jika memakai roda dua, 4 jam 30 menit. jalur ke 2 yaitu lewat kabupaten lampung tengah 4 jam 30 menit memakai roda dua dan jika memakai roda empat 5 jam 30 menit tanpa tol, 3 jam 30 menit jika memakai tol.
Ketika sudah sampai di kabuaten lampung barat di spanjang jalan banyak pepohonan yang masih rimbun dan pegunungan-pegunungan yang indah dan hawa yang sejuk karena memang daerah kabupaten lampung barat masih asri.
Dan jika malam hari masih ada beberapa jalan yang minim peneran gan lampu jalan yang membuat suasana terasa seram.
Berburu Hewan Kijang di Hutan Muara Baru
Tidak jauh dari desa muara baru masih ada hutan yang mana masih ada hewan-hewan salah satunya hewan kijang masih ada orang yang hobi berburu. masyarakat disana sebagan percaya tentang konon jika orang yang akan berburu tersebut tidak meminta izin kepada kuncen atau leluhur ia tidak akan bertemu hewan kijang yang ada malah menemukan babi hutan.
Maka dari itu setiap orang yang ingin berburu biasanyameminta izin terlebih dahulu lewat ritual-ritual yang di percaya disana. Namun ada sebagian warga disana tidak mempercaya ihal tersebut karena balik lagi ke kepercayaan masing-masing.
Perkembangan Pembangunan di Muara Baru
Pada awal pekon ini terpisah, pembangunan dari segi jalan, sekolah, tempat pengajian anak(TPA) di desa ini belum begitu baik, jalan disana masih tanah dan bebatuan sehingga ketika hujan deras sangat becek, seiring waktu berjalan sekarang jalan disana sudah di cor dan aspal, jembatan juga masih kayu irigasi sungai yang kurag besar yang kadang jika hujan deras menguap ke jalan menghambat perjalanan penduduk yang igin keluar desa. dari segi sekolah, paud, tk, dan sekolah dasar sekarang sudah ada sehingga meringankan penduduk disana karena tidak perlu mengantar anak dengan jauh. Mungkin dengan adanya perpecahan desa ini memuat wilayah muara baru bisa menjadi cepat maju.
Budaya yang terdapat di Desa Muara Baru
Budaya di desa ini sangat beragam, desa tersebut banyak sekali suku, budaya, dan ras. Namun, pebedaan tersebut tidak membuat desa ini pecah karena penduduknya saling bersatu dan saling mendukung satu sama lain. Untuk bapak-bapak disana setiap bulan penduduk disana mengadakan gotong royong membersihkan badan jalan yang sudah rimbun oleh rumput dan untuk ibu-ibu setiap hari jum’at mengadakan acar pengajian.
Solidaritas disana masih sangat tinggi ketika ada suatu keluarga ada acara hajatan mereka saling membantu satu sama lain agar acara bisa berjalan dengan lancar. Pnduduk disana tidak peduli dengan perbedaan latar belakang yang dimiliki mereka lebih mementingkan solidaritas bagaimana caranya desa ini bias maju.
Profesi Penduduk di Desa Muara Baru
Penduduk di sana rata-rata berprofesi petani kopi dan petani padi, mereka memanfaatkan lahan yang dulunya hutan blantara dan mereka saling bergotong royong untuk mengubahnya menjadi perkebunan kopi. Biasanya kopi di panen satu tahun sekali dan lanjut di proses melalui gilingan, dulu mereka menggiling dengan alat dan diputar dengan tangan sendiri sekarang mereka mempunyai mesin giling yang memudahkan mereka mengolahnya setelah digiling mereka menjemur kopi tersebut di halaman rumah mreka, setelah kering lanjut digiling kembali untuk memisahkan kopi dan cangkang nya lalu mereka menjual nya dan hasil tersebut yang mereka gunakan untuk memenuhi kebutuhan mereka, jadi tidak heran disana ada musim paceklik (musim dimana para penduduk mengalami perekonomian yang turun).
Batu Prasejarah
Di desa muara baru, memiliki prasejarah yang unik yaitu batu yang tersusun yang sekarang dinamakan Batu Jaya, masyarakat mempercayai ituadalah peninggala orang zaman dahulu karena batu-batu itu tersusun.
Tidak hanya disitu di kecamatan kebun tebu ada beberapa peninggalan batu yang sama yang sekarang dinamakan batu berak, dan batu jagur.
Penduduk disana pernah mendengar suara ledakan yang begitu besar tetapi tidak tau dari mana, mereka mempercayai suara itu berasal dari batu jagur, memang di antara batu jaya dan batu berak batu jagur ini terkeal angker karena ada pohon beringin yang besar yang membuat batu ini terkesan seram ketika di sore dan malam hari.
Namun ada sebagian warga tidak mempercayai hal tersebut karena menurut sebagian penduduk jika memang ledakan tersebut dari batu tersebut itu tidak logis dan tidak masuk akal. Hal ini memang tidak logis jika di fikirkan dengan logika namun dunia sepiritual itu bisa saja terjadi.
Itulah saja penjelasan yang bisa dibagikan pada kalian tentang adanya deksripsi dari Desa Muara Baru Kecamatan Kebun Tebu Kabupaten Lampung Barat Provinsi Lampung. Semoga dapat berguna bagi kalian semuanya ya.
