Pengertian Abiotik, Macam, Komponen, Fungsi, dan Contohnya

Diposting pada
Abiotik Adalah
Pengertian Abiotik

Faktor abiotik bervariasi dari tiap-tiap ekosistem. Dalam ekosistem akuatik penyebutan faktor abiotik dapat meliputi pH air, sinar matahari, kekeruhan, kedalaman air, salinitas, nutrisi yang tersedia dan oksigen terlarut. Demikian pula, faktor abiotik dalam ekosistem terestrial dapat mencakup lapisan tanah, jenis tanah, suhu, hujan, ketinggian, angin, nutrisi, sinar matahari, dan lain-lain.

Dalam hal ini, tetap saja pengertian matahari adalah sumber energi. Produser maupun tanaman menggunakan energi ini untuk mensintesis makanan dengan adanya karbon dioksida dan klorofil. Energi dari matahari, melalui beberapa reaksi kimia, berubah menjadi energi kimia. Herbivora tergantung pada tanaman untuk kebutuhan energi. Karnivora memakan herbivora dan karnivora lainnya. Kemudian mikroba menguraikan materi organik yang mati dan membusuk. Dekomposer ini, setelah berbagai reaksi kimia, melepaskan molekul kembali ke lingkungan dalam bentuk bahan kimia yang digunakan lagi oleh produsen, dan siklusnya dimulai kembali. Kesimpulannya, ekosistem memiliki serangkaian interaksi kompleks yang terjadi antara komponen biotik dan abiotik.

Abiotik

Istilah “abiotik” berasal dari kata dasar “a” yang artinya “tanpa”, dan “bio”, yang artinya “kehidupan”. Jadi dapat dikatakan bahwa abiotik adalah istilah yang digunakan untuk mengkategorikan segala sesuatu yang tidak berasal langsung dari organisme hidup. Abiotik biasanya digunakan untuk menggambarkan hal yang bersifat fisik, dari pada hal-hal yang bersifat biologis.

Misalnya, faktor iklim sangat memengaruhi tanaman dan hewan mana yang dapat hidup di dalam ekosistem. Pola cuaca dan kondisi yang berlaku mendikte kondisi di mana spesies dapat bertahan hidup. Perubahan pada faktor abiotik ini, seperti yang terjadi selama fluktuasi sesekali seperti terjadinya El Niño, mempunyai dampak langsung yang dapat bersifat efek positif dan negatif.

Faktor edafik lebih mempengaruhi spesies tanaman daripada hewan. Misalnya, variabel seperti elevasi berdampak pada keragaman tumbuhan. Hal ini terlihat pada populasi pepohonan di hutan yang dipengaruhi oleh ketinggian, kemiringan lahan, paparan sinar matahari dan tanah, yang memainkan peran dalam menentukan populasi spesies pohon tertentu di hutan.

Meskipun demikian, faktor biotik turut berpengaruh. Kehadiran spesies pohon lain juga akan berdampak. Kerapatan regenerasi pohon cenderung lebih tinggi di lokasi di mana ada pohon lain dari spesies yang sama di dekatnya. Dalam beberapa kasus, keberadaan spesies pohon tertentu di dekatnya dikaitkan dengan tingkat regenerasi yang lebih rendah.

Pengertian Abiotik

Abiotik adalah unsur yang tidak hidup, tetapi mempengaruhi ekosistem, dimana untuk unsur abiotik atau non hidup dapat berupa iklim, terkait dengan cuaca, atau edafik, terkait dengan tanah. Faktor iklim termasuk suhu udara, angin dan hujan. Faktor edafik termasuk topografi dan kandungan mineral, serta suhu tanah, tekstur, tingkat kelembaban, tingkat pH dan aerasi.

Sebagai bagian dari ekosistem, faktor-faktor abiotik mempengaruhi makhluk hidup di dalamnya. Faktor abiotik adalah unsur kimia dan fisik yang tidak hidup di lingkungan yang ekosistem. Contohnya adalah sinar UV, Infra Red dan cahaya tampak, radiasi, suhu, angin, kelembaban, air, pH, logam berat, gas atmosfir, bahan kimia tanah, dan, lebih umum lagi, iklim.

Pengertian Abiotik Menurut Para Ahli

Adapun definisi abiotik menurut para ahli, antara lain:

  1. Dictionary

Pengertian abiotik dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang tidak terkait dengan atau berasal dari organisme hidup. Faktor abiotik di lingkungan termasuk seperti sinar matahari, suhu, pola angin, dan curah hujan.

  1. Business Dictionary

Definisi abiotik artinya faktor non-biologis (seperti sinar matahari), material (seperti sulfur dioksida), atau proses (seperti hidrolisis) yang dapat mempengaruhi konstituen hidup atau tidak hidup dari suatu ekosistem.

  1. Study

Arti faktor abiotik ada pada semua jenis dan dapat bervariasi di antara berbagai ekosistem. Misalnya, faktor-faktor abiotik yang ditemukan dalam sistem akuatik dapat berupa hal-hal seperti kedalaman air, pH, sinar matahari, kekeruhan (jumlah kekeruhan air), salinitas (konsentrasi garam), nutrisi yang tersedia (nitrogen, fosfor, dan lain-lain.), dan oksigen terlarut (jumlah oksigen terlarut dalam air).

Variabel abiotik yang ditemukan di ekosistem terestrial dapat mencakup hal-hal seperti hujan, angin, suhu, ketinggian, tanah, polusi tanah, nutrisi, pH, jenis tanah, dan sinar matahari.

 Macam Abiotik

Faktor abiotik terbagi dalam tiga kategori dasar, yaitu;

  1. Iklim
  2. Edafik
  3. Sosial

Faktor iklim termasuk kelembaban, sinar matahari dan faktor-faktor yang melibatkan iklim. Faktor edafik mengacu pada kondisi tanah. Faktor sosial meliputi bagaimana lahan dan sumber daya air digunakan di daerah tersebut.

Akan tetapi terdapat lima faktor abiotik yang umum yang meliputi:

  1. Suhu dan Cahaya matahari

Suhu udara dapat mempengaruhi hewan, tumbuhan, dan manusia dalam ekosistem. Kenaikan suhu memiliki potensi untuk mengubah cara makhluk hidup berkembang, karena hal itu dapat mengubah tingkat metabolisme organisme.

Semua organisme hidup memiliki tingkat toleransi untuk rentang suhu. Sebagai contoh, seorang manusia akan mati jika dia berdiri dalam suhu minus 50 derajat untuk waktu yang lama. Paparan cahaya matahari sering mempengaruhi suhu. Area dengan cahaya matahari yang bersinar secara langsung akan lebih hangat.

  1. Air

Semua organisme hidup membutuhkan air. Bahkan fungsi air menutupi 70 persen permukaan bumi dan jatuh sebagai hujan atau salju di atas tanah. Dalam lingkungan dengan sedikit air, hanya organisme yang membutuhkan persentase kecil air yang dapat bertahan hidup.

Hewan lain berkembang dalam kondisi dengan air dalam jumlah besar, seperti hewan laut dan tumbuhan di lautan. Air sangat penting untuk bertahan hidup, tetapi setiap organisme membutuhkan jumlah air yang berbeda.

  1. Atmosfer

Lapisan atmosfir bumi menopang kehidupan. Hewan dan makhluk lain menghirup oksigen atau menyaringnya dari air, dan tanaman tumbuh karena adanya karbon dioksida. Makhluk hidup menggabungkan oksigen dan karbon untuk membuat karbohidrat, bahan kimia yang menyediakan energi dan bagian penting dari DNA, protein dan bahan organik lainnya.

  1. Unsur Kimia

Unsur-unsur kimia bertindak dalam lingkungan untuk mempengaruhi jenis organisme apa yang dapat tumbuh atau berkembang di daerah tersebut. Komposisi kimia, termasuk tingkat keasaman, memiliki dampak besar pada tanaman di suatu daerah.

Misalnya, tanaman seperti azalea atau holly tumbuh subur di tanah yang asam. Beberapa unsur, seperti tembaga dan seng merupakan mikronutrien penting bagi banyak organisme. Unsur kimia membentuk semua materi, termasuk faktor abiotik lainnya.

  1. Angin

Seringkali faktor abiotik dipengaruhi oleh faktor lain. Hal ini terutama terbukti dengan adanya arti angin. Kecepatan dan arah angin mempengaruhi suhu dan kelembaban suatu daerah.

Kecepatan angin yang sangat tinggi, misalnya di daerah pegunungan, dapat menyebabkan pertumbuhan tanaman terhambat dan membatasi jenis kehidupan yang dapat berkembang di daerah tersebut. Angin juga membawa bibit dan membantu penyerbukan, menyebarkan kehidupan.

Komponen Abiotik

Dalam biologi dan ekologi, komponen abiotik atau faktor abiotik adalah komponen kimia dan fisik yang tidak hidup dari lingkungan yang mempengaruhi organisme hidup dan berfungsinya ekosistem. Komponen abiotik termasuk kondisi fisik dan sumber daya tak hidup yang mempengaruhi organisme hidup dalam hal pertumbuhan, pemeliharaan, dan reproduksi.

Degradasi komponen suatu zat terjadi oleh proses kimia atau fisik, misalnya hidrolisis. Semua komponen non-hidup dari suatu ekosistem, seperti kondisi atmosfer dan sumber daya air, disebut komponen abiotik.

Dalam biologi, faktor abiotik dapat mencakup air, cahaya, radiasi, suhu, kelembaban, atmosfer, dan tanah. Faktor abiotik di lingkungan laut termasuk paparan udara, substrat, kejernihan air, energi matahari, dan pasang surut.

Adanya perbedaan yang signifikan dalam ketersediaan komponen abiotik, misalnya air dan kelembaban antara hutan hujan sedang dan gurun. Perbedaan dalam ketersediaan air akan menyebabkan keragaman jenis tanaman dan hewan yang bertahan hidup di area ini. Perbedaan-perbedaan dalam komponen abiotik ini mengubah spesies dengan menciptakan batas-batas spesies apa yang dapat bertahan hidup di lingkungan, serta mempengaruhi persaingan antara dua spesies.

Komponen abiotik adalah faktor fisik dan/atau faktor kimia yang bekerja pada organisme hidup di bagian mana pun dari kehidupan mereka. Ini juga disebut sebagai faktor ekologis. Faktor fisik dan kimia adalah karakteristik lingkungan. Cahaya, udara, tanah, dan nutrisi dll. Membentuk komponen abiotik suatu ekosistem.

Fungsi Abiotik

Biotik dan abiotik adalah dua faktor penting ekosistem yang memiliki karakter penting dalam membentuk ekosistem. Baik faktor biotik dan abiotik mempengaruhi kelangsungan hidup dan reproduksi. Kedua komponen saling terkait satu sama lain, jika salah satu komponen atau faktor diubah akan mempengaruhi seluruh ekosistem. Di antara kedua faktor tersebut, abiotik secara langsung mempengaruhi kelangsungan hidup dan kemampuan suatu organisme untuk bereproduksi.

Setiap benda tak hidup yang mengelilingi makhluk hidup disebut faktor abiotik. Hidup tidak mungkin berlangsung tanpa faktor abiotik. Sinar matahari, udara, mineral, kelembaban, dan tanah adalah beberapa contoh faktor abiotik. Faktor-faktor ini memiliki dampak yang signifikan terhadap kelangsungan hidup dan reproduksi spesies dalam suatu ekosistem.

Misalnya, tanpa sinar matahari yang cukup, beberapa tanaman tidak dapat bertahan hidup dan akhirnya mati, maka akan ada lebih sedikit makanan untuk hewan pemakan tumbuhan dan ini akan menyebabkan ketidakseimbangan ekosistem.

Faktor abiotik membentuk banyak variasi yang terlihat di antara berbagai ekosistem. Dengan menentukan ketersediaan sumber daya penting seperti sinar matahari, air, oksigen, dan mineral, faktor abiotik menentukan organisme mana yang dapat bertahan hidup di tempat tertentu.

Contoh Abiotik

Berikut adalah beberapa contoh lingkungan abiotik dapat membentuk ekosistem dengan menentukan organisme mana yang dapat hidup di dalamnya, dan apa yang harus dilakukan organisme tersebut untuk bertahan hidup.

  1. Faktor Abiotik di Gurun

Mungkin bioma yang paling jelas yang ditentukan oleh faktor abiotik adalah padang pasir. Karena curah hujannya yang rendah, ekosistem gurun sangat berbeda dari habitat lainnya.

Para ilmuwan menggunakan istilah “gurun” untuk merujuk ke area yang rata-rata pengertian hujan atau salju kurang dari 25 cm (9,75 inci) dalam satu tahun. Berdasarkan definisi ini, padang pasir mencakup sekitar 20% dari luas daratan Bumi, termasuk benua Antartika.

Ekosistem gurun juga dapat mengalami perubahan suhu ekstrim. Karena definisi curah hujan yang rendah dan suhu yang sering ekstrim itulah, ekosistem gurun memiliki organisme dan rantai makanan yang unik.

  1. Faktor Abiotik Hutan Hujan Tropis

Hutan hujan tropis adalah salah satu ekosistem paling basah di Bumi. Untuk diklasifikasikan sebagai hutan hujan, suatu area harus menerima setidaknya 190cm (75 inci) hujan per tahun. Daerah tropis membentuk sabuk di sekitar khatulistiwa dan menerima banyak sinar matahari sepanjang tahun, sehingga menghasilkan suhu hangat.

Karena iklimnya yang hangat dan basah, ekosistem di wilayah hutan hujan tropis sangat padat, subur, dan kompleks. Hutan hujan tropis unik karena terdiri dari kehidupan yang berlapis. Sebagian besar ilmuwan membagi hutan hujan tropis menjadi enam lapisan yang berbeda, masing-masing memiliki jenis kehidupan yang berbeda.

Lapisan paling atas dari hutan hujan tropis atau “kanopi” menerima sinar matahari paling banyak, sedangkan lapisan paling bawah menerima sangat sedikit sinar matahari karena naungan dari tanaman pada lapisan di atasnya.

  1. Faktor Abiotik di Lautan

Pengertian laut sebagai “tuan rumah” bagi beberapa faktor abiotik yang unik. Untuk satu hal, lautan mengandung garam. Untuk hal lain, lautan memiliki atribut kedalaman, yang mempengaruhi jumlah sinar matahari yang diterima oleh kehidupan laut.

Rasa asin lautan sangat penting bagi hewan-hewan yang tinggal di sana. Semua yang hidup di dalam lautan harus dapat beradaptasi dengan keberadaan rasa asin tersebut. Beberapa ikan, pada kenyataannya, hanya dapat bertahan hidup di air asin karena mereka telah beradaptasi dengan baik terhadap lingkungan.

Lautan, seperti hutan hujan tropis, juga memiliki sejumlah zona berbeda yang menerima jumlah sinar matahari yang berbeda, dan memiliki jenis kehidupan yang sangat berbeda.

Kehidupan di zona paling atas lautan, yang disebut zona epipelagis, menerima sejumlah besar sinar matahari. Di sinilah kehidupan lautan photosynthetic, seperti karang dan rumput laut, ditemukan.

Zona abyssopelagic di dasar samudera, sebaliknya, hampir tidak menerima sinar matahari. Bagian lautan ini menjadi tempat mahluk-mahluk laut yang aneh, beberapa di antaranya sebenarnya tidak dapat bertahan hidup di permukaan karena struktur tubuh mereka bergantung pada tekanan air yang tinggi pada kedalaman laut.

Nah, kesimpulan materi atas penjelasan pengertian abiotik menurut para ahli, macam, komponen, fungsi, faktor, dan contohnya diatas merupakan bahasan yang dapat kami berikan. Semoga melalui tulisan ini bisa memberikan wawasan kepada segenap pembaca sekalian.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *