10 Jenis Lingkungan Pengendapan dan Contohnya

Diposting pada

Macam Lingkungan Pengendapan

Sedimentasi adalah akibat langsung dari hilangnya (erosi) sedimen dari adanya daerah di perairan daratan. Sedimentasi ini sendiri dapat merusak atau bermanfaat bagi lingkungan perairan. Selain itu, pemiskinan sedimen (erosi) di suatu daerah bisa sama buruknya dengan sedimentasi yang terlalu banyak.

Sedimentasi di satu daerah terkait dengan arti erosi atau pemiskinan di daerah lain dan merupakan proses alami dari semua badan air (yaitu, danau, sungai, muara, zona pantai, dan bahkan laut dalam). Sebagai contoh, efek merugikan dapat terkait dengan penguburan organisme yang hidup di bawah dan efek menguntungkan dapat terkait dengan pembangunan substrat baru untuk pengembangan rawa-rawa, sehingga bisa dikatakan bahwa rawa termasuk salah satu jenis lingkungan pengendapan yang berada di daratan, misalnya dalam hal ini adalah Rawa Pening.

Lingkungan Pengendapan

Lingkungan pengendapan adalah keadaan suspensi atau larutan dalam cairan (biasanya udara atau air). Apabila didefinisikan secara luas itu juga mencakup endapan dari gletser dan bahan-bahan yang terakumulasi di bawah dorongan gravitasi, seperti pada endapan talus, atau akumulasi puing-puing batuan di dasar tebing.

Sedimentasi umumnya dipertimbangkan oleh para ahli geologi dalam hal tekstur, struktur, dan kandungan fosil dari endapan yang diletakkan di lingkungan geografis dan geomorfik yang berbeda.

Jenis Lingkungan Pengendapan

Lingkungan pengendapan dapat dibedakan menjadi beberapa jenis beserta masing-masing contohnya, antara lain:

Pengendapan Daratan

Lingkungan pengendapan di daratan, meliputi:

  1. Kipas Aluvial (Alluvial fans)

Kipas aluvial ialah endapan yang bentuknya menyerupai kipas yang terbentuk di kaki gunung. Kipas aluvial umumnya berada di daerah kering sampai semi-kering yang curah hujannya jarang tapi deras, dan laju erosi besar. Endapan kipas alluvial terdiri atas kuarsa, pasir dan gravel bersorting buruk.

Kipas aluvial ini biasanya terbentuk di daerah yang tinggi atau bahkan pegunungan di mana terdapat perubahan cepat pada kemiringan dari gradien tinggi ke rendah. Sungai atau aliran yang membawa aliran sedimen pada kecepatan yang relatif tinggi karena sudut kemiringan yang tinggi, itulah sebabnya material kasar dapat tetap berada dalam aliran.

Ketika kemiringan berkurang dengan cepat ke daerah atau dataran yang relatif datar, aliran tersebut kehilangan energi yang dibutuhkan untuk memindahkan sedimennya. Endapan kemudian terjadi dan endapan akhirnya menyebar, menciptakan kipas aluvial.

Contoh kipas aluvial misalnya kipas aluvial besar (dengan panjang 60 km) yang melintasi lanskap terpencil antara pegunungan Kunlun dan Altun yang membentuk perbatasan selatan Gurun Taklamakan di Xinjiang.

  1. Dataran Banjir

Dataran banjir ialah dataran rendah yang berada di kanan-kiri sungai sebagai bentuk pengendapan material yang dihasilkan dari banjir aliran sungai. Ketika banjir datang, air meluap ke kanan kiri alur sungai. Luapan air itu membawa material sedimen yang kemudian diendapkan di kanan kiri sungai. Proses tersebut berlangsung lama, hingga terbentuk dataran banjir.

Contoh dataran banjir misalnya terdapat di Kecamatan Kretek Kabupaten Bantul, yang merupakan dataran banjir dari Sungai Opak.

  1. Endapan Lakustrin

Endapan Lakustrin adalah formasi batuan sedimen yang terbentuk di dasar danau purba. Karakteristik umum dari endapan lakustrine adalah bahwa sungai atau saluran aliran telah membawa sedimen ke dalam cekungan. Endapan Lakustrine terbentuk di semua jenis danau termasuk danau rekahan graben, oxbow lake, danau glasial, dan danau kawah.

Endapan Lakustrin biasanya diurutkan dengan sangat baik dengan lapisan yang sangat dilaminasi dari lumpur, lempung, dan kadang-kadang karbonat. Contoh endapan lakustrin misalnya terdapat di dekat Kamloops, Kolumbia. Selain itu terdapat di cekungan yang dalam di Laut Kuning.

  1. Gurun

Gurun adalah area lanskap tandus dengan curah hujan yang sangat rendah. Karena curah hujan sangat rendah, sebagian besar tanaman tidak mungkin tumbuh, dan hanya beberapa jenis tanaman khusus yang dapat bertahan hidup. Biasanya tanaman ini dapat menyimpan air di batangnya (seperti kaktus), atau memiliki akar yang sangat dalam.

Sekitar sepertiga permukaan daratan dunia adalah gersang atau semi-gersang. Ini termasuk banyak daerah kutub di mana curah hujan kecil terjadi dan yang kadang-kadang disebut gurun kutub atau “gurun dingin”.

Gurun dapat diklasifikasikan berdasarkan jumlah curah hujan yang turun, oleh suhu yang ada, oleh penyebab penggurunan atau oleh lokasi geografis mereka. Contoh gurun pasir misalnya Gurun Sahara di Afrika, yang merupakan gurun terbesar di dunia.

  1. Rawa

Rawa adalah daratan yang jenuh atau diisi air secara permanen. Daerah rawa memiliki beberapa karakteristik diantaranya yaitu warna airnya cenderung keruh bahkan terkadang merah; pada umumnya terdapat di cekungan dengan topografi sekitar relatif datar; airnya bersifat asam karena selalu terjadi penggenangan; sifat kimia tanahnya anorganik dan mengandung pirit.

Bagian dasar rawa berupa tanah gambut, sedangkan bagian permukaannya ditutupi oleh tumbuhan air seperti bakau dan eceng gondok. Contoh rawa yang ada di Indonesia misalnya Rawa Pening di Ambarawa, Semarang, Jawa Tengah.

Everglades, di Florida, adalah salah satu kompleks rawa terbesar di Amerika Serikat. Everglades lebarnya 97 kilometer (60 mil) dan panjangnya 160 kilometer (100 mil). Koleksi satwa liar yang kaya, mulai dari buaya hingga macan kumbang, terdapat di rawa air tawar ini.

Pengendapan Transisi

Lingkungan pengendapan transisi ialah lingkungan pengendapan yang terletak pada daerah peralihan darat dengan laut. Lingkungan pengendapan transisi, meliputi:

  1. Estuaria 

Estuaria ialah perairan muara sungai semi-tertutup yang terhubung dengan laut, sehingga air laut yang memiliki salinitas tinggi dapat bercampur dengan air tawar. Estuaria bisa terbentuk pada lembah-lembah sungai yang tergenang oleh air laut, baik dikarenakan oleh permukaan laut yang mengalami kenaikan naik (misalnya pada zaman es mencair) atau dikarenakan turunnya sebagian daratan oleh sebab-sebab tektonis.

Selain itu, estuaria juga bisa terbentuk pada muara-muara sungai yang sebagian terlindungi oleh beting pasir atau lumpur. Contoh estuaria misalnya Estuaria di Muara Sungai Swinhoe.

  1. Laguna

Laguna adalah badan air dangkal yang terlindung dari badan air yang lebih besar (biasanya laut) oleh gundukan pasir, pulau penghalang, atau terumbu karang. Laguna sering disebut estuari, suara, teluk, atau bahkan danau.

  1. Teluk

Teluk ialah badan perairan yang menjorok ke daratan dan dibatasi oleh daratan pada ketiga sisinya. Letaknya yang strategis, membuat teluk banyak digunakan sebagai pelabuhan.Contoh teluk yang ada di Indonesia misalnya Teluk Cenderawasih di Irian, Teluk Tomini di Sulawesi, dan Teluk Bone, juga di Sulawesi.

Adapun contoh teluk yang terkenal di dunia, antara lain Teluk San Francisco di Amerika Serikat, Teluk Guantanamo di Kuba, dan Teluk Persia di Jazirah Arab.

Pengendapan Laut

Lingkungan pengendapan laut ialah semua lingkungan pengendapan yang berada di laut atau samudera. Lingkungan pengendapan laut, meliputi:

  1. Landas Kontinen (Continental shelf) 

Landasan Kontinen ialah wilayah laut yang dangkal di sepanjang pantai yang menjadi bagian dari daratan, dengan kedalaman kurang dari 200 meter, dan dengan kemiringan sekitar 8,4%.

Contoh landas kontinen yang ada di Indonesia misalnya Dangkalan Sunda yang merupakan bagian dari Benua Asia yang terletak antara Pulau Kalimantan, Jawa, dan Sumatera; Dangkalan sahul yang merupakan bagian dari benua Australia dan Pulau Irian. Contoh lain misalnya Landas kontinen dari Siberia kea rah laut Arktik sejauh 100 km.

  1. Lereng Benua (Continental Slope)

Lereng Benua ialah kelanjutan dari continental shelf dengan kemiringan antara  4% sampai 6% dan kedalaman lebih dari 200 meter. Lereng benua meluas dari patahan beting hingga pada kedalaman rata-rata 2 km. Daerah ini curam dan mencakup luas 13% dari luas permukaan bumi. Contoh lereng benua yang ada di dunia misalnya Laut Cina Selatan.

Sifat Terjadinya Lingkungan Pengendapan

Adapun untuk sifat terbentuknya lingkungan pengendapan dan penjelasannya terbagi dalam berbagai macam. Antara lain;

Sifat Fisis

Misalnya:

  1. Struktur besar dari perlapisan
  2. Kontak dengan lapisan di atas dan di bawahnya;
  3. Struktur kecil yang mencirikan, seperti: flute cast, gelembur gelombang, tekstur batuan, orientasi butir
Sifat Kimia

Misalnya:

  1. Macam batuan, seperti batu gamping, batu pasir;
  2. Kandungan mineral tertentu yang dapat untuk penentuan lingkungan terutama mineral autigenik
  3. Perbandingan unsur-unsur tertentu misalnya : Ca dan Mg; Kandungan  kimia dari organisme yang sering mengalami pelarutan setelah terendapkan
  4. Konsentrasi nodul batu gamping yang terdapat pada dasar pulau penghalang serta tubuh pasir kuarsayang dihasilkan oleh pengendapan CaCO3 dari pencucian cangkang organisme
Sifat Biologis

Misalnya:

  1. Kelimpahan flora dan fauna, yang mencakup perbandingan masing-masing jenis, baik flora maupun fauna
  2. Adanya gejala perpindahan dan percampuran fauna
  3. Flora dan fauna penunjuk lingkungan

Itulah tadi artikel lengkap yang bisa kami berikan dan sajikan pada semua pembaca. Tentang jenis lingkungan pengendapan, contoh, dan proses terbentuknya. Semoga bisa memberi edukasi bagi kalian yang membutuhkan referensinya.

Gambar Gravatar
Diah Ainurrohmah Adalah Alumni Jurusan Geografi dan Saat Ini Sedang Proses Penyelesaian Program Pascasarjana Geografi di Kampus Negeri Jawa Tengah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *