Desa Way Muli Kecamatan Sukaraja

Diposting pada

Desa Way Muli Kecamatan Sukaraja

Bingung mungkin kata itu yang bisa mendeskripsikan saya ketika mendapat penugasan ini. Saya lahir dan besar di Kecamatan Sukarame, Bandar Lampung. Jujur saya bingung ketika disuruh untuk menceritakan keunikan tempat saya lahir tapi saya terfikir satu hal “kenapa saya ga menceritakan saja kampung halaman saya?”, kalimat itu muncul disela kebuntuhan saya mencari keunikan tempat saya lahir.

Ya saya lahir dan besar di Kota Bandar Lampung tapi saya memilih untuk menceritakan kampung halaman saya, kampung tempat ibu saya tercinta dilahirkan, tempat dimana saya merasa tenang di tengah hiruk pikuk kehidupan kota, tempat itu bernama Desa Way Muli banyak cerita terjadi disana, banyak hal unik yang bisa saya ceritakan dan tiap kali saya menceritakan pengalaman saya disana tidak pernah sekalipun saya tidak merasa excited, saya selalu senang ketika menceritakan hal ini kepada teman- teman saya. Mungkin pak dosen mau membaca pengalaman saya dan segalah hal unik yang ada disana.

Provinsi Lampung memiliki berbagai macam keunikan dan landscape yang sangat indah, terletak dibagian selatan Pulau Sumatera Menjadikan Lampung pintu gerbang yang menguhubungkan Pulau Jawa dan Sumatera melalui pelabuhan Bakauheni, Lampung juga menjadi tempat pertama program transmigrasi terjadi membuat Lampung begitu beragam. Begitu juga kampung halaman saya yaitu Desa Way Muli, Lampung Selatan

Desa Way Muli

Desa kecil ini terletak di pesisir pantai Lampung selatan, setiap saya pulang kampung saya selalu melewati jalur darat dengan menggunakan bus ataupun kendaraan pribadi. Perjalanan menuju ke kampung halaman jadi memori yang sangat lekat di kepala saya.

Perjalanan pulang kampung adalah hal yang tidak akan terlupakan. Melewati jalan lintas Sumatera, lalu belok kanan dan melewati pesisir pantai. Pemandangan indah yang saya liat, tiap kali saya liat kearah kanan saya melihat lautan yang begitu luas dan tiap kali saya melihat ke kiri saya meliat pegunungan Rajabasa yang begitu tinggi, momen itu sangat indah. Sangat menempel di ingatan saya.

Berenang itu hal pertama yang saya pikirkan ketika saya sampai ke kampung halaman, layaknya anak kecil yang dibelikan mainan baru saya begitu senang ketika ingin berenang. Ada banyak pantai indah di desa ini, bahkan salah satunya menjadi top 40 wisata pantai indah di Indonesia, selain pantai sebagai tempat wisata pantai juga menjadi sumber penghasilan bagi sebagian masyarakat desa mereka menghabiskan waktu sebagai nelayan begitu juga beberapa saudara saya.

Desa ini terbilang unik. Keunikan-nya adalah bahasa-nya mayoritas penduduk desa ini menggunakan Bahasa Sunda sebagai bahasa sehari-hari, seperti yang saya ceritakan diatas hal ini tidak terjadi begitu saja melainkan karena banyak masyarakat suku sunda yang bertransmigrasi ke Lampung tepatnya di desa saya, bahkan ibu saya pun bersuku Sunda.

Jadi ketika saya pulang kampung saya berkomunikasi dengan Bahasa Sunda tapi tidak seperti Bahasa Sunda di Jawa Barat, Bahasa Sunda yang digunakan disini cenderung lebih kearah Sunda Kasar.

Keindahan Alam

Seperti cerita saya diatas keindahan alam di desa saya sangat indah. Dikelilingi pegunungan Rajabasa yang memalingkan pandangan mata dan ditemani deretan pantai yang begitu indah membuat saya tidak pernah bosan ketika saya pulang kampung.

Gunung Rajabasa

Pegunungan Rajabasa yang melintang di setiap jalur pantai membuat landscape yang cantik, gunung utama-nya adalah Gunung Rajabasa dengan ketinggian 1300-an MDPL. Saya punya pengalaman mendaki gunung ini, Di kalangan para pecinta alam maupun pendaki di Lampung, terutama Lampung Selatan, Gunung Rajabasa merupakan salah satu gunung yang wajib “ditaklukkan”.

Ada banyak keistimewaan dari gunung yang berada di ujung Selatan Pulau Sumatera ini. Gunung Rajabasa secara geografis berada di Kecamatan Kalianda Kabupaten Lampung Selatan. Terdapat berbagai potensi yang dimiliki Gunung Rajabasa seperti potensi energi panas bumi, potensi konservasi, dan juga potensi wisata.

Potensi wisata yang berada di sekitar Gunung Rajabasa juga tak kalah menarik. Ada aliran air yang jernih, adanya air terjun yang indah, serta sumber mata air panas yang berada tepat di kaki gunung ini.
Fun fact Gn. Rajabasa adalah gunung berapi vulkanik

Ada satuhal unik ketika saya berada di puncak gunung yaitu

Misteri Danau dan Batu Cukup

Gunung Rajabasa juga menyimpan misteri sama halnya dengan gunung-gunung di Indonesia lainnya. Masyarakat di sekitaran Gunung Rajabasa dan para pendaki mempercayai adanya Danau Misteri dan Batu Pancukupan atau Batu Cukup yang dipercaya tak semua orang mampu melihatnya.

Jika kebetulan ‘beruntung’ ditampakkan wujud danau tersebut, pendaki akan melihat danau berisi air super jernih. Ada yang percaya danau di Gunung Rajabasa itu akan tetap kering walaupun diguyur hujan deras. Keyakinan lain mengatakan danau di Gunung Rajabasa sebenarnya memiliki air, namun entah mengapa hanya cukup dipergunakan sebagai sumber minum pendaki.

Ada juga yang mempercayai bahwa di gunung ini ada yang namanya Batu Pancukupan atau batu cukup. Batu cukup ini berada tepat di tengah danau. Menurut sejarah dinamai batu cukup karna dahulu batu ini dipercaya menjadi tempat bertapa dan bermusyawarah para leluhur.Konon ceritanya batu ini mampu menampung berapapun jumlah orang yang menaikinya sehingga disebut Batu Cukup. Di daerah Batu Cukup inilah dipercaya sebagai pusat mistis Gunung Rajabasa.

Air Terjun Way Tayas

Selain gunung dan laut air terjun juga ada disini. Air terjun Way Tayas memiliki keindahan yang alami dengan ketinggian sekitar 69 meter, di bagian bawahnya terdapat kolam yang dapat digunakan untuk berenang dengan kedalaman tidak sampai 2 meter.

Suasana perkebunan kopi dan kakao menjadi penambah nilai eksotik dalam perjalanan mencapai air terjun yang terletak dibawah kaki Gunung Rajabasa ini. Air terjun Way Tayas ini masih sangat asri, alamnya juga masih sangat bagus.

Bahkan, disana juga masih terdapat hewan-hewan seperti monyet dan siamang yang bergelantungan dari satu pohon ke pohon lainnya. Dalam Bahasa Lampung nama air terjun Way Tayas berasal dari kata, Way (air) dan Tayas berasal dari kata Tayos yang berarti tak pernah mati, jadi dapat diartikan Way tayos adalah Air yang tak pernah mati.

Pengelolaan air terjun ini pun masih dilakukan oleh desa setempat dan warga yang memiliki kebun di daerah tersebut.

Untuk mencapai ke air terjun ini tidak sulit, tergolong mudah dan tidak begitu ekstrim, pengunjung harus menempuh jarak 17 kilometer dari pusat kota Kalianda. Rute untuk menuju ke air terjun Way Tayas melalui jalan menuju arah Kecamatan Rajabasa Kabupaten Lampung Selatan. Dari Kota Kalianda terus ke arah kawasan wisata Lampung Selatan yang melewati banyak wisata pantai, seperti pantai Guci Batu Kapal, pantai Canti, pantai Banding Resort, terus sebelum pantai Wartawan, kita akan menemukan plank Kawasan Wisata Gunung Rajabasa, atau tepatnya di sungai Way Tayas, atau penunjuk lainnya daerah persawahan di pinggir jalan pada Kecamatan Rajabasa.

Dari plank menuju air terjun Way Tayas tersebut masuk terus dengan menanjak jalan yang masih dionderlagh (berbatu). Setelah dijalan onderlagh tersebut terus menanjak hingga nanti bertemu jalan setapak yang bisa dilewati dengan berjalan kaki atau mengendarai sepeda motor, namun pengunjung juga harus ektra hati-hati karena jalannya yang cukup licin dan terjal. Pengunjung juga akan disuguhkan pemandangan yang indah, tidak akan membuat rasa bosan atau capek.

Pantai yang Begitu Indah

Obyek Wisata Pantai Kedu Warna menjadi pilihan tepat bagi para pecinta wisata bahari dan para pencinta indahnya panorama matahari terbenam atau sunset.

Pantai Kedu Warna populer karena keunikannya yang menghadap ke arah barat. Hal ini menjadikan posisi pantai yang satu ini sangat cocok untuk melihat sunset. Selain itu, mengusung tema modern serta pasir pantainya terbentang luas nan halus, menjadikan objek wisata ini makin cantik dan menarik.

Pantai Kedu Warna beralamat di Jalan Sinar Laut No. 54 Kelurahan Way Urang, Kecamatan Kalianda, Kabupaten Lampung Selatan. Lokasinya yang hanya sekitar 10 menit dari pusat Kota Kalianda ini menjadi salah satu destinasi wisata bahari strategis yang menarik dari dikunjungi saat liburan.

Fasilitas yang disediakanpun lengkap, seperti mushala, gazebo, kamar mandi, ruang ganti, dan kolam pemancingan. Kolam pemancingan ini diberikan secara gratis untuk pengunjung oleh pengelola pantai tersebut.

Pemandian Air Panas Way Belerang Kalianda

Pemandian Air Panas Way Belerang Kalianda dapat dijadikan sebagai pilihan lokasi terbaik untuk menghabiskan waktu bersama orang-orang tersayang.

Di lokasi tersebut, tersedia dua kolam air panas berukuran besar seperti kolam renang pada umumnya. Kolam air panas ini dapat dinikmati para pengunjung untuk berendam atau sekedar duduk di pinggir kolam sambil mencelupkan kakinya ke dalam kolam.

Berendam di air panas Way Belerang dipercaya masyarakat setempat dapat menyembuhkan penyakit kulit, seperti gatal-gatal. Disisi lain, juga bisa memberikan rasa relaksasi pada tubuh.

Untuk menuju lokasi ini terbilang sangat mudah, hanya dengan menempuh jarak sekitar 2 kilometer dari pusat kota Kalianda. Pengunjung juga bisa menggunakan kendaraan roda dua atau kendaraan roda empat untuk menuju lokasi.

Kesimpulan

Menceritakan tentang kampung halaman saya adalah hal yang sangat personal untuk saya, ada banyak kenangan terjadi dari saya kecil hingga beranjak dewasa, sampai kapanpun desa ini memiliki tempat di hati saya.

Itulah saja penjelasna singkat ataupun deskripsi tentang adanya Desa Way Muli Kecamatan Sukaraja Kabupaten Lampung Selatan Provinsi Lampung. Semoga dapat berguna bagi kalian semuanya yang sedang membutuhkannya.

Diah Ainurrohmah Adalah Alumni Jurusan Geografi dan Saat Ini Sedang Proses Penyelesaian Program Pascasarjana Geografi di Kampus Negeri Jawa Tengah