Arti hujan adalah bentuk dari fenomena alam yang ada dipermukaan bumi memiliki banyak manfaat bagi makhluk hidup. Beberapa manfaat curah hujan bagi makhluk hidup dalam kesehariannya di antaranya, sebagai persediaan air di tumbuhan, menyuburkan tanaman pada semia jenisnya, keberhasilan bercocok tanam pada semua tumbuhan, dapat memberikan kesempatan hidup manusia untuk keberlanjutannya dan lain-lain.
Hujan dapat terbagi oleh beberapa bagian. Salah satu jenis hujan yang dapat dijumpai jika dilihat dari bentuknya adalah hujan asam. Manfaat hujan asam bagi manusia dapat berdampak positif dan negatif jika manusia dapat menempatkan kegunaannya masing-masing seuai dengan tupoksinya.
Hujan asam
Akan tetapi, pada akhir 1960-an dan awal 1970-an, barulah fenomena hujan asam diakui sebagai permasalah lingkungan regional yang berpengaruh pada sebagian besar wilayah di Eropa Barat dan Amerika Utara bagian timur. Hujan asam juga terjadi di Asia dan sebagian Afrika, Amerika Selatan, dan Australia.
Sebagai masalah lingkungan global, sering dibayangi oleh perubahan iklim. Meskipun masalah hujan asam telah berkurang secara signifikan di beberapa daerah, hal itu tetap menjadi masalah lingkungan yang penting di dalam dan di bawah angin dari kawasan industri dan industri pertanian utama di seluruh dunia.
Pengertian Hujan Asam
Hujan asam sesuai dengan namanya dapat dikatakan sebagai pengendapan asam dalam bentuk hujan dengan cara yang paling sederhana. Ketika polutan atmosfer seperti oksida nitrogen dan sulfur bereaksi dengan air hujan dan turun bersama hujan, maka ini menghasilkan hujan asam. Akibat dari hujan asam bisa menyebabkan kerusakan pada tanamana karena sejatinya hujan asam mengandung unsu yang membahayakan bagi tanaman.
Terjadinya hujan asam lebih banyak dikarenakan campur tangan manusia seperti dari industri dan kendaraan bermotor. gas emisi yang dihasilkan dibumi dibawa oleh angin ke lapisan atmosfer.
Pengertian Hujan Asam Menurut Para Ahli
Adapun definisi hujan adam menurut para ahli, antara lain:
-
Cambridge Dictionary
Hujan asam adalah hujan yang mengandung bahan kimia berbahaya dalam jumlah besar sebagai hasil pembakaran zat seperti batu bara dan minyak. Proses pembentukan hujan asam dapat terjadi karena adanya belerang (sulfur) yang menjadi pengotor dalam bahan bakar fosil serta terdapat unsur nitrogen di udara.
-
United States Environmental Protection Agency (EPA)
Hujan asam, atau deposisi asam, adalah istilah luas yang mencakup segala bentuk presipitasi dengan komponen asam, seperti asam sulfat atau nitrat yang jatuh ke tanah dari atmosfer dalam bentuk basah atau kering. Ini bisa mencakup hujan, salju, kabut, hujan es atau bahkan debu yang memiliki sifat asam.
Ketika asam yang terakumulasi tersapu dari permukaan oleh hujan berikutnya, air asam ini mengalir melalui tanah, dan dapat membahayakan tumbuhan dan satwa liar, seperti serangga dan ikan.
Jumlah keasaman di atmosfer yang mengendap ke planet bumi melalui pengendapan kering bergantung pada jumlah curah hujan yang diterima suatu daerah. Misalnya, di daerah gurun, rasio pengendapan kering dan basah lebih tinggi daripada daerah yang menerima curah hujan beberapa inci setiap tahun.
Faktor Penyebab Hujan Asam
Baik sumber alami maupun buatan diketahui berperan dalam pembentukan hujan asam. Namun, hal ini terutama disebabkan oleh pembakaran bahan bakar fosil yang menghasilkan emisi sulfur dioksida (SO2) dan nitrogen oksida (NOx).
-
Sumber Alami
Sumber alami penyebab hujan asam diantaranya yaitu:
- Emisi vulkanik, Agen penyebab alami utama hujan asam adalah emisi vulkanik. Gunung api mengeluarkan gas penghasil asam untuk menghasilkan jumlah hujan asam yang lebih tinggi dari biasanya atau bentuk curah hujan lainnya seperti kabut dan salju yang mempengaruhi tutupan vegetasi dan kesehatan penduduk di sekitarnya.
- Vegetasi yang membusuk, kebakaran hutan, dan proses biologis di lingkungan, ketiga faktor tersebut juga menghasilkan gas pembentuk hujan asam. Prihal ini Dimetil sulfida adalah contoh tipikal penyumbang biologis utama pada unsur yang mengandung belerang ke atmosfer.
-
Sumber Buatan Manusia
Aktivitas manusia yang menyebabkan emisi gas kimia seperti sulfur dan nitrogen adalah kontributor utama hujan asam. Kegiatan tersebut meliputi sumber polusi udara yang mengeluarkan gas sulfur dan nitrogen seperti pabrik, fasilitas pembangkit listrik, dan mobil.
Secara khusus, penggunaan batubara untuk pembangkit tenaga listrik merupakan penyumbang emisi gas terbesar yang menyebabkan hujan asam. Mobil dan pabrik juga melepaskan sejumlah besar emisi gas setiap hari ke udara, terutama di kawasan industri tinggi dan kawasan perkotaan dengan lalu lintas mobil dalam jumlah besar.
-
keluaran gas dari lapisan atmosfer
Gas-gas penyumbang emisi itu bereaksi di atmosfer dengan air, oksigen, dan bahan kimia lainnya membentuk berbagai senyawa asam seperti asam sulfat, amonium nitrat, dan asam nitrat. Akibatnya, daerah-daerah tersebut mengalami curah hujan asam yang sangat tinggi sehingga permukaan bumi yang terkena hujan asam akan jauh berbeda
Angin yang ada meniup senyawa asam ini ke wilayah yang luas melintasi perbatasan, kemudian senyawa itu jatuh kembali ke tanah dalam bentuk hujan asam atau bentuk presipitasi lainnya. Saat mencapai bumi, air hujan asam mengalir melintasi permukaan, menyerap ke dalam tanah dan masuk ke danau dan sungai dan akhirnya bercampur dengan air laut.
Demikianlah materi yang dapat dibagikan kepada segenap pembaca mengenai pembahasan tentang Penyebab Terjadinya Hujan Asam dalam Kehidupan. Semoga artikel tulisan ini dapat menjadi salah satu penambah wawasan dan pengetahuan para segenap pembaca serta menjadi sumber referensi.
Demikianlah materi yang dapat di nagikan kepada segenap pembaca mengenai penyebab terjadinya hujan asam dalam kehidupan. Semoga artikel yang sudah di tulis melalui tulisan ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan serta dapat menjadi salah satu sumber referensi.