Indonesia bisa dikatakan sebagai salah satu negara yang memiliki keragaman jenis sumber daya alam dalam jumlah yang berlimpah. Akan tetapi, dengan posisi Indonesia yang berada pada pertemuan 3 jenis lempeng tektonik, yaitu lempeng lempeng Indo-Australia, Eurasia dan lempeng Pasifik yang menyebabkan Indonesia juga termasuk salah satu negara yang rawan terjadinya bencana gempa bumi maupun gunung meletus. Gempa bumi maupun letusan gunung api yang sumber aktivitasnya berada di laut bisa menyebabkan bencana tsunami pada kekuatan tertentu.
Kekuatan tsunami mampu membawa berbagai unsur laut yang subur dan kaya akan mineral ke daratan, mampu mendaratkan lumpur laut yang mengandung B3, dan mampu menghancurkan segala sesuatu yang dilanda dan berada di darat.
Tsunami
Kata tsunami berasal dari bahasa Jepang yaitu tsu yang artinya pelabuhan dan name yang artinya gelombang. Jadi kata tsunami dapat diartikan sebagai “gelombang di pelabuhan”. Kata ini merupakan istilah yang digunakan untuk mendefinisikan terjadinya fenomena gempa di lautan yang mengakibatkan gelombang laut sangat dahsyat dan mampu merusak apapun yang dilaluinya ketika mencapai garis pantai.
Tsunami dibangkitkan oleh interaksi antara gerakan arti dasar laut, makna danau, atau reservoir dengan air di atasnya, misalnya yang ditimbulkan oleh dislokasi dan longsor. Letusan gunung api, atau tumbukan meteor atau benda langit lainnya yang masuk ke dalam perairan juga mampu menimbulkan tsunami.
Pengertian Tsunami
Tsunami merupakan gelombang panjang yang disebabkan salah satunya oleh gerakan dasar laut berupa disloksi. Dislokasi adalah pergerseran kulit bumi yang jika kea rah vertikal menimbulkan perubahan elevasi permukaan. Perubahan elevasi tersebut jika terjadi secara mendadak akan menimbulkan perubahan muka air di atasnya (jika dislokasi tersebut di bawah laut atau danau) yang disebut gelombang. Gelombang seperti ini kan menjalar ke segala arah yang disebut tsunami.
Gelombang tersebut dapat menyerang pantai manapun dan kapanpun. Gelombang akibat gerakan lapisan tanah yang berupa longsoran juga banyak terjadi dan mengakibatkan tsunami baik di laut maupun di reservoir yang mengakibatkan banyak korban jiwa.
Tsunami biasanya ditandai oleh arti air laut yang surut secara tiba-tiba setelah terjadinya gempa bumi. Beberapa setelah pantai surut terjadilah gelombang membalik yang sangat besar. Kecepatan gelombang tsunami ratusan kilometer per jam.
Kerusakan hebat akibat gelombang tsunami biasayanya terjadi pada permukiman dan bangunan lainnya di pesisir pantai yang laindai, berhadapan langsung dengan laut lepas serta tidak ada vegetasi, seperti hutan bakau dan tanaman lainnya yang cukup besar dan berakar kuat dan dalam, yang dapat berfungsi sebagai pemecah atau peredam gelombang.
Pengertian Tsunami Menurut Para Ahli
Berikut ini pengertian tsunami menurut pendapat yang telah dikemukakan oleh para ahli, antara lain;
- Badan Nasional Penangglangan Bencana (2011), Tsunami adalah serangkaian peristiwa bersamaan antara gelombang dan ombak laut sehingga menimbulkan pergeseran lempeng di dasar laut sebagai bentuk akibat dari pengertian gempa bumi yang sebelumnya terjadi.
- Puspito (2010), Definisi tsunami merupakan gelombang laut yang disebabkan karena gempa dasar laut sehingga mencapai ketinggian satu meter bahkan hingga puluhan meter di garis dari pantai. Hal inilah seringkali mengakibatnya bahwa bencana ini lebih banyak mendaatkan dampak kematian lebih besar di bandingkan dengan bencana lainnya.
- Simandjuntak (1994), Tsunami adalah satu dari sekian kejadian alam yang ditandai dengan pasangnya air laut dalam skala besar dan terjadi secara mendadak, kejadian ini biasa terjadi setelah adanya goncangan gempa bumi tektonik. Gelombang air laut yang dihasilkan mampu menghancurkan area pemukiman di sekitar pantai.
- Wikipedia, Arti tsunami merupakan perpindahan air yang disebabkan adanya perubahan permukaan dasar laut secara vertikal secara tiba-tiba. Sehingga menyebabkan hantaman keras di dasar laut, membentuk gempa bumi, yang akhirnya air yang ada di dalamnya akan terbawa keluar dari dasar laut ke permukaan laut.
- PVMBG (2006), Tsunami artinya bencana alam berupa gelombang laut yang diakibatkan oleh gempa bumi di dasar laut dan memiliki kemampuan untuk menjalar dengan kecepatan tinggi, bahkan kecepatannya bisa melebihi 900 km/jam.
Jenis Tsunami
Tsunami dapat dibedakan menjadi 3 jenis apabila didasarkan pada waktu terjadinya, diantaranya yaitu:
-
Tsunami jarak dekat
Tsunami jarak dekat atau lokal merupakan tsunami yang terjadi ketika jeda waktu antara terjadinya gempa hingga menimbulkan tsunami bekisar antara 0 sampai 30 menit. Jarak antara pusat gempa denagn lokasi tsunami sejauh 200 km. Daerah yang ada di sekitarlokasi gempa mungkin akan merasakan getaran yang amat hebat hingga menimbulkan kerusakan pada bangunan.
Adapun tanda-tanda yang ditimbulkan sebelum terjadi tsunami yaitu terasanya getaran yang hebat disertai dengan pasang-surut air laut. Alat pendeteksi yang digunakan, yaitu:
- Accelerograph, biasa disebut juga strong motion seismograph, yaitu hanya untuk mendeteksi getaran kuat saja, dilengkapi dengan alarm dan sistem komunikasi untuk menyebar berita, kontrol operasional, dan perawatan jarak jauh.
- Tide gauge, yaitu alat yang digunakan untuk mengukur perubahan muka laut, yang disebabkan oleh pasang dan surut harian muka laut yang disebabkan oleh gaya tarik bulan dan matahari (normal), angin, atau tsunami.
-
Tsunami jarak menengah
Tsunami jarak menengah merupakan tsunami yang terjadi ketika jeda waktu antara terjadinya gempa hingga menimbulkan tsunami bekisar antara 30 menit hingga 2 jam. Jarak antara pusat gempa denagn lokasi tsunami sejauh 200-1.000 km, yang yang mungkin saja masih merasakan gempa dengan intensitas II hingga V MMI (Modified Mercalli Intensity).
Adapun tanda-tanda yang ditimbulkan sebelum terjadi tsunami yaitu adalah getaran kuat dan sering diikuti oleh laut pasang surut. Alat pendeteksi yang digunakan adalah accelerograph, tapi mungkin accelerograph tidak cukup berpengaruh karena getarannya lemah.
-
Tsunami jarak jauh
Tsunami jarak jauh merupakan tsunami yang terjadi ketika jeda waktu antara terjadinya gempa hingga menimbulkan hingga 2 jam lebih dari dua jam. Jarak lokasi dari titik gempa melebihi 1,000 km, sehingga warga setempat tidak akan merasakan gempa.
Sebelum gelombang tsunami datang masih mungkin terjadinya pasang surut air laut. Pada daerah ini tidak diperlukan accelerograph.
Faktor Penyebab Terjadinya Tsunami
Tsunami dapat disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya yaitu:
- Tsunami akibat dislokasi dasar perairan
Pergeseran kulit bumi di bawah laut (dislokasi) yang sering menyebabkan perubahan energi potensial dan kinetik air. Energi potensial dan kinetik air akan menyebar ke segala arah ke seluruh bagian dari zona air. Dislokasi tersebut dapat menyebabkan terjadinya gempa bumi bawah laut yang dapat mendorong timbulnya gelombang tsunami.
Gempa bumi ini merupakan jenis gempa bumi tektonik yang timbul akibat adanya pertemuan atau tubrukan lempeng tektonik. Contoh terjadinya tsunami akibat gempa yaitu tsunami pada tahun 2004 yan melanda Aceh.
Akan tetapi tidak semua gempa bumi bawah laut dapat menimbulkan tsunami. Persyaratan gempa yang dapat menimbulkan tsunami, yaitu;
- Pusat gempa terletak di kedalaman 0 hingga 30 kilometer dibawah permukaan air laut
- Gempa yang terjadi berskala di atas 6,5 skala richter
- Jenis sesar gempa adalah sesar naik turun
- Letusan gunung berapi bawah laut
Proses dibangkitakannya tsunami akibat letusan gunung berapi di laut. Letusan yang besar akan memberikan dorongan kepada air disekitarnya dan membangkitkan gelombang.
Terdesaknya sebagian massa air dan kembalinya massa air ke lubang yang terbentuk akibat ledakan tersebut membentuk tsunami. Selain itu massa lava yang dimuntahkan dari gunung api sedikit banyak juga memberikan kontribusi pada pembangkitan tsunami.
- Terjadiya longsor bawah laut
Tsunami yang disebabkan oleh adanya longsor di bawah laut dinamakan Tsunamic Submarine Landslide. Massa tanah longsor atau batuan yang masuk ke dalam laut menggeser massa air laut. Jika kejadiannya relatif cepat maka massa air laut belum sempat bergerak meninggalkan lokasinya dan berpindah menempati area yang luas.
Dengan demikian massa air akan mengumpul di sekitar (di depan) longsoran. Massa air yang besar ini segera bergerak sebagai tsunami menuju perairan bebas dan mencapai daerah pantai yang akan ditejang. Tsunami akibat longsoran batuan/tanah ini banyak terjadi misalnya di Chile, Amerika Selatan.
- Adanya hantaman meteor
Tsunami juga mungkin dibangkitkan oleh benda langit seperti meteor yang jatuh ke bumi di laut. Jika ukuran meteor relative besar terhadap kedalaman lautan, maka tumbukan antara meteor dengan laut akan mengakibatkan gelombang panjang yang berbahaya yaitu tsunami. Jika ukuran meteor relative kecil, maka kan terjadi gelombang pendek yang akan dispersive.
Dampak Terjadinya Tsunami
Bencana tsunami membawa dampak yang merugikan bagi masyarakat. adapun dampak negatif terjadinya tsunami diantaranya yaitu:
- Korban manusia dan hilangnya ternak serta kerusakan bangunan, keadaan ini terjadi terutama secara langsung dirasakan oleh manusia yang sedang berada di pantai akan dihempas oleh gelombang pasang tsunami dengan kecepatan sangat tinggi dan kekuatan yang besar. Kekuatan manusia tidak mampu melawan kekuatan gelombang tsunami, sehingga akan hanyut ke laut bersama dengan kembalinya gelombang tsunami ke arah laut.
- Hancurnya kampong nelayan, hal ini lantaran berbagai permukiman nelayan yang dibangun dari bahan apa adanya akan mudah tercabut oleh kekuatan ombak yang tiada tandingannya.
- Terhempasnya perahu dan kapal kea rah darat.
- Rusaknya jalan dan jembatan, dermaga pelabuhan, bangunan-bangunan bertingkat, tiang listrik, dan lain-lain.
- Air sumur dan permukiman tercemar air laut yang mampu membawa berbagai kotoran dari pantai/laut. Air terkontaminasi berbagai polutan dan B-3 yang berasal dari hempasan air laut.
- Rusaknya tanaman di sawah, perkebunan, dan ladang, panen gagal, kerugian finansial sudah terbayangkan pasti besar nilainya. Untuk hangka waktu tertentu sawah dan ladang tidak dapat diolah karena tercemar air garam.
- Banyak warga masyarakat putus harapan karena kehilangan sanak keluaraga, mata pencaharian, dan pekerjaan. Banyak orang mengalami gangguan psikologis dan stress berat.
Contoh Tsunami
Prihal contoh yang dapat dikemukakan dari berbagai kasus tentang jenis bencana alam tsunami ini, misalnya saja sebagai berikut;
Contoh keadaan bencana alam tsunami yang pernah terjadi di Indonesia ini misalnya pada tahun 2004 yang pada saat itu terjadi di Provinsi Aceh yang juga dikenal dengan Serambi Mekah. Bencana alam ini terjadi sewaktu awal SBY dilantik menjadi Presiden.
Demikianlah serangkaian pengulasan dan penjelasan secara lengkap mengenai pengertian tsunami, jenis, penyebab, dampak, dan contohnya. Semoga melalui tulisan ini bisa memberikan wawasan dan juga pengetahuan yang mendalam bagi segenap pembaca sekalian.