Keteguhan dan Olog Gading Kecamatan Teluk Betung

Diposting pada

Keteguhan dan Olog Gading Kecamatan Teluk Betung

Kota Bandar Lampung adalah kota yang memiliki banyak keberagaman budayanya. Beragam suku yang ada di Lampung. Ada banyak kecamatan yang ada di Kota Bandar Lampung salah satunya kecamatan Teluk Betung Timur.

Banyak sekali keunikan yang ada di kecamatan Teluk Betung Timur ini, seperti adanya beberapa kelurahan, laut, rumah adat dan masih banyak lagi. Beberapa kelurahan yang ada di Teluk Betung Timur ini seperti kelurahan Keteguhan dan kelurahan Olog Gading ini memiliki ciri khasnya tersendiri.

Kelurahan Keteguhan

Keteguhan adalah tempat saya tinggal. Disini masyarakatnya seperti di kota kota pada umumnya, ramai namun sedikit individualis tidak seperti di desa yang kekerabatannya cukup dekat satu sama lain. Tetapi, masyarakat disini masih antusias jika ada perayaan besar atau hari hari besar, seperti 17 Agustusan, Maulid Nabi Muhammad SAW., Ira Miraj, pawai obor dan masih banyak lagi.

Tetapi, jika ada acara pernikahan orang yang punya acaranya jarang sekali menggunakan bantuan tenaga tetangganya mereka kebanyakan hanya menggunakan tenaga dari saudaranya saja. Gotong royong dan ronda malam masih diterapkan disini.

Tidak hanya para orang tua saja yang antusias, tetapi para anak muda pun ikut serta dalam acara tersebut. Dan setelah gotong royong kerap kali warganya mengadakan makan siang bersama sama untuk mempererat tali silaturahmi. Tetapi, untuk ronda malam sudah jarang dilaksanakan walaupun sudah ada pembagian jadwalnya.

Di Keteguhan ada pekon yang cukup terkenal dan mungkin banyak orang yang sudah tau. Nama pekonnya yaitu Pekon Ampai. Iya, mungkin bagi sebagian orang sudah tidak asing lagi dengan nama tempat tersebut.

Karena, dulu beberapa kali tempat itu kesorot media tv lampung dan berita. Pekon ampai dikenal cukup negatif bagi sebagian orang yang sudah tahu. Mungkin jika harus pergi kesana banyak orang yang menolaknya.

Karena, pekon ampai dikenal sebagai pekon yang masyarakatnya banyak yang melakukan transaksi jual beli narkoba. Sudah ada beberapa yang tertangkap polisi, tetapi mereka masih saja tidak jera jera. Tapi, kita sebagai masyarakat sekitarpun tidak boleh melebelkan tempat itu semua warganya sama, karena tidak semua yang tinggal di pekon itu melakukan hal negatif yang sama. Tetapi, sekarang sudah tidak pernah terdengar lagi tentang berita itu atau ada orang yang tertangkap oleh polisi lagi.

Kelurahan Olog Gading

Kelurahan Olog Gading bertempat tidak jauh dari kelurahan keteguhan. Banyak sekali keunikan kebudayaan yang masih ada disini. Masyarakat yang tinggal disini hampir semuanya bersuku Lampung. Jadi, banyak sekali kebudayaan suku Lampung yang dulu masih dilestarikan sampai sekarang.

Contohnya seperti, terdapat rumah ada Lampung yaitu rumah Sesat Agung di Olog Gading. Letaknya tidak jauh dari gapura selamat datang di Olog Gading dan berada tepat dipinggir jalan. Jadi , ketika kita ingin melihat rumah adat tersebut bisa dilihat dari pinggir jalan saja.

Karena tidak sembarang orang bisa masuk kesana. Jika kita ingin masuk kesana harus meminta izin terlebih dahulu kepada ketua adat yang tinggal disana. Rumah adat itu biasanya digunakan jika ada acara tertentu saja. Terkadang sering didatangi mahasiswa untuk meneliti dan juga sering dipakai untuk background membuat vidio tarian lampung.

Selain itu, kebudayaan Lampung yang masih dilestarikan sampai sekarang yaitu acara lempar selendang muli mekhanai. Jadi, ketika ada perkumpulan dari beberapa pekon maka acara lempar selendang muli mekhanai akan terlaksana.

Cara mainnya yaitu, semua muli mekhanai dari beberapa pekon duduk secara berhadapan dan ketika sudah dimulai maka akan ada musik Lampung yang akan mengiringi acara tersebut. Hanya ada 2 selendang, satu selendang untuk muli dan satunya lagi untuk mekhanai.

Ketika musik hidup maka selendang itu akan dipakaikan ke ke orang random, selendang muli dipakaikan untuk mekhanai dan begitupun sebaliknya selendang mekhanai dipakaikan untuk muli. Ketika musik sudah berhenti maka orang terakhir yang memakai selendang akan dikenakan hukuman.

Biasanya hukumannya mekhanai ditantang untuk merayu muli menggunakan puisi Lampung. Tetapi tidak lah mudah untuk mengadakan acara perkumpulan beberapa pekon ini. Karena pasti ada saja bentrok dari pekon pekon lain.

Tetapi tahun kemarin diolog gading berhasil mengadakan acara ini lagi. Yaitu acara perkumpulan pekon, dengan pekon yang datang mencapai 10 pekon. Itu seperti gebrakan sehabis covid-19 karena semenjak adanya covid-19 acara tersebut sudah lama sekali tidak dilaksanakan.

Jadi setelah covid mereda maka diadakannya lagi acara tersebut dan acaranya pun terlaksana dengan baik dan lancar. Acara itu pun guna untuk mempererat tali silaturahmi antara beberapa pekon yang hadir.

Dalam acara pernikahan pun di Olog Gading masih menerapkan adat lampung atau rangkaian upacara adat lampung. Seperti, ngarak pengantin dengan silat dan diiringi rebana. Juga upacara ngadok masih terlaksana disana. Ngadok itu seperti upacara pemberian gelar kepada pengantin.

Itulah saja informasi yang bisa dibagikan pada kalian semuanya tentang adanya bahasan Kelurahan Keteguhan dan Keluarahan Olog Gading Kecamatan Teluk Betung Kota Bandar Lampung Provinsi Lampung. Semoga saja dapat berguna bagi kalian semuanya.

Diah Ainurrohmah Adalah Alumni Jurusan Geografi dan Saat Ini Sedang Proses Penyelesaian Program Pascasarjana Geografi di Kampus Negeri Jawa Tengah