Lampung adalah sebuah pulau yang berada di ujung pulau sumatera yang memiliki keunikan wisata budaya, salah satunya adalah kampung gunung sugih kabupaten lampung tengah, wisata budaya yang ada di lampung memiliki keunikan yang berbeda dengan daerah lain yang ada di kabupaten di luar lampung.
Mengapa dikatakan unik? Bukan hanya karena tempatnya yang unik melainkan sebuah tradisi didalamnya yang turun temurun masih dijaga oleh generasi penerus.
Tugu Pepadun
Jika kita sudah memasuki area atau kawasan kabupaten gunung sugih, sudah pasti pandangan mata kita langsung tertuju kepada salah satu ciri ke khasannya yang indah dan mencolok yang menandai bahwa kita telah tiba disana.
Yaitu dengan adanya tugu pepadun yang berupa empat tangan melebar keatas bewarna mencolok merah keemasan dengan diatasnya yang ditutupi dengan berbagai warna macam payung. Payung tersebut dinamakan sebagai payung agung yang melambangkan tingkat kedudukan penyimbang atau kepala adat. Banyak orang yang sengaja bersinggah ke tugu ini dan menjadikan spot untuk berfoto atau update status bahwa mereka telah tiba di kabupaten gunung sugih. Bentuk dari tugu tersebut memiliki makna tersendiri.
Disamping itupula gunung sugih memiliki bangunan yang indah dan megah yaitu berupa balai kencana adat atau sesat agung mergo unyi.
Sebuah bangunan yang digunakan masyarakat adat untuk melaksanakan prosesi adat baik berupa cakak pepadun maupun musyawarah mufakat (ngerecako). Sesat agung balai kencana mergo unyi kampung gunung sugih terletak di pusat kota lampung tengah. Yaitu desa gunung sugih kecamatan gunung sugih.
Desa Gunung Sugih
Tradisi yang ada di desa gunung sugih sangat unik soal pengambilan gelar adat setelah pernikahan. Dimana proses di desa gunung sugih kecamatan gunung sugih ini dilakukan dengan temu juluk dan menginjak kepala kerbau.
Pesta adat lampung yang dikenal dengan istilah begawi adalah tradisi adat dengan cara memotong kerbau serta kedua pengantin menginjak kepala si kerbau istilah ini biasanya disebut ngilik ulu kibau (temu juluk). Banyak masyarakat adat percaya status sosial mereka dilihat dari pelaksaan begawi cakak pepadun (pengambilan gelar kehormatan)
Perjalanan dan Proses Begawi Cakak Pepadun
Untuk melakukan begawi adat cakak pepadun,membutuhkan proses dan tahapan yang harus dilalui oleh calon penyimbang (kepala adat) baik penyimbang tiyuh maupun penyimbang marga,proses begawi cakak pepadun dilaksanakan di sesat adat (rumah adat) dan dilanjutkan dengan temu juluk
Sesat Adat dan Juluk Anek Gunung Sugih
Bangunan megah yang ada ditengah perkampungan masyarakat adat inilah yang disebut sesat agung. Sebuah bangunan yang berfungsi sebagai tempat berkumpul dan musyawarah. Sesat agung atau balai kencana adat juga menjadi objek wisata dari luar daerah. Sebab bangunan ini unik dan megah berbeda dengan bangunan bangunan lainnya.
Sesat adat atau Balai kencana adat gunung sugih lampung tengah merupakan satu diantara bangunan terindah dan megah yang memiliki ruang terluas dibandingkan bangunan sesat atau balai adat kampung lain
Tidak Semua Bisa Begawi Adat
Faktanya tidak semua masyarakat bisa melaksanakan pesta adat begawi,sebab pesta adat begawi memiliki aturan dan syarat serta persetujuan penyimbang asalnya. Sebuah budaya sakral yang masih tetap berlangsung hingga saat ini. Pelaksaannya sesuai dengan titi gemeti(aturan) adat lampung serta musyawarah penyimbang adat.
Pelaksaannya sesuai dengan aturan atau titi gemetei yang ada,masyarakat atau kelompok yang ingin melaksanakan upacara begawi adalah seseorang yang mampu menaikan kewajiban dan syarat syarat.
Cerita di Anek Gunung Sugih, Lampung Tengah
Dulu sempat ada cerita yang beredar dari mulut ke mulut ditengah masyarakat. Pesta adat begawi dahulu kala sebelum memotong kerbau yaitu memenggal kepala manusia (Titi Gemetei) dan sejarah ini lebih dikenal dengan istilah irau isau. Calon penyimbangpun diwajibkan mempunyai budak (beduwo) guna melayani kebutuhan mereka.
Beduwo (budak) sangat familiar dalam setiap masyarakat penyimbang dalam masyarakat lampung. Penyimbang dalam masyarakat lampung adalah kedudukan sosial tertinggi dalam tatanan budaya lampung dalam anek (desa) gunung sugih. Tatanan kedudukan penyimbang tersusun dan sesuai urutan sesuai kedudukannya dalam adat.
Ketentuan dan Syarat Begawi Adat Anek Gunung Sugih Lampung Tengah
Penduduk setempat masyarakat anek(adat) gunung sugih memiliki syarat dan ketentuan dalam pelaksaan begawi adat (cakak pepadun) masyarakat adat tetap menjunjung tinggi Titi Gemetei (aturan) yang terus dijaga dalam ketentuan pelaksanaan begawi adat lampung (cakak pepadun)
Sebuah tradisi sacral dan indah dalam menarik wisatawan dalam maupun luar dalam mengembangkan pengerakan masyarakat luas tentang budaya lampung atau anek(desa) gunung sugih kabupaten lampung tengah
Anek (desa) gunung sugih lampung tengah dalam melaksanakan begawi atau cakak pepadun dipimpin oleh penyimbang adat dan protokol gawi. Begawi atau cakak pepadun jika masih mengikuti aturan dahulu bisa memakan waktu paling singkat tujuh hari tujuh malam.
Itulah saja informasi yang bisa dibagikan pada kalian semuanya tentang adanya Deskripsi dari Desa Gunung Sugih Kecamatan Gunung Sugih Kabupaten Lampung Selatan Provinsi Lampung. Semoga saja dapat bertguna bagi kalian semuanya.