Geografi tentu saja bisa dikatakan sebagai ilmu yang membahas tentang kebumian. Jikalau ditinjau dari klasifikasinya, geografi memiliki beberapa cabang ilmu antara lain hidrosfer, antroposfer, biosfer, atmosfer, lithosfer, dan lain-lain. Akan tetapi yang pasti pada salah satu cabang ilmu geografi, khususnya lithsofer senantisa mempelajari tentang lapisan tanah dan batuan. Tanah dan batuan dapat dikaji secara mendalam sehingga mencipatakan pengedapan di wilayah bebatuan yang dikenal dengan sedimentasi.
Oleh sebab itulah sedimentasi sebagai salah satu siklus pengendapan batuan. Dimana untuk pengendapan wilayah batuan tersebut dalam hal ini sedimentasi memiliki beberapa bentuk.
Sedimentasi
Sedimentasi bisa dikatakan sebagai salah satu kenomena komponen abiotik yang mengendap dikarenakan angin dan air. Komponen abiotik adalah segala sesuatu yang terdapat di alam dengan tekstur keras seperti tanah dan juga batuan.
Dimana arti angin dan air yang membantu proses pengendapan berfungsi sebagai pemindah partikel kecil dari tanah dan batuan menuju tempat yang baru.
Pengertian Sedimentasi
Sedimentasi adalah suatu peristiwa secara alamiah untuk menjaga keseimbangan ekosistem, khususnya untuk batuan dan tanah yang tidak mengalami pengendapan dapat melebur dan hilang dimakan oleh waktu tertentu, sehingga proses sedimentasi ini sebenarnya dapat terjadi di seluruh permukaan bumi baik daratan dan perairan.
Pengertian Sedimentasi Menurut Para Ahli
Adapun definisi sedimentasi menurut para ahli, antara lain sebagai berikut;
- E Journal UAJY, Sedimentasi adalah serangkaian bentuk pengangkutan yang menyebabkan suspensi pada bagian batuan. Sehingga mampu memberikan penguruangan pada bentuk volume bantuan tersebut.
Jenis Sedimentasi
Berikut adalah klasifikasi jenis-jenis dari sedimentasi. Antara lain;
Berdasarkan pada tenaga pengankutanya, sedimentasi terbagi atas;
-
Aquatis
Sedimentasi aquatis adalah bagian dari adanya proses sedimentasi yang terjadi di perairan. Sedimentasi aquatis terjadi karena aliran air yang ada di sungai menyebabkan batuan dan tanah di dasar sungai mengalami proses sedimentasi.
Air yang mengalir membawa material penyebab pengendapan, sehingga batuan dan tanah akan mengalami proses pengendapan. Adapun contoh dari sedimentasi aquatis adalah sedimentasi fluvial dan sedimentasi marina.
-
Aeris
Sedimentasi aeris adalah proses pengendapan yang diakibatkan karena batuan dan tanah yang mengalami proses sedimentasi berasal dari hembusan angin. Angin yang berhembus membawa material pembentuk sedimentasi yang menjadikan daerah sedimentasi baru. Material yang dibawa oleh hembusan angin ini adalah tanah berpasir.
Kumpulan material pasir yang dibawa oleh hembusan angin ini akan berkumpul menjadi satu kesatuan tumpukan pasir.
Tumpukan pasir tersebut dapat disebut sebagai gumuk pasir. Secara ilmiah gumuk pasir tersebut dinamakan sebagai Sand Dune. Gumuk pasir atau sand dune sekilas terlihat seperti padang pasir. Gumuk pasir biasanya terdapat di dataran sekitar pantai.
-
Gletser
Sedimentasi gletser adalah peristiwa pengendapan yang disebabkan oleh gletser atau es. Penyebutan istilah lain dari sedimentasi gletser adalah sedimentasi glasial. Sedimentasi gletser disebabkan oleh material seperti batu kerikil dan pasir terbawa oleh es dan akhirnya mengalami proses pengendapan. Material batu kerikil dan pasir yang mengendap karena gletser dinamakan sebagai moraine.
Es yang membawa material penyebab sedimentasi gletser terjadi dari tempat yang tinggi menuju ke tempat yang rendah. Sedimentasi gletser menyebabkan bentukan permukaan yang baru. Bentukan baru yang terjadi di permukaan gletser ini adalah Oscar, Kame, Drumlin, dan Till Pain.
Faktor Penyebab Terjadinya Sedimentasi
Seperti pada jenis tenaga eksogen lainnya, peristiwa sedimentasi juga terjadi dikarenakan faktor pendorong tertentu. Faktor pendorong terjadinya sedimentasi adalah sebagai berikut;
- Komponen abiotik, komonen dalam abiotik seperti pasir dan batuan terkena efek dari angin dan air akhirnya mengendap menjadi suatu bentukan yang baru.
- Lokasi terjadinya sedimentasi sesuai dengan dasar-dasar pengendapan seperti tanah alluvial dan batuan yang mudah mengalami transisi seperti batuan di dataran tinggi. Jika material pendorong terjadinya sedimentasi seperti angin, air, dan es tidak mengangkut material baru maka proses terjadinya sedimentasi dapat terhambat.
- Kompaksi dan lithifikasi, dimana kompaksi adalah material dengan massa jenis yang berat akan mengurangi lapisan sedimentasi. Sedangkan lithifikasi adalah kompaksi yang terjadi secara terus menerus.
Proses Terjadinya Sedimentasi
Berikut adalah proses-proses terjadinya sedimentasi.
-
Sedimentasi Alami
Sedimentasi alami adalah proses pengendapan yang terjadi karena faktor biologis. Faktor biologis ini adalah faktor alam penyebab proses sedimentasi. Seluruh tanah geologis akan mengalami peristiwa sedimentasi secara alamiah. Sedimentasi alami berfungsi untuk menjaga keseimbangan alam.
-
Sedimentasi Dipercepat
Sedimentasi dipercepat adalah proses pengendapan yang terjadi dalam waktu yang singkat. Sedimentasi dipercepat merupakan kebalikan dari sedimentasi alami. Apabila sedimentasi alami diakibatkan karena faktor alam, sedangkan sedimentasi dipercepat terjadi karena campur tangan manusia. Sedimentasi dipercepat dapat mengganggu kelestarian lingkungan hidup.
Campur tangan manusia dalam proses sedimentasi dipercepat ini adalah dengan cara memindahkan batuan yang terdapat di daratan kemudian dipindahkan menuju dasar sungai, apabila jumlah batuan yang diambil dan dipindahkan ke dasar sungai berjumlah banyak maka kerugian yang terjadi di daratan dapat mengganggu ekosistem dan kerugian yang dialami sungai dapat menyebabkan sungai mampet akhirnya berpotensi menyebabkan bencana alam banjir.
Sedimentasi dipercepat menguntungkan dari segi ekonomis. Hal ini yang menyebabkan manusia melakukan hal tersebut untuk mendapatkan banyak batuan sedimen dalam waktu yang singkat. Batuan sedimen dapat berfungsi untuk manusia salah satunya adalah untuk bahan campuran pembuatan pondasi bangunan.
Contoh Sedimentasi
Sedangkan untuk contoh terjadinya sedimentasi, antara lain;
-
Batuan
Terjadinya proses sedimentasi yang terjadi dalam kurun waktu lama ini menghasilkan jenis batuan yang baru. Jenis batuan baru yang terbentuk dikarenakan proses sedimentasi disebut sebagai batuan sedimen.
Batuan sedimen sekilas mempunyai karakteristik yang sama seperti batuan beku. Jika dilihat dari teksturnya, batuan sedimen terlihat mirip seperti batuan beku. Yang membedakan antara batuan sedimen dan batuan beku adalah proses terjadinya. Jika batuan beku terjadi karena proses vulkanik di dalam perut gunungapi, sedangkan batuan sedimen terjadi karena pengendapan tanah dan batuan oleh angin dan air.
-
Pengendapan
Hukum ilmu fisika juga berpengaruh terhadap proses pengendapan. Pernyataan ilmu fisika tersebut berbunyi “arus disebabkan karena gaya”. Yang dimaksud dari pernyataan tersebut adalah suatu arus tidak dapat terjadi jika tidak disebabkan karena gaya penggerak.
Contoh hukum ilmu fisika tersebut adalah apabila air tenang, tidak mengalir, maka batuan dan tanah yang berada di dasar air tersebut akan kesulitan untuk menuju proses sedimentasi. Bahkan untuk beberapa peristiwa karena tenangnya air maka batuan dan tanah tidak akan mengalami proses sedimentasi.
Dari penjelasan yang dikemukakan, dapatlah dikatakan bahwa peristiwa sedimentasi pada dasarnya adalah pengendapan yang terjadi pada tanah dan batuan karena materi pengangkut partikel pengendapan seperti angin dan air dalam kurun waktu yang lama. Dimana untuk klasifikasi jenis sedimentasi dibedakan menjadi 2, yaitu berdasarkan tenaga pengangkut dan tempat terjadinya pengendapan.
Keberlangsungan ini terjadi karena partikel kecil dari tanah dan batuan yang berpindah karena efek dari angin dan air adalah sisa-sisa pelapukan dan pengikisan yang terjadi dalam kurun waktu sangat lama sehingga memungkinkan untuk mengalami proses sedimentasi.
Nah, penjelasan diatas merupakan sedikit materi mengenai pembahasan secara lengkap tentang pengertian sedimentasi menurut para ahli, jenis, penyebab, proses, dan contohnya. Semoga dapat bermanfaat bagi pembaca sekalian.