Hiposentrum dan episentrum pada hakikatnya mewakili asal mula bentuk gempa bumi namun keduanya memuliki perbedaan yang mencolok. Khususnya lokasinya, dimana episentrum berlokasi di permukaan bumi tepat di atas tempat gempa dimulai, sedangkan hiposentrum berlokasi di dalam bumi tempat gempa dimulai.
Yang pastinya, untuk mengukur getaran gelombang keduanya mempergunakan seismometer yaitu
alat pengukur gempa dengan mendeteksi dan merekam beragam getaran pada permukaan lapisan tanah yang hasilnya disebut dikenal dengan seismogram.
Hiposentrum dan Episentrum
Agar lebih paham terkait dengan penjelasan keduanya. Berikut kami artikan
-
Pengertian Hiposentrum
Hiposentrum adalah bagian garis dan titik dalam lapisan litosfer yang kerapkali menjadi tempat lokasi terjadinya gempa. Sehingga ketika hiposentrum menghasilakn suatu titik gempa yang melingkar gelombang tersebut semakin lama akan meleber dan semakin menghilang.
Disisi lainnya episentrum menjadi medium dari hiposentrum yang bertugas membawa sisa gelombang kemudian menyebarkkanya atau menerusaknnya ke permukaan bumi.
-
Pengertian Episentrum
Episentrum adalah titik di permukaan bumi yang secara vertikal di atas hiposentrum, yaitu titik di kerak tempat pecahnya seismik dimulai atau gempa yang terjadi di permukaan bumi. Episentrum juga dapat dikatakan sebagai gelombang hasil rambatan dari hiposentrum.
Sehiningga dalam hal ini episentrum merupakan sutau titik permukaan bumi sebagai tempat gelombang gempa dirambatkan yang letaknya tegak lurus terhadap hiposnetrum.
Pastinya, untuk mengetahui letak episentrum diperlukan sebuah metode yang dikenal dnegan metode LASKA. LASKA merupakan metode yang dapat menghitung selisih datangnya gelombang primer dan gelombang sekunder pada saat gempa.
Rumus LASKA yaitu sebagai berikut:
Keterangan:
- Δ = Jarak pusat gempa ke tempat pencatatan gempat
- S = Waktu datangnya gelombang sekunder
- P = Waktu datangnya gelombang primer
- 1’ = Konstanta (1 menit)
- 1 mega meter = 1000 km
Gelombang primer merupakan gelombang yang merambat dari pusat gempa dengan sifat yang cepat sehingga tidak merusak, sedangkan gelombang sekunder merupakan gelombang yang merambat dengan kecepatan lebih pelan yang terjadi setelah gelombang primer, sehingga kekuatan gelombang sekunder lebih lemah dibanding gelombang primer.
Berdasarkan bentuk episentrumnya, gempa bisa dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut:
- Gempa linier, yaitu gempa yang bentuk episentrumnya adalah garis. Gempa tektonik termasuk gempa linier karena patahan terjadi pada satu garis, tidak mungkin patahan merupakan sebuah titik.
- Gempa sentral, yaitu gempa yang bentuk episentrumnya adalah titik. Gunung api pada erupsi sentral merupakan sebuah titik letusan, begitu juga runtuhan kerak bumi.
Berdasarkan jarak episentrumnya, gempa dibedakan menjadi segaai berikut:
- Gempa setempat, yaitu apabila jarak episentrumnya kurang dari 10.000 km
- Gempa jauh, yaitu apabila jarak episentrumnya sekitar 10.000 km
- Gempa sangat jauh, yaitu apabila jarak episentrumnya lenih dari 10.000 km.
Perbedaan Hiposentrum dan Episentrum
Meskipun ada beberapa kesamaan antara episentrum dan hiposentrum gempa bumi, ada juga perbedaan yang mencolok. Antara lain;
No | Perbedaan | Hiposentrum | Episentrum |
1 | Lokasi | Terjadi di bawah permukaan bumi | Terjadi di permukaan bumi |
2 | Pusat | Menjadi pusat gempa bumi | Terletak di permukaan bumi tepat dia atas hiposentrum. |
3 | Gelombang | Menyebar secara radial dari hiposentrum adalah badan gelombang | Badan gelombang dan gelombang permukaan tampak menyebar dari episentrum |
4 | Sebaran | Diukur dalam 3 dimensi dari hiposentrum. | Gelombang seismik diukur secara 2 dimensi dari episentrum |
Itulah saja artikel yang bisa dibagikan pada semua kalangan berkenaan dengan pengertian hiposentrum dan pengertian episentrum beserta perbedan keduanya. Semoga saja bisa memberikan pemahaman bagi kalian semuanya.