Sampah adalah sisa buangan suatu produk atau barang yang sudah tidak dimanfaatkan, tapi masih bisa di daur ulang menjadi barang yang bernilai. Menurut WHO, sampah dapat didefinisikan sebagai barang yang berasal dari kegiatan manusia yang sudah tidak lagi digunakan, baik tidak dipakai, tidak disenangi, maupun yang dibuang. Jenis limbah organik atau anorganik bisa di manfaatkan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhannya.
Terdapat bermacam-macam jenis sampah, yang secara garis besar, berdasarkan sifatnya bisa dibedakan menjadi dua, yaitu sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik adalah bahan buangan yang berasal dari produk hayati sehingga mudah terurai oleh mikroorganisme yang ada di permukaan bumi. Contohnya sisa-sisa makanan, kulit buah, daun. Sampah anorganik adalah bahan buangan yang berasal dari hasil produk non-hayati, baik yang berupa produk sintetik maupun hasil pengolahan bahan tambang. Contohnya botol plastik, kaleng, dan lain-lain. Pada artikel kali ini akan menjelaskan tentang ciri sampah organik dan penjelasannya.
Pengertian Sampah Organik
Sampah organik adalah sampah yang berasal dari organisme hidup, sehingga dapat terurai secara alami. Contoh sampah organik antara lain sampah hijau, sisa makanan, kertas kotor makanan, sampah kayu tidak berbahaya, sampah hijau, dan sampah lansekap dan pemangkasan. Berbeda dengan sampah plastik, bahwa sampah anorganik ini mudah terirai sehingga terkadang bisa dimanfaatkan untuk pupuk kompos.
Ciri-Ciri Sampak Organik
Ciri-ciri sampah organik, antara lain:
-
Berasal dari makhluk hidup
Penciri utama sampah organik adalah sampah tersebut berasal dari organisme hidup. Contoh-contoh sampah yang termasuk dalam kategori sampah organic misalnya daun-daunan, buah-buaha, sayuran, ranting, kayu, rumput, kotoran ternak, sisa makanan, dan beragam contoh lainnya yang berhubungan dengan sisa makhluk hidup. Sampah organik yang berasal dari makhluk hidup biasanya berasal dari dalam bumi yang tertimbun jutaan tahun lalu.
-
Disebut juga sampah biodegradable
Bahan atau zat biodegradable dapat diartikan sebagai bahan yang dapat dengan mudah diurai oleh bakteri atau organisme alami lainnya dan tidak menjadi bagian dari pencemaran. Sampah biodegradable adalah sampah yang mudah terdegradasi oleh faktor alam seperti mikroba (bakteri, jamur, dan beberapa lainnya), komponen abiotik seperti suhu, uv, oksigen, dan lain-lain.
-
Mengalami proses dekomposisi
Dekomposisi adalah proses penghancuran bahan organik secara metabolik dengan hasil sampingan berupa energi, materi anorganik dan bahan organik lain yang lebih sederhana, seperti karbon dioksida, air, gula sederhana dan garam mineral. Proses dekompoisis merupakan bagian dari siklus nutrisi dan penting untuk mendaur ulang materi terbatas yang menempati ruang fisik di biosfer.
Tubuh organisme hidup mulai terdekomposisi segera setelah kematian. Organisme yang membantu proses dekomposisi disebut sebagai decomposer (pengurai), misalnya, seperti cacing. Meskipun tidak ada dua organisme yang terurai dengan cara yang sama, tapi semuanya mengalami tahap penguraian berurutan yang sama.
-
Beberapa bahan organik cocok untuk pengomposan
Pengomposan adalah metode aerobik (membutuhkan udara) untuk menguraikan sampah padat organik. Proses tersebut melibatkan penguraian bahan organik menjadi bahan mirip humus, yang dikenal sebagai kompos. Manfaat sampah organik ini salah satunya sebagai pupuk anti kimia untuk pertumbuhan tanaman.
Organisme pengomposan membutuhkan empat bahan yang sama pentingnya untuk bekerja secara efektif, yaitu karbon (sebagai sumber energi); nitrogen (untuk menumbuhkan dan mereproduksi lebih banyak organisme untuk mengoksidasi karbon); oksigen (untuk mengoksidasi karbon); air (dalam jumlah yang tepat berguna untuk mempertahankan aktivitas tanpa menyebabkan kondisi anaerobik).
-
Dapat ditemukan pada berbagai lingkungan
Jenis sampah organik ada banyak dan dapat ditemukan pada limbah padat kota, limbah padat industri, limbah pertanian, dan air limbah. Bahan organik yang ditemukan pada sampah kota termasuk makanan, kertas, kayu, lumpur limbah, dan sampah pekarangan.
Beberapa bahan organik dalam sampah kota dipisahkan sebelum dibuang untuk tujuan selain pengomposan. Misalnya, kertas dan karton biasanya dibuang untuk didaur ulang. Sampah makanan dari restoran dan toko kelontong biasanya dibuang melalui pembuangan sampah, yang pada akhirnya dapat menjadi komponen air limbah dan lumpur limbah.
-
Dapat didaur ulang
Selain diolah menjadi pupuk kompos, sampah organik juga dapat di daur ulang untuk keperluan lainnya. Misalnya sampah organik kertas dapat didaur ulang atau menjadi kertas baru yang dapat digunakan kembali. Atau bisa juga digunakan untuk kerajinan tangan, contohnya membuat kerajinan bunga mawar, membuat baju boneka dari koran bekas, dan lain-lain. Pengelolaan sampah organik yang dilakukan oleh manusia terkadang memberikan manfaat yang begitu banyak sehingga manusia juga menginginkan jenis sampah organik ini didaur ulang.
-
Bermanfaat dalam produksi biogas
Biogas merupakan salah satu jenis bahan bakar nabati yang dihasilkan secara alami dari penguraian sampah organik. Produk sampingan yang menguntungkan dari produksi biogas meliputi lumpur yang dapat digunakan untuk menyuburkan dan memperbaiki tanah, serta inaktivasi patogen dalam limbah. Dampak dari adanya sampah organik berupa biogas ini dapat dimanfaatkan untuk penyuburan tanaman lewat fermentasi
-
Ada potensi bahaya apabila dibuang di tempat pembuangan sampah
Sebagian besar produk organik terdengar cukup tidak berbahaya, karena bersifat alami. Tapi sebenarnya ada bahaya serius yang terkait apabila dibuang ke tempat pembuangan sampah. Pemanfaatan sampah organik perlu di tinjau juga salah satunya yaitu pembuangan jenis sampah ini, jika sampah organik ini dibuang sembarangan maka lingkungan akan tercemari.
Karena kekurangan oksigen, sampah organik mengalami proses dekomposisi anaerobik saat terkubur di tempat pembuangan akhir, sehingga menghasilkan metana, yang kemudian dilepaskan ke atmosfer. Metana inilah yang dapat menjadi penyebab pemanasan global karena emisinya 23 kali lebih ganas dari karbondioksida (CO2).
Demikianlah materi yang harus di ketahui oleh para pembaca mengenai pembahasan tentang ciri sampah organik dan penjelasannya. Semoga artikel ini dapat menambah wawasana sekaligus pengetahuan kepada semuanya dan menjadi salah satu sumber referensi untuk menemukan sebuah informasi.