8 Ciri Sampah Anorganik dan Penjelasannya

Diposting pada
Ciri Sampah Anorganik dap Penjelasannya
Ciri Sampah Anorganik dap Penjelasannya

Diakui atau pun tidak bahwa sampah yang dihasilkan dari kegiatan manusia itu dapat berupan sampah organisa dan anorganik, kedua jenis sampah organik dan anorganik mempunnyai manfaat bagi manusia, baik secara dampak positifnya ataupun negatifnya. Perkembangan zaman yang semakin canggih ini banyak sekali seseorang yang ingin hidup instant terlebih maka dampak nya sampah anorganik akan tertempuk.

Limbah anorganik ini merupakan salah satu jenis sampah yang tidak mudah terurai maka dari itu sebisa mungkin penggunaan barang-barang seperti elektronik, plastik, benda-benda berat dan yang lainnya maka dari itu perlu adanya gerakan anti sampah anorganik. Pada artikel ini akan menjelaskaan tentang ciri-ciri sampah anorganik.

Pengertian Sampah Anorganik

Sampah anorganik adalah jenis sampah yang berasal dari bahan-bahan non-hayati, yaitu bisa berupa produk sintetik maupun hasil proses pengolahan bahan tambang sehingga pada proses penguraiannya membutuhkan waktu yang sangat lama. Contoh-contoh sampah anorganik misalnya botol plastik, tas plastik, kaleng, kain, karet, dan lain-lain.

Ciri-Ciri Sampah Anorganik

Ciri-ciri sampah anorganik, antara lain:

  1. Tidak mengandung senyawa organik

Berbeda halnya dengan sampah organik, sampah anorganik merupakan jenis sampah yang tidak mengandung senyawa organik atau dengan kata lain, sampah anorganik tidak berasal berasal dari organisme hidup. Kaca, kaleng aluminium, debu, dan logam adalah beberapa contoh sampah anorganik.

  1. Non-biodegradable

Sampah anorganik termasuk non-biodegradable, sehingga tidak ramah bagi ekosistem. Sampah non-biodegradable adalah sampah yang tidak dapat terurai secara hayati. Atau dengan kata lain, sampah yang tidak dapat diuraikan atau didegradasi oleh organisme alami, sehingga sulit mengalami pembusukan dan berfungsi sebagai sumber pencemaran.

Hal tersebut terjadi karena sampah anorganik mempunyai rantai kimia panjang dan kompleks. Misalnya logam, kaca, plastik. Sampah anorganik biasanya seringkali meruksan pemandangan di permukaan bumi karena mengandung zat-zat yang berbahaya.

  1. Membutuhkan waktu yang lama untuk terurai

Ada sebagian bahan anorganik yang secara keseluruhan tidak dapat diuarikan terurai secara alami atau bersifat non-biodegradable, tapi ada pula sampah anorganik yang dapat terurai, hanya saja membutuhkan waktu yang sangat lama untuk hancur. Contoh limbah anorganik adalah plastik dimana sampah plastik ini dalam pengurainnya membutuhkan waktu ratusan tahun

  1. Dapat dihasilkan dari berbagai macam kegiatan/aktivitas

Limbah anorganik bisa dihasilkan dalam berbagai kegiatan atau aktivitas, mulai dari rumah tangga hingga industri. Limbah anorganik yang berasal dari kegiatan rumah tangga misalnya botol plastik, botol kaca, tas plastik, kaleng dan aluminium. Limbah anorganik yang berasal dari sampah rumah tangga  bisa menjadi salah satu penyumbang sampah terbesar.

Sedangkan limbah anorganik yang berasal dari kegiatan industri misalnya asam anorganik seperti asam sulfat dapat dihasilkan dari industri pengolahan biji logam dan bahan bakar fosil.

  1. Dapat didaur ulang (Recycle)

Seperti halnya sampah organik, sampah anorganik juga dapat didaur ulang menjadi barang yang mempunyai nilai jual dan nilai guna lebih tinggi. Misalnya botol plastik bekas dapat digunakan untuk membuat vas bunga, untuk wadah penyimpanan peralatan kantor, untuk membuat lampu hias, untuk membuat terrarium (wadah berisi tanaman yang biasanya terbuat dari plastik atau kaca transparan), dan beragam pemanfaatan lainnya.

  1. Dapat digunakan kembali (Reuse) selama tidak tercemar

Selain di daur ulang, sampah anorganik juga dapat digunakan kembali (reuse) sebagai bagian dari upaya go green. Reuse artinya memanfaatkan sampah atau barang tidak terpakai dengan memanfaatkannya kembali untuk keperluan lainnya. Misalnya memanfaatkan kembali botol kaca yang sudah tidak terpakai untuk dijadikan wadah bumbu. Atau mungkin menggunakan kaleng bekas minuman untuk dijadikan pot tanaman.

  1. Ada yang berpotensi mudah terbakar

Sampah anorganik berasal dari sumber daya alam yang tidak bisa diperbarui seperti minyak bumi. Salah satu potensi bahaya yang ditumbulkan dalam penggunaan minyak bumi adalah sifatnya yang mudah terbakar, karena mempunyai rantai karbon yang tidak terlalu panjang, sehingga ketika terjadi pembakaran, ikatan antarkarbon mudah diputuskan tanpa energi yang terlalu besar.

  1. Ada yang bersifat korosif

Kata korosif mengacu pada bahan kimia apa pun yang akan melarutkan struktur suatu benda. Zat yang bersifat korosif adalah zat yang akan merusak atau menghancurkan zat lain yang bersentuhan dengannya melalui reaksi kimia. Kaleng termasuk jenis sampah anorganik keras karena kaleh termasuk dalam barang yang mudah terkena korosif.

Zat yang bersifat korosif bisa berupa asam, pengoksidasi, atau basa. Ketika zat korosif bersentuhan dengan suatu permukaan, permukaan tersebut akan rusak. Kerusakan dapat terjadi dalam beberapa menit, misalnya asam klorida pekat tumpah ke kulit; atau perlahan selama berhari-hari atau bertahun-tahun, misalnya karat besi di jembatan.

Demikianlah artikel yang dapat dibagikan kepada seluruh pembaca mengenai materi tentang ciri sampah anorganik dan penjelasannya. Semoga dapat menjadi salah satu sumbangsih fikir dan menambah sumber referensi yang nantinya akan digunakan oleh semua kalangan pembaca.

Gambar Gravatar
Diah Ainurrohmah Adalah Alumni Jurusan Geografi dan Saat Ini Sedang Proses Penyelesaian Program Pascasarjana Geografi di Kampus Negeri Jawa Tengah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *