17 Contoh Pencemaran Air di Masyarakat dalam Keseharian

Diposting pada

Contoh Pencemaran Air yang Pernah Terjadi dan Solusinya

Luas struktur bumi dan komponennya yang menjadi tempat tinggal makhluk hidup ini sebesar 75% diisi oleh air. Air yang terdapat di permukaan bumi yang mewakili ¾ bagian tersebut terdiri dari laut, danau, sungai, rawa, waduk, payau, dan lain sebagainya. Cabang ilmu geografi yang membahas mengenai air disebut dengan hidrologi. Air merupakan sumber kehidupan karena tanpa air mustahil makhluk hidup dapat bertahan di muka bumi.

Pentingnya peran air dalam kehidupan sehari-hari memaksa kita sebagai manusia untuk menjaga pelestarian lingkungan air, hal ini dilakukan agar ekosistem air tidak terganggu. Air yang sudah mulai terganggu ekosistem di dalamnya menandakan air sudah tercemar. Apa itu pencemaran air? Apa sajakah contoh-contoh pencemaran air? Solusi apa yang bisa dilakukan untuk mencegah fenomena pencemaran air? Penjelasan secara lengkap dapat disimak pada uraian materi sebagai berikut.

Pencemaran Air

Pengertian pencemaran air adalah terganggunya aliran atau penampungan air pada suatu waktu tertentu atau dalam jangka panjang yang dapat merusak ekosistem dan fungsi dari air itu sendiri. Pencemaran air hanya menimbulkan efek negatif saja.

Tidak ada dampak menguntungkan yang dapat timbul dari air yang sudah tercemar. Pencemaran air yang pernah terjadi di Indonesia akan dijelaskan pada ulasan di bawah ini;

Contoh Pencemaran Air

Menjaga kelestarian air sama dengan melindungi kehidupan yang ada di permukaan bumi. Air yang tercemar sangat dikhawatirkan merusak komponen makhluk hidup. Pencemaran air yang pernah terjadi pada aliran dan penampungan air di Indonesia adalah sebagai berikut.

  1. Air Menjadi Tidak Jernih

Pada dasarnya air yang tidak tercemar maka air tersebut tidak memiliki warna/bening/jerning. Air yang sudah mulai tercemar akan nampak bahwa air memiliki warna. Warna tersebut bergantung pada komponen yang mencemarinya. Seperti air dalam pengertian sungai yang telah tercemar oleh tanah maka warna menjadi kecoklatan.

Solusi menjaga kejernihan warna air yang telah tercemar oleh tanah adalah dengan cara membangun bendungan yang memisahkan antara tanah dan daerah aliran sungai. Jadi, pada saat air sungai meluap pada musim penghujan tidak akan bercampur dengan tanah. Alhasil kejernihan sungai akan tetap terjaga.

  1. Air Memiliki Bau, Baik Berbau Sedap Maupun Tidak Sedap

Indikator kelestarian air yang kedua adalah air tidak memiliki bau. Bau dapat diklasifikasikan menajdi 2, yaitu bau sedap dan bau tidak sedap. Bau yang sedap maupun bau tidak sedap yang tercium pada aliran/penampungan air mengindikasikan bahwa air tersebut telah tercemar.

Solusi untuk menjaga kelestarian air dari kontaminasi bebauan adalah dengan cara tidak membuang sampah di sungai, tidak membuang kotoran di penampungan/aliran air, dan lain sebagainya.

  1. Air Memiliki Rasa

Untuk indikator air yang sempurna nomer 3 adalah pada dasarnya air tidak memiliki rasa. Apabila air memiliki rasa maka dapat dipastikan air tersebut mengandung pencemaran yang dapat membahayakan.

Solusi untuk mencegah air yang memiliki rasa adalah melancarkan drainase air. Aliran air yang lancar akan mengubah potensi zona-zona pencemaran dan pada bagian yang tercemar dibuang ke muara sungai menuju laut.

  1. Tercemar Sampah Organik

Definisi sampah organik adalah sampah yang berasal dari benda-benda yang dapat terurai dengan sendirinya. Sejatinya, sampah organik berasal dari sisa-sisa makanan atau hewan dan tumbuhan yang telah mati. Sampah organik mampu menyatu dengan tanah tanpa proses campur tangan manusia.

Aliran/penampungan air jika telah tercemar sampah organik menjadi tidak sedap untuk dipandang mata. Solusi untuk mencegah air tidak tercemar oleh sampah organik adalah dengan cara menghindari pembuangan sampah di sungai dan selalu membersihkan aliran/penampungan air tiap seminggu sekali.

  1. Tercemar Sampah Anorganik

Sampah anorganik mengandung pengertian yang berbanding terbalik dengan sampah organik. Definisi dari sampah organik adalah sampah yang berasal dari benda plastik atau sejenisnya dengan sifat tidak dapat terurai secara otomatis oleh tanah. Untuk menghilangkan sampah anorganik perlu bantuan campur tangan manusia seperti dibakar.

Dampak pencemaran air oleh sampah anorganik berpotensi terganggunya ekosistem yang terdapat di air. Solusi pencegahan yang dapat dilakukan apabila air tidak tercemar oleh sampah anorganik adalah dengan cara menghindari perilaku membuang sampah di sungai dan selalu membakar plastik apabila sudah tidak digunakan. Mengurangi penggunaan plastik juga dapat membantu pencegahan pencemaran air oleh sampah anorganik.

  1. Bercampur Limbah Industri

Ciri negara berkembang seperti Indonesia selalu menghadirkan beragam perindustrian baru di kalangan masyarakat. Hal ini dikarenakan negara dengan sektor industri tinggi menjadi tolak ukur kemajuan suatu negara. Namun akan menjadi malapetaka apabila pembangunan industri tidak memperhatikan AMDAL yang tepat. Dampak yang mungkin terjadi adalah limbah dari industri tersebut mengancam kelestarian air.

Solusi agar pabrik industri tidak mengganggu kelestarian air adalah dengan cara menyusun AMDAL yang tepat dari Dinas Lingkungan Hidup. Dengan terbentuknya sarana tersebut maka pembuangan limbah industri akan diarahkan pada lokasi yang tepat.

  1. Terkontaminasi Limbah Pertambangan

Sebagai negara yang kaya akan sumberdaya alam, Indonesia memiliki beragam pertambangan dengan klasifikasi bahan galian golongan A, B, dan C. Banyaknya titik pusat dari pertambangan tersebut disinyalir dapat mengganggu kelestarian air. Limbah-limbah hasil pertambangan terkadang dibuang ke tempat penampungan /aliran air, alhasil air menjadi terkontaminasi oleh limbah pertambangan.

Solusi dari fenomena tersebut adalah dengan cara membuat penampungan tersendiri untuk membuang limbah sisa pertambangan. Selain membantu menjaga air agar tidak tercemar, cara tersebut disinyalir dapat mendukung prinsip 3R (Reuse, Reduce, dan Recycle).

  1. Tercampur Bahan Peledak

Menangkap ikan dengan bahan peledak sudah bukan hal yang tabu di masyarakat. Hal tersebut sangat tidak disarankan.

Pertama, bibit-bibit ikan yang masih kecil serta telur-telur ikan juga akan musnah karena ledakan tersebut. Menjadikan ikan kehidupan ikan akan habis dalam 1 ledakan dan tidak ada stok ikan pada hari esok. Kedua, ledakan dapat menjadi penyebab pencemaran air dari bahan kimia hasil ledakan.

Solusi dari fenomena tersebut adalah dengan cara menegakkan sanksi yang tegas pada pelaku jika kedapatan menggunakan bahan peledak saat menangkap ikan. Pemberian sanksi tegas akan mengurangi oknum yang menangkap ikan memakai bahan peledak.

  1. Bercampur Limbah Rumah Tangga

Limbah rumah tangga seperti limbah dapur dan limbah cucian dapat mengotori penampungan/aliran air. Membuang limbah rumah tangga lebih baik diarahkan pada penampungan khusus agar pencemaran air tidak terjadi.

  1. Air Beracun

Air yang mengandung racun hasil radiasi zat radioaktif seperti nuklir tidak hanya dapat mencemari air. Namun juga dapat membunuh semua bioma air seperti ikan, enceng gondok, dan lain sebagainya. Solusi untuk peristiwa tersebut adalah menjauhkan bahan-bahan yang bersifat radioaktif dari penampungan/aliran air.

  1. Terdapat Kotoran Manusia dan Hewan

Mungkin pada era yang maju seperti sekarang ini sangat jarang ditemukan manusia yang BAB di sungai. Namun tidak sedikit pengurus peternakan yang membuang limbah kotoran hewan ternak ke sungai. Hal tersebut dapat mencemari aliran air.

Solusi untuk fenomena tersebut adalah dengan cara membuang kotoran hewan ternak ke ladang pertanian agar dapat difungsikan sebagai pupuk kandang.

  1. Banyak Tanaman Air yang Mati

Tanaman air seperti enceng gondok memang dapat memperindah aliran/penampungan air. Namun tanaman air yang mati dapat merusak nilai estetika. Maka dari itu solusi untuk fenomena tersebut adalah dengan cara rajin membersihkan penampungan/aliran air tiap 1 minggu sekali.

  1. Banyak Binatang Air yang Mati

Binatang air merupakan suatu keseimbangan ekosistem air. Jika banyak ikan atau binatang air yang mati mengambang pada permukaan air, maka sedah dapat dipastikan air tersebut sudah tercemar. Permasalahan tersebut dapat diantisipasi dengan cara membersihkan aliran/penampungan air pada saat banyaknya binatang air yang mati.

  1. Drainase Terganggu

Drainase aliran sungai/perairan lainnya yang lancar menjadi tolak ukur kebersihan. Apabila drainase terganggu maka dapat menimbulkan bencana alam banjir. Agar drainase tidak terganggu perlu dilakukan menanamkan sifat tidak membuang sampah di sungai dan aliran air lainnya.

  1. Mudah Meluap

Air yang mudah meluap menjadi contoh pencemaran air yang terakhir. Meluapnya air tersebut salah satu faktornya adalah sampah. Agar air tidak meluap perlu membersihkan aliran air dan berupaya untuk tidak membuang sampah di sungai.

  1. Pencemaran Air Sedimen

Aktivitas pembangunan dan penebangan hutan serta pertanian yang tidak berkelanjutan dapat mengakibatkan erosi tanah dan sedimen yang terjadi tersebut masuk ke perairan. Sedimen ini dapat menyebabkan pendangkalan sungai, blokade aliran, dan merusak habitat perairan.

  1. Adanya Pencemaran Air Limbah Domestik

Pencemaran ini sendiri terjadi akibat pembuangan limbah dari rumah tangga ke sungai, danau, atau laut tanpa pengolahan yang memadai. Limbah ini bisa mengandung bahan kimia berbahaya, mikroorganisme patogen dan zat organik yang mengakibatkan penurunan kualitas air dan bahaya kesehatan bagi manusia dan ekosistem perairan.

Nah, artikel diatas merupakan materi yang membahas pengertian pencemaran air, contoh pencemaran air, dan solusinya. Semoga penjelasan tersebut dapat bermanfaat bagi para pembaca dalam hal menambah ilmu pengetahuan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *