Ada pula istilah pengayaan sekunder yang dapat pula menghasilkan bahan galian karena terjadinya proses pelarutan bebatuan yang merupakan hasil dari proses pengendapan. Pada dasarnya jenis pengayaan salah satunya adalah pengayaan sekunder yang dimana hal tersbut adalah contoh dari bahan galian yang disekitar gunung berapi. Konsentrasi pada jenis pengayaan sekunder terfokus pada tempat asal batuan tersebut karena bagian campurannya larut dan terbawa aliran air.
Bahan galian tentang pengayaan itu banyak sekali seperti, bahan galian magmatik, bahan galian pematit, dan bahan galian pengayaan pendapan. Selain alterasi dan mineralogi, ada pula istilah pengayaan sekunder atau secondary enrichment, yang mengacu pada terjadinya peningkatan kadar logam atau mineral berharga dari suatu urat atau tubuh bijih dari sumber yang terbentuk belakangan, seringkali berasal dari oksidasi massa bijih atau proses pelapukan lain yang berada di atasnya. Nah pada kesempatan kali ini akan menjelaskan tentang pengertian pengayaan sekunder dan contohnya.
Bahan Galian
Arti bahan galian adalah seluruh sumber daya alam yang berasal dari dalam bumi. Sudah dijelaskan bahwa bahan galian itu bisa dimanfaatkan untuk bahan tambang atau pertambangan yang memperoleh hasil dari perut bumi seperti emas, minyak bumi, nikel dan lain-lain.
Nah, itulah pengertian dari bahan galian atau barang tambang yang ada di perut bumi. Perlu diketahui bersama-sama bahwa bahan galian tambang ini dapat di bagi atau diklasifikasikan menjadi beberapa penggolongan barang tambang. Contoh-contoh bahan galian dapat dimanfaatkan manusia seperlunya karena bisa saja arti bahan galian tersebut bisa habid dan tidak dapat di perbarui
Pengayaan Sekunder
Dalam geologi, pengayaan Sekunder (secondary enrichment atau disebut juga supergene sulfide enrichment) dapat diartikan sebagai peningkatan alami dari endapan sulfida yang terkubur oleh pengendapan logam sekunder yang dilarutkan sebagai sulfat dalam air yang merembes melalui zona mineral teroksidasi di dekat permukaan. Bahan galian pengayaan sekunder adalah bahan galian yang terjadi karena adanya kegiatan manusia sehingga terjadi pelarutan lalu menghasilkan pelapukan.
Bijih yang diperkaya membentuk zona sekunder, atau supergen sulfida, dan menutupi zona primer, atau zona hipogen. Fenomena ini paling sering terjadi di daerah kering atau semi-kering. Bahan galian hasil pengayaan sekunder mengacu pada bahan galian yang terkonsentrasi sebab proses pelarutan pada batuan merupakan hasil pelapukan. Klasifikasi bahan galian tersebut dapat tersebar di Indonesia karena pada dasarnya Indonesia merupakan negara yang kaya akan jenis bahan tambang.
Contoh Pengayaan Sekunder
Salah satu contoh pengayaan sekunder adalah proses laterisasi, yaitu proses pencucian pada mineral yang mudah larut dan silika pada profil laterit pada lingkungan yang memiliki sifat asam dan lembab serta membentuk konsentrasi endapan hasil pengayaan proses laterisasi pada unsur Fe (Besi), Cr (Kromium), Al (Aluminium), Ni (Nikel) dan Co (Kobalt) (Rose et al., 1979 dalam Nushantara 2002).
Proses pelapukan dan pencucian yang terjadi akan mengakibatkan unsur Fe, Cr, Al, Ni dan Co terkayakan di zona limonit dan terikat sebagai mineral – mineral oxida I hidroksida, seperti limonit, hematit, dan Goetit (Hasanudin, 1992).
Demikianlah penjelasan tentang materi pengertian pengayaan sekunder dan contohnya yang dapat dibagikan kepada segenap pembaca. Semoga tulisan ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan kepada seluruh segenap pembaca dan menjadi sebuah sumber informasi dan rujukan.