Sungkai Utara Kecamatan Bunga Mayang Desa Tanah Abang

Diposting pada

Sungkai Utara Kecamatan Bunga Mayang Desa Tanah Abang

Lampung merupakan daerah yang terdapat di ujung pulau Sumatera yang berbatasan langsung  dengan pulau jawa yang dipisahkan oleh selat sunda, Lampung menjadi pintu utama menuju pulau Sumatera melalui jalur darat dari pulau Jawa. Lampung memiliki salah satu daerah yang dibilang unik karena pelestarian adat di Sungkai Utara, Kecamatan Bunga mayang, Kabupaten Lampung Utara. Sungkai Utara ini menjadi daya Tarik tersendiri bagi Masyarakat luar lampung dan Masyarakat Lampung itu sendiri.

Sungkai Utara bisa dikatakan unik bukan karena faktor wilayah nya yang membuat Sungkai Utara, akan tetapi Masyarakat Sungkai Utara pun masih menggunakan tradisi yang diturunkan dari orang tua dahulu seperti tradisi “Begawi dan Hibal intar padang” yang terdapat disana

Sungkai Utara

Tradisi yang dimiliki oleh Sungkai Utara bisa dibilang unik karena cara Masyarakat tersebut melakukan acara pernikahan dan pengambilan gelar yang berbeda yang terdapat disana. Tradisi unik tersebut dinamakan “Begawi dan hibal intar padang”.

Sungkai Utara memiliki banyak sekali keragaman adat disana akan tetapi yang menjadi daya Tarik tersendiri bagi Masyarakat lampung dan luar lampung yaitu adat Begawi  dan hibal intar padang ini.

Perjalanan Menuju Sungkai Utara

Perjalanan menuju ke Sungkai Utara lumayan jauh dari pusat Kota Bandar Lampung, ditambah lagi akses jalan yang jelek menuju kesana yang menambah durasi waktu perjalanan kurang lebih sekitar 100km dari Bandar Lampung melalui jalur darat atau sekitar 3 jam dari pusat kota Bandar Lampung.

Untuk rute menuju ke Sungkai Utara sendiri bisa melalui jalan tola atau jalan lintas sumatera, akan tetapi lebih banyak orang menggunakan jalur tol dikarenakan akan lebih menghemat waktu di perjalanan dari pada melalui lintas sumatera

Seserahan Begawi di Sungkai Utara

Seperti yang banyak orang tahu, seserahan sangat penting dalam pernikahan apalagi seserahan dalam acara adat Begawi yang menggunakan seserahan yang tidak biasa (bisa dibilang mahal) tergantung dari permintaan mempelai Perempuan atay juga dari kesepakatan dua belah mempelai. Akan tetapi kebanyakan seserahan dalam adat begawi berupa, yaitu: kebau, 50 gram emas murni, dan lain sebagainya.

Dari seserahan ini yang menjadi daya tarik tersendiri dalam acara begawi dikarenakan seserahan dalam adat begawi ini dibilang sedikit berbeda dari acara pernikahan yang lainnya, ini pula yang membuat Masyarakat dari luar lampung dan Masyarakat lampung ini sendiri menjadi exited dalam mengikuti acara adat begawi itu sendiri.

Tradisi Adat Begawi

Begawi atau Gawi merupakan suatu perayaan atas hasil kerja adat dalam komunitas masyarakat Lampung. Salah satu bentuk paling penting dalam acara ini adalah Begawi Cakak Pepadun. Adapun masyarakat etnis atau suku bangsa Lampung yang melaksanakan Begawi Cakak Pepadun hanyalah yang berasal dari kelompok adat Lampung Pepadun.

Istilah Pepadun sendiri berasal dari nama salah satu perangkat yang digunakan dalam begawi, yaitu singgasana dari kayu yang menyimbolkan suatu status sosial dalam keluarga.

Di singgasana inilah gelar adat diberikan setelah orang yang ingin mendapat kenaikan status dari gelar tersebut diharuskan memberikan uang dan menyembelih kerbau dengan jumlah tertentu (biasanya 2 kerbau atau lebih dan maharnya sekitaran 400 jutaan atau lebih, tergantung permintaan dari pihak perempuan.

Namun rata-rata adat lampung pepadun khususnya di wilayah Kota Bumi atau Blambangan Lampung Utara, maharnya segitu). Sementara itu, begawi dapat diartikan sebagai “suatu pekerjaan” atau “membuat gawi”. Bagi masyarakat Lampung Pepadun, begawi cakak pepadun sifatnya wajib dilakukan oleh seseorang sebelum menyandang hak untuk menduduki posisi penyimbang yang dilakukan oleh lembaga perwatin adat.

Cerita Singkat Proses Adat Begawi di Sungkai Utara

Upacara begawi cakak pepadun sekaligus menjadi penanda perbedaan kebudayaan antara masyarakat Lampung Pepadun yang mendiami wilayah tengah dan Lampung Saibatin yang mendiami daerah pesisir Lampung. Upacara adat besar yang disertai pemberian gelar atau juluk adok memang menjadi ciri khas dari adat Lampung Pepadun.

Setiap orang memiliki kesempatan untuk melakukan peningkatan status adatnya dengan melakukan upacara ini yang mengharuskannya membayar sejumlah uang (dau) dan hewan ternak kerbau. Jumlah uang dan kerbau yang harus dibayarkan tergantung dari seberapa tinggi peningkatan status adat yang diinginkan, jika status adat yang diinginkan semakin tinggi, maka uang dan kerbau yang harus diserahkan jumlahnya juga semakin banyak.

Dalam begawi, terkandung nilai-nilai egaliter dan keterbukaan karena setiap orang yang menyelenggarakannya bisa mendapatkan gelar adat sementara masyarakat Lampung Saibatin hanya mengenal pemberian gelar adat berdasarkan garis keturunan. Selain itu, dalam masyarakat Lampung Saibatin orang yang berhak menerima gelar adat hanya laki-laki yang sudah menikah.

Ini tentu berkebalikan dengan apa yang ada dalam begawi yang dilakukan masyarakat Lampung Pepadun di mana perempuan dan orang yang belum menikah juga bisa mendapatkan gelar. Adat Lampung mengenal sifat keterbukaan ini dengan prinsip nengah nyappur, yaitu membuka diri kepada masyarakat agar memiliki pengetahuan luas, lalu neumi nyimah yang artinya bersikap murah hati dan ramah kepada setiap orang.

Pendapat Pribadi Mengenai Adat Begawi

Lampung merupakan wilayah yang banyak sekali tentang keunikan adat, budaya, tempat wisata, dan kulinernya, pendapat saya tentang upacara adat Begawi ini ialah acara yang sangat menarik untuk sekedar di ikuti terlebih dalam proses yang terdapat dalam acara begawi itu yang sangat menarik dan seru untuk di ikuti.

Itulah saja deskripsi singkatnya tentang adanya Sungkai Utara Kecamatan Bunga Mayang Desa Tanah Abang Provinsi Lampung. Semoga saja memberikan wawasan bagi kalian yang sedang membutuhkannya lho ya.