Pada tahun 2019 ini secara serentak Indonesia dari Sabang sampai Merauke mengadakan pilkada (Pemilihan Kepala Daerah) dan pilpres (Pemilihan Presiden). Asas pemilihan pemimpin di Indonesia menggunakan demokrasi melalui pemilu. Setiap warga negara mempunyai hak suara untuk memilih pemimpin yang sesuai dengan hati nurani mereka. Fenomena tersebut masuk dalam pembelajaran ilmu politik sebagaimana terkait tata pemerintahan wilayah dan perwilayahan.
Pandangan politik secara umum terbagi atas 4 disiplin pembelajaran yaitu ilmu hukum, sosiologi, ilmu politik, dan geografi. Ilmu hukum membahas politik melalui sudut pandang dasar amandemen. Sosiologi memperlakukan politik lewat manusia/masyarakat sebagai subjeknya. Ilmu politik terkait keseluruhan aspek di dalamnya. Sedangkan geografi memakai sudut pandang pendekatan keruangan (spatial approach).
Mengkaji geografi politik rasanya seperti menggabungkan pemetaan dengan struktur kepemimpinan. Hal tersebut merupakan anggapan minoritas masyarakat yang tidak mendalami geografi politik. Padahal, persebaran sumberdaya alam yang terdapat di Indonesia merupakan salah satu bagian dari geografi politik. Pengertian singkat dan kajian geografi politik secara lengkap dapat disimak pada uraian materi sebagai berikut.
Geografi Politik
Geografi politik adalah pembelajaran menggabungkan hubungan antara ilmu kehidupan dengan aktivitas mengenai seluk-beluk politik beserta kondisi alam suatu wilayah. Dalam pembelajaran geografi politik, semua negara baik yang memiliki pemerintahan bersifat presidensiil atau kerajaan dan lain sebagainya tetap memiliki cakupan politic region. Objek pembelajaran tersebut adalah menganalisa adaptasi kondisi lingkungan dengan sistem pemerintahan yang berlaku.
Contoh Geografi Politik
Ruang lingkup kajian geografi politik secara umum dibedakan menjadi 3 yaitu environmental relationships (hubungan lingkungan), national power (kekuasaan nasional), dan political region (wilayah politik). Ketiga ruang lingkup tersebut saling mendukung satu sama lain agar tercipta pembelajaran geografi politik yang mudah dipahami. Jika klasifikasi 3 tersebut merupakan kajian secara umum, berikut kajian secara khusus dari pembelajaran geografi politik;
-
Environmental Relationships
Environmental relationships adalah hubungan dengan pemerintahan yang mengkaji ilmu keberagaman daerah dan masyarakat di permukaan bumi. Munculnya environmental relationships pada pembelajaran geografi politik disebabkan karena alam yang dimanfaatkan manusia guna menjadi mata pencaharian atau sekedar bertahan hidup harus dipelajari maknanya.
-
Pendekatan Relationship
Pendekatan relationship adalah analisa lingkungan terhadap daya guna pemerintahan yang memiliki aspek politik di dalamnya. Negara yang makmur dapat dilihat dari kekayaan alam dan jumlah industri. Negara maju umumnya tidak memiliki kekayaan sumberdaya alam, namun terdapat kualitas manusia yang unggul. Sehingga menyediakan banyak perindustrian untuk menyeimbangkan stabilitas ekonomi negara.
Sedangkan negara berkembang seperti Indonesia sulit mempersiapkan sumberdaya manusia kompeten. Sehingga menyeimbangkan stabilitas ekonomi negara perlu memanfaatkan berbagai jenis sumber daya alam yang tersedia. Sumberdaya alam melimpah menjadi indikator kemakmuran suatu definisi negara. Sebab, meskipun kualitas manusia lemah tetapi didukung oleh sumberdaya alam mumpuni dapat membantu siklus perputaran ekonomi.
-
Pendekatan Fungsional
Pendekatan fungsional lebih bersifat bagaimana suatu negara melakukan manajemen yang baik terhadap sistem pemerintahannya. Komponen terkait yang digunakan dalam pendekatan fungsional berasal dari faktor geografi non politis seperti topografi suatu wilayah. Hal ini dapat menjadi tolak ukur ketergantungan negara dengan yang lain agar bisa berdiri sendiri tanpa memerlukan kerjasama.
Sebagai contoh Indonesia merupakan negara kepulauan yang wilayahnya terbagi 2, perairan dan daratan. Untuk menggabungkan kedua komponen tersebut terciptalah pasar. Jika masih bingung, penjelasan sederhananya adalah pegunungan dan pantai merupakan 2 kawasan topografi yang bertolak belakang. Pantai menghasilkan ikan dan pegunungan menghasilkan sayur. Kedua hasil alam tersebut nantinya akan bertemu di pasar.
-
Faktor Geografi
Pembahasan sub-bab faktor geografi sebagaimana merupakan cabang dari environmental relationships pada geografi politik adalah penekanan terhadap letak negara secara geografi yang mempengaruhi hubungan luar negeri. Sederhananya seperti ini, Indonesia saat ini berstatus sebagai negara berkembang dibuktikan dengan jumlah industri yang belum memadahi.
Untuk dapat bersaing di pasar global, Indonesia bisa memanfaatkan hasil alam dari sektor kelapa sawit. Selama ini diketahui bahwa inovasi produk kelapa sawit dari Indonesia telah ditemukan biogas sebagai pengganti bahan bakar minyak. Produk unggulan biogas tersebut dapat bersaing di pasar global sehingga mampu menjadikan Indonesia sebagai negara yang melakukan produksi kelapa sawit dengan maksimal.
-
Sumber Devisa Alam
Bahan makanan, sumberdaya alam, peternakan, perikanan, petanian, perkebunan, dan lain sebagainya yang berhubungan dengan alam merupakan salah satu environmental relationship pada pembelajaran geografi politik. Hasil alam dapat dimanfaatkan sebagai ladang ekonomi untuk negara sehingga mampu menyetabilkan ekonomi dan dipercaya memberantas kemiskinan.
-
Pendekatan Industri
Environmental relationships berupa pendekatan industri tidak dapat menjadikan Indonesia sebagai contohnya. Hal ini dikarenakan Indonesia merupakan ciri negara berkembang yang belum memiliki jumlah perindustrian dalam taraf standar. Jadi untuk mencontohkan pendekatan industri dapat memakai negara Jerman yang memanfaatkan industri sebagai modal persaingan global market.
-
National Power
Kekuatan nasional mempengaruhi geografi politik suatu wilayah. Maka dari itu perlu menanamkan jiwa nasionalisme pada generasi penerus bangsa. Dalam beberapa pokok bahasan, penggunaan national power dalam kajian geografi politik dirasa kurang sesuai karena prinsip geografi menggunakan spatial approach. Untuk itu ulasan national power ini dibahas hanya sebatas pengetahuan saja.
-
Pendekatan Historis
Geografi tidak bisa lepas dari sejarah. Perkembangan suatu negara dari awal terbentuk hingga mengalami kemakmuran perlu dikaji sebagai bahan dasar pertimbangan kajian geografi politik. Indonesia yang dulu merupakan negara jajahan Belanda dan Jepang dapat dikaji geografi politiknya melalui pemetaan jalur masuk dan beberapa peninggalan di masa lalu.
-
Pendekatan Faktual
Pendekatan faktual dalam contoh kajian geografi politik diperkenalkan pertama kali oleh Velkenburg. Dirinya mengemukakan bahwa pembelajaran geografi politik yang tidak disertai dengan info terkini mustahil untuk terhubung.
Selain itu ketidaknyambungan dapat menghasilkan analisa materi tidak menemukan titik terang. Hal ini berdampak pada kurangnya pemahaman masyarakat tentang fenomena yang sedang terjadi.
-
Pendekatan Militer
Militer merupakan pertahanan suatu negara yang digunakan untuk mengamankan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dari ancaman pihak luar. Negara yang tidak memiliki problem terkait stabilitas ekonominya seperti Russia dan Amerika Serikat, seringkali memanfaatkan kekuatan militer guna menjadi tolak ukur dalam penentuan kajian geografi politik.
-
Political Region
Dasar, tujuan, dan ruang lingkup spasial disatukan dalam sudut pandang kewilayahan suatu negara dalam geografi politik disebut sebagai political region. Pembahasan political region membahas tentang deskripsi administrasi suatu negara guna menunjukkan kekuasaan wilayah dari negara lain. Klasifikasi political region terbagi menjadi 2 yaitu populasi masyarakat dan kualitas pemerintahan.
-
Populasi Masyarakat
Jumlah penduduk yang menempati suatu wilayah secara menetap maupun sementara disebut dengan populasi. Untuk menghitung populasi penduduk mampu diukur dengan cara membagi jumlah penduduk dengan luas daerah kemudian dikali 100%.
-
Kualitas Pemerintahan
Pemerintah merupakan pihak yang berhubungan langsung dengan politik suatu negara. Maka dalam pembahasan geografi politik yang pertama kali ditanyakan adalah kualitas pemerintahan untuk menentukan keberhasilan program kepemimpinan.
Nah, penjelasan diatas merupakan rangkaian uraian materi yang membahas tentang beragam contoh kajian geografi politik secara umum. Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi pembaca dalam tujuan menambah ilmu pengetahuan.