Peta pada dasarnya merupakan bagian dari adanya penunjuk kenampakan yang ada di dalam permukaan bumi. Dalam peranan untuk memberikan penunjuknya diperlukan proyeksi peta.
Alasannya karena proyeksi dalam sebuah peta sangat bermanfaat untuk menggambarkan seluruh kenampakan permukaan bumi tanpa adanya kesalahan sekaligus penyimpangan yang dikenal distorsi sehingga dalam hal inilah pembuatan peta memerlukan gambaran bentuk bola yang disebut dengan globe.
Proyeksi Peta
Suatu proyeksi memiliki nilai guna tersendiri bagi suatu bidang. Terlebih proyeksi peta yang menjadi suatu objek pembelajaran pada konsep geografi untuk mengetahui berbagai bentuk tempat di seluruh permukaan bumi, alasannya karena penggambaran peta tidak dilakukan dengan ukuran yang akurat.
Namun pada bentuk perkecil yang dihitung menggunakan skala. Skala adalah jarak pada gambar yang mewakili jarang sebenarnya yang berbanding satuan luas.
Pengertian Proyeksi Peta
Proyeksi peta adalah penggambaran peta yang diberi garis pararel dan meridian dari globe pada suatu bentuk bidang datar, sehingga prihal ini sama dengan menggambar sebuah peta di kertas yang dapat ditempel pada sebuah bola.
Disisi lain, pada penggambaran proyeksi peta, diperlukan beberapa hal penting yang harus diperhatikan. Hal tersebut adalah proyeksi peta harus bersifat equivalen, equidistant, dan conform.
Pengertian Proyeksi Peta Menurut Para Ahli
Adapun definisi proyeksi peta menurut para ahli, antara lain;
- Arna (2017), Proyeksi peta adalah salah satu bagian daripada fungsi matematika untuk mampu mengkonversikan antara lokasi pada permukaan bumi agar tidak terjadi distorsi dalam penggambarannya.
- Ardiananda Dkk (2017), Pengertian proyeksi peta adalah mekanisme yang dilakukan dalam upaya memindahkan gambar dari bidang lengkung bentuk permukaan bumi ke bidang datar yang berupa peta.
- A.H Robinson, Definisi proyeksi peta adalah sistemasiasi pemindahan bentuk permukaan yang berupa bidang lengkung pada suatu bidang datar.
Sifat Proyeksi Peta
Karakteristik yang menjadi identitas daripada syarat peta, antara lain;
-
Equivalen
Peta harus equivalen. Equivalen adalah luas yang tergambar pada peta harus sesuai dengan luas yang sama di gambaran aslinya. Maksut pertanyaan sama disini adalah luasnya sama ketika sudah dikalikan dengan skala yang tercantum pada proyeksi peta.
-
Equidistant
Selain harus equivalen sebuah peta yang baik harus equidistant. Equidistant adalah peta yang digambarkan pada proyeksi peta jaraknya harus ama pada jarak sebenarnya sesudah dikalikan dengan skala yang tercantum pada proyeksi peta.
-
Conform
Yang terakhir yang paling penting saat melakukan proyeksi peta adalah peta harus conform. Conform adalah bentuk yang digambarkan pada proyeksi peta harus sesuai dengan aslinya dan mempertahankan kemiripan dengan bentuk aslinya yang tampak pada bumi.
Jenis Proyeksi Peta
Penggambaran dalam suatu proyeksi peta mempunyai 3 macam jenis. Antara lain;
-
Proyeksi peta azimuth/zenital
Proyeksi peta azimuth atau zenital adalah proyeksi peta berbentuk bidang datar. Proyeksi peta ini banyak digunakan untuk memetakan belahan bumi bagian kutub. Proyeksi peta azimuth atau zenital akan terjadi penyimpangan apabila digambarkan untuk daerah khatulistiwa.
Proyeksi peta azimuth atau zenital mempunyai 3 sub bagian yaitu proyeksi azimuthal normal, proyeksi azimuthal tranversal, dan proyeksi azimuthal miring atau oblique.
Sedangkan untuk ketiga sub bagian proyeksi peta azimuth atau zenital tersebut akan dijelaskan sebagai berikut;
- Proyeksi peta azimuthal normal
Proyeksi peta azimuthal normal memiliki bidang proyeksi yang digunakan untuk daerah kutub bumi. Kutub bumi yang dimaksud adalah kutub utara bumi dan kutub selatan bumi. Proyeksi jenis ini proyeksinya bersinggungan ke ujung.
- Proyeksi peta azimuthal ekuator
Proyeksi peta azimuthal ekuator menggambarkan kutub bumi dalam bentuk yang tegak lurus. Equator yang berarti tegak lurus memerlukan akurasi yang hati-hati dalam memproyeksikan peta ke dalam bidang datar.
- Proyeksi peta azimuthal miring atau oblique
Proyeksi peta azimuthal miring atau oblique proyeksi nya dibagian equator serta kutub bumi. Proyeksi jenis ini banyak dipilih karena tidak memerlukan ketelitian dalam memproyeksikan kutub bumi.
Proyeksi peta azimuth atau zenital memiliki ciri-ciri garis bujur bumi yang diwakilkan oleh garis lurus berada pada kutub. Garis lintang yang mendatar digambarkan lingkaran yang melintang berbentuk konsentris yang nantinya mengelilingi kutub.
Masing-masing sudut pada garis bujur besarnya harus sama persis. Seluruh permukaan digambarkan dalam bentuk lingkaran.
-
Proyeksi peta kerucut
Proyeksi peta kerucut adalah proyeksi peta yang berbentuk kerucut. Proyeksi peta ini dianggap sebagai bidang proyeksi yang cocok untuk menggambarkan karakteristik benua eropa. Alasannya karena proyeksi peta kerucut tidak dapat digunakan untuk menggambarkan daerah kutub dan juga daerah khatulistiwa.
Seangkan untuk pembagian proyeksi peta kerucut dibagi menjadi beberapa bagian seperti berikut ini;
- Proyeksi peta kerucut normal
Proyeksi peta kerucut normal garis singgungya yang berupa bidang kerucut terletak pada suatu pararel datar. Proyeksi peta kerucut tidak dapat digambarkan secara miring. Harus digambarkan secara tegak lurus.
- Proyeksi peta kerucut transversal
Proyeksi peta kerucut transversal memiliki sumbu kerucut yang bersinggungan tegak lurus terhadap garis bujur bumi. Proyeksi peta kerucut transversal tidak dapat digambarkan sesuai garis lintang. Harus berpacu pada garis bujur bumi.
- Proyeksi peta kerucut miring
Proyeksi peta kerucut miring berbentuk garis miring yang disimpangkan dengan bujur bumi. Proyeksi peta kerucut miring dapat disinggungkan dengan garis lintang bumi maupun garis bujurnya.
Proyeksi peta kerucut memiliki ciri-ciri sebagai anatara lain semua garis yang menjadi landasan penggambaran proyeksi adalah dari garis bujur bumi, tidak dapat disesuaikan dengan garis lintang. Karena garis bujur langsung tegak lurus berkonvergensi dengan bumi. Garis lintang hanya sebagai suatu lingkaran konsentris yang bertitik pada salah satu khatulistiwa.
Proyeksi peta kerucut tidak dapat menggambarkan seluruh permukaan bumi, hanya dapat menggambarkan pada belahan bumi tertentu seperti benua eropa dan amerika utara. Seluruh proyeksi peta kerucut tidak berbentuk lingkaran sempurna, maka garis lintang diperlukan dalam proses penggambaran proyeksi peta kerucut.
-
Proyeksi peta silinder
Proyeksi peta silinder adalah proyeksi peta yang berbentuk silinder. Proyeksi peta ini digunakan untuk memetakan belahan bumi daerah khatulistiwa. Proyeksi peta silinder tidak dapat digunakan untuk memetakan belahan bumi bagian kutub.
Keuntungan menggunakan proyeksi peta silinder adalah proyeksi peta silinder dapat memberikan gambaran pada daerah yang luas di sekitar daerah khatulistiwa. Daerah kutub wajib digambarkan menyerupai garis lurus. Proyeksi peta silinder semakin menjauhi kutub harus semakin sempit wilayahnya.
Manfaat Proyeksi Peta
Adapun untuk manfaat dari adanya proyeksi peta adalah sebagai berikut;
-
Memberikan Kemiripan
Proyeksi peta bermanfaat untuk mengambarkan sebuah bentuk permukaan bumi yang ditinjau dari kemiripan bentuk dan jaraknya. Sehingga dalam hal ini proyeksi peta memerlukan skala agar kemiripan jarak pada proyeksi dapat terpercaya sesuai keasliannya. Proyeksi peta mempunyai skala perbandingan dengan dasar 1 cm pada peta yaitu 1 cm pada jarak aslinya.
Sebagai contoh proyeksi peta dengan skala 1 : 250.000 maka mengandung arti bahwa 1 cm pada peta sama dengan jarak aslinya 250.000 cm. dasar penghitungan skala tersebut menggunakan bantuan alat ukur jarak dan luas.
Tidak hanya menggukan centi meter tapi dapat juga menggunakan satuan ukur yang lain. Namun karena bidang datar penggunaan proyeksi hanya sebatas centi meter maka centu meter lah yang digunakan sebagai tolak ukur sebuah jarak dalam proyeksi peta.
-
Mengetahui Bentuk dan Jarak
Proyeksi dalam sebuah peta sangat bermanfaat untuk mengetahui bentuk dan jarak kemiripan peta globe dengan bentuk bumi yang asli, manfaat proyeksi peta adalah untuk teknik menggambar yang disertai dengan tingkat ketelitian yang tinggi, hal ini disebabkan pemberian skala yang tidak bisa asal menyantumkan namun dengan sumber-sumber referensi yang tepat.
-
Memanfaatkan Penggunaan Garis Bujur dan Garis Lintang
Manfaat terakhir dari proyeksi peta adalah untuk memanfaatkan penggunaan garis bujur dan garis lintang dalam sebuah proyeksi yang selama ini kita gunakan hanya untuk mengukur luas suatu tempat pada peta saja. Padahal masing-masing jenis proyeksi peta tersebut memiliki sub bagian dari jenis yang mempunyai fungsi beragam.
Jenis proyeksi peta tersebut antara lain proyeksi peta azimuth atau zenital, proyeksi peta kerucut, proyeksi peta silinder. Apa sajakah yang dimaksud dengan jenis peta diatas. Penjelasannya akan dideskripsikan sebagai berikut
Nah, sedikit materi diatas adalah salah satu penjabaran tentang materi proyeksi peta. Besar harapan bagi penulis agar para pelajar Indonesia yang membaca sedikit materi tentang proyeksi peta ini dapat berguna bagi nusa dan bangsa. Sekian sepenggal deskripsi dari saya. Apabila ada salahnya mohon maaf. Terima kasih sudah membaca!