Gempa bumi adalah goncangan permukaan bumi yang dihasilkan dari pelepasan energi secara tiba-tiba di litosfer Bumi yang menciptakan gelombang seismik. Gempa bumi dapat berkisar dari yang sangat lemah sehingga tidak bisa dirasakan sampai yang cukup keras untuk membuat orang di sekitar dan menghancurkan seluruh kota. Di permukaan Bumi, gempa bumi memanifestasikan diri dengan gemetar dan terkadang perpindahan tanah.
Gempa bumi juga dapat menjadi penyebab tanah longsor, dan terkadang aktivitas gunung berapi. Indonesia juga termasuk salah satu negara rawan gempa bumi karena terletak pada pertemuan 3 lempeng, yaitu lempeng Eurasia, indo-australia, dan pasifik. Beberapa daerah rawan gempa di Indonesia misalnya Aceh, Sumatera Utara, Lampung, dan lain-lain.
Gempa Bumi
Definisi gempa bumi sejatinya memiliki empat lapisan utama: inti bagian dalam, inti bagian luar, mantel dan kerak bumi. Kerak dan bagian atas mantel membuat kulit tipis di permukaan planet kita. Tetapi kulit ini tidak semuanya utuh, tapi terdiri dari banyak potongan seperti puzzle yang menutupi permukaan bumi.
Bukan hanya itu, tetapi potongan-potongan puzzle ini terus bergerak perlahan, meluncur melewati satu sama lain dan menabrak satu sama lain. Kita menyebut potongan-potongan puzzle ini lempeng tektonik, dan ujung lempeng itu disebut batas lempeng.
Batas lempeng terdiri dari banyak patahan, dan sebagian besar gempa bumi di seluruh dunia terjadi pada patahan ini. Karena ujung-ujungnya kasar, mereka tersangkut sementara sisa piring terus bergerak. Akhirnya, ketika lempeng telah bergerak cukup jauh, ujung-ujungnya terlepas dari salah satu patahan dan terjadi berbagai jenis gempa bumi.
Daerah Gempa Bumi di Indonesia
Berikut ini daerah-daerah yang rawan gempa bumi di Indoensia, antara lain:
-
Banda Aceh
Banda Aceh atau yang dijuluki sebagai Kota Serambi Mekah ini termasuk wilayah yang rawan gempa. Bahkan pemerintah telah menyebutnya sebagai titik yang paling rawan. Pada tahun 2014 hingga 2015 telah tercatat sebanyak 2.600 kali gempa di Banda Aceh, dengan frekuensi terbanyak di bulan November 2015, yaitu sebanyak 153 kali.
Gempa Aceh yang terjadi pada tahun 2016 menjadi salah satu bencana besar di dunia pada tahun tersebut. Selanjutnya pada bulan Mei 2018, 9 kecamatan di Banda Aceh diguncang gempa.
-
Sumatera Utara
Sumatera Utara juga termasuk salah satu titik rawan gempa di Indonesia. Sepanjang tahun 2012 hingga 2016, Badan Pusat Statistik Sumut telah mencatat sebanyak 1350 kali terjadi gempa di provinsi ini. Pada tahun 2017, intensitas terjadinya gempa mengalami peningatan menjadi 683 kali, tapi hanya 47 gempa saja yang dirasakan oleh masyarakat sekitar.
Provinsi di Sumatera Utara yang paling banyak tertimpa gempa yaitu Karo dengan jumlah kejadian 152 kejadian, kemudian Nias dan Deli Serdang. BMKG menjelaskan bahwa gempa yang menimpa Sumut rata-rata berupa gempa tektonik dan masih dalam kategori aman tapi tetap harus berhati-hati.
-
Sumatera Barat
Berdasarkan catatan dari BMKG, dalam kurun waktu setengah tahun ini telah 79 kali gempa di Sumatera Barat, yang berlangsung dari bulan Januari hingga Juni. Sedangkan pada periode 2016 tercatat setidaknya 195 kali gempa terjadi di Sumatera Barat.
Ditinjau dari posisi geologisnya, Sumatera Barat berada pada pertemuan dua lempeng tektonik besar yaitu lempeng Eurasia dan lempeng Indo-Australia serta patahan Semangko, di dekat pertemuan dua lempeng tersebut terdapat patahan Mentawai. Ketiganya adalah daerah seismik aktif, sehingga memicu beberapa gempa yang terjadi di provinsi tersebut.
-
Bengkulu
Bengkulu juga termasuk wilayah yang rawan dan sering diguncang gempa. BMKG Kepahiang Bengkulu mencatat bahwa sepanjang tahun 2016 Provinsi Bengkulu diguncang gempa sebanyak 346 kali. Hal tersebut disebabkan karena Bengkulu terletak pada kawasan patahan Sumatera serta adanya aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia ke bawah dan lempeng Eurasia.
-
Lampung
Lampung menjadi salah satu wilayah yang rawan gempa di Indonesia karena di wilayahnya terdapat banyak patahan. Pada tahun 1994, Lampung diguncang gempa yang sangat besar hingga menewaskan 196 korban jiwa, 2000 luka dan ribuan rumah hancur.
Hingga bulan Juli 2018, Lampung masih sering diguncang gempa dengan kekuatan besar. Pada tanggal 19 Juli kemarin, gempa dengan kekuatan 5,2 skala Richter mengguncang Pesisir Barat Lampung. Walaupun tidak berpotensi menimbulkan tsunami, tapi kita harus tetap berhati-hati.
-
Yogjakarta
Yogjakarta termasuk wilayah rawan gempa tektonik. Titik aktivitas berbagai jenis lempeng tektonik di Yogjakarta cukup banyak dan kecil-kecil, tapi yang paling rawan dalam gempa darat itu adalah jalur patahan Sungai Opak-Oya.
Pada tanggal 27 Mei 2006 pukul 05.54 Yogjakarta diguncang gempa (juga dikenal sebagai gempa Bantul) berkekuatan 5,9 Skala Richer. Beberapa faktor menyebabkan jumlah kerusakan dan jumlah korban yang tidak proporsional untuk ukuran guncangan, dengan lebih dari 5.700 tewas, puluhan ribu terluka, dan kerugian finansial sebesar Rp 29,1 triliun ($ 3,1 miliar).
-
Jawa Timur
Jawa Timur juga termasuk titik rawan gempa, bahkan guncangan gempa yang terjadi di wilayah ini juga banyak. Pada sepanjang tahun 2017 tercatat sebanyak 557 kejadian gempa menimpa Jawa Timur.
Jumlah tersebut mengalami penurunan dibandingkan tahun 2016 yang tercatat sebanyak 566 kejadian. BMKG mencatat bahwa gempa yang terjadi di Jawa Timur rata-rata berupa gempa lokal yang berskala kecil, tapi harus tetap waspada.
-
Pulau Alor
Alor adalah pulau terbesar di Kepulauan Alor dan merupakan salah satu dari 92 pulau terpencil yang terdaftar di Indonesia. Pada November 2004 terjadi gempa bumi di pulau Alor dengan kekuatan 7,5 SR, dengan pusat gempa di Alor pada kedalaman sekitar 10 km (6,2 mil).
Itu direkam di 301 stasiun. Episentrum gempa terletak 1.600 km (990 mi) timur ibukota Jakarta. Ratusan rumah dan banyak infrastruktur rusak dengan 23 kematian dan ribuan korban. Hinggsa saat ini, di Kepulauan Alor, tercatat 5 kali gempa bumi dalam 365 (1 tahun) hari terakhir.
-
Bali
Pada 13 Oktober 2011, gempa berkekuatan 6,1 skala Richter melanda Bali, yang menyebabkan kerusakan pada banyak bangunan dan melukai setidaknya 46 orang.
Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) melaporkan bahwa gempa terjadi pada pukul 03:16:29 UTC (11:16:29 pagi di pusat gempa), dan melanda pada kedalaman 35,1 kilometer (21,8 mil). Saat ini, teelah tercatat 5 kejadian gempa bumi dalam 365 hari terakhir di Bali.
-
Nusa Tenggara Barat
Kepala BMKG menyebutkan bahwa Nusa Tenggara termaduk titik rawan gempa kedua setelah daerah-daerah yang ada di Sumatera. Pada tahun 2018, NTB menjadi pusat gempa yang besar, kejadian di Lombok merupakan salah satunya dan banyak gempa susulan setelahnya.
Pada tahun 2018, sepanjang bulan Januari dan Juni tercatat setidaknya 459 kejadian gempa. Ini belum termasuk gempa susulan yang terjadi setelah gempa besar di Lombok. BMKG juga mengatakan bahwa jumlah ini semakin meningkat dari tahun ke tahun. Tahun 2016 ada sebanyak 800 kejadian yang kemudian meningkat di tahun 2017 menjadi 1.018 kejadian.
NTB menjadi titik rawan gempa disebabkan oleh letaknya yaitu di sebelah selatan NTB terdapat penunjaman lempeng Indo-Australia ke bawah lempeng Eurasia dan di sebelah utara terdapat zona sesar naik busur belakang Flores.
-
Sulawesi Tengah
Pada tanggal 28 September 2018 lalu, Sulawesi Tengah diguncang gempa dengan kekuatan 7,4 SR, yang mengakibatkan terjadinya tsunami. Sulawesi Tengah juga termasuk wilayah yang sering mengalami gempa.
Pada tahun 2016, tercatat di wilayah tersebut diguncang gempa sebanyak 1.542 kali di mana 31 kali merupakan gempa besar yang dirasakan oleh masyarakat. Selebihnya hanya berupa gempa kecil yang bahkan bisa terjadi puluhan kali dalam sehari yang tentunya tidak dirasakan sama sekali.
-
Maluku
Maluku juga termasuk wilayah di Indonesia yang sangat rawan gempa. Tiap tahun hampir 1000 kejadian gempa menimpa Maluku. Sepanjang tahun 2016 telah tercatat sebanyak 1147 kejadian dan meningkat di tahun 2017 menjadi 1397 gempa yang terjadi.
Jumlah kejadian gempa tersebut membuat Maluku harus selalu waspada sebab wilayah Maluku termasuk wilayah dengan banyak patahan yang tidak beraturan. Hal tersebut disebabkan karena Maluku terletak pada pertemuan tiga lempeng besar, yakni Pasifik Indo-Australia dan Eurasia lempeng Indo-Australia masuk ke bawah Eurasia dan bertemu lempeng Pasifik.
-
Laut Maluku
Pada tanggal 7 Juli 2019, gempa bumi terjadi di Laut Maluku, 129 km barat daya Kota Ternate. Survei Geologi AS mengatakan gempa berkekuatan 6,9 SR itu berpusat 133 kilometer (82,6 mil) tenggara Kota Ternate di sebuah kedalaman 36,3 kilometer (22,6 mil). Saat ini, telah tercatat sebanyak 14 kejadian gempa bumi dalam 30 hari terakhir, dan 216 kejadian gempa bumi dalam 365 hari terakhir di Laut Maluku.
-
Laut Banda
Laut Banda merupakan laut di Kepulauan Maluku, yang terhubung ke Samudra Pasifik, tapi dikelilingi oleh ratusan pulau, serta Laut Halmahera dan Laut Seram. Panjangnya sekitar 1000 km (600 mil) timur ke barat, dan sekitar 500 km (300 mil) utara ke selatan.
Gempa Laut Banda 1938 terjadi pada 1 Februari dengan kekuatan 8,4 skala saat ini dan intensitas VII-Forel VII (tremor sangat kuat). Peristiwa miring miring ini menghasilkan tsunami yang merusak hingga 1,5 meter di wilayah Laut Banda, tapi tidak ada nyawa manusia yang melayang.
Saat ini, telah tercatat sebanyak 24 kejadian gempa bumi dalam 30 hari terakhir, dan 226 kejadian gempa bumi dalam 365 hari terakhir.
-
Papua
Pada bulan Maret 2018, Papua dilanda gempa berkekuatan 7,5 skala richter. Papua memang tercatat sebagai salah satu wilayah yang sering diguncang gempa berskala besar. Pada awal tahun 2016 lalu, Papua juga telah diguncang gempa sebanyak 495 kali.
Sorong menjadi salah satu wilayah dan perwilayahan di Papua yang memiliki tingkat keaktifan gempa tektonik yang sangat tinggi.
Itulah tadi artikel lengkap yang bisa kami sajikan, pada segenap pembaca. Berkenaan dengan daerah yang rawan gempa bumi di Indonesia dan contoh peristiwa yang pernah terjadi. Semoga bisa memberikan edukasi dan bahan bacaan bagi kita semuanya.