Jenis jenis hujan yang tersebar di Negara Indonesia merupakan hal suatu keanugrahan yang tidak bisa di pungkiri lagi, terlebih negara Indonesia merupakan negara yang memiliki dua macam musim, yaitu musim hujan dan musim panas. Jenis hujan ini biasnaya terjadi dikarena beberpa faktor yang memengaruhi bumi sehingga dapat terjadi macam macam jenis hujan.
Hujan siklonal merupakan hujan terjadi ketika ada udara yang panas, suhu lingkungan yang tinggi, serta pada waktu yang bersamaan ada angin yang berputar-putar. Hujan siklonal pada uumumnya terjadi di daerah yang di lewati garis khatulistiwa atau ekuator. Akan tetapi, perlu kita ketahui bahwa ini bukanlah satu-satunya jenis hujan yang turun di wilayah ekuator atau di wilayah-wilayah beriklim tropis, tapi hujan zenithal atau hujan konveksi juga biasanya terjadi di wilayah tropis, misalnya di Indonesia.
Begitu pula hujan frontal yang meskipun biasanya terjadi di wilayah beriklim sedang atau pertengahan lintang utara dan selatan, tapi saat hujan frontal turun di wilayah tropis, maka yang keluar bukan sekedar hujan biasa tapi sampai hujan es.
Hujan Siklonal
Curah hujan adalah banyaknya curah hujan dalam bentuk hujan (air dari awan) yang turun ke permukaan bumi, baik di darat maupun di air. Hujan yang turun biasanya terdiri dari tetesan dengan diameter sekitar 0,02 inci (0,5 mm) atau lebih besar. Sekelompok tetesan hujan yang lebih kecil disebut gerimis. Hujan tidak dianggap sebagai curah hujan jika curah hujan dari awan menguap saat turun dan gagal mencapai permukaan bumi.
Curah hujan penting dalam siklus hidrologi atau siklus air. Siklus ini melibatkan air yang disimpan terutama di lautan, tetapi juga di bawah tanah dan di danau, sungai, lapisan es, dan gletser. Uap air yang lembab (moisture) mengalami penguapan dan mengembun di awan, di mana uap air tersebut menempuh berbagai jarak sebelum jatuh (mengendap) kembali ke Bumi sebagai curah hujan (dan bentuk curah hujan lainnya).
Air yang jatuh kembali ke muka bumi akhirnya menemukan jalannya ke “wadah penyimpanan”, tempat dimulainya siklus. Penting untuk diketahui bahwa hampir semua air di bumi tidak pernah tercipta atau hilang selama miliaran tahun. Air yang ada satu miliar tahun yang lalu, misalnya, saat ini digunakan untuk minum, mandi, memasak, dan keperluan lainnya karena adanya siklus air.
Hujan yang mendukung terjadinya siklus air tersebut juga beragam jenisnya. Salah satunya adalah hujan siklonal yang terjadi karena konvergensi massa udara yang berbeda dengan suhu, kepadatan, dan kelembapan yang berbeda. Lapisan yang memisahkan dua massa udara yang berbeda tersebut dikenal sebagai front. Front bisa dibagi menjadi dua, yaitu front yang hangat dan front yang dingin.
Ketika konvergensi massa udara yang berbeda terjadi, kondisi turbulen dihasilkan, dan terjadilah hujan siklon di sepanjang front siklon. Perlu kita ketahui bahwa siklon itu sendiri bisa diartikan sebagai wilayah atmosfer bertekanan rendah yang memiliki ciri pusaran angin yang berputar dengan arah berlawanan jarum jam di BBU (Belahan Bumi Utara) dan searah jarum jam di BBS (Belahan Bumi Selatan).
Pengertian Hujan Siklonal
Hujan siklonal adalah hujan yang terjadi akibat naiknya udara panas dari permukaan bumi disertai angin yang berputar-putar pada suatu titik tertentu. Hujan siklon biasanya hanya terjadi di daerah sekitar khatulistiwa atau ekuator. Jatuhnya titik-titik air di atas permukaan bumi dalam segala banyak dan biasnaya sampai deras sekalai hujan yang terjadi itu dinamakan hujan siklonal.
Pengertian Hujan Siklonal Menurut Para Ahli
Adapun definisi hujan siklonal menurut para ahli, antara lain:
-
GitBook
Hujan siklonal adalah henis hujan ini disebabkan oleh pertemuan dua massa udara dari suhu yang berbeda. Udara hangat dan udara sejuk tidak bercampur, karena memiliki kepadatan yang berbeda. Saat udara hangat naik di atas udara dingin yang lebih berat, kemudian mendingin dan menciptakan front (gelombang udara dingin), kemudian terbentuklah awan dan menghasilkan hujan.
-
Oxford Reference
Hujan siklonal adalah hujan yang dihasilkan dari gerakan vertikal dalam sistem skala sinoptik, seperti depresi, atau di depan. Jenis hujan ini dapat memberikan kebermanfaat untuk kehidupan manusia, akan tetapi juga tidak dapat di pungkiri bahwa hujan siklonal mempunyai dampak buruk karena biasanya yang terjadi adalah hujan turun ke bumi sangat deras dan lebat.
Ciri-Ciri Hujan Siklonal
Ciri-ciri atau karakteristik terjadinya hujan siklonal, yaitu:
- Hujan siklonal terjadi setelah teraca cuaca yag sangat panas
- Hujan siklonal terjadi setelah adanya angin yang berputar- putar
- Terjadinya hujan siklonal diawali dengan mendung yang sangat gelap
- Hujan siklonal terjadi di daerah yang dilalui oleh garis khatulistiwa atau garis ekuator
- Hujan siklonal biasanya merupakan hujan yang sangat deras dan disertai dengan angin
- Hujan siklonal bisanya tidak berlangsung dalam waktu yang lama, atau hanya berlangsung sebentar saja
Penyebab Hujan Siklonal
Penyebab terjadinya hujan siklonal adalah adanya pertemuan antara angin pasat timur laut dan juga angin pasat tenggara. Ketika kedua jenis angin tersebut telah bertemu, kemudian naik dan menggumpal di atas awan yang berada pada garis equator. Setelah awan mencapai titik jenuh, maka turunlah titik-titik air yang disbeut hujan siklonal. Secara lebih rinci, berikut ini proses terjadinya hujan siklonal, yaitu:
- Terjadi pertemuan antara angin pasat timur laut dengan angin pasat tenggara di daerah yang dilalui oleh garis khatulistiwa atau garis ekuator.
- Kedua jenis angin pasat yeng bertemu tersebut kemudian naik ke atas dan mengalami penggumpalan menjadi sebuah awan di daerah yang dilalui oleh garis khatulistiwa atau garis ekuator tersebut.
- Semakin lama awan akan mencapai titik jenuh dalam menampung rintik air.
- Awan yang sudah mencapai titik jenuh kemudian berubah menjadi mendung yang sangat gelap.
- Kemudian terjadilah hujan yang biasanya disertai dengan angin kencang yang disebut dengan hujan siklonal.
Manfaat Hujan Siklonal
Hujan siklonal dapat memberikan beberapa manfaat, diantaranya yaitu sebagai berikit:
-
Menetralkan cuaca panas
Hujan siklonal dapat bermanfaat dalam menetralkan cuaca panas yang terjadi akibat adanya pertemuan antara angin pasat timur laut dan aingin pasat tenggara, karena pertemuan diantaranya kedua jenis angin tersebut memberikan dampak cuaca yang panas yang dirasakan oleh manusia, sehingga ketika hujan turun, itu merupakan bentuk penetralan suhu yang panas. Apabila suhu yang panas telah dinetralisir oleh hujan, maka cuaca berubah menjadi segar.
-
Menghilangkan awan yang hitam dan gelap
Hujan siklonal diawali dengan adanya awan hitam yang gelap. Guyuran hujan siklonal akan mengusir keberadaan awan hitam tersebut, karena awan yang hitam tersebut pada dasarnya terlalu banyak mengandung uap air. Proses terjadi hujan siklonal tanda-tandanya adalah awan berwarna hitam pekat sehingga cahaya yang dipancarkan sangat sedikit.
Ketika air hujan telah turun, maka air yang turun tersebut akan menyebabkan berkurangnya uap air yang sbelumnya terkumpul di awan gelap, sehingga awan yang tadinya gelap ama- kelamaan akan berkurang kegelapannya, lalu berubah menjadi cerah kembali.
-
Sebagai penetralisir udara di Bumi
Hujan siklonal sangat bermanfaat sebagai penetralisir udara yang ada di muka bumi. Seperti yang kita tahu bahwa saat ini telah banya terjadi pencemaran atau polusi udara akibat banyaknya gas-gas yang tidak bermanfaat. Terlebih lagi di daerah perkotaan yang semakin banyak kegiatan indutsri dan juga bertambahanya volume kendaraan.
Salah satu hal yang bisa menetralisir polusi udara tersebut ialah melalui turunnya air hujan. Hujan siklonal yang biasanya turun dengan deras, sehingga guyuran air hujan yang deras tersebut dapat bermanfaat sebagai pentralisir polusi udara.
-
Menyuburkan tanaman yang ada di muka bumi
Seperti hanya jenis hujan-hujan lainnya, hujan siklonal juga dapat memberikan manfaat dalam menyuburkan tanah maupun tanaman yang ada di muka bumi. Hal itu disebabkan karena air hujan yang mengguyur tanah kemudian tersimpan di dalam tanah dan diserap oleh akar-akar tanaman, berperan dalam mendukung proses fotosintesis yang dilakukan oleh tanaman.
Ketika fotosintesis berjalan dengan baik, maka supply makanan bagi tanaman juga akan tersedia dengan baik yang pada akhirnya akan membuat tanaman tetap tumbuh dengan baik dan subur.
Dampak Hujan Siklonal
Hujan siklonal dapat memberikan beberapa dampak, diantaranya yaitu:
-
Menimbulkan terjadinya banjir
Hujan siklonal yang diawali oleh adanya yang berputar-putar dapat berpotensi menimbulkan kerusakan lingkungan. Selain itu, hujan siklonal yang turun dengan deras dengan intensitas waktu yang lama, maka dapat berpotensi menimbulkan terjadinya banjir. Ketika banjir telah terjadi maka banyak pula kerusakan yang ditimbulkan.
Bukan hanya bangunan yang kotor dan besi-besi berkarat, tapi tanaman pertanian yang bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan pangan juga akan rusak terendam air banjir yang menyebabkan gagal panen.
-
Menghalangi aktivitas di luar ruangan
Hujan siklonal yang turun dengan sangat deras, bahkan lebih deras dibandingkan jenis hujan lainnya, tentu akan menghalangi atau menghambat aktibitas yang dilakukan di luar ruangan karena terlalu derasnya. Ciri hujan siklonal adalah air yang turun ke bumi sangat deras sehingga di beberapa wilayah perwilayahan juga terkadang mengalami genangan air sehingga menghalangi aktivitas di ruangan.
-
Menimbulkan banyak genangan air
Hujan siklonal yang turun dengan deras berpotensi menimbulkan banyak genangan air, terutama di jalan yang berlubang. Genangan-genangan air tersebut muncul karena terlalu banyaknya air hujan yang turun sehingga dengan mudah mengisi lubang-lubang di jalanan. Jenis hujan siklonal ini dapat turun dalam skala air yang sangat banyak sehingga di beberapa daerah datara rendah dapat terjadi genangan air.
Demikianlah materi yang dapat dibagikan kepada segenap pembaca mengenai penjelasan tentang pengertian hujan siklonal, ciri, penyebab, manfaat, dan dampaknya. Semoga dapat menambah wawasana sekaligus pengetahaun kepada seluruh pembaca serta menjadi salah satu sumber referensi untuk materi yang terkait.