Pengertian Fertilitas, 7 Faktor, dan Contohnya

Diposting pada

Fertilitas Adalah

Setiap pasangan yang sah secara agama dan hukum menginginkan buah cinta dari hasil hubungan mereka. Buah cinta tersebut adalah anak atau buah hati. Tentunya suatu kelahiran yang dalam objek studi geografi dikenal dengan fertilitas diawali dengan kehamilan.

Hamil berasal dari hubungan seksual antara suami istri saat keduanya sedang dalam masa subur. Sel telur wanita yang terkena pembuahan sperma pria maka akan membentuk bayi dalam kandungan rahim perempuan. Secara singkat, penjelasan di atas termasuk dalam materi mata pelajaran biologi bab reproduksi. Dalam konsep dasar geografi ada materi khusus yang mempelajari tentang kesuburan, yaitu fertilitas.

Fertilitas

Fertilitas yang juga dikenal dengan kelahiran hidup dalam Bahasa Inggris live birth ialah terlepasnya bayi dari rahim seorang perempuan dengan memiliki karakteristik tanda-tanda kehidupan, seperti bernafas, jantung berdenyut, menangis, dan lain sebagainya. Sebenarnya materi tentang fertilitas ini sangat banyak akan tetapi tulisan ini akan membahas tentang pengertian, faktor-faktor dan contoh fertilitas.

Pengertian Fertilitas

Pengertian fertilitas dalam geografi adalah banyaknya jumlah bayi lahir dalam suatu lingkup wilayah dengan waktu tertentu yang pada umumnya satu tahun per 1.000 wanita, sehingga dalam hal inilah fertilitas kerapkali disebut sebagai istilah dalam demografi yang mengacu pada “hasil reproduksi yang nyata dari seorang wanita atau sekelompok wanita”.

Pengertian Fertilitas Menurut Para Ahli

Adapun definisi fertilitas menurut para ahli, antara lain;

  1. Suandi (2010), Definisi fertilitas adalah bagian dari sistem yang dikaji secara kompleks baik dalam disipilin ilmu sosial, biologi, dan interaksi sosialnya dengan faktor lingkungan dimana seseorang berada.
  2. WHO, Fertilitas yaitu terdapatnya kelahiran bayi yang dihitung berdasarakan pada lama dikandungan dan saat memulainya kehidupan.

Faktor yang Mempengaruhi Fertilitas

Adapun untu faktor yang mempengaruhi fertilitas, antara lain;

  1. Jenis Kelamin

Jenis kelamin mempengaruhi kesuburan sepasang suami istri. Biasanya, yang sering mengalami ketidaksuburan adalah wanita. Hal ini dikarenakan beberapa wanita memiliki rahim yang rapuh, sehingga dirasa tidak mampu untuk menampung bayi selama 9 bulan.

Olahraga secara teratur bisa menjadi jalur alternatif persiapan seorang wanita sebelum melakukan program kehamilan mendatang.

  1. Usia

Usia produktif seorang wanita untuk mengandung bayi adalah 15 sampai dengan 49 tahun. Setelah itu wanita akan mengalami masa menopause, yaitu berhentinya masa menstruasi pada wanita. Dengan tidak menstruasi lagi, otomatis seorang wanita sudah tidak lagi bisa mengandung.

Berbeda dengan pria, selama masih bisa ereksi dan melakukan ejakulasi, maka masih bisa membuahi sel telur wanita.

  1. Selibat Permanen

Selibat permanen adalah masa dimana wanita tidak pernah melakukan hubungan seks sepanjang hidupnya. Selibat permanen terjadi apabila wanita tidak pernah menikah, atau sudah menikah namun suaminya mengalami disfungsi ereksi.

Jika seorang pria mengalami disfungsi ereksi, otomatis penis tidak bisa melakukan perjalanan bahagia ke dalam vagina wanita. Efeknya adalah pembuahan tidak akan terjadi, hal tersebut dapat mempengaruhi angka fertilitas daerah.

  1. Lamanya Status Perkawinan

Status perkawinan seseorang yang telah lama menikah kemungkinan besar telah dikaruniai minimal seorang anak. Namun bagi pengantin baru, ada kalanya belum mendapatkan momongan. Hal ini berdampak pada tingkat fertilitas daerah.

Program kehamilan perlu dibentuk secara dini supaya mudah untuk hamil. Perlu diingat bahwa program ini dikhususkan untuk pasangan yang telah menikah.

  1. Abstinensi Sukarela

Abstinensi sukarela adalah tidak melakukan hubungan seks padahal ada kesempatan. Hal ini biasanya terjadi karena lelah bekerja seharian. Ataupun tidak adanya gairah seksual dari pria maupun wanita.

Setiap melakukan hubungan seks tentunya diawali dari gariah bercinta yang menggelora baik dari kubu pria maupun wanita. Penambahan obat perangsang dan sedikit sentuhan obat kuat mampu mengatasi suatu abstinensi sukarela.

  1. Abstinensi Terpaksa

Abstinensi terpaksa adalah kondisi dimana sepasang suami istri tidak bisa melakukan hubungan seksual karena keadaan.

Banyak hal yang menghambat kejadian ini. Contoh saja pada saat suatu daerah sedang mengalami bencana alam, tentu saja masyarakat diharuskan berkumpul di pengungsian. Suasana pengungsian yang banyak orang dan ramai tidak dimungkinkan melakukan hubungan sex disana. Lalu saat baik suami atau istri bertugas di tempat yang jauh selama berbulan-bulan. Kondisi seperti ini adalah abstinensi terpaksa yang menghambat gairah sepasang kekasih untuk melakukan hubungan sex.

Di Kabupaten Wakatobi, mayoritas pria disana bekerja sebagai pelaut. Selama berbulan-bulan waktu mereka dihabiskan di tengah laut. Secara otomatis angka fertilitas di Kabupaten Wakatobi sangat kecil dibandingkan daerah lain.

  1. Intenstas Hubungan Sex

Bagi pasangan suami istri yang baru menikah, intensitas mereka melakukan hubungan seks lebih sering dari pada pasangan lama. Rasa nikmat yang menggetarkan tubuh dari ujung kepala hingga ujung kaki sangat dirindukan bagi pasangan pengantin baru. Hal ini dibuktikan dengan data dari rumah sakit bersalin yang mayoritas para ibu melahirkan merupakan pasangan yang baru saja menikah.

Usia pernikahan yang baru saja biasanya terjadi di usia muda. Usia muda baik dari pria maupun wanita berpotensi besar keduanya dalam usia subur. Maka dari itu banyak pasangan muda yang memanfaatkan usia mereka untuk sering-sering melakukan hubungan seks. Tujuannya adalah agar mudah mendapatkan keturunan. Dan apabila suatu saat ingin anak lagi, tinggal direncanakan dengan matang.

Kesuburan yang sedang dialami wanita ada kalendernya tersendiri. Masa subur seorang wanita biasanya terjadi pada saat seminggu setelah menstruasi. Saat wanita sedang dalam masa subur, maka hubungan seks yang dilakukan berpotensi terjadinya kehamilan.

Contoh Perhitungan Fertilitas

Sedangkan untuk contoh perhitungan dalam fertilitas. Misalnya saja;

Soal

Pada pertengahan tahun 2020, terdapat jumlah penduduk di Kecamatan Jebres, Kota Surakarta sebanyak 20.000 jiwa dan jumlah bayi yang lahir tercatat 600 orang. Maka tentukan berapa jumlah fertilitasinya?

Jawab

CBR = L/P X 1000

600/20000 X 1000

= 30

Jadi tinggi fertilitasya sekitar 30 yang artinya setiap 1000 penduduk dalam satu tahun jumlah kelahiran ada 30 jiwa

Kesimpulan

Dari penjelasan yang dikemukakan, dapatlah dikatakan bahwa dalam terdapat angka penentuan fertilitas di kawasan tertentu akan naik dan menurun. Tetapi yang pasti, sekilas keterangan ini mungkin fertilitas terlihat hampir kembar dengan natalitas, karena pada temuannya bahwa natalitas atau fertilitas adalah istilah untuk perkembangan pertumbuhan angka kelahiran.

Hanya saja untuk bedanya yang digunakan sebagai indikator fertilitas tidak hanya kelahiran bayi saja. Namun meliputi beberap hal, antara lain seperti kelahiran hidup, kelahiran mati, kandungan yang diaborsi, dan masa usia subur wanita.

Sehingga dalam konteks ini setiap wanita yang sedang berada di usia masa subur (yaitu 15 sampai dengan 49 tahun) termasuk dalam perhitungan fertilitas. Wanita yang melakukan aborsi juga dimasukan

Hal di atas merupakan ulasan materi yang menerangkan tentang pengertian fertilitas, faktor-faktornya dalam sudut pandang demografi, dan contoh pengitungannya. Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi para pembaca yang sedang mencari ilmu pengetahuan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *