Desa Sumbersari Mandah Kecamatan Natar

Diposting pada

Desa Sumbersari Mandah Kecamatan Natar

Keunikan di desa saya yaitu Desa Sumbersari Mandah, Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan. Desa saya mayoritas di huni oleh suku Jawa. Disini masyarakatnya lumayan banyak yang masih mengandalkan alam sebagai mata pencarian dan sumber pangan yaitu mayoritas bermata pencaharian petani dan berkebun. Tetapi, sekarang ini masyarakat di desa saya tergolong sudah mengalami kemajuan di bidang mata pencaharian yang sudah sangat beragam.

Dulu masyarakat desa saya kurangnya pengetahuan di bidang lain sehingga mayoritas anak putus sekolah demi merawat sawah dan kebun milik orang tuanya. Kebiasaan bergotong royong juga masih melekat di desa saya yaitu seperti membersihkan aliran air sawah, satu bulan sekali membersihkan rumah semua tetangga di sekitar yang biasa dilakukan oleh bapak-bapak di lingkungan rumah saya, membersihkan mushola ketika menjelang Ramadhan atau Idul Fitri tiba dan acara penting islami lainnya.

Kehidupan di desa kami masih terbilang asri dan nyaman dengan banyaknya pepohonan yang ditanam di depan lahan setiap rumah, orang-orang yang ramah tamah, mereka juga masih mempertahankan kebiasaan secara turun temurun.

Malam Satu Suro dan Khataman Al Qur’an Pada Malam ke 27 Ramadhan

Masyarakat desa memiliki adat istiadat dan tradisi yang dari nenek moyang kami hingga generasi penerus yang masih di pegang teguh hingga kini.

Tradisi yang sering kami lakukan dari zaman dahulu yaitu seperti malam satu suro membawa makanan bebas menu apa saja dengan jumlah perorang di setiap keluarga masing-masing, acara yang berlangsung berlokasi di perempatan atau pertigaan jalan setiap desa, dengan tujuan memberikan keselamatan desa di malam satu suro yang di percayai malam keramat oleh suku Jawa.

Selain itu juga ada tradisi yang mungkin ada beberapa desa memiliki kesamaan seperti di desa saya yaitu khataman Al Qur’an di malam ke 27 Ramadhan dengan cara menyediakan makanan yang sesui oleh tradisi jawa kami dengan memanggang 2 ayam jago sebagai menu utama dan menu lainnya sebagai pelengkap kemudian makan bersama dengan tetangga-tetangga lainnya, ada juga makanan yang di bungkus daun pisang untuk di bawa pulang, jadi semuanya mendapat bagiannya secara merata baik yang ingin makan di tempat maupun yang ingin di makan di rumah.

Masyarakat kami percaya bahwa malam khataman adalah malam yang paling di rindukan kebersamaannya untuk saling bercengkrama dengan hangat antara masyarakat satu dan lainnya. Bagi para tetua di desa saya, tradisi-tradisi seperti ini harus terus dilakukan dan dilestarikan oleh kami para generasi penerus agar tidak melupakan tradisi suku asalnya. Banyak sekarang anak muda yang malu dengan tradisi suku nya karna dianggap kuno.

Padahal tradisi ini lah yang membangun masyarakat menjadi erat dengan nilai-nilai yang ditanamkan sejak dahulu nenek moyang. Dengan nilai-nilai dan norma baik dari agama maupun tradisi  kita di bentuk menjadi pribadi yang sopan dan santun serta berkepribadian yang luhur.

Pemanfaatan Irigasi Air Untuk Pengairan Sawah

Di desa saya ada satu PT terkenal di Lampung yang menghasilkan batu dan pasir untuk material pembangunan rumah, di daerah PT tersebut ada sebuah danau yang lumayan besar dan dalam, airnya tidak pernah mengering walaupun musim kemarau tiba. Biasanya danau ini di manfaatkan warga setempat untuk mengaliri sawah-sawah mereka. Jadi setiap tahunnya bisa dua kali panen jika mengandalkan danau ini.

Jika gagal panen kemungkinan besar di sebabkan oleh hama tanaman, tetapi rata-rata keuntungan di sawah warga setempat sangat lumayan hingga banyak sekali distributor yang sering membeli padi di desa kami. Selain padi, jagung dan singkong adalah tanaman yang sering ditanam di desa kami.

Banyak anggota pertanian yang memberikan penyuluhan agar kemajuan hasil lahan kebun kemudian memberikan pupuk gratis sebagai harapan warga desa memiliki semangat untuk memberikan hasil tanam yang maksimal untuk menjadi bahan pangan yang berkualitas. Dengan arahan pihak pertanian warga kami di berikan pengetahuan lebih, bagaimana merawat dan menjaga padi dengan lebih baik.

Kesenian Kuda lumping dan Pencak Silat Setia Hati Terate

Selain mata pencaharian, adat istiadat, tradisi, nilai-nilai dan norma yang mengatur hubungan antar warganya, desa saya mempunyai kesenian kuda lumping dan pencak silat Setia Hati Terate. Kesenian yang di wariskan ini sudah banyak sekali komunitasnya hingga sekarang.

Setiap malam kuda lumping dan pencak silat ini sering berlatih dengan ketua kesenian dan para pemuda pemudi desa. Hingga di desa kami di bangun patung lambang pencak silat Setia Hati Terate sebagai simbol kebanggaan kami akan kesenian Jawa.

Semua kebudayaan yang dimiliki oleh setiap orang pasti mempunyai satu kesatuan untuk membentuk kelompok yang satu dengan yang lain, tanpa kelompok suatu kebudayaan atau organisasi tidak akan berjalan dengan baik karena kebersamaan menciptakan sebuah hubungan sosial. Interaksi sosial seperti ini harus terus ditingkatkan menjadi suatu hal bermanfaat bagi lingkungan sekitar agar desanya mempunyai keunikan dengan karakteristiknya masing-masing.

Itulah saja deskripsi singkatnya tentang adanya Desa Sumbersari Mandah Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan Provinsi Lampung. Semoga saja memberikan wawasan bagi kalian yang sedang membutuhkannya.