Lulus sekolah ataupun kuliah adalah hal yang diinginkan setiap orang dalam menuntut ilmu pada jenjang formal. Dengan mencapai tahap kelulusan, harapannya akan mudah mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan minat dan bakat. Faktanya, jumlah lapangan pekerjaan tidak berbanding lurus dengan jumlah angkatan kerja yang semakin bertambah setiap tahunnya. Hal ini menyebabkan persaingan dunia kerja yang semakin ketat.
Untuk menghadapi ketatnya persaingan kerja, diperlukan skill atau keahlian yang memang berkompeten pada bidangnya sehingga perusahaan tidak ragu dalam melakukan rekrutmen karyawan. Nilai yang bagus di sekolah atau kuliah tidak menjamin kesuksesan seseorang kedepannya. Orang yang tidak memiliki keahlian berpeluang kecil dalam mendapatkan pekerjaan yang layak.
Orang yang tidak bekerja namun termasuk dalam klasifikasi usia tenaga kerja disebut sebagai pengangguran. Meskipun pengangguran tidak semuanya disebabkan karena kepemilikan skill yang minim, banyak faktor penyebab pengangguran. Pemerintah dalam mengatasi meledaknya jumlah pengangguran telah menyediakan berbagai macam Balai Latihan Kerja (BLK). Tetap saja yang terjadi di Indonesia angka pengangguran selalu tinggi karena kepadatan dalam setiap pengertian penduduknya.
Pertumbuhan ekonomi suatu negara berkaitan dengan jumlah pengangguran. Jika suatu negara memiliki pertumbuhan ekonomi yang pesat, maka dapat disimpulkan negara tersebut jumlah penganggurannya sedikit. Sebaliknya, pertumbuhan ekonomi yang lambat disebabkan dari faktor minimnya lapangan pekerjaan yang membuat banyaknya pengangguran.
Pengangguran
Pengertian pengangguran orang yang sanggup untuk bekerja, telah memasuki usia angkatan kerja (15-64 tahun), namun tidak melakukan kegiatan yang menghasilkan materi berupa uang. Orang yang sedang mencari pekerjaan juga dapat digolongkan sebagai pengangguran.
Secara umum penyebab pengangguran berasal dari jumlah lapangan kerja yang lebih sedikit daripada jumlah pencari kerja. Hal tersebut dapat diakali dengan pengangguran membuat lapangan kerja sendiri.
Membangun lapangan kerja sendiri bukan hal yang mudah dilakukan. Diperlukan konsistensi dan sikap tidak mudah menyerah dalam membangun lapangan kerja baru. Pengangguran yang tidak dapat membuka lapangan kerja sendiri terkendala karena minimnya modal dan kesusahan mengakses pinjaman di koperasi.
Pengangguran bukan hanya orang yang tidak bekerja, jenis-jenis pengangguran dapat disimak pada penjelasan sebagai berikut;
Jenis Pengangguran
Tahun 2019 merupakan maraknya istilah revolusi industri 4.0 yaitu penggunaan teknologi robot pada setiap proses industri. Hal ini menyebabkan buruh industri yang bekerja pada bagian produksi terpaksa kehilangan pekerjaannya karena tergantikan oleh robot.
Pemutusan hubungan kerja diatas merupakan contoh dari pengangguran teknologi. Beberapa jenis pengangguran yang lain selengkapnya terdapat pada uraian materi sebagai berikut;
Berdasarkan Sifatnya
Jenis pengangguran berdasarkan klasifikasi yang pertama ditinjau dari sifatnya. Berdasarkan sifatnya, jenis pengangguran dibagi menjadi 3 yaitu pengangguran terbuka, setengah pengangguran, dan pengangguran terselubung.
Apapun jenisnya, pengangguran merupakan suatu hal yang merugikan karena tidak dapat menghasilkan materi yang digunakan sebagai bekal hidup. Berdasarkan sifatnya, berikut pembagian jenis pengangguran.
-
Pengangguran Terbuka
Pengangguran terbuka merupakan orang yang sepenuhnya tidak bekerja atau sedang mencari pekerjaan baik sudah pernah bekerja maupun yang belum pernah bekerja sama sekali. Orang yang sedang membangun wirausaha namun belum mendapatkan hasil juga tergolong dalam pengangguran terbuka. Pencari kerja yang sudah mendapatkan pekerjaan namun belum memulai bekerja juga termasuk dalam kategori pengangguran terbuka.
Pengangguran terbuka biasanya dialami oleh fresh graduate. Hal unik terjadi disini, banyak yang mengatakan bahwa semakin tinggi gelar maka semakin tinggi peluang kerja. Faktanya, fresh graduate S1 lebih banyak yang menganggur lebih lama daripada fresh graduate SMA. Fenomena tersebut nyata terjadi karena gengsi yang dimiliki lulusan S1 lebih tinggi daripada gengsi seseorang lulusan SMA.
-
Setengah Pengangguran
Setengah pengangguran merupakan tenaga kerja yang melakukan pekerjaan kurang dari 6 jam sehari. Jika dalam 1 minggu seorang pekerja hanya bekerja kurang dari 35 jam, maka dapat dikatakan sebagai setengah pengangguran. Pekerja part time yang dilakukan oleh mahasiswa adalah yang disebut setengah pengangguran. Dilihat dari kacamata psikologis, setengah pengangguran lebih baik daripada pengangguran terbuka.
-
Pengangguran Terselubung
Pengangguran terselubung merupakan pekerja yang tidak optimal melakukan suatu pekerjaan. Contohnya, penjual cilok mampu melakukan pekerjaannya seorang diri. Namun karena temannya membutuhkan tambahan uang saku dan meminta untuk bergabung, akhirnya diajak bekerja membantu berjualan cilok. Itulah yang dimaksud sebagai pengangguran terselubung.
Berdasarkan Sebabnya
Pengangguran terjadi karena berbagai sebab. Secara garis besar, terjadinya pengangguran disebabkan karena jumlah lapangan kerja yang tidak sebanyak jumlah pencari kerja. Kualifikasi perusahaan dalam melakukan rekrutmen karyawan tentunya dilakukan super ketat guna mencari kandidat terbaik guna memajukan perusahaan. Sebab lain terjadinya pengangguran dapat dilihat pada penjelasan sebagai berikut;
-
Pengangguran Siklis
Pengangguran siklis merupakan orang yang dipecat dari perusahaannya karena krisis ekonomi. Di Indonesia pada tahun 1998 mengalami krisis moneter yang menyebabkan beberapa perusahaan gulung tikar. Akhirnya banyak pekerja yang kehilangan pekerjaannya. Pemutusan hubungan kerja tersebut menjadikan timbulnya pengangguran siklis.
-
Pengangguran Friksi
Pengangguran friksi merupakan orang yang tidak bekerja dalam jangka waktu tertentu. Biasanya, pengangguran friksi terjadi pada nahkoda. Nahkoda sekali berlayar memakan waktu hingga 6 bulan, namun saat menunggu tugas berlayar memakan waktu setidaknya 6 bulan juga. Meskipun disebut pengangguran friksi, namun nahkoda tidak bermasalah dengan kondisi keungan karena sekali berlayar mendapatkan upah puluhan juta.
-
Pengangguran Teknologi
Pengangguran teknologi perlu diwaspadai bagi buruh pabrik yang bekerja sebagai staff produksi. Hal ini dikarenakan dalam revolusi industri 4.0 yang sedang digalakkan di tahun 2019, pemerintah menyarankan penggunaan teknologi robot pada proses produksi industri agar dapat bersaing di pasar global.
Meski berdampak baik bagi perekonomian negara, namun berdampak buruh bagi pekerja yang kehilangan pekerjaannya.
-
Pengangguran Musiman
Pengangguran musiman merupakan seorang yang kehilangan pekerjaannya pada saat pergantian musim. Pengangguran musiman dialami petani pada saat musim kemarau. Lapisan tanah yang mengering akibat musim kemarau mustahil untuk digarap karena curah hujan minim sehingga memungkinkan petani untuk menganggur sembari menunggu musim penghujan tiba.
-
Pengangguran Volunteer
Pengangguran volunteer merupakan orang yang secara sukarela tidak bekerja karena memiliki penghasilan dari menyewakan rumah, uang bunga pinjaman, dan lain-lain. Meski disebut pengangguran, namun tidak mendapati masalah dengan kondisi keuangan karena dana terus mengalir tanpa harus melakukan pekerjaan.
-
Pengangguran Struktural
Pengangguran struktural merupakan seseorang yang kehilangan pekerjaan karena alih fungsi lahan. Biasanya, pengangguran struktural terjadi pada masyarakat pedesaan yang kehilangan lahan pertanian karena digunakan sebagai pusat industri.
Nah, penjelasan diatas merupakan uraian materi yang menjelaskan tentang pengertian pengangguran dan jenis pengangguran berdasarkan klasifikasi. Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dalam tujuan menambah ilmu pengetahuan.