Era sekarang sering bermunculan banyak pembangunan berlandaskan asas kemajuan infrastruktur. Kabinet kerja yang diusung oleh pemerintahan Jokowi-JK sejak tahun 2014 silam menegaskan bahwa pembangunan infrastruktur yang merata menjadi salah satu indikator kemajuan suatu definisi negara. Kabinet yang beranggotakan 4 menteri koordinator dan 30 menteri tersebut mengumumkan bahwa pembangunan harus disegerakan terkait keinginan perubahan.
Dalam pesatnya pembangunan, agar masyarakat tidak terkena imbas yang diinginkan diperlukan pembentukan AMDAL yang efektif. Warga masyarakat dalam hal ini berperan penting karena lingkungan hidup masyarakat tidak serta merta terganggu kenyamanannya dari dampak pembangunan yang sedang berlangsung. Maka dari itu AMDAL harus disegerakan pembuatannya. Apa itu AMDAL? Berikut adalah definisi dari AMDAL secara garis besar.
AMDAL
AMDAL (analisis mengenai dampak lingkungan) adalah suatu proses membentuk atau menyusun studi formal dengan tujuan memperkirakan dampak yang terjadi kepada khalayak umum tentang kegiatan/usaha/proyek pembangunan dengan dasar pengelolaan lingkungan hidup. Analisis dampak lingkungan menjadi hal yang menarik dibahas dikarenakan masyarakat pasti tidak menginginkan apapun kerugian buruk yang dapat terjadi.
Studi AMDAL dalam kajiannya diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 27 tahun 1999 yang berbunyi “suatu kajian mengenai dampak yang telah ditimbulkan oleh lingkungan, serta menjadi hal yang penting dalam pengambilan suatu keputusan atau dari kegiatan yang telah direncanakan pada lingkungan hidup.
Faktor-faktor yang mempengaruhi penyusunan AMDAL antara lain seperti faktor kimia, biologi, sosial ekonomi, sosial budaya, dan permukiman penduduk. Dasar faktor yang mengkaji AMDAL dikarenakan keseluruhan dari faktor tersebut menjadi unsur Dinas Lingkungan Hidup (DLH). Pihak DLH menyatakan penyusunan AMDAL pada dasarnya mengutamakan kepentingan bersama dengan terpenuhinya faktor-faktor biotik dan non abiotik lingkungan.
AMDAL memiliki tujuan dalam penyusunannya, dasar utama dalam penyusunan AMDAL adalah untuk menjaga kemungkinan yang terjadi dalam dampak suatu usaha atau kegiatan agar tidak mengganggu keberlangsungan hidup lingkungan. Dalam hal ini, kegiatan industri juga termasuk dalam perencanaan sebuah penyusunan AMDAL. Kerusakan lingkungan harus tetap diwaspadai dalam Kerangka Acuan (KA) yang menjadi awal komponen penyusunan AMDAL.
Pada dasarnya komponen AMDAL yang dipakai di Indonesia terdapat 5, yaitu Kerangka Acuan (KA), Penyajian Informasi Lingkungan (PIL), Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL), Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL), dan Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL). Keseluruhan komponen AMDAL tersebut menjadi dasar penyusunan dan pengembangan AMDAL setelah melewati prosedur awal yaitu keterlibatan masyarakat.
Prosedur penyusunan AMDAL setelah melewati proses keterlibatan masyarakat dan komponennya maka masuk pada prosedur AMDAL. Ketentuan pada prosedur AMDAL tertulis pada keputusan menteri negara lingkungan hidup no. 17 tahun 2001 tentang jenis rencana usaha/kegiatan yang harus dilengkapi surat ijin AMDAL.
Pertimbangan tersebut kemudian masuk pada tahap plotting, scanning, lalu baru dibentuk penyusunan AMDAL. Kegunaan AMDAL digunakan pada prosedur dasar ketentuan dampak dari kegiatan atau usaha. Beberapa penyusunan AMDAL telah digunakan di Indonesia.
Contoh AMDAL
Pokok bahasan dari uraian materi kali ini adalah contoh AMDAL dalam berbagai bidang yang ada di seluruh Indonesia. Langsung saja menuju pada pokok bahasan materi sebagai berikut;
-
Bidang Penggunaan Kembali (Re-use)
Recycle, Re-use, dan Reduce menjadi istilah yang banyak diperbincangkan generasi millennial. Istilah 3R tersebut berfokus pada menjaga kelestarian lingkungan hidup. Pada penggunaan AMDAL guna menjaga kelestarian lingkungan hidup yang ada di permukaan bumi maka re-use atau penggunaan kembali menjadi salah satu bidangnya. Berikut adalah penggunaan kembali dalam penyusunan AMDAL di Indonesia.
- Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah, Bantar Gebang, Bekasi
TPA sampah di Bantar Gebang Bekasi menjadi salah satu contoh TPA yang mengutamakan penggunaan kembali. Disana, sampah yang terkumpul dalam satu hari dapat mencapai 2 juta ton sampah. Maka dari itu mereka menggunakan jasa petugas pemilah sampah yang bertujuan mencari barang-barang di TPA yang dapat berpotensi bahkan memiliki nilai jual.
- Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah, Mojosongo, Surakarta
TPA Mojosongo di Surakarta letaknya berdekatan dengan permukiman penduduk. Meskipun demikian, masyarakat yang tinggal di sekitar TPA Mojosongo tidak pernah terganggu. Hal ini dikarenakan pada saat lokasi tersebut dijadikan sebagai TPA, penyusunan AMDAL sangat diperhatikan. Dengan cara menjaga lingkungan hidup dari menggunakan kembali sampah-sampah yang masih bermanfaat.
-
Bidang Pembangunan Hotel
Hotel menjadi investasi paling menguntungkan bagi para pelaku bisnis. Bagaimana tidak? Kelas paling sederhana di hotel biasa-biasa saja paling tidak tamu haru merogoh kocek sekitar Rp. 200.000,- untuk periode inap satu malam. Betapa produktifnya pemasukan pundi-pundi rupiah yang didapatkan pengusaha hotel. Dalam pembangunannya, AMDAL yang disusun dalam pembangunan hotel perlu dibuat untuk memperkirakan dampak yang terjadi.
Air, listrik, dan limbah yang dihasilkan dari pembangunan hingga berdirinya hotel pasti akan menganggu kenyamanan penduduk sekitar. AMDAL dalam hal ini berguna untuk menghindari hal tersebut dapat terjadi. Berikut adalah beberapa contoh hotel yang telah terbukti uji kualifikasi AMDAL dalam proses pembangunannya.
- Hotel Best Western Premiere, Solo Baru, Sukoharjo
Best western premiere merupakan salah satu hotel yang terletak di daerah Solo Baru, Sukoharjo. Hotel tersebut adalah hotel bintang 5 yang memakan luas tanah melebihi 100 hektar dengan tinggi menjulang 120 lantai. Namun demikian, hotel tersebut telah lolos uji verifikasi AMDAL pada tahun 2015 silam.
- Star Hotel, Semarang
Star hotel di Semarang merupakan hotel bintang 5 yang tertinggi di Jawa Tengah. Dengan luas tanah 80 hektar dan tinggi 205 lantai, maka hotel ini jika dilogika akan mengeluarkan dampak yang mengganggu warga sekitar dan letaknya pun dekat dengan permukiman warga. Walaupun begitu, hotel ini telah lolos uji verifikasi AMDAL pada tahun 2014 yang lalu.
-
Bidang Proyek Pembangunan Fly Over
Pembangunan fly over menguntungkan bagi pihak pemerintah, promotor (pemrakarsa/kontraktor), dan masyarakat. Hal ini dikarenakan manfaat bagi pemerintah adalah salah satu indikator keberhasilan program kemajuan daerah. Manfaat bagi promotor adalah keuntungan yang besar. Lalu keuntungan bagi masyarakat adalah pembangunan fly over dapat membantu mengurangi kemacetan.
Bidang AMDAL dalam pemanfaatannya untuk pembangunan fly over tak terlepas dari campur tangan Dinas Lingkungan Hidup. Beberapa contoh pembangunan fly over dapat dilihat pada ulasan materi sebagai berikut.
- Fly Over Kalibanteng, Semarang
Fly over yang terletak di Kalibanteng, Kota Semarang ini mendapatkan perhatian dari media massa seluruh Jawa Tengah. Hal ini dikarenakan adanya fly over tersebut merupakan fly over terbesar dan terpanjang di seluruh Jawa Tengah.
- Fly Over Palur, Karanganyar
Kabupaten Karanganyar memiliki fly over yang terletak di daerah Palur. Berdasarkan fly over tersebut, data BPS Kabupaten Karanganyar menegaskan bahwa kemacetan dapat berkurang 15% sejak berdirinya fly over tersebut pada 2016 silam.
- Fly Over Manahan, Surakarta
Fly over yang dimiliki Kota Surakarta tepatnya di daerah Manahan menuai banyak pro dan kontra. Salah satu yang pro adalah fly over tersebut dapat mengurangi kemacetan di pusat kota. Kontranya adalah pembangunan yang dimulai pada awal 2018 tersebut dalam proses pembentukannya malah menyebabkan banyak kemacetan di beberapa titik Kota Surakarta.
-
Bidang Hidrologi
Pengertian hidrologi merupakan cabang dari ilmu geografi yang membahas mengenai perairan di permukaan bumi. Dalam kajian AMDAL, bidang hidrologi mengutamakan pembangunan tanggul yang terdapat pada sejumlah Daerah Aliran Sungai (DAS). Berikut adalah contoh-contoh proyek penggunaan AMDAL dalam bidang hidrologi.
- Proyek Bantaran Sungai Banjir Kanal Barat di Pleret, Semarang
Jika kalian pernah mendengar tentang Semarang Bridge Fountain yaitu tentang pertunjukan seni air mancur yang sangat indah maka acara tersebut merupakan manfaat dari program pembangunan proyek bantaran sungai Banjir Kanal Barat di daerah Pleret, Kota Semarang.
- Proyek Tanggul Ngronggot, Nganjuk
Sebelum dibangun tanggul penahan banjir di Ngronggot, Kabupaten Nganjuk tahun 2005 yang lalu, daerah tersebut sering dilanda bencana banjir pada saat musim penghujan tiba. Sejak dibangunnya sebuah tanggul, daerah tersebut hingga sekarang belum pernah sama sekali tertimpa bencana alam banjir.
-
Bidang Penerbangan
PT Angkasa Pura merupakan suatu perusahaan BUMN yang bergerak pada bidang penerbangan. Pembangunan bandara tentunya memerlukan analisis kajian AMDAL yang tinggi mengingat dampaknya yang dapat merugikan masyarakat.
Perlu diketahui bahwa fungsi AMDAL disini adalah mengurangi dampak yang mungkin terjadi. Berikut adalah pemanfaatan AMDAL dalam bidang penerbangan.
- Renovasi Bandara Kualanamu, Medan
Bandara Kualanamu terletak di Kota Medan, Sumatera Utara. Bandata tersebut sangat menarik karena menjadi satu-satunya bandara di Indonesia yang langsung terhubung dengan jalur kereta api.
- Renovasi Bandara Halu Oleo, Kendari
Pada tahun 2007 silam, Bandara Halu Oleo yang terletak di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara tersebut diadakan renovasi besar-besaran. AMDAL dalam hal ini berfungsi meminimalisir dampak buruk yang dapat terjadi bagi masyarakat dan lingkungan hidup.
-
Bidang Reklamasi
Sejauh ini, pembangunan dalam pengertian reklamasi sering ditolak oleh masyarakat karena dapat merusak lingkungan hidup. Padahal fungsi dari reklamasi itu sendiri sebagai pencegah terjadinya abrasi (pengikisan tanah oleh air laut). Contoh reklamasi dalam pembangunan yang disertai AMDAL adalah sebagai berikut.
- Reklamasi Pantai Teluk Jakarta, DKI Jakarta
Pengikisan tanah oleh air laut yang disebut sebagai abrasi membawa dampak buruk yaitu mundurnya garis pantai hingga mengakibatkan mengikisnya daratan. Luas daratan menjadi berkurang jika abrasi terus terjadi. Abrasi dapat dicegah dengan cara membangun reklamasi di titik garis pantai.
- Bidang Pusat Perbelanjaan
Pusat perbelanjaan dalam ilmu ekonomi disebut sebagai pasar persaingan tidak sempurna. Hal ini dikarenakan hanya ada beberapa produsen besar yang berpotensi menguasai pasar. Berikut adalah fungsi AMDAL dalam pemanfaatan di bidang pusat perbelanjaan.
- Pembangunan The Park Mall Semarang
Semarang merupakan ibukota Provinsi Jawa Tengah. Sebagai pusat pemerintahan dan pusat perdagangan maka Kota Semarang sering membangun mall atau pusat perbelanjaan yang terletak di pusat kota.
- Pembangunan Mall Grand Indonesia, Jakarta
Mall Grand Indonesia merupakan mall terbesar di seluruh Indonesia. Pusat perbelanjaan ini terletak di Daerah Khusus Ibukota Jakarta. AMDAL yang mengkaji mall Grand Indonesia sudah tidak diragukan validitasnya oleh Dinas Lingkungan Hidup.
-
Bidang Agraria
Luas permukaan bumi didominasi oleh ¾ wilayah perairan. Tak terkecuali di Indonesia yang sebagian wilayahnya merupakan daerah laut. Maka dari itu banyak masyarakat yang menjadikan nelayan sebagai mata pencaharian utama.
Wliayah laut dapat menjadikan abrasi di daerah pantai. Selain reklamasi, abrasi juga dapat dicegah dengan menanam mangrove. Berikut kajian AMDAL dalam bidang agraria.
- Penanaman Mangrove Kutawaru, Cilacap
Penanaman Mangrove yang terletak di Kutawaru, Kabupaten Cilacap ini dikerjakan pada tahun 2010. Meskipun ini adalah kegiatan penghijauan, namun dampak buruk tetap dapat terjadi. Maka dari itu tugas kajian AMDAL disini adalah untuk meminimalisir dampak kerugian yang mungkin bisa terjadi.
Nah, artikel diatas merupakan ulasan materi yang mengkaji sedikit pengertian tentang AMDAL dan contoh AMDAL dalam berbagai bidang di Indonesia. Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi para pembaca terutama yang bertujuan menambah ilmu pengetahuan. Semangat dan terima kasih!