Patahan horst atau sesar adalah batas antara dua badan dari batuan yang telah mengalami gerakan relatif di permukaan bumi. Terkait hal ini mencerminkan bahwa gempa yang ada di planet bumi tidak selalu terjadi pada sesar yang ada, akan tetapi begitu gempa terjadi karena sesar akan terjadi pada batuan di lokasi.
Disisi lain, terdapat banyak contoh patahan horst yang ada di Indonesia dan beberapa balahan dunia. Yang sampai saat ini masih bisa begitu nyata untuk dilihat.
Pengertian Horst
Horst adalah salah satu jenis patahan normal, hal ini lantaran dalam prosesnya mengalami pengangkatan sehingga posisinya lebih tinggi dibandingkan dengan wilayah dan perwilayahan yang ada di sekitarnya. Sehingga horst sendiri dapat memiliki penampang simetris atau asimetris.
Tetapi yang perlu dipahami jika dalam patahan normal di kedua sisi memiliki geometri yang sama dan bergerak pada kecepatan yang sama, horst cenderung simetris dan kira-kira datar di atasnya. Alasannya karena jika patahan di kedua sisi memiliki kecepatan gerak vertikal yang berbeda, bagian atas horst kemungkinan besar akan miring dan seluruh profil akan asimetris. Erosi juga memainkan peran penting dalam seberapa simetris sebuah horst muncul pada penampang melintang.
Contoh Patahan Horst
Adapun untuk beberapa contoh adanya patahan horst diantaranya:
Misalnya saja;
-
Plato Wonosari, Yogjakarta
Plato atau Dataran Tinggi Wonosari terdapat di Kecamatan Wonosari, Kabupaten Gunungkidul, Yogjakarta. Plato Wonosari mencakup beberapa daerah kecamatan, antara lain Kecamatan Wonosari, Playen, Paliyan, Semanu, dan Karangmojo.
Secara morfologis, daerah ini berupa dataran tinggi dengan ketinggian berkisar 50 hingga sampai 300 m dan kelerengan 0 sampai dengan 8 %.
-
Plato Dieng, Jawa tengah
Plato atau Dataran Tinggi Dieng adalah dataran tinggi berawa yang membentuk lantai kompleks kaldera di Kompleks Gunung Api Dieng yang terletak di Kabupaten Wonosobo dan Banjarnegara, Jawa Tengah. Disebut sebagai “Dieng” oleh orang Indonesia, karena letaknya di 2.000 meter (6.600 kaki) di atas permukaan laut. Nama “Dieng” itu sendiri berasal dari Di Hyang yang memiliki arti “Tempat Tinggal Para Dewa”.
Dengan ketinggian tersebut, Dieng memiliki iklim dataran tinggi subtropis yang berbeda di bawah klasifikasi iklim Koppen (Cwb). Suhu rata-rata tahunan di Dieng adalah 14.0 ° C. Sekitar 2652 mm curah hujan turun setiap tahun.
Yaitu;
-
Pegunungan Vosges, Perancis
Pegunungan Vosges adalah sebuah jajaran pegunungan rendah di Prancis Timur, dekat perbatasannya dengan Jerman. Bersama dengan Hutan Palatine di utara di sisi perbatasan Jerman membentuk satu unit geomorfologi dan pegunungan rendah dengan luas sekitar 8.000 km2 (3.100 mil persegi).
Pegunungan ini membentang ke arah utara-timur laut dari Gerbang Burgundi (jalur Belfort-Ronchamp-Lure) ke Börrstadt Basin (jalur Winnweiler-Borrstadt-Gollheim), dan membentuk batas barat Dataran Rhine Atas.
-
Black Forest
Black Forest adalah pegunungan berhutan besar di negara bagian Baden-Württemberg di barat daya Jerman. Itu dibatasi oleh lembah Rhine di barat dan selatan. Puncak tertingginya adalah Feldberg dengan ketinggian 1.493 meter (4.898 kaki) di atas permukaan laut. Wilayah ini secara kasar berbentuk lonjong, dengan panjang 160 kilometer (100 mil) dan luasnya mencapai 50 km (30 mil), menempati area seluas sekitar 6.009 km2 (2.320 mil persegi).
Secara historis, daerah tersebut dikenal untuk kehutanan (forestry) dan deposit bijih yang menyebabkan pertambangan besar-besaran bagi perekonomian lokal. Dalam beberapa tahun terakhir, pariwisata telah menjadi industri utama, mencakup sekitar 300.000 pekerjaan.
Itulah tadi artikel yang bisa kami kemukakan pada semua pembaca berkenaan dengan beragam contoh patahan horst yang ada di Indonesia dan Dunia. Semoga saja mampu menambah pengetahuan bagi kalian yang sedang membutuhkannya.