9 Jenis Konservasi In Situ dan Ex Situ dan Tujuannya

Diposting pada

Tujuan Konservasi

Konservasi tentu saja studi tentang hilangnya keanekaragaman hayati yang ada di planet bumi dan dianggap sebagai upaya untuk mencegah hilangnya keanekaragaman tersebut. Keanekaragaman hayati bisa dikatakan sebagai variasi kehidupan baik di seluruh Bumi, termasuk ekosistem, spesies, populasi, dan gennya.

Oleh karena itulah konservasi ini sendiri senantiasa berupaya melindungi keanekaragaman kehidupan di semua tingkat organisasi biologis. Adapun disisi lain, untuk jenis konservasi berdasarkan pada tempatnya dibedakan menjadi dua yakni in situ dan ek situ.

Konservasi

Konservasi berarti pengelolaan lingkungan, jenis sumber daya alam, dan warisan budaya (berwujud dan tidak berwujud) dan lanskap budaya secara hati-hati untuk mencegah kehilangan atau kerusakannya, dan juga untuk mempertimbangkan kebutuhan pembangunan.

Hal ini karena pelestarian lingkungan berarti aktivitas melindungi aset budaya, sumber daya alam, atau lanskap budaya dari kehilangan atau bahaya, tidak peduli karakter lingkungan tempat ia berada, kebutuhan atau pemikiran masyarakat tempat ia berada. Dimana warisan budaya, warisan alam dan lanskap budaya semuanya terjalin dengan pemikiran dan aktivitas manusia. Lanskap budaya telah menjadi salah satu alat teoretis dan praktis utama yang digunakan dalam studi warisan dan praktik warisan untuk memahami cara manusia terlibat dengan lingkungan alam dan budaya dan memodifikasinya untuk menciptakan bentuk lanskap baru.

Jenis Konservasi

Konservasi secara luas dapat dibagi menjadi dua macam, antara lain;

  1. Konservasi in situ

Seperti namanya, in situ artinya melindungi hewan atau tumbuhan langka yang terancam punah di habitat aslinya. Konservasi in situ mempertahankan spesies dari pemangsa atau melindungi dan membersihkan habitat itu sendiri. Jenis konservasi ini efektif ketika jumlah individu yang terlibat cukup besar.

Adapun jenis konservasi in situ mencakup program-program seperti;

  1. Taman nasional
  2. Cagar alam
  3. Zona perlindungan lahan basah.

Contoh konservasi insitu ini diterapkan pada konservasi keanekaragaman hayati dalam bidang pertanian di hutan agro oleh petani, terutama yang menggunakan praktik pertanian tidak konvensional. Konservasi in-situ dilakukan dengan mendeklarasikan kawasan sebagai kawasan lindung.

Kelebihan dari konservasi in situ

Kelebihan yang dimiliki dari konservasi in-situ yaitu;

  1. Flora dan fauna hidup di habitat alami tanpa campur tangan manusia.
  2. Siklus hidup organisme dan evolusinya berkembang secara alami.
  3. Konservasi in-situ memberikan tutupan hijau yang diperlukan dan manfaat terkaitnya bagi lingkungan kita.
  4. Lebih murah dan mudah dikelola.
  5. Kepentingan masyarakat adat juga dilindungi.
Kekurangan dari konservasi in-situ

Adapun untuk kekuarangan yang dimiliki konservasi in-situ, diantaranya;

  1. Makhluk hidup tidak bisa terlalu terkontrol dan populasinya bahkan bisa menurun karena ada kemungkinan perburuan liar dan tidak mendapatkan makanan yang cukup (kalah bersaing atau pun saat ada krisis pangan).
  2. Makhluk hidup tersebut menjadi bergantung pada manusia sehingga kehilangan natur aslinya (misalnya singa menjadi tidak pandai berburu dan menjadi jinak).
  1. Konservasi ex situ

Konservasi ex-situ adalah pelestarian komponen keanekaragaman hayati di luar habitat alami mereka. Pendekatan ini melindungi spesies dengan memindahkan dan memindahkan sebagian populasi dari habitat yang terancam ke habitat yang dilindungi, yang mungkin merupakan area liar atau area yang dirawat oleh manusia dengan memanfaatkan beragam teknik dan fasilitas.

Adapun contoh konservasi ex-situ tersebut, yaitu;

  1. Pembentukan kebun botani
  2. Kebun binatang
  3. Benih serbuk sari
  4. Semai
  5. Kultur jaringan
  6. Bank DNA
Kelebihan pelestarian ex-situ

Kekuarangan yang dimiliki konservasi ex-situ diantaranya;

  1. Berguna untuk menurunkan populasi spesies.
  2. Hewan langka di ambang kepunahan berhasil dikembangbiakan.
  3. Spesies yang terancam punah berkembang biak di penangkaran dan kemudian dilepaskan di habitat alami.
  4. Pusat ex-situ menawarkan kemungkinan mengamati binatang liar.
  5. Sangat berguna untuk melakukan penelitian dan karya ilmiah pada berbagai spesies.
Kekurangan pelestarian ex-situ

Adapun untuk kekuarangannya daripada konservasi ex-situ, yaitu;

  1. Hewan tersebut dapat mengalami stress karena berada di tempat yang bukan merupakan habitat aslinya

Tujuan Konservasi

Konservasi dilakukan dengan beberapa tujuan berikut, antara lain:

  1. Agar dapat memelihara serta untuk melindungi tempat-tempat yang sudah dianggap berharga supaya tidak hancur.
  2. Agar dapat menekankan kembali sehingga dapat memakai kembali pemakaian bangunan yang sudah lama sehingga tidak terlantar, sebenarnya mempunyai maksud apakah dengan menggunakan cara seperti ini dapat menghidupkan kembali fungsi dari bangunan yang sebelumnya atau dapat juga mengganti fungsi dari bangunan yang lama tersebut dengan fungsi baru yang memang diperlukan.
  3. Agar dapat melindungi benda-benda sejarah atau juga benda-benda pada zaman purbakala dari kehancuran dan kerusakan yang bisa diakibatkan oleh faktor alam, mikro organisme dan juga kimiawi.
  4. Agar dapat melindungi benda-benda cagar alam yang sudah dilakukan dengan secara langsung seperti membersihkannya, memelihara dan juga memperbaiki baik secara fisik maupun dengan cara langsung dari pengaruh berbagai macam faktor yang ada, seperti faktor lingkungan yang dapat merusak benda-benda itu.
Kesimpulan

Dari penjelasan yang dikemukakan, dapatlah dikatakan bahwa konservasi adalah penggunaan, peningkatan, dan perlindungan sumber daya manusia dan alam dengan cara yang bijaksana, memastikan derivasi dari manfaat ekonomi dan sosial tertinggi mereka secara berkelanjutan atau jangka panjang.

Konservasi ini dapat dicapai melalui penggunaan teknologi alternatif, daur ulang, dan pengurangan limbah dan pembusukan, dan (tidak seperti pelestarian) menyiratkan konsumsi sumber daya yang dilestarikan. Sehingga rencana nasional, regional perkotaan dan pedesaan saat ini menekankan perlunya pemahaman yang lebih dalam tentang makna yang berbeda dari bidang ini untuk menganalisis kecenderungan sosial bersama dengan perubahan ekonomi dan fisik di daerah, yang dinyatakan untuk pelestarian atau konservasi.

Namun, subjek konservasi lebih luas dari ini. Bahkan spesies yang selamat dari kepunahan dapat kehilangan banyak keragaman genetiknya sebagai, populasi yang berbeda secara genetis akan hilang dari sebagian besar kisaran asli spesiesnya.

Nah, itulah tadi penjelasan secara lengkapnya mengenai jenis konservasi in situ dan ex situ, kelebihan, kekuarangan, serta tujuannya. Semoga melalui tulisan ini memberikan wawasan serta menambah pengetahuan bagi segenap pembaca yang sedang mencari referensinya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *