Iklim bisa dikatakan sebagai suhu di struktur bumi pada wilayah tertentu yang berlangsung dalam jangka waktu lama serta dipengaruhi ketinggian dan letak geografis. Perbedaan iklum dengan cuaca adalah jika cuaca dapat berubah-ubah dalam hitungan hari bahkan jam, sedangkan iklum tidak dapat berubah kecuali bergantung pada kondisi alam.
Di Negara Indonesia iklim yang berlangsung selama ini adalah iklim tropis dikarenakan letak geografis Negara Indonesia yang dilalui jalur khatulistiwa. Iklim dipengaruhi oleh ketinggian suatu tempat. Semakin tinggi tempat tersebut maka semakin sejuk pula iklimnya. Sebaliknya, semakin rendah ketinggian suatu tempat tersebut maka semakin panas juga iklimnya.
Iklim ini pada dasarnya dibagi menurut beberapa klasifikasi menurut sumber dan metodenya pengukuran yang dipergunakan. Salah satu pembagian klasifikasi iklim adalah iklim Jhunghun. Iklim Jhunghun akan kita bahas pada penjelasan sebagai berikut.
Iklim Jhunghun
Klasifikasi iklim ditinjau dari beberapa penggolongannya. Penggolongan klasifikasi iklim dibuat oleh para ahli yang mengerti atau mempelajari tentang iklim. Salah satu orang yang ahli tentang iklim adalah Jhunghun. Seorang pakar iklim yang bernama Jhunghun ini adalah seorang berkewarganegaraan Jerman-Belanda. Jhunghun terlahir dengan nama Franz Whilhem Jhunghun.
Jhunghun adalah seorang doktor botanicus geology yang lahir pada tanggal 26 Oktober 1809 dan meninggal pada tanggal 24 April 1864 di usia 54 tahun. Jhunghun adalah seorang pakar iklim yang menemukan pengklasifikasian iklim menurut ketinggian suatu tempat. Lokasi penelitian Jhunghun adalah di Sumatera Selatan dan di Bandung.
Penelitian yang dilakukan Jhunghun adalah meneliti iklim menurut ketinggian suatu tempat. Jhunghun mengambil lokasi penelitian di dataran tinggi. Jhunghun juga meneliti tanaman apa sajakah yang mampu dan cocok ditanami di iklim yang sejuk pada dataran tinggi.
Klasifikasi arti iklim Jhunghun tidak mengenal jenis binatang yang tersedia pada zona iklim masih–masing jenis klasifikasi. Hanya vegetasi flora yang dapat diklasifikasikan menurut iklim Jhunghun. Hal ini dikarenakan persebaran jenis fauna yang ada di Indonesia sudah diatur oleh garis Webber–Wallace dan tidak mempengaruhi jenis zona iklim.
Unsur Klasifikasi Iklim Junghun
Penjelasan mengenai unsur yang mendukung klasifikasi iklim menurut Jhunghun bisa kita simak pada ulasan materi sebagai berikut;
-
Kelembaban Udara
Kelembaban udara adalah jumlah banyak atau sedikitnya uap air yang terkandung di dalam udara. Faktor pendukung banyaknya jumlah uap air juga bergantung kepada letak perairan. Di Negara Indonesia wilayahnya sebanyak ¾ adalah air. Maka dari itu tidak heran jika kelembaban udara yang terjadi di Negara Indonesia cukup tinggi.
-
Angin
Angin adalah jenis udara yang menghembus serta dapat bergerak dari wilayah yang mempunyai tekanan tinggi ke wilayah yang memiliki tekanan yang rendah. Pergerakan arah angin ini kecepatannya dapat diukur menggunakan alat yang bernama anemometer. Angin dapat dibedakan menjadi angin laut, angin darat, angin gunung, angin lembah, dan angin fohn.
-
Curah Hujan
Proses terjadinya hujan adalah banyak presipitasi atau titik–titik jatuh air hujan di wilayah tertentu dengan diukur dalam waktu yang tertentu.
Di Negara Indonesia curah hujan dapat digolongkan sebagai curah hujan yang tinggi. Contoh daerah-daerah di Negara Indonesia yang memiliki curah hujan yang tinggi sepanjang tahunnya adalah di wilayah Bogor, Wonosobo, dan Ciater.
Jenis Iklim Jhunghun
Jhunghun membagi jenis klasifikasi iklim menjadi 4 kelompok. Ke empat kelompok itu menentukan suhu suatu tempat berdasarkan ketinggiannya. Tidak hanya suhu, dari ketinggian suatu tempat kita dapat mengetahui vegetasi di dalamnya. Klasifikasi jenis iklim oleh jhunghun bisa kita simak dalam penjelasan sebagai berikut.
-
Zona Iklim Panas
Jenis klasifikasi Jhunghun yang pertama adalah zona iklim panas. Zona iklim panas adalah zona iklim dimana zona ini berada pada tempat dimana memiliki ketinggian antara 0 sampai 600 meter diatas permukaan laut. Suhu pada zona iklim panas adalah berkisar antara 22 derajat celcius hingga 26 derajat celcius.
Zona iklim panas merupakan zona dimana mempunyai suhu yang paling tinggi diantara zona iklim yang lain. Tidak semua jenis tanaman dapat ditanam pada zona iklim panas. Tanaman yang cocok ditanam di zona iklim panas adalah kopi, tebu, karet, tembakau, jagung, coklat, dam kelapa.
Zona iklim panas biasanya terdapat disekitaran pantai. Namun, kita dapat menemukan zona iklim panas di dataran yang jauh dengan pantai jika memiliki ketinggian dibawah 600 meter diatas permukaan laut. Keberadaan hutan juga mempengaruhi klasifikasi zona iklim panas. Semakin sedikit hutan yang tersedia maka semakin panas iklim suatu tempat.
-
Zona Iklim Sedang
Kelompok ke 2 dari klasifikasi zona iklim menurut Jhunghun adalah zona iklim sedang. Zona iklim sedang dapat kita temukan pada ketinggian 600 sampai 1500 meter diatas permuakaan laut. Suhu yang terdapat pada ketinggian ini adalah berkisar antara 17 derajat celcius hingga 22 derajat celcius. Zona iklim sedang merupakan zona yang lebih dingin dari pada zona iklim panas.
Tanaman yang cocok ditanami di zona iklim sedang juga berbeda dari tanaman yang mampu ditanam di zona iklim panas. Namun beberapa tanaman zona iklim panas masih bisa ditanam di zona iklim sedang. Tanaman yang mampu ditanami di zona iklim panas adalah tanaman padi, tembakau, coklat, kopi, teh, dan kina, serta beberapa jenis sayuran seperti sawi, selada, kol dan lain sebagainya.
Walaupun ada kesamaan beberapa jenis zona iklim panas yang mampu ditanam di zona iklim sedang. Namun untuk proses pertumbuhannya tentu berbeda antara tanaman iklim panas yang ditanam di zona iklim panas dengan tanaman zona iklim panas yang ditanam di zona iklim sedang.
-
Zona Iklim Sejuk
Zona pembagian iklim yang ke 3 adalah zona iklim sejuk. Zona iklim sejuk memiliki suhu yang lebih sejuk dari zona iklim sedang. Pada zona iklim sejuk memiliki ketinggian berkisar antara 1500 hingga 2500 diatas permukaan laut. Suhu yang terasa pada zona iklim sejuk adalah berkisar antara 11 derajat celcius hingga 17 derajat celcius.
Kopi, kina, teh dan juga jenis sayur-sayuran yang dapat ditanam di zona iklim sedang dapat juga ditanam di zona iklim sejuk. Tetapi yang perlu diingat adalah proses pertumbuhan tanaman akan berbeda pada setiap zona iklim.
-
Zona Iklim Dingin
Zona iklim yang terakhir adalah zona iklim dingin. Zona iklim dingin berada di daerah yang memiliki ketinggian lebih dari 2500 diatas permukaan laut. Suhu udara rata-rata permukaan ini adalah 6 derajat celcius hingga 11 derajat celcius. Semakin tinggi seuatu tempat maka akan semakin rendah pula suhunya. Di beberapa tempat zona iklim dingin dengan ketinggian diatas 3000 meter diatas permukaan laut memiliki suhu hingga 0 derajat celcius.
Pada zona iklim dingin tidak ada tanaman yang dapat ditanam atau dibudidayakan. Tanaman yang dapat tumbuh di zona iklim dingin adalah tanaman-tanaman liar seperti semak belukar dan lumut.
Contoh Implementasi Iklim Jhunghun
Iklim Jhunghun termasuk ke dalam standar kompetensi mengidentifikasi ciri dan unsur cuaca dan iklim di Indonesia. Kompetensi dasar geografi SMA kelas X berupa menjelaskan perubahan cuaca atau iklim dan dampaknya terhadap aktifitas manusia.
Pada kompetensi dasar ini mengandung indikator pembelajaran mengidentifikasi dan menjelaskan fenomena perubahan iklim di Indonesia.
Tujuan pembelajaran kompetensi dasar iklim adalah peserta didik diharapkan mampu untuk menyebutkan ciri-ciri, sifat, dan dampak perubahan iklim terhadap aktifitas manusia. Metode pembelajaran yang sesuai pada kompetensi dasar ini menggunakan pembelajaran partisipatif. Sedangkan pendekatan yang sesuai dengan kompetensi dasar ini adalah pendekatan konstektual menggunakan strategi pembelajaran deduktif.
Nah, sedikit penjelasan diatas adalah materi tentang klasifikasi iklim Jhunghun yang dilihat dari pengertian, jenis, contoh, dan implementasinya pada dunia pendidikan. Semoga tulisan diatas dapat bermanfaat bagi para pembaca sekalian.