Cara kerja penginderaan jauh yang dilakukan secara sitematis dan terstruktur merupakan bagian daripada tahapan interpretasi citra dalam proses pengambilan foto yang lekat dengan upaya memperoleh hasil-hasil korelasi sesuai fakta-fakta di lapangan. Interpretasi adalah sebuah kegiatan untuk menganalisis foto yang berasal dari penglihatan bumi dari atas.
Adapun dalam sejarahnya teknologi interpretasi citra pertama kali muncul pada tahun 1840 dan gambar diambil dengan menggunakan balon. Selanjutnya, kamera dipasang di pesawat untuk survei militer dalam perang dunia pertama untuk survei untuk sebuah pengintaian.
Interpretasi Citra
Interpretasi citra dalam penginderaan jauh atau Indraja pada dasarnya ialah serangkaian bentuk pembalajaran yang dilakukan untuk mengkaji foto udara atau citra yang dipergunakan, sehingga hal ini mampu mengidentifikasi objek dan menilai arti objek tersebut.
Pengertian Interpretasi Citra
Interpretasi citra adalah komponen pendukung penting dari aplikasi penginderaan jauh lainnya. Misalnya, proyek pemetaan satelit resolusi menengah (Misalnya Landsat TM) yang terperinci sering kali menyertakan interpretasi gambar dari foto udara.
Pengertian Interpretasi Citra Menurut Para Ahli
Adapun definisi interpretasi citra menurut para ahli, antara lain:
- Este dan Simonett (1975), Interpretasi citra dapat didefinisikan sebagai perbuatan mengkaji foto udara atau citra dengan tujuan untuk mengidentifikasi obyek dan menilai arti pentingnya obyek tersebut.
- Umali 1983 berpendapat bahwa interpretasi citra adalah kegiatan permukaan bumi yang melalui 3 tahapan yaitu Tahap analisis, citra Tahap interpretasi citra, Tahap interpretasi disipliner terinci dan melihat dari warna serta ronanya.
Tahapan Interpretasi Citra
Proses tata cara yang dipergunakan guna memperoleh hasil manfaat penginderaan jauh ini, antara lain adalah sebagai berikut;
-
Deteksi
Tahapan pertama dalam interpretasi citra ialah deteksi yang berarti sebagai kegiatan dalam pengamatan awal terhadap objek yang tergambar pada foto udara atau citra. Proses delineasi atau penarikan garis batas dapat dilakukan pada kenampakan objek yang secara umum sama.
-
Identifikasi
Tahapan kedua dalam tatacara penghitungan interpretasi citra dalam staelit ini ialah proses identifikasi yang melibatkan beberapa unsur interpretasi dan dilakukan, hal ini sejalan dengan teori berdasarkan ciri atau karakteristik yang ada.
-
Analisis
Tahap akhir dalam bentuk interpretasi citra indraja ini yaitu penyimpulan atas serangkaian kegiatan interpretasi, yang dikenal dengan proses analisis. Sehingga secara nyata langkah ini akan tertuju pada objek yang senantiasanya tergambar pada citra dapat dikenali.
Ciri Interpretasi Citra
Adapun beragam unsur dalam interpretasi citra yang menjadi penghitungan dalam langkah ini antara lain adalah sebagai berikut;
Ciri pertama dalam Interpretasi Citra ini spektral dengan identik sebagai karakteristik tentang kekhasan yang mampu menunjukkan penghitungan dengan dilakukan pada nuansa alam yang letak dengan kegelapan atau kecerahan objek pada citra.
Ciri khas temporal dalam tahapan penghitungan interpretasi citra ini merupakan salah satu ciri objek yang sangatlah berkaitan pada ruang waktu terjadinya perekaman ataupun bertapa umur tahun adanya objek citra yang dihasilkan.
Ciri spasial dalam unsur interpretasi citra ini sangatlah berkaitan dengan kondisi ruang dengan memperhatikan serangkaian kondisi dan skema yang telah ada, terutama sekali hal ini terdapat dalam penghitungan cita foto dan non foto.
Bentuk tersebut antara lain adalah sebagai berikut;
- Bentuk merupakan unsur inter pretasi yang memberikan kerangka suatu objek berupa bentuk luar dan bentuk terperinci.
- Ukuran meliputi atribut objek berupa jarak, luas, tinggi, kemiringan, dan volume.
- Rona menunjukkan fluai pantulan objek.
- Tekstur merupakan frekuensi perubahan rona pada citra.
- Pola menunjukkan susunan ke ruangan objek pada citra objek.
- Situs menunjukkan letak atau lokasi umum suatu objek.
- Ciri selanjutnya ialah terdapatnya serangkaian bayangan yang menitikbertakan pada kedetailan objek di ruangan yang ralatif gelap.
Contoh Interpretasi Citra
Adapun beragam contoh yang dapat dikemukakan dalam mendalami materi tentang interpretasi citra penginderaan jauh ini misanya;
-
Jalan Raya
Proses pengamatan terhadap ciri interprestasi jalan raya. Pada struktur ini akan lebih terlihat terang, serta memiliki bagian aling potong yang identuk tegak lurus. Sehingga kondisi inilah manjadi kesesuaian dengan kenyataan pada syarat peta yang digambarkan.
-
Tumpukan Buku di Perpustakaan
Foto yang bisa dilihat dan biasanya berupa tumpukan buku di perpustakaan dapat diinterpretasikan sebagai simbol pengetahuan, keinginan untuk belajar dan pencarian informasi atas orang yang sangat mengiginkan akan keterbukaan terhadap kemajuan.
-
Ilustrasi Bunga Berwarna-Warni
interpretasi citra yang biasanya masuk dalam citra non-foto yang dapat melihat adanya ilustrasi atas adanya bunga-bunga yang berwarna-warni dapat diinterpretasikan sebagai simbol keindahan, kehidupan dan kegembiraan yang ada dalam menjalankan kehidupan.
Dari serangkaian penjelasan yang dikemukukakan bahwa proses ini menjadi begitu penting guna menghasilkan data-data yang dapat dipertanggungjawabkan, baik secara struktural ataupun keilmuan. Sehingga apa yang dihasilkan dari citra foto tidak melakukan manipulasi dari keadaan yang sebenarnya terjadi.
Bahkan dari perspektif teknologi, cara paling sederhana untuk mengekstrak informasi dari data penginderaan jauh adalah interpretasi manusia. Namun, pelatihan dan pengalaman yang signifikan dibutuhkan untuk menghasilkan interpreter citra yang terampil.
Demikianlah tulisan tentang pengertian interpretasi citra, tahapan, ciri, dan contohnya. Semoga melalui tulisan ini bisa memberikan wawasan dan meningkatkan ilmu pengetahuan bagi segenap pembaca yang sedang mencari materi tentang geografi pada Indraja.