Candi Rejo merupakan desa yang terletak diperbatasan antara Lampung Tengah dan Lampung utara desa ini masuk kedalam kabupaten Way Pengubuan dengan luas kurang lebih 23554 km dengan jumlah penduduk 35406 orang.
Setiap kelurahan biasanya didominasi oleh suku yang berbeda beda. Contohnya di desa ini yaitu, Pasar lama dan pasar baru di dominasi oleh orang orang imigran Jawa dan Padang. Kemudian Banjar Kertarahayu padat penduduk bersuku Sunda atau imigran Jawa Barat, dan sisanya adalah orang bersuku Jawa.
Lalu Banjar Ratu didominasi oleh orang orang bersuku Lampung asli. Saya bertempat tinggal di Candi Rejo bagian Pasar Baru dan keluarga saya termasuk keluarga bersuku Jawa.
Rasa Kesolidaritasan yang Tinggi dan Keeratan Masyarakat Satu dengan yang Lain
Menurut analisis saya selama saya dibesarkan didesa ini saya menyimpulkan beberapa kebiasaan baik dan buruknya sikap, kebiasaan, serta kebudayaan penduduk setempat. Yang pertama setiap event atau acara penting seperti peringatan hari kemerdekaan masyarakat setempat akan mengadakan lomba lomba seperti desa lainnya yang kemudian lomba tersebut akan diikuti oleh berbagai kalangan baik dewasa, remaja dan anak kecil untuk meramaikan acara tersebut.
Biaya yang diperlukan akan ditanggung panitia dengan cara menarik dana kesetiap rumah dengan besaran jumlah tidak ditentukan alias seikhlasnya. Tidak hanya ittu, apabila masyarakat memang sedang butuh hiburan maka akan ada perwakilan yang mengajukan kepada kepala desa atau pak RT untuk mengadakan hiburan atau biasanya mereka sebut “nanggap”.
Hiburan yang diadakan yaitu “nanggap wayang” yang dialokasi kan dilapangan besar desa kemudian ditonton oleh sanak saudara tanpa mengeluarkan biaya karena biayanya ditanggung oleh dana yang sudah ditarik panitia melalui masing masing rumah berdasarkan jumlah yang sudah ditentukan. Desa inipun sering mengadakan acara gebyar sholawat.
Acara tersebut berisi sholawat sholawat dan kajian yang akan disampaikan para ulama atau habib. Acara ini diadakan dalam rangka menjalin silaturahmi antar masyarakat dan menambah ilmu agama. Setiap malam sebelum hari raya idul fitri atau adha penduduk setempat akan melakukan pawai obor dengan berbagai macam pertunjukkan setelahnya.
Kegiatan ini dilakukan malam hari sampai dengan selesai.. Keikutsertaan masyarakat tersebutlah yang menjadikan alasan mengapa desa ini dianggap unik mereka mengikuti rangkaian acara yang dibuat dengan seksama tanpa adanya kerusuhan.
Penyimpangan Sosial Penduduk Desa
Masing – masing tempat pasti terdapat fenomena sosial termasuk terjadinya penyimpangan sosial. Penyimpangan paling terkenal didesa ini yaitu pencurian dan kecanduan narkoba. Biasanya para pelaku paling banyak ditemukan adalah seorang remaja tanggung dari usia kurang lebih 17-25 tahun.
Penyimpangan ini sulit untuk dikendalikan karena kebanyakan dari pelaku adalah keluarga dari pegawai sipil misalnya polisi atau berteman baik dengan mereka. Maka hal tersebut akan menjadi tameng untuk mereka dalam menutupi kejahatannya.
Adapun jika mereka tertangkap maka akan mudah lepas kapan saja apabila pelaku mampu membayar biaya untuk keluar dari sel. Saya pernah beberapa kali melihat beberapa masyarakat melakukan transaksi narkotika. Mereka melakukan transaksi ditempat yang sepi atau waktu dimana orang orang sedang beristirahat.
Orang orang tersebut menggunakan masker dan membawa sebuah bungkus kecil tertutup kain hitam yang berisi obat obatan terlarang tersebut. Tetapi, sudah beberapa kali desaa ini melakukan razia dan pernah mendapat remaja umur 18/19 tahun melakukan transaksi disebuah rumah makan dengan alasan ia dititipkan mengantar barang barang tersebut yang nantinya akan diberikan imbalan dengan jumlah besar.
Pencurian dan pembegalan sering terjadi didesa ini biasanya di jam tengah malam. Namun, pernah terjadi pencurian disebuah masjid besar pada jam sholat magrib saat bulan ramadhan yang menjadi pusat perhatian masyarakat agar lebih berhati hati lagi dalam menjaga barang yang mereka miliki. Hal ini menimbulkan kesadaran masyarakat terkait keamanan desanya agar menciptakan inovasi agar kejahatan didesa tersebut berkurang.
Salah satu paling mendasar terjadinya hal tersebut yaitu dikarenakan faktor kemiskinan dan banyaknya remaja pengangguran didesa ini. Dimana gaya hidup dan kebutuhan hidup sama sama dinomor satukan tetapi tidak mempunyai penghasilan yang cukup untuk memenuhi keduanya. Maka muncul lah dibenak mereka dan melakukan banyak cara untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan.
Disisi lain hal inilah yang menjadi pertimbangan bagi mereka untuk memilih antara kuliah atau bekerja. Didesa ini tidak semua orang mampu dan tidak semua orang pun ingin dalam berkuliah. Banyak remaja disana yang berfikir bahwa kuliah berujung tak bekerja maka akan sia sia. Mereka yang merasa bahwa hidup menghabiskan masa muda dirumah dan menganggur dibiayai orang tua lebih baik daripada berkuliah yang berakhir tetap menganggur. Pemikiran pemikiran tersebut sudah menjadi budaya bahwa berkuliah tidak begitu penting.
Demikian desa ini dijabarkan melalui analisis saya untuk mengenalkan kepada pembaca seperti apa dan bagaimana gambaran kebudayaan disana. Tidak bisa dipungkiri bahwa baiknya sebuah daerah merupakan fenomena sosial yang sudah pasti terjadi.
Harapannya untuk setiap desa diindonesia dapat mengembangkan pola berfikir mereka agar lebih inovatif dan kreatif lagi dalam menjaga desa mereka.
Semoga saja adanya informasi tentang deskripsi Desa Candi Rejo Kecamatan Way Pengubuan Kabupaten Lampung Tengah yang dibagikan di atas dapat memberikan wawasan bagi kalian semuanya yang sedang membutuhkannya.