Pengertian Wilayah Fungsional, 2 Ciri, dan Contohnya

Diposting pada

Wilayah Fungsional Adalah

Dimana sekarang kamu tinggal? Dimana rumah kamu berada? Di perumahan, perkampungan, rumah susun, atau apartemen? Semua itu salah satu bentuk permukiman penduduk. Permukiman penduduk difungsikan untuk menampung masyarakat guna bertempat tinggal menjalani kehidupan sehari-hari. Jika sudah memiliki tempat tinggal hal selanjutnya yang harus dipenuhi adalah bermasyarakat dengan tetangga sekitar.

Yang diperhatikan disini bukanlah bagaimana menjalani kehidupan bermasyarakat sebagaimana umumnya. Karena yang difokuskan pada pembahasan kali ini adalah fungsi dari setiap wilayah dan perwilayahan. Memfungsikan segala jenis wilayah yang diperuntukkan sebagaimana kegunaannya merupakan hal yang wajib diketahui. Pada uraian materi di bawah ini akan dijelaskan pengertian wilayah fungsional, ciri, dan contohnya. Langsung saja simak ulasan sebagai berikut.

Wilayah Fungsional

Wilayah fungsional adalah kawasan yang hanya diperuntukkan bagi satu kesatuan tertentu sesuai dengan kegunaannya secara subjektif dan objektif. Untuk menilai suatu kawasan dikatakan fungsional atau tidak harus menilik pada korelasi satu sama lain.

Lihat pada kawasan perkotaan, di suatu definisi kota tentunya terkait antara Kecamatan yang terhubung pada Kelurahan. Masyarakat menjadi subjek yang menjadi dasar penetapan wilayah fungsional.

Pengertian Wilayah Fungsional

Wilayah fungsional adalah wilayah geografik yang mempertimbangkan hubungan fungsional antar wilayah formal yang interdependansi dan batas wilayah tersebut terkontrol oleh sebuah titik pusat.Sehingga bisa dikatakan bahwa selainmenekankan padaide heterogenitas, wilayah fungsional juga menekankan padaide sentralitas.

Pengertian Wilayah Fungsional Menurut Para Ahli

definisi wilayah formal fungsional menurut para ahli, antara lain:

  1. Science Struck, Wilayah fungsional adalah area yang diorganisasikan di sekitar hub pusat atau titik fokus.Tempat-tempat di sekitarnya tergantung pada hub pusat oleh ikatan politik, sosial, dan ekonomi, seperti rute perdagangan, jaringan radio dan televisi, konektivitas internet, dan transportasi.Agar dapat diklasifikasikan sebagai wilayah fungsional, seluruh area harus mempunyai satu aktivitas sebagai karakteristik umum.
  2. Science Trends, Wilayah fungsional dibedakan oleh pusat kegiatan yang terpusat dengan area dan struktur di sekitarnya yang berhubungan dengan aktivitas umum. Misalnya, rute perdagangan, pusat transportasi, atau pusat perbelanjaan semuanya akan dianggap sebagai wilayah fungsional.

Ciri Wilayah Fungsional

Berikut ciri-ciri wilayah fungsional. Antara lain;

  1. Dinamis

Dinamis menganung arti berubah-ubah. Wilayah fungsional selalu berubah-ubah seiring berjalannya waktu. Pada zaman dahulu, pasar yang terdapat di masyarakat hanyalah pasar tradisional.

Keunggulan pasar tradisional adalah harganya yang bisa menjadi murah karena adanya proses tawar menawar pada pedagang dan pembeli. Kelemahan pasar tradisional adalah tidak terjaganya kehigienisan barang akibat terpapar udara luar dalam jangka waktu lama.

Maka dari itu untuk mengkover pasar tradisional pada pembeli dengan level material menengah ke atas terbitlah suatu pasar modern. Pusat perbelanjaan modern bisa kita temukan pada supermarket dan minimarket terdekat. Keunggulan pasar modern adalah kebersihan yang terjaga serta harga barang yang cenderung statis. Kelemahannya adalah harga yang ditawarkan jauh lebih tinggi dari pada pasar tradisional.

Kembali pada karakteristik wilayah fungsional yang bersifat dinamis. Kedinamisan wilayah fungsional mengacu pada ketertarikan penggunanya.

Sebagai contoh, perumahan cluster di daerah X ditawarkan dengan harga yang di bawah pasaran property pada umumnya karena masih baru berdiri. Harga yang murah menarik banyak pembeli yang menginginkan kepemilikan rumah di kawasan tersebut.

Hukum ekonomi mengatakan bahwa semakin naik permintaan maka harga juga akan semakin menjulan tinggi. Pengusaha property memanfaat prinsip ekonomi tersebut sebagai dasar untuk mencari untung setinggi-tingginya. Lalu mereka menaikkan harga perumahan cluster tersebut. Harga yang naik membuat calon pembeli baru mengurungkan niat untuk mencari rumah baru di kawasan tersebut.

Akibatnya harga perumahan daerah X tadi kembali turun seperti sedia kala. Itulah yang disebut dinamis pada wilayah fungsional. Sebenarnya kedinamisan ini bisa dicegah dengan cara peningkatan kualitas wilayah fungsional. Orang yang benar-benar butuh akan suatu barang dan jasa akan mencari kualitas yang terbaik tidak memandang berapapun harganya. Hal ini bisa menghilangkan sifat dinamis pada wilayah fungsional.

  1. Penanggulangan Bencana

Pada umumnya, bencana terbagi atas 3 macam antara lain bencana alam, bencana non alam, dan bencana sosial. Bencana alam contohnya adalah tsunami, erupsi gunungapi, tanah longsor, banjir, dan lain-lain. Bencana non alam contohnya kekeringan, busung lapar, dan lain sebagainya. Bencana sosial contohnya perang antar suku, kesalahpahaman partai politik, dan lain-lain.

Wilayah fungsional dibentuk untuk menanggulangi dari ketiga bencana tersebut. Apakah kalian pernah mendengar yang dinamakan wilayah konservasi? Wilayah konservasi dibentuk untuk melindungi flora dan fauna dari kepunahan.

Wilayah konservasi fokus untuk membudidayakan dan melestarikan suatu flora dan fauna yang sudah menjadi endemik daerah tersebut. Selain itu pembangunan wilayah konservasi juga dapat bertujuan untuk mencegah bencana.

Yaitu wilayah konservasi berupa penanaman mangrove. Penanaman mangrove dibuat di pesisir pantai. Mangrove berisi tanaman bakau yang sengaja ditanam pada pesisir sungai untuk mencegah terjadinya abrasi. Abrasi adalah pengikisan tanah oleh air laut.

Pada kasus nyata, bisa diperhatikan pada pantai utara Pulau Jawa. Garis pantainya seiring berjalannya waktu makin mundur hingga lambat laun mengikis perluasan Pulau Jawa bagian utara.

Dengan adanya penanaman mangrove hutan bakau, abrasi menjadi semakin ditekan. Penekanan abrasi ini dimanfaatkan oleh pemerintah untuk membuat reklamasi. Reklamasi adalah pembuatan daratan baru di pesisir pantai agar tidak terjadi abrasi. Pembuatan reklamasi tentunya menuai banyak pro dan kontra di masyarakat. Karena pembuata reklamasi atas dasar pencegahan abrasi hanya alibi yang digunakan para investor untuk membangun bisnis.

Pengertian reklamasi yang dibuat tentunya tidak hanya menguruk tanah baru di pesisir pantai. Urukan tersebut nantinya akan dibangun suatu bangunan yang memiliki nilai jual tinggi. Bayangkan saja, orang-orang yang memiliki uang berlebih akan mudah megeluarkan dana 5x lebih banyak untuk sepiring nasi goreng yang dimakan di tempat mewah di pesisir pantai. Hal itu menjadi suatu faktor penarik para investor untuk membangun bisnis di kawasan reklamasi.

Penanggulangan bencana yang lain dari wilayah fungsional adalah terdapatnya daerah resapan. Banyaknya kawasan yang sudah terlapisi dengan aspal membuat berkurangnya tempat-tempat yang sejatinya secara alami berfungsi sebagai daerah resapan. Hal ini mengakibatkan daerah dengan ketinggian yang rendah seperti DKI Jakarta akan mudah tergenang air saat musim penghujan tiba.

Untuk menganggulangi hal tersebut maka dibuatlah daerah resapan di sekitaran DKI Jakarta. Daerah resapan yang dimaksud adalah hutan dengan pohon-pohon besar untuk menampung air tanah saat musim penghujan tiba. Selain berfungsi sebagai daerah resapan, pohon-pohon tersebut juga berfungsi untuk paru-paru dunia. Pohon besar memiliki sifat alami yaitu melakukan proses fotosintesis.

Semakin banyaknya jumlah pohon maka kadar oksigen di bumi akan semakin besar. Hal ini berdampak pada berkurangnya efek pemanasan global.

Pemanasan global bisa mengakibatkan mencairnya es yang ada di kutub. Jika es mencair maka volume air laut akan bertambah. Jika ini terjadi maka wilayah yang rendah seperti DKI Jakarta akan selalu tergenang air sepanjang tahun. Maka ada baiknya selalu menanam pohon demi mencegah terjadinya pemanasan global.

Contoh Wilayah Fungsional

Dari ciri-ciri di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa wilayah fungsional yang ada di sekitar kita adalah kawasan konservasi dan daerah resapan. Kita dapat melihat contoh nyata yaitu Taman Nasional Ujung Kulon yang ada di daerah Banten.

Kawasan fungsional tersebut fokus untuk melindungi fauna yang terancam punah yaitu badak bercula satu. Wilayah fungsional lainnya yaitu daerah resapan.

Jika kita pergi ke puncak Bogor maka sepanjang jalan kita bisa melihat banyak hutan-hutan yang ada di kanan kiri jalan. Hutan tersebut adalah wilayah fungsional yang menjadi pusat resapan saat musim penghujan tiba. Dengan adanya daerah resapan tersebut maka DKI Jakarta telah terminimalisir dari ancaman banjir yang melanda setiap tahunnya. Warga DKI Jakarta juga harus berpartisipasi dalam penanaman pohon.

Sekian artikel pada kesempatan kali ini. Itulah sedikit ulasan materi tentang pengertian wilayah fungsional, ciri, dan contohnya. Semoga pembahasan ini bermanfaat bagi pembaca sekalian guna sumber edukasi. Semangat dan terima kasih!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *