Indonesia merupakan negara yang kaya akan jenis sumberdaya alam. Negara ini terdapat berbagai macam lokasi pertambangan yang dapat digunakan sebagai pemasukan devisa negara. Tak hanya kaya dengan sumberdaya alam, Indonesia juga terkenal sebagai “rumah” bagi berbagai macam jenis fauna. Namun kekayaan fauna di Indonesia terus terkuras habis karena nilai jual yang tinggi.
Maraknya perburuan liar yang tidak disertai perkembangbiakan yang tinggi dari beberapa jenis hewan menyebabkan fenomena kelangkaan fauna.
Fauna langka dapat beresiko punah sehingga mengancam keberadaannya secara natural di alam bebas. Kelangkaan fauna harus ditanggulangi dengan membuat berbagai arti suaka marga satwa. Apa saja contoh fauna langka yang ada di Indonesia? Berikut penjelasannya;
Fauna Langka
Pengertian fauna adalah hewan endemik/khas yang jumlahnya di alam bebas sangat terbatas. Fauna langka disebabkan karena ulah pemburu yang memanfaatkan hewan tersebut sebagai barang niaga. Jumlah reproduksi hewan yang tidak berbanding lurus dengan pembantaian menyebabkan timbulnya kelangkaan.
Suaka marga satwa telah dipersiapkan oleh pemerintah guna mengatasi kelangkaan fauna. Berikut adalah berbagai macam fauna di Indonesia yang terancam kepunahan.
Contoh Fauna Langka di Indonesia
Kelangkaan mengandung arti suatu hal yang telah minim keberadaannya untuk ditemui. Hewan yang hanya bisa ditemui di penangkaran, suaka marga satwa, kebun binatang, merupakan kategori fauna langka. Fauna langka adalah hewan yang hampir punah.
Kepunahan bisa mengancam keberadaan hewan tersebut sehingga meninggalkan dongen bagi anak cucu kita. 11 contoh fauna langka di Indonesia adalah sebagai berikut;
-
Badak Bercula Satu
Badak bercula satu merupaka fauna khas pulau Jawa. Badak ini sekarang telah dilindungi di taman nasional Ujung Kulon, Banten. Keberadaan badak tersebut di habitat aslinya telah jarang ditemui. Badak bercula satu memiliki nama latin Rhinoceros Sondaicus. Pertumbuhan panjang bercula satu bisa mencapai 3,2 meter dengan tinggi hingga 1,7 meter. Warna badak bercula satu hitam pekat.
Terdapat karakteristik yang membedakan badak bercula satu dengan badak yang lain, yaitu kepemilikan cula atau tanduk di hidung yang hanya berjumlah 1 buah dengan panjang mencapai 20 cm. Populasi badak bercula satu di habitat aslinya sudah tidak bisa ditemukan. Di Ujung Kulon tempat penangkaran badak bercula satu, hewan ini hanya ditemukan populasinya sejumlah 40-50 ekor.
Badak bercula satu mengalami kelangkaan karena diburu culanya untuk dijual. Harga jual cula pada badak ini mencapai $30.000. Pengambilan cula mengharuskan membunuh badak. Dan badak bercula satu (betina) hanya dapat melahirkan maksimal 2 ekor sepanjang hidupnya. Maka dari itu badak bercula satu jumlahnya semakin punah hingga mendekati kelangkaan.
-
Anoa
Anoa merupakan fauna endemik yang memiliki habitat alami di Pulau Sulawesi dan Buton. Wujud anoa nampak seperti kerbau dengan tubuh dan tanduk yang mungil. Anoa termasuk dalam hewan peralihan menurut klasifikasi persebaran fauna di Indonesia.
Jenis anoa terbagi menjadi 2 yaitu pegunungan dan dataran rendah. Anoa yang hidup di pegunungan memiliki nama latin Bubalus Quarlesi, sedangkan yang di dataran rendah Bubalus Depressicornis.
-
Cendrawasih
Cendrawasih merupakan jenis burung yang menjadi fauna endemik Indonesia Timur. Cenderawasih terkenal akan keindahan bulunya yang memanjakan mata.
Bulu cenderawasih ini dapat memanjang sampai dengan 1,1 meter. Burung Cendrawasih memiliki nama latin Paradisaea Aproda. Reproduksi burung cendrawasih hanya menghasilkan telur 2-3 semasa hidupnya, maka dari itu burung ini tergolong langka.
-
Beruk Mentawai
Beruk Mentawai merupakan fauna endemik yang terdapat di Pulau Sumatera. Hewan ini memiliki nama latin Pagai Island Macaque.
Beruk Mentawai tergolong dlam spesies diurnal, yaitu aktif pada saat siang hari dan tidur di malam hari. Makanan beruk mentawai utamanya berupa biji-bijian dan buah-buahan. Beruk Mentawai termasuk hewan yang hampir punah karena populasinya di alam bebas hanya berkisar kurang dari 4.000 ekor.
-
Elang Flores
Elang Flores memiliki nama latin Spizaetus Floris. Hewan ini merupakan predator (burung pemangsa) yang terdapat di Nusa Tenggara. Populasi Elang Flores di habitat aslinya hanya sekitar 250 ekor. Fauna ini mampu tumbuh dengan panjang mencapai 55 cm.
Burung ini mampu terbang dengan ketinggian 1.600 meter di atas permukaan air laut. Karena merupakan hewan yang unik maka sudah sepantasnya melindungi Elang Flores.
-
Burung Halmahera
Burung Halmahera memiliki nama latin Semioptera Wallacii. Burung ini berwarna coklat zaitun dengan kepala berwarna ungu dan dada berwarna hujau zamrud.
Bisa dibayangkan betapa indahnya burung Halmahera. Makanan yang menjadi favorit burung Halmahera adalah serangga, antropoda, dan berbagai jenis buah-buahan. Burung Halmahera jantan bersifat poligami, yaitu melakukan perkembangbiakan > 1 burung betina.
-
Jalak Bali
Jalak bali merupakan burung yang menjadi fauna endemik Pulau Bali. Burung ini memiliki nama latin Leucopsar Rothschildi. Jalak Bali bukan merupakan penerbang yang baik, namun fauna ini merupakan jenis burung kicau dengan keindahan suara tiada tara.
Jalak bali dapat tumbuh hingga sepanjang 25 cm. 90% Jalak Bali memiliki warna putih bersih dengan mata berwarna biru tua.
-
Tarsius
Tarsius merupakan ordo primata yang hidup di dataran Sulawesi. Menurut persebaran fauna di Indonesia, tarsius termasuk dalam fauna peralihan. Kenampakan tarsius sungguh unik, yaitu memiliki tubuh kecil dengan bola mata yang besar.
Panjang tarsius dari ujung kepala hingga ujung kaki hanya berkisar 10 sampai 15 cm. Tarsius merupakan fauna insectivora, yaitu hewan pemakan serangga.
-
Harimau Sumatera
Harimau Sumatera memiliki nama latin Panthera Tigris Sondaica. Habitat asli hewan ini berada di Pulau Sumatera. Menurut persebaran fauna di Indonesia, harimau sumatera termasuk dalam fauna asiatis. Hewan ini terancam punah karena habitat aslinya di alam hanya sekitar 400-500 ekor. Makanan favorit harimau sumatera adalah rusa, babi, unggas, dan berbagai jenis daging lainnya.
-
Komodo
Komodo memiliki nama latin Varanus Komodoensis. Hewan ini terdapat di Nusa Tenggara Timur tepatnya di Pulau Flores. Komodo dapat tumbuh hingga sepanjang 3 meter dengan berat mencapai 100 kg. Komodo jantan lebih besar daripada komod betina dan memilki warna abu-abu gelap. Komodo tidak memiliki lubang telinga, sehingga tidak memiliki indera pendengaran.
-
Orang Utan
Orang utan merupakan jenis kera besar dengan lengan panjang serta bulu cokelat. Habitat alami orang utan terdapat di Pulau Sumatera.
Tumbuh kembang hewan ini biasanya terbatas hingga 1,5 meter. Berat orang utan jantan bisa mencapai 90 kg sedangkan betina hingga 50 kg. Makanan alami orang utan adalah tumbuh-tumbuhan dan buah-buahan. Mereka juga senang memakan nektar dan madu.
Nah, pembahasan diatas merupakan uraian materi yang menjelaskan tentang pengertian fauna langka dan contohnya di Indonesia beserta penjelasannya. Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi pembaca dalam tujuan menambah ilmu pengetahuan.