10 Contoh Terumbu Karang Secara Umum di Masyarakat

Diposting pada

Contoh Terumbu Karang Indonesia

Sebesar ¾ luas permukaan bumi yang kita tempati ini adalah perairan. Daerah perairan dapat diklasifikasikan menjadi laut, sungai, danau, rawa, tambak, dan lain sebagainya. Sama sperti halnya daratan, daerah perairan juga memiliki habitat tersendiri yang membentuk suatu bioma. Kehidupan bawah air paling banyak ditemukan pada perairan jenis laut. Kita dapat menemukan jenis-jenis ikan, mamalia air, dan juga terumbu karang.

Pembahasan kita pada kesempatan kali ini akan banyak membahas mengenai terumbu karang. Hal yang menarik pada pembahasan terumbu karang adalah selama ini kita mengetahuinya bahwa terumbu karang itu merupakan rumah bagi ikan-ikan kecil di lautan.

Ternyata banyak jenis-jenis terumbu karang yang memiliki karakteristik tersendiri dari berbagai macam ordonya. Terumbu karang akan diulas secara lengkap dalam uraian materi sebagai berikut.

Terumbu Karang

Terumbu karang adalah binatang laut berbentuk karang yang melakukan interaksi dengan tanaman alga sehingga membentuk suatu kesatuan yang dinamakan zooxanthellae (dalam istilah fauna). Pembagian ordo terumbu karang dapat bersifat flora maupun fauna. Dalam istilah flora terumbu karang disebut dengan filum cnidaria dalam kelas anthozoa. Dikatakan demikian karena terumbu karang memiliki tentakel-tentakel yang sama seperti gurita dan cumi-cumi.

Tentakel tersebut yang menjadi alasan penggolongan terumbu karang masuk dalam filum cnidaria. Ikan-ikan kecil yang selama ini tinggal di dalam terumbu karang dinamakan sebagai polip. Sekelompok ikan-ikan kecil tadi yang membentuk polip berkembang dalam jumlah yang banyak menjadi segerombol koloni ikan. Yang unik dari terumbu karang adalah dirinya mampu menghasilkan unsur senyawa kalsium karbonat (CaCO3) yang membantu nutrisi pada ikan.

Habitat terumbu karang paling banyak ditemukan di dalam dasar laut, walaupun sebagian dapat kita temukan pada pesisir pantai. Terumbu karang hanya dapat hidup dengan bantuan sinar matahari. Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa terumbu karang tidak dapat hidup pada dasar laut dengan kedalaman lebih dari 50 meter di bawah relief dasar laut.

Iklim yang membantu kelangsungan hidup terumbu karang adalah di daerah dengan iklim tropis. Daerah yang memiliki iklim tropis adalah daerah yang dilalui garis ekuator (garis khatulistiwa). Indonesia menjadi salah satu negara dengan habitat terumbu karang yang paling banyak.

Hal ini dikarenakan negara Indonesia dilalui garis khatulistiwa sehingga menghasilkan iklim tropis. Pada dasarnya iklim tropis memiliki 2 musim dalam 1 tahun, yaitu iklim kemarau dan iklim penghujan. Keberlangsungan hidup terumbu karang sangat sensitif dengan tekanan suhu. Maka dari itu terumbu karang tidak dapat hidup pada suhu yang sangat panas atau sangat dingin.

Selain sinar matahari dan tekanan suhu, yang dapat berpengaruh pada keberlangsungan hiup terumbu karang adalah tingkat kebersihan air laut. Air laut yang kotor oleh sampah plastik dapat mengganggu kehidupan terumbu karang. Hal ini disebabkan karena sampah plastik mengandung zat-zat yang kimia berbahaya yang dapat merusak ekosistem laut, tak terkecuali terumbu karang. Air laut yang jernih dan bebas dari pencemaran air dapat menyehatkan ekosistem laut.

Pengertian Terumbi Karang

Terumbu karang adalah ekosistem bawah laut yang ditandai oleh karang pembentuk terumbu. Terumbu karang terbentuk dari koloni polip karang yang disatukan oleh kalsium karbonat. Sebagian besar terumbu karang dibangun dari batu karang, yang polipnya berkelompok.

Karang termasuk ke dalam kelas Anthozoa dalam filum hewan Cnidaria, yang meliputi anemon laut dan ubur-ubur. Tidak seperti anemon laut, karang mengeluarkan exoskeleton karbonat keras yang mendukung dan melindungi karang.

Sebagian besar terumbu tumbuh paling baik di air yang hangat, dangkal, jernih, cerah, dan gelisah. Terumbu karang pertama kali muncul 485 juta tahun yang lalu, pada awal Ordovisovic Awal, menggantikan mikroba dan spons karang di Kambrium.

Contoh Terumbu Karang

Pada dasarnya terumbu karang yang terdapat di dasar laut memiliki keunikan dan ciri khas tersendiri. Karakteristik terumbu karang menarik untuk dipelajari sebagai bahan penelitian. Secara garis besar dapat disimpulkan terumbu karang memiliki ciri fisik berbentuk tabung yang memiliki mulut di bagian atas.

Namun terdapat beberapa perbedaan antara contoh terumbu karang satu dengan lainnya. Penjelasannya adalah sebagai berikut;

  1. Mycedium Elephantotus

Dilihat dari namanya saja pasti kita sudah dapat mengetahui bahwa terumbu karang jenis ini memiliki ciri fisik yang berbentuk besar. Mycedium elephantotus diambil dari bahasa latin yang mana mycel berarti koralit laminat dan elephantotus yang memiliki arti gajah (besar).

Terumbu karang jenis ini tidak memiliki bintik-bintik di tubuhnya seperti halnya terumbu karang yang lain. Tentakel yang terdapat di tubuhnya juga akan mekar pada saat malam hari.

  1. Oxypora Lacera

Terumbu karang oxypora lacera biasa ditemui pada dasar laut yang memiliki kedalaman 3 sampai dengan 15 meter. Oxypora lacera sangat sensitif dengan bantuan sinar matahari. Dasar laut yang gelap sedikit saja karena tidak mendapat asupan yang cukup dari sinar matahari dapat merusak oxypora lacera.

Apabila air dalam pengertian laut mengalami turbulensi (pusaran air laut), maka oxypora lancer akan mengadaptasi dirinya agar tidak terbawa oleh arus dengan cara merubah bentuk fisiknya menjadi tebal. Terumbu karang jenis ini memilimi gerigi lancip yang melindungi dirinya dari berbagai macam predator bawah laut. Terumbu karang jenis ini biasanya memiliki warna coklat dan habitatnya banyak tersebar di laut Indonesia, Papua Nugini serta Filiphina.

  1. Pectinia Paeonia

Terumbu karang jenis ini banyak tersebar pada kedalaman laut yang berkisar 5 sampai dengan 15 meter di bawah permukaan air laut. Ciri fisik dasar yang hinggap pada terumbu karang pectinia paeonia adalah memiliki tubuh yang halus, dan berwarna cokelat.

Namun pectinia paeonia dapat berkamuflase dengan lingkungan sekitar sehingga dapat merubah warna menjadi abu-abu dan hijau.

  1. Pectinia Lactuca

Pectinia Lactuca adalah contoh terumbu karang yang memiliki ciri fisik dasar berbentuk bunga dengan kuncup yang mekar pada saat siang hari dan biasanya dijumpai pada kedalaman laut berkisar antara 3 sampai dengan 15 meter di bawah permukaan air laut. Pectinia lactuca suka hidup bergerombol dengan koloninya. Warna yang mendasar pada terumbu karang pectinia lactuca adalah cokelat, abu-abu, dan hijau.

  1. Galaxea Fascicularis

Terumbu karang jenis ini biasanya hidup pada dasar laut yang memiliki ukuran kedalaman dengan rentang 3 sampai dengan 15 meter di bawah permukaan air laut. Galaxea fascicularis memiliki tekstur yang lebar dan empuk sehingga sekilas mirip seperti banyal yang terdapat di dasar laut. Terumbu karang galaxea fascicularis akan memekarkan tentakelnya pada siang hari untuk melakukan interaksi dengan tanaman alga.

Galaxea fascicularis memiliki corak bintik-bintik kecil yang berpaduan dengan warna putih, cokelat, abu-abu, dan hijau. Namun tidak jarang kita menemukan jenis terumbu karang galaxea fascicularis dalam bentuk warna hitam polos. Persebaran terumbu karang ini dapat ditemukan di Laut Jawa, Laut Banda, Laut Cina Selatan, dan lain-lain.

  1. Lobophyllia Hemprichii

Lobophyllia Hemprichii merupakan contoh terumbu karang yang dapat ditemukan pada kedalaman laut yang berkisar antara 3 sampai dengan 15 meter di bawah permukaan air laut. Ciri fisik mendasar yang dimiliki terumbu karang lobophyllia hemprichii adalah berbentuk bulat bundar tertutup yang berukuran luas (5 meter), sehingga secara kasat mata terumbu karang jenis ini nampak seperti helm raksasa yang berada di dasar laut.

Terumbu karang jenis ini memiliki gigi yang tajam pada bagian mulut sebelah atas untuk mencari makanan. Biasanya terumbu karang lobophyllia hemprichii ditemukan tersebar di perairan laut Madagaskar, Indonesia, Filiphina, Papua Nugini, dan Srilangka.

  1. Lobophyillia Corymbosa

Terumbu karang lobophyllia corymbosa bisa ditemukan pada kedalaman laut yang berkisar dengan rentang 3 sampai dengan 15 meter di bawah permukaan air laut. Terumbu karang ini memiliki ciri fisik mendasar yang berbentuk plat. Artinya bentuk dari terumbu karang ini adalah hitam, datar, lebar, dan panjang (±2 Meter).

  1. Acropora Cervicornis

Acropora Cervicornis adalah terumbu karang yang hidup pada kedalaman 3 sampai dengan 15 meter di bawah permukaan air laut. Terumbu karang jenis ini memiliki ciri fisik mendasar yang berbentuk panjang sekali (± 20 meter).

Acropora cervicornis memiliki warna dasar cokelat muda. Yang unik dari terumbu karang jenis ini adalah dapat ditemui di pesisir pantai dan daerah laguna.

  1. Acropura Elegantula

Sama seperti terumbu karang yang lainnya, acropura elegantula biasanya ditemui pada dasar laut yang memiliki rentang kedalaman antara 3 sampai dengan 15 meter di bawah permukaan air laut. Terumbu karang jenis ini memiliki ciri fisik yang mirip semak-semak dengan warna abu-abu dengan warna yang semakin muda dari bawah ke atas.

  1. Acropora Acuminata

Terumbu karang jenis acropora acuminata biasanya ditemukan di kedalaman laut dengan rentang 3 sampai dengan 15 meter di bawah permukaan air laut. Acropora acuminata memiliki ciri fisik berupa cabang dua yang ujungnya saling condong lancip.

Biasanya acropora acuminata memiliki warna cokelat atau biru muda. Persebaran acropora acuminata dapat ditemukan di perairan Solomon, Madagaskar, Australia, Indonesia, Papua Nugini, serta Filiphina.

Sekian penjelasan dari artikel kali ini yang membahas mengenai beberapa contoh terumbu karang di Indonesia atau dunia. Semoga tulisan ini dapat membawa manfaat bagi para pembaca yang ingin menambah ilmu pengetahuan. Semangat!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *