Objek kajian dari biogeografi dapat dibedakan berdasarkan sub disiplinnya yang secara garis besar terbagi menjadi dua, yaitu zoogeografi dan fitogeografi. Pembagian ini tidak terlepas daripada sejarahnya, yang mana biogeografi sebagai disiplin ilmu sudah sangat tua, bahkan sejak penjelajah naturalis pertama, seperti Alexander von Humboldt, tertarik dengan fakta bahwa daerah dengan iklim serupa seperti Cekungan Mediterania dan Chili di Amerika Selatan memamerkan fauna dengan kesamaan fisiognomi (bentuk kehidupan) tetapi spesies penghuninya sangat berbeda.
Sebaliknya, wilayah seperti Afrika dan Amerika Selatan yang dipisahkan oleh penghalang letak geografis besar seperti Samudra Atlantik menunjukkan fauna dengan komposisi serupa.
Biogeografi
Biogeografi adalah studi pengetahuan yang senantisa berusaha untuk menjelaskan distribusi organisme dalam permukaan bumi. Dimana khususnya, cabang disiplin ilmu pengetahuan ini bertujuan untuk mengungkapkan mengenai kehidupan sekaligus faktor-faktor apa saja yang dapat mengaruhi.
Jenis Objek Kajian Biogeografi
Objek kajian dari biogeografi adalah;
-
Fitogeografi
Fitogeografi atau geografi botani (dalam literatur Jerman) adalah cabang dari biogeografi yang berkaitan dengan sebaran geografis spesies tumbuhan dan pengaruhnya terhadap permukaan bumi. Fitogeografi berkaitan dengan semua aspek distribusi tumbuhan, mulai dari kontrol distribusi sebaran spesies individu (pada skala besar dan kecil) hingga faktor-faktor yang mengatur komposisi seluruh komunitas dan flora.
Fitogeografi meliputi empat bidang, sesuai dengan aspek fokus, lingkungan, flora (taksa), vegetasi (komunitas tumbuhan) dan asal, masing-masing. Yakni;
-
Ekologi tumbuhan
Ekologi tumbuhan atau yang dikenal dengan mesologi adalah pendekatan ekologi fisiognomik (physiognomic-ecological) pada studi vegetasi dan bioma. Istilah mesologi sendiri merupakan istilah sebelumnya untuk ilmu ekologi, yaitu studi tentang hubungan timbal balik antara makhluk hidup dan biologis, sosial, dan lingkungan sekitarnya).
-
Geografi tanaman
Geografi tumbuhan merupakan studi tentang distribusi spasial tumbuhan dan vegetasi dan hubungan lingkungan yang dapat mempengaruhi distribusi ini tersebut. Geografi tumbuhan atau aspek tertentu darinya juga dikenal sebagai fitogeografi, fitokorologi, geobotani, botani geografis, atau ilmu vegetasi.
-
Sosiologi tumbuhan
Sosiologi tumbuhan atau yang dikenal dengan fitososiologi adalah bidang ilmu yang mempelajari kelompok spesies tumbuhan yang biasanya ditemukan bersama-sama.
Fitososiologi bertujuan untuk mendeskripsikan secara empiris lingkungan vegetatif suatu wilayah. Komunitas tumbuhan tertentu dianggap sebagai unit sosial, produk dari kondisi tertentu, masa kini dan masa lalu, dan hanya dapat ada jika kondisi tersebut terpenuhi.
-
Geografi sejarah tumbuhan
Geografi sejarah tumbuhan atau paleobotani yaitu cabang botani yang berhubungan dengan pemulihan dan identifikasi sisa-sisa tumbuhan dari konteks geologi, dan penggunaannya untuk rekonstruksi biologis lingkungan masa lalu (paleogeografi), dan sejarah evolusi tumbuhan, dengan berkaitan dengan evolusi kehidupan secara umum. Sinonimnya adalah paleofitologi).
-
Zoogeografi
Zoogeografi adalah cabang ilmu biogeografi yang berkaitan dengan distribusi geografis (sekarang dan masa lalu) spesies hewan. Sebagai bidang studi multifaset, zoogeografi menggabungkan metode biologi molekuler, genetika, morfologi, filogenetik, dan Sistem Informasi Geografis (SIG) untuk menggambarkan peristiwa evolusi dalam wilayah studi tertentu di seluruh dunia.
Setelah diusulkan oleh Alfred Russell Wallace, yang dikenal sebagai bapak Zoogeografi, afinitas filogenetik dapat diukur di antara wilayah zoogeografi, yang selanjutnya menjelaskan fenomena seputar distribusi geografis organisme dan menjelaskan hubungan evolusi taksa.
Kemajuan dalam biologi molekuler dan teori evolusi dalam penelitian zoologi telah mengungkap pertanyaan tentang peristiwa spesiasi dan telah memperluas hubungan filogenik di antara taksa. Integrasi filogenetik dengan GIS menyediakan sarana untuk mengkomunikasikan asal mula evolusioner melalui desain kartografi. Penelitian terkait yang menghubungkan filogenetik dan GIS telah dilakukan di wilayah Atlantik selatan, Mediterania, dan Samudra Pasifik.
Contoh kajian biogeografi ini misalnya saja inovasi terbaru dalam pengkodean batang DNA yang telah memungkinkan penjelasan hubungan filogenetik dalam dua keluarga ikan berbisa laut, Scorpaenidae dan Tetraodontidae, yang tinggal di Laut Andaman.
Perkembangan lebih lanjut penelitian dalam zoogeografi telah berkembang pada pengetahuan tentang produktivitas wilayah samudra Atlantik Selatan dan distribusi organisme di wilayah analog, menyediakan data ekologi dan geografis untuk menyediakan kerangka kerja bagi hubungan taksonomi dan percabangan evolusioner polychaetes bentik.
Zoogeografi modern juga mengandalkan GIS untuk mengintegrasikan pemahaman yang lebih tepat dan model prediksi dari dinamika populasi spesies hewan di masa lalu, saat ini, dan masa depan baik di darat maupun di lautan.
Melalui penggunaan teknologi GIS, keterkaitan antara faktor abiotik habitat seperti topografi, lintang, bujur, suhu, dan permukaan laut dapat berfungsi untuk menjelaskan distribusi populasi spesies melalui waktu geologi.
Memahami korelasi pembentukan habitat dan pola migrasi organisme pada tingkat ekologi memungkinkan penjelasan peristiwa spesiasi yang mungkin muncul karena peristiwa isolasi geografis fisik atau penggabungan tempat perlindungan baru untuk bertahan hidup dalam kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan.
Itulah saja artikel yang bisa kami kemukakan pada semua pembaca berkenaan dengan objek kajian dari biogeografi dan contohnya. Semoga memberikan wawasan untuk kalian yang sedang membutuhkannya.