Istilah sedimentasi dalam objek studi geografi pada hakikatnya senantisa mengacu pada proses pengendapan material padat dari keadaan suspensi ataupun larutan dalam fluida yang biasanya dapat berupa udara atau air. Atas alasan itulah sedimentasi secara luas juga mencakup endapan dari es glasial dan bahan-bahan yang terkumpul di bawah dorongan gravitasi, seperti dalam endapan talus atau akumulasi puing-puing batuan di dasar tebing.
Disisi lain, proses sedimentasi sendiri dapat dibedakan dalam berbagai jenis. Salah satu diantaranya ialah ditinjau berdasarkan tenaga pengakutnya.
Sedimentasi
Sedimentasi adalah proses yang memungkinkan partikel dalam suspensi dalam air untuk mengendap dari suspensi di bawah pengaruh gravitasi. Dimana untuk arti partikel yang mengendap dari suspensi menjadi sedimen, dan dalam pengolahan air dikenal sebagai sludge. Ketika lapisan tebal sedimen terus mengendap, ini dikenal sebagai konsolidasi.
Jenis Sedimentasi Berdasarkan Tenaga Pengangkutnya
Jikalau ditinjauh berdasarkan tenaga pembentuknya, sedimentasi bisa dibedakan menjadi 3, yaitu:
-
Aquatis
Sedimentasi aquatis ialah sedimentasi yang terbentuk oleh tenaga air. Atau bisa dikatakan bahwa, sedimentasi aquatis terjadi ketika material terbawa oleh aliran air.
Proses tersebut sangat bergantung pada kekuatan aliran air. Saat aliran air kuat, maka material akan terbawa, tapi saat aliran air melemah, maka material akan mengendap didasar. Ditinjau dari tempat, sedimentasi aquatis termasuk dalam sedimentasi fluvial dan sedimentasi marine.
-
Aeolis/Aeris
Sedimentasi aeolis ialah sedimentasi yang terbentuk oleh tenaga angin. Dalam hal ini, angin membawa material endapan, kemudian menjatuhkannya ke darat saat kekuatan angin tersebut melemah. Material yang dibawa oleh angin biasanya berupa lapisan tanah pasir.
Material pasir yang terbawa angin lama-kelamaan akan mengendap dan terus bertumpuk, sehingga semakin lama akan menjadi gundukan.
Gundukan yang terbentuk dari pengendapan material pasir yang terbawa angin itu dinamakan disebut bukit pasir atau gumuk pasir atau sand dune, yang biasanya dapat kita temukan di sekitar gurun atau disekitar pantai. Ditinjau dari tempat, sedimentasi aeolis termasuk dalam sedimentasi teristris atau sedimentasi yang terjadi di daratan.
-
Glasial
Sedimentasi glasial ialah sedimentasi yang terbentuk oleh tenaga es atau gletser. Sedimentasi glasial terjadi karena adanya moraine, yaitu batu kerikil, pasir, dan material lainnya yang terbawa oleh es, kemudian mengalami pengendapan.
Sedimentasi yang diakibatkan oleh gletser juga mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah. Hal itu biasanya terjadi ketika musim semi, dimana terjadi pengikisan yang disebabkan oleh gletser yang meluncur menuruni lembah.
Batuan atau tanah hasil pengikisan juga akan menuruni lereng, kemudian mengendap di lembah. Hal itulah yang menyebabkan terjadinya pengendapan di ujung gletser, yang mengakibatkan perubahan bentuk gletser dari V menjadi U.
Ada untuk empat bentuk sedimentasi glasial yaitu:
- Oscar, yaitu sedimen yang berbentuk punggung sempit dan panjang
- Till Plain, yaitu sedimen yang berbentuk dataran
- Drumlin, yaitu sedimen yang berbentuk bukit kecil
- Kame, yaitu sedimen yang berbentuk dataran tinggi
Dari penjelasan yang dikemukakan, dapatlah dikatakan bahwa proses sedimentasi bisa dibedakan menjadi beberapa jenis dengan beragam pengelompokkan, salah satunya yaitu jenis sedimentasi yang dibedakan berdasarkan tenaga pengangkutnya yang bisa berupa tenaga air, baik air tawar maupun air laut (marine), tenaga angin, maupun tenaga es atau gletser.
Akan tetapi yang pasti, untuk hasil dari proses sedimentasi bisa berbentuk macam-macam bentang alam, misalnya delta, dataran banjir, gumuk pasir, spit, tombolo, nehrung, dan lain-lain.
Itulah tadi artikel yang bisa diberikan pada semua kalangan berkenaan dengan macam-macam sedimentasi berdasarkan tenaga pengangkut dan penjelasannya. Semoga memberikan wawasan bagi semua kalangan yang sedang membutuhkan.
