Sumatra utara adalah salah satu provinsi dari pulau Sumatera yang beribu kota di Kota Medan.Sumatra Utara ini memiliki 8 etnis asli, diantaranya Batak Toba, Karo, Simalungun, Mandailing, Pak-pak, Melayu, Nias.Sumatra Utara ini terkenal juga karena banyaknya tempat wisata yang sangat bagus dan lumayan terkenal di berbagai provinsi lain seperti danau Toba,Parapat,Samosir,tipang mas,Bakara,Balige.
Seperti yang sudah saya sebutkan di atas, salah satu penduduk etnis asli di Sumatra Utara ini yaitu suku Batak Toba. Sama dengan suku-suku yang lain, suku Batak Toba ini memiliki banyak kesenian seperti seni tari, seni rupa, seni musik, seni sastra dan kerajinan dan di Batak ini memiliki tari yang disebut tari tortor
Sungguh unik bukan,mengapa saya katakan unik hal karena tempat nya yang membuat kita betah untuk tinggal si sana. walaupun seperti desa tapi cuaca yang di sana sangat bagus dan setiap orang juga pasti akan suka jika berkunjung ke tempat sana.
Dan tidak lupa juga banyaknya lagu batak yang banyak mengandung makna seperti Hodo boruku tampuk ni pusu pusuki yang sangat mengapresiasi. Lagu tersebut menceritakan betapa cintanya seorang ayah kepada putrinya.
Desa Matiti ll
Tradisi yang ada di Desa kami yaitu desa Matiti ll terbilang unik karena dulu rumah di desa kami ini rumahnya terbuat dari bahan kayu dan papan.dan disetiap samping rumah pasti ada kayu bakar yang digunakan untuk persiapan memasak dan kayu rumah itu juga bisa digunakan sebagai alat perabotan rumah tangga seperti kursi meja dan lemari.
Walaupun bahannya terbuat dari kayu ataupun papan tapi hasilnya pasti baik.Dan tak lain juga didesa kami ini ada yang disebut dengan bayon bayon ini digunakan untuk membuat tas pesta tas ransel ,tikar dan banyk lagi.
Dan disetiap desa kami ini setiap melakukan pesta harus mengatakan sebuah pepatah (pantun)atau bisa disebut dengan umpasa-umpama dalam bahasa Batak, dan dijadikan sebagai pegangan hidup oleh masyarakat suku Batak Toba dalam melakukan suatu tindakan baik dalam bercakap atau sedang melakukan sesuatu. Dan setiap orang batk terutama di desa kami ini sering melakukan pesta yang disebut pesta saur matua
Batak Toba ini dulunya lebih bangga membuat pesta besar pada saat kematian orang tua mereka yang sudah saur matua atau sari matua. Saur matua adalah sebutan untuk orang tua yang meninggal yang anaknya sudah menikah semua mempunyai cucu sedangkan sari matua adalah sebutan untuk orang tua yang meninggal namun anaknya masih ada yang belum menikah.
Pesta besar-besaran diadakan untuk orang tua yang saur matua ini sebenarnya dilakukan untuk menunjukkan kepada orang kalau anak-anak dari orang tua itu mampu. Itulah cara yang dulu dilakukan masyarakat Batak Toba untuk menghormati orang tuanya.
Dan saya juga akan bercerita mengenai pakaian dahulu pakaian di desa kami sangat sopan dan sangat menghargai kaum laki laki dan tidak ada satupun yang menggunakan celana” pendek atau baju baju ketat yang sangat tidak sopan.
Pemakaman di Desa Kami
Di desa kami disebut dengan kuburan atau tambak di dalam kuburan itu atau begini setiap orang yang meninggal harus keluarga itu sendiri dari nenek dan kakek tua sampe cucu cunya.dan itu disusun secara teratur dan tidak boleh ada kesalahan dan setiap ada kesalah itu melanggar aturan.Dan di dalam tambak itu hanya berisi kelurga tersebut tidak ada orang lain pun yang bisa masuk ke dalam tambak itu kecuali keluarga itu sendiri dan begitu juga orang” lain membangun tambak sendiri dan tidak boleh keluarga asing pun yang dapat memasuki tambak tersebut.
Dan satu lagi setiap desa kami itu memiliki nilai-nilai normal terutama dalam bersikap serta sopan santun yang sangat terjalin dengan baik dan semua orang-orang sangat menaati itu.
Terutama anak-anak remaja yang selalu berperilaku sangat sopan terlebih kepada orang tua maupun yang lebih tua dari mereka apalagi saat pada saat itu orang-orang belum mengenal dengan gadget atau handphone apalagi dahulu kesopanan itu sangat di depankan jadi semuanya terjalin dengan bersama atau dengan gotong royong dan semuanya saling menghargai dan tidak melanggar HAM.
Cerita saya setelah desa kami mengalami perubahan
Setelah berkembang nya zaman terlebih untuk sekarang ini mengalami perubahan yang sangat besar dulu rumah-rumah di desa kami hanya terbuat dari papan ataupun kayu saja tetapi sekarang sudah mulai terbuat dari batu bata, semen, atau keramik dan barang” yang dulu tidak dimiliki seperti mobil karena dulunya mobil agak jarang.Dan untuk sekarang sudah jarang lagi atau tidak ada lagi yang menggunakan kayu untuk dibakar karena sudah adanya kompor gas. Dan mengenai kuburan ataupun tambak tadi tradisinya tetap sama untuk sekarang
Itulah saja informasi yang bisa dibagikan tentang adanya Desa Matiti ll Kecamatan Dolok Sanggul Kabupaten Humbang Hasundutan Provinsi Sumatera Utara. Semoga saja memberikan wawasan bagi kalian semuanya lho ya.