Iklim adalah pola dalam pengertian cuaca jangka panjang pada daerah tertentu. Cuaca dapat berubah dari jam ke jam, hari ke hari, bulan ke bulan atau bahkan tahun ke tahun. Pola cuaca suatu wilayah, biasanya dilacak selama setidaknya 30 tahun yang dianggap sebagai iklim. Berbagai belahan bumi memiliki iklim yang berbeda. Beberapa bagian panas dan hujan hampir setiap hari karena memiliki iklim basah tropis. Belahan lainnya dingin dan tertutup salju hampir sepanjang tahun karena memiliki iklim kutub.
Di antara daerah beriklim kutub dan dan daerah beriklim tropis terdapat banyak iklim lain yang berkontribusi terhadap keanekaragaman hayati dan warisan geologi Bumi. Iklim ditentukan oleh sistem iklim suatu wilayah. Sistem iklim memiliki lima komponen utama: atmosfer, hidrosfer, kriosfer, permukaan tanah, dan biosfer. Untuk memperjelas pemahaman kita tentang iklim, artikel ini akan mengulas tentang pengertian, macam, manafaat, dan contoh iklim.
Iklim
Iklim adalah statistik cuaca dalam jangka waktu yang lama. Hal ini diukur dengan menilai pola variasi dalam suhu, kelembaban, tekanan pada lapisan atmosfer, angin, curah hujan, jumlah partikel atmosfer dan variabel meteorologi lainnya di wilayah tertentu selama jangka waktu yang lama. Iklim berbeda dari cuaca. Cuaca hanya menggambarkan kondisi jangka pendek dari variabel-variabel tersebut di wilayah tertentu.
Iklim suatu lokasi dipengaruhi oleh garis lintang, dataran, dan ketinggiannya, serta badan air di dekatnya dan arusnya. Iklim dapat diklasifikasikan menurut rata-rata dan rentang khas dari variabel yang berbeda, yang paling sering digunakan yaitu suhu dan curah hujan.
Pengertian Iklim
Kata iklim berasal dari bahasa Yunani Kuno “klima” yang berarti “kecenderungan”. Pada umumnya iklim didefinisikan sebagai cuaca yang dirata-ratakan dalam jangka waktu yang lama. Periode rata-rata standar adalah 30 tahun, tetapi periode lain dapat digunakan tergantung pada tujuan. Iklim juga mencakup statistik selain rata-rata, seperti besaran variasi sehari-hari atau tahun-ke-tahun.
The Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) pada tahun 2001, mendefiniskan iklim dalam arti sempit sebagai “cuaca rata-rata”, atau sebagai deskripsi statistik dalam hal rata-rata dan variabilitas kuantitas yang relevan selama periode tertentu mulai dari bulan hingga ribuan atau jutaan tahun. Periode klasik adalah 30 tahun, sebagaimana yang didefinisikan oleh World Meteorological Organization (WMO).
The World Meteorological Organization (WMO) menggambarkan iklim “normal” sebagai “titik referensi yang digunakan oleh ahli iklim untuk membandingkan tren klimatologi saat ini dengan masa lalu atau apa yang dianggap ‘normal’.
Normal didefinisikan sebagai rata-rata aritmatika dari elemen iklim ( misalnya: suhu) selama periode 30 tahun. Periode 30 tahun digunakan, karena cukup lama untuk menyaring variasi atau anomali interannual (perubahan yang berlangsung selama dua atau lebih tahun), tetapi juga cukup singkat untuk dapat menunjukkan tren iklim yang lebih panjang”.
Pengertian Iklim Menurut Para Ahli
Adapun definisi iklim menuurt para ahli, antara lain:
- World Climate Conference (1979), Iklim didefinisikan sebagai sintesis kejadian cuaca selama kurun waktu yang panjang, yang secara statistik cukup dapat dipakai untuk menunjukkan nilai statistik yang berbeda dengan keadaan pada setiap saatnya.
- Glenn T. Trewartha (1980), Iklim adalah konsep abstrak yang menyatakan kebiaasan dalam unsur cuaca dan iklim dalam atmosfer di suatu daerah selama kurun waktu yang panjang.
- Gibbs (1978), Iklim didefinisikan sebagai peluang statistik berbagai keadaan atmosfer, antara lain suhu, tekanan, angin kelembaban, yang terjadi di suatu daerah selama kurun waktu yang panjang.
- National Geograpic, Iklim adalah pola cuaca jangka panjang di wilayah tertentu. Cuaca dapat berubah dari jam ke jam, hari ke hari, bulan ke bulan atau bahkan dari tahun ke tahun. Pola cuaca suatu wilayah, biasanya dilacak setidaknya selama 30 tahun, dianggap sebagai iklimnya.
Macam Iklim
Terdapat bermacam-macam klasifikasi iklim di dunia, diantaranya yaitu:
- Iklim Matahari
Klasifikasi iklim dalam pengertian matahari didasarkan pada banyak sedikitnya sinar matahari yang diterima oleh bumi. Jadi dapat dikatakan bahwa pembagian iklim ini sangat tergantung pada posisinya dengan arah datangnya sinar matahari. Adapun pembagian Iklim Matahari, yaitu:
Daerah Iklim Tropis | 0o – 23,5o LU/LS |
Daerah Iklim Sub Tropis | 23,5o LU/LS – 40o LU/LS |
Daerah Iklim Sedang | 40o LU/LS – 66,5o LU/LS |
Daerah Iklim Kutub | 66,5o LU/LS – 90o LU/LS |
- Iklim Fisis
Klasifikasi iklim fisis dipengaruhi alam sekitar, misalnya, daratan, lautan, pegunungan, dataran rendah, dataran tinggi, angin, laut, maupun letak geografis. Adapun pembagian ikli fisis yaitu:
- Iklim Kontinental (darat)
Pada daerah beriklim kontinental siang hari akan terasa panas sekali, sedangkan pada malam hari terasa sangat dingin. Curah hujan sangat rendah, sehingga kadang-kadang terbentuk gurun pasir.
- Iklim Laut
Daerah yang memiliki iklim laut dipengaruhi oleh angin laut yang lembab. Iklim ini terdapat di daerah tropis dan subtropis. Curah hujan rata-rata tinggi. Suhu tahunan dan hariannya hampir sama dalam proses terjadi hujan.
- Iklim dataran tinggi
Daerah yang memiliki iklim dataran tinggi mengalami perubahan suhu harian dan tahunan, tekanan rendah, sinar matahari terik dan hanya mengandung sedikit uap air, karena perbedaan tekanan udara pada daerah yang lebih tinggi.
- Iklim Pegunungan
Daerah yang beriklim pegunungan udaranya sejuk dan hujan sering turun. Hujan yang di daerah ini adalah hujan orografis. Hal tersebut mengkibatkan banyak tumbuhan subur yang hidup.
Klasifikasi Iklim Menurut Thornthwhite
Pada tahun 1948, ahli iklim Amerika, Charles Thornthwaite mengembangkan sistem klasifikasi iklim yang masih digunakan oleh para ilmuwan saat ini. Sistem iklim Thornthwaite bergantung pada ketersediaan air di suatu daerah dan evapotranspirasi potensial.
Klasifikasi utama dalam klasifikasi iklim Thornthwaite yaitu:
- Iklim Mikrotermal
Ditandai oleh musim dingin dan evapotranspirasi potensial rendah. Sebagian besar ahli geografi menerapkan istilah ini secara eksklusif untuk wilayah lintang utara Amerika Utara, Eropa, dan Asia.
- Iklim Mesothermal
Wilayah mesothermal memiliki iklim sedang. Wilayah ini tidak cukup dingin untuk menopang lapisan salju musim dingin, tetapi juga tidak cukup hangat untuk mendukung tanaman berbunga (dan, dengan demikian, evapotranspirasi) sepanjang tahun.
- Iklim Megathermal
Iklim megathermal adalah panas dan lembab. Wilayah ini memiliki indeks kelembaban yang tinggi dan mendukung vegetasi yang kaya sepanjang tahun.
Klasifikasi Iklim Menurut Junghuhn
Klasifikasi iklim yang dibuat oleh Junghuhn didasarkan pada ketinggian tempat dan jenis tumbuhan yang cocok di suatu daerah. Penelitiannya dilakukan di Sumatera Selatan dan Dataran Tinggi Bandung.
Klasifikasi iklim menurut Junghun dapat dibedakan menjadi 4 zona, yaitu:
- Zona iklim panas (berada pada ketinggian antara 0 hingga 600 m dpl). Tanaman yang cocok misalnya padi, jagung, kopi, tembakau, tebu, karet, kelapa dan tanaman cokelat.
- Zona iklim sedang (berada pada ketinggian 600 meter hingga 1500 m dpl). Tanaman yang cocok misalnya padi, tembakau, the, kopi, cokelat, kina dan seyur- sayuran seperti kol, sawi, selada dan lainnya.
- Zona iklim sejuk (berada pada ketinggian antara 1500 meter hingga 2500 m dpl). Tanaman yang cocok misalnya teh, kopi, kina dan juga sayur- sayuran.
- Zona iklim dingin (berada di tempat yang memiliki ketinggian yang lebih dari 2500 m dpl). Tanaman yang cocok misalnya lumut.
Klasifikasi Iklim Menurut Koppen
Klasifikasi iklim koppen didasarkan pada suhu dan hujan rata-rata tahunan. Berdasarkan pada kedua hal tersebut Koppen membagi iklim dunia menjadi 5 jenis utama, yaitu :Klasifikasi Iklim Menurut Koppen
- Iklim Hujan Tropis (Tipe A)
Ciri-ciri: Suhu rata-rata tiap bulan tidak kurang dari 18oC, tidak memiliki musim dingin, curah hujan tahunan tinggi dan melebihi tingkat penguapan rata-rata tahunan sekitar 70 cm dan tahun. Iklim ini dibagi lagi menjadi 3 tipe, yaitu :
- Af (hutan hujan tropis): suhu udara panas dan curah hujan tinggi sepanjang tahun, pada wilayah beriklim tipe A terdapat banyak hutan hujan tropik dengan curah huajn 60 mm dan hujan sepanjang tahun, misalnya di kaliamantan, Sumatra dan Papua.
- Am (monsoon tropika): suhu udara panas, musim hujan, dan musim kemarau yang kering, tipe ini adalah tipe peralihan karena batas antara musim hujan dan kemarau sangat jelas, persediaan air tanah cukup sehingga vegetasi tetap, misalnya di Jawa Barat, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, dan Papua bagian selatan.
- Aw (savana): suhu udara panas, musim hujan, dan musim kemarau yang lebih panjang dibandingkan dengan musim hujan (savanna), misalnya di Jawa Timur, Madura, Nusa Tenggara Barat dan beberapa tempat lainnya.
- Iklim Kering (Tipe B)
Ciri-ciri: penguapan tinggi dengan curah hujan rendah rata-rata 25,5 mm dan tahun sehingga sepanjang tahun penguapan lebih besar daripada curah hujan, tidak ada air yang berlebih dan tidak ada sungai (aliran air) yang permanan. Iklim ini dibagi lagi menjadi Tipe Bs (iklim stepa) dan tipe Bw (iklim gurun).
- Iklim Sedang (Tipe C)
Ciri-ciri: Suhu rata-rata pada bulan terdingin dibawah 18oC sampai -3oC (suhu rata-rata pada bulan terhangat di atas 10oC), mengalami empat musim, yaitu musim dingin, semi, gugur, dan panas, paling sedikit terdapat satu bulan yang bersuhu udara rata-rata 10° C.
- Iklim Hujan Salju atau mikrotermal (Tipe D)
Ciri-ciri: Suhu rata-rata bulan terdingin di bawah -3oC (suhu rata-rata pada bulan terhangat di atas 10oC), tidak banyak pohon yang dapat tumbuh pada iklim ini.
- Iklim Kutub (Tipe E)
Ciri-ciri: Suhu rata-rata pada bulan terhangat di bawah 10oC, tidak adanya musim panas, terdapat salju abadi dan padang lumut. Iklim ini dibedakan menjadi 2, yaitu Tipe Et (iklim tundra) dan Tipe Ef (iklim kutub dengan salju abadi yang tidak ada habisnya). Daerah yang memiliki iklim tipe E yaitu Arktik dan Antartika.
Menurut pendapat Koppen, Indonesia termasuk wilayah beriklim hujan tropis dan iklim sedang dipegunungan. Sedangkan khus di Puncak Jaya Wijaya beriklim E.
Klasifikasi Iklim Menurut Mohr
Klasifikasi iklim menurut Mohr didasarkan pada curuh hujan yang sampai ke permukaan bumi. Dari hasil penelitiannya, klasifikasi tersebut dapat dibedakan mnejadi 3 golongan yaitu :
- Bulan Kering (BK), ialah jumlah rata-rata curah hujan dalam bulan tersebut kurang dari 60 mm
- Bulan Sedang (BS), ialah jumlah rata-rata curah hujan dalam bulan tersebut kurang dari 60-90 mm
- Bulan Basah (BB), ialah jumlah rata-rata curah hujan dalam bulan tersebut kurang dari 100 mm
Klasifikasi Iklim Menurut Oldeman
Klasfikasi iklim yang dikemukakan Oldeman menggunakan unsur iklim curah hujan. Metode tersebut lebih menekankan pada bidang pertanian. Menurut Oldeman, Bulan basah didefinisikan sebagai bulan yang memiliki jumlah curah hujan sekurang-kurangnya 200 mm. bualn lembab dengan curah hujan 100-200 mm, dan bulan kering dengan curah hujan 100 mm.
Klasifikasi iklim Oldeman dibagi menjadi 5 tipe yang didasarkan pada jumlah bulan basah berturut-turut, sedangkan subdivisinya menjadi 5 berdasarkan jumlah bulan kering berturut-turut.
Klasifikasi Iklim Schmidt-Ferguson
Klasifikasi iklim Schmidt-Ferguson didasarkan pada banyaknya curah hujan tiap-tiap bulan dengan membandingkan jumlah bulan kering dengan jumlah bulan basah dalam satu tahun. klasifikasi iklim ini dibagi menjadi dua, yaitu :
- Bulan kering, ialah curah hujan yang sampai ke permukan bumi kurang dari 60 mm.
- Bulan basah, ialah curah hujan yang sampai ke permukan bumi lebih dari 60 mm.
Manfaat Iklim
Iklim dan pereubahan iklim perlu dipelajari karena akan mempengaruhi orang di seluruh dunia. Meningkatnya suhu global diperkirakan akan meningkatkan permukaan laut, dan mengubah dalam pengertian curah hujan dan kondisi iklim lokal lainnya. Perubahan iklim regional dapat mengubah hutan, hasil panen, dan pasokan air. Itu juga bisa mempengaruhi kesehatan manusia, hewan, dan banyak jenis ekosistem.
Variasi kehidupan di Bumi sebagian besar disebabkan oleh berbagai iklim yang ada dan perubahan iklim yang telah terjadi di masa lalu. Iklim telah mempengaruhi perkembangan budaya dan peradaban. Dimanapun berada, orang-orang telah beradaptasi dalam berbagai cara ke iklim di mana mereka tinggal.
Iklim memiliki manfaat yang cukup besar dan bervariasi dalam kehidupan sehari-hari, antara lain :
- Manusia memilih untuk bertempat tinggal di wilayah yang beriklim baik, karena manusia memelukan makanan dan udara yang nyaman
- Kegiatan dalam bidang perikanan, pertanian dan perhutana banyak memerlukan pengetahuan yang berhubungan dengan unsur-unsur iklim.
- Kondisi iklim yang berbeda-beda berpengaruh pada perbedaan dalam hal perumahan, pakaian, makanan, kegiatan dan peralatan hidup
- Pemusatan penduduk lebih banyak terdapat pada daerah iklim yang sesuai dengan kehidupan manusia, karena manusia akan lebih senang hidup di daerah sejuk (tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin).
- Usaha perhubungan ( udara, darat, laut ) rekreasi dan telekomunikasi banyak ditentukan serta memerlukan pengetahuan yang berhubungan dengan cuaca dan iklim
- Unsur-unsur iklim banyak mempengaruhi produksi pertanian. Benih tanaman memiliki kebutuhan suhu maksimum dan minimum yang berbeda. Misalnya: Padi suhu minimumnya 10–120 C, maksimumnya 40– 420
- Daerah beriklim panas yang macam musim hujannya panjang, curah hujannya banyak dengan musim kemarau pendek, cocok untuk tanaman karet, pala, cengkeh., dan kelapa sawit.
Contoh Iklim
Adapun contoh iklim dalam kehidupan sehari-hari, misalnya perbedaan iklim yang terjadi di negara beriklim tropis seperti di Indonesia dengan negara beriklim subtropis seperti di Korea Selatan. Di Indonesia, dalam 1 tahun hanya memiliki dua musim yaitu musim kemarau dan musim penghujan. Sedangkan di Korea Selatan mengalami 4 musim yaitu musim panas, musim gugur, musim dingin, dan musim semi.
Nah, demikianlah serangkaian penjelasan serta pengulasan secara lengkap mengenai materi pengertian iklim menurut para ahli, macam, manafaat, dan contohnya. Semoga melalui tulisan ini bisa memberikan referensi mendalam bagi segenap pembaca sekalian.