Ketika ingin memasuki jalan tirtaria, pastinya sebelum itu melewati pasar yang terkenal di kelurahan way kandis, yaitu pasar kandis. Sebelum memasuki jalan tirtaria, Pasar way kandis berada di jalan ratu di balau way kandis tanjung senang kota bandar lampung. Pasar tersebut cukup besar dan ramai tak hanya menjual sayuran yang biasa di jajakan di pasar.
Pasar way kandis banyak sekali toko toko baju yang bisa di temui di pinggir jalan, Selain itu banyak sekali food street yang dijual dan beberapa penjual ikan hias. Biasanya pada pagi dan siang hari masyarakat sangat ramai yang bertransaksi jual beli di pasar tersebut.
Jalan tirtaria keberadaanya tidak jauh dari keberadaan pasar way kandis, mungkin sekitar 200 meter dari keberadaan pasar dengan jalan tirtaria. Jalan tirtaria berada di sebelah kiri jika dari keberadaan pasar way kandis tersebut.
Perjalanan menuju tirtaria
Ketika memasuki jalan tirtaria pertama kali yang dilihat bahwa banyak sekali pemukiman warga. Tetapi tidak menutup kemungkinan bahwa jalan tersebut hanya pemukiman. mungkin jalan tirtaria terlihat sepi jika dilihat oleh pendatang baru tetapi banyak sekali usaha usaha kecil yang bisa dilihat jika mulai memasuki jalan tirtaria.
Mulai dari foto copy, barber shop, tukang jahit, konter pulsa, bahkan rental ps. Untuk jalanan yang berada di tirtaria cukup bagus, tidak berlubang. Ketika memasuki lebih dalam di jalan tirtaria kita bisa melihat ada beberapa sawah yang terbentang luas, tetapi yang sangat unik di samping sawah tersebut ada butik kecil dan beberapa pohon yang berada di dekat butik tersebut. Jika di pagi hari di jalan tirtaria sangat sejuk.
Di jalan tirtaria jika di telurusi lebih dalam memiliki kunikan yang cukup banyak, seperti gang yang di namakan dengan nama bunga bunga. Jika di jejeran rumah sebelah kiri yang memiliki gang dinamai gang mawar, dan jika di jejeran rumah sebelah kanan yang memiliki gang dinamai gang melati. Saya tinggal di salah satu gang tersebut yaitu di gang melati 7.
Ketika memasuki gang melati 7 dapat dilihat beberapa rumah warga, rumah saya jika dilihat dari awal memasuki gang terletak di belokan kiri tepatnya di samping masjid.
Kagiatan atau tradisi yang berada di jalan tirtaria melati 7
Kegiatan yang saya ketahui atau tradisi di melati 7 yaitu menyawer. Saweran atau menyawer adalah tradisi yang berasal dari adat sunda. sebagai rasa syukur seseorang terhadap apa yang mereka dapatkan ataupun yang di alami.
Menyawer sendiri adalah kegiatan memberikan uang dengan cara melempar ke keramaian untuk menjadikan sebuah keseruan tersendiri bagi yang menyawer maupun warga yang disawer. Menyawer sendiri tergantung acara yang di selenggarakan seperti apa yang dapat menentukan nominal uang yang akan di sawerkan.
Misalnya Ketika di acara pernikahan biasanya nominal uang yang akan di sawerkan itu lebih besar, dari kisaran dua puluh ribu rupiah bahkan sampai seratus ribu rupiah. Tidak hanya uang saja yang di lemparkan tetapi uang tersebut di campurkan dengan beras putih dan kunyit baru setelah itu di lemparkan.
Ada makna di balik uang, kunyit dan beras putih ini, seperti uang dimaknai sebagai simbol kemakmuran, lalu kunyit dilambangkan sebagai emas yang dapat di hargai selayaknya menghargai sebuah emas, yang terakhir beras putih di maknai sebagai kedamaian dalam rumah tangga, Biasanya tradisi ini yang melemparkannya yaitu kedua pengantin yang membelakangi warga, seperti posisi melempar bunga yang biasa di lakukan pengantin saat di pernikahan.
Dan warga beramai ramai berebut uang yang di sawerkan. Tak hanya di pernikahan tradisi atau kegiatan saweran dapat di lakukan Ketika seorang ibu yang berniat untuk menyawerkan uang atas rasa syukur ketika anaknya bisa berjalan, dan nominal uang yang biasa di sawerkan berbeda dengan saweran ketika acara pernikahan.
Dari pengamatan saya di lingkungan rumah ketika ada acara saweran, biasanya jika rasa syukur Ketika seorang anak bisa berjalan ini adalah dengan uang koin. Jika dari pengamatan saya, saya perkirakan uang koin yang di lemparkan itu berkisar seratus rupiah sampai lima ratus rupiah tetapi terkadang nominal paling besar yaitu lima ribu rupiah.
Jika di acara pernikahan uang kertas dengan beras, sedangkan rasa syukur yang ini adalah dengan menggunakan uang koin, beras, dan permen. Tradisi saweran ini biasanya di ikuti oleh anak anak bahkan orang dewasa, karena dapat membuat acara yang di selenggarakan menjadi lebih seru dan menantang, bahkan mereka rebut rebutan dalam mengambil uang yang telah di lemparkan.
Saweran juga dapat menumbuhkan rasa kedekatan antara keluarga maupun tetangga, saweran atau menyawer sama saja seperti bentuk sedekah kecil dengan sedikit keseruan yang dialami.
Itulah saja informasi yang bisa dibagikan pada kalian semuanya tentang adanya Jalan Tirtaria Kelurahan Way Kandis Kecamatan Tanjung Senang Kota Bandar Lampung Provinsi Lampung. Semoga saja memberikan wawasan bagi kalian ya.