Indonesia merupakan daerah yang memiliki iklim tropis. Penyebab iklim tropis dikarenakan negara tersebut dilalui oleh garis khatulistiwa (garis equator). Macam musim yang terjadi pada wilayah dengan iklim tropis adalah musim kemarau dan musim penghujan. Di Indonesia, musim kemarau terjadi pada rentang bulan Mei-Oktober, sedangkan musim penghujan terjadi pada rentang bulan November-April.
Musim kemarau ditandai dengan jarangnya terjadi hujan, keringnya sumber mata air, dan matahari bersinar panas sepanjang hari. Datangnya musim penghujan ditandai dengan hujan terjadi lebih sering. Proses terjadinya hujan yang terjadi secara terus menerus mengakibatkan berbagai macam bencana alam seperti banjir dan tanah longsor.
Tanah Longsor
Tanah longsor adalah pergerakan lapisan tanah secara vertikal dari daerah yang tinggi menuju daerah yang lebih rendah. Tanah longsor biasanya terjadi pada daerah yang tidak terdapat pepohonan secara lebat. Hal ini dikarenakan pohon-pohon berfungsi sebagai penyerap air tanah sebagai proses fotosintesis.
Terdapat berbagai macam penyebab kelongsoran pada tanah, diantaranya karena penebangan liar yang terjadi di berbagau hutan lindung. Oleh sebab itulah sebagai penjelaskan lebih dalam, berikut solusi yang bisa digunakan untuk mengatasi tanah longsor. Antara lain;
Solusi Mengatasi Tanah Longsor
Makna bencana alam terjadi dengan begitu saja tanpa diketahui kepastian akan menghadiri permukiman penduduk. Sebagai manusia, tentunya memiliki persiapan guna mitigasi bencana alam yang akan menghampiri. Mitigasi tersebut dapat dimulai dengan mengenali tanda-tanda bencana alam. Mengenali tanda-tanda bencana alam harus mengetahui penyebab terjadinya. Pada fenomena tanah longsor, solusi yang ditawarkan antara lain sebagai berikut;
-
Penambahan Batuan dalam Mengatasi Kerapuhan
Batuan adalah komponen abiotik yang bisa mencegah pergerakan tanah pada lembah, lereng, dan dataran tinggi. Batuan yang mengalami kerapuhan tentunya dapat mengurangi fungsi pencegahan tersebut. Rapuhnya batuan disebabkan karena cuaca ekstrim. Pepatah mengatakan “batu yang keras akan hancur apabila dijatuhi air terus-menerus”. Peribahasa tersebut benar adanya, karena batuan akan rapuh oleh air.
Hujan yang terjadi baik lebat maupun gerimis, apabila intensitasnya sering maka batuan akan mengalami kerapuhan. Tidak hanya hujan, batuan juga dapat rapuh karena angin. Namun peluang rapuhnya batuan oleh angin tidak secepat yang disebabkan air hujan.
Selain dari komponen abiotik seperti hujan dan angin, batuan juga dapat rapuh karena komponen biotik seperti vegetasi lumut. Lumut merupakan tumbuhan alami bersifat parasit yang bisa tumbuh dimana-mana, termasuk batuan. Sejenak mungkin terlintas bahwa batuan merupakan benda mati yang tidak mengandung mineral.
Namun lumut yang tumbuh pada batuan hanya sebagai tempat untuk hidup, makanan lumut didapatkan dari mikro-organisme yang terbawa oleh udara. Lumut dapat mengakibatkan batuan menjadi keropos sehingga fungsinya sebagai penahan gerak tanah akan berkurang sehingga tanah longsor tidak dapat terhindarkan.
Solusi dari permasalahan tersebut perlu campur tangan manusia, yaitu dengan cara menambahkan batuan secara manual. Penambahan batuan perlu dipindahkan dari daerah yang tidak berpotensi tanah longsor menuju daerah yang rawan tanah longsor. Dari solusi itu nantinya tanah longsor dapat diminimalisir secara maksimal.
-
Menanam Tanaman dalam Mengatasi Curah Hujan yang Tinggi
Hujan adalah penyebab tanah longsor yang paling utama. Tanah longsor jarang terjadi pada musim kemarau, namun sering terjadi pada musim penghujan. Makna curah hujan merupakan perhitungan terjadinya hujan pada waktu tertentu dan daerah tertentu. Daerah di Indonesia yang mengandung curah hujan tinggi yaitu Kabupaten Bogor. Curah hujan di Kabupaten Bogor mencapai lebih dari 2.000 mm per tahun.
Maka tidak heran daerah tersebut sering terjadi bencana alam tanah longsor. Karena hujan adalah suatu fenomena alami, maka solusi dari pencegahan tanah longsor yang disebabkan oleh tingginya curah hujan adalah dengan menanam tanaman pada daerah yang rawan tanah longsor.
-
Membakar pada Sampah yang Tidak Terurai
Sampah dapat menimbulkan berbagai macam dampak negatif apabila tidak diurai dengan baik. Sampah yang tidak dapat terurai dengan sendirinya seperti plastik dapat menganggu kesuburan tanah. Tanah yang tidak subur akan mengakibatkan penyerapan air tanah oleh tumbuhan menjadi tidak maksimal. Alhasil, banyak tanaman mati yang dapat membawa bencana alam tanah longsor.
Solusi agar sampah terurai dengan baik adalah membakar sampah plastik dan menimbun sampah-sampah yang tidak dapat terurai secara mandiri. Dengan hal demikian maka penyebab pencemaran tanah akan dapat dicegah dan tanah longsor tidak akan terjadi.
-
Membangun Terasering dalam Mengetasi Pergerakan Tanah
Seperti penjelasan diatas bahwa tanah longsor merupakan tanah yang bergerak secara vertikal dari daerah yang tinggi menuju daerah yang lebih rendah. Tanah yang bergerak merupakan hal alami, tidak ada pencegahan yang pasti dari peristiwa tersebut. Namun sebagai manusia pasti memiliki seribu satu cara untuk menangkal fenomena tersebut.
Salah satunya dengan cara membangun terasering. Pengertian terasering adalah pembentukan tanah pada daerah bukit dengan wujud menyerupai tangga. Terasering mampu menahan laju pergerakan tanah dan meminimalisir terjadinya tanah longsor.
-
Reboisasi dalam Mengetasi Penggundulan Hutan
Penebangan hutan secara liar mampu menyebabkan hutan gundul. Hutan yang gundul artinya adalah tidak terdapatnya tanaman sebagai media penyerapan air tanah secara alami. hutan gundul dapat dicegah dengan melakukan kegiatan reboisasi.
-
Membudidayakan Tumbuhan dalam Mengetasi Terjadinya Erosi
Definisi erosi mengandung arti pengikisan tanah oleh komponen biotik dan abiotik. Erosi berawal dari tanah yang bergerak karena faktor air. Debit air yang bertambah seiring terjadinya hujan mampu mendukung terjadinya tanah longsor. Solusi untuk pencegahan tanah longsor yang disebabkan oleh erosi tanah adalah dengan cara menanam tanaman anti longsor seperti pohon pinus dan pohon cemara.
Kedua jenis pohon tersebut membutuhkan penyerapan air yang cukup tinggi. Maka dari itu daerah yang berpotensi terjadi tanah longsor tentunya memiliki kandungan air yang cukup besar. Tanaman pinus dan cemara dirasa cocok untuk menahan laju erosi.
-
Menambah Tinggi Bendungan agar Dapat Menampung Laju Tanah
Pada dataran tinggi sering dijumpai bangunan pagar tembok pada tepi lereng yang disebut sebagai bendungan longsor. Bendungan tersebut tidak dapat menampung laju tanah yang intensitasnya sangat besar. Solusi dari peristiwa tersebut adalah dengan cara menambah tinggi bendungan sebagai pencegah peristiwa tanah longsor.
-
Membangun Pembatas dalam Mengatasi Tingkat Kecuraman Lereng
Tingkat kecuraman lereng yang ekstrim dapat mengakibatkan tanah longsor. Lereng yang memiliki tingkat kecuraman lebih dari 20° lebih berpotensi longsor. Untuk mencegah hal tersebut, perlu dilakukan terasering agar laju tanah bisa terhambat.
-
Membakar Sampah dalam Mengatasi Beban Tanah Menumpuk
Tanah dengan berat yang tinggi tentu saja mampu mengakibatkan tanah longsor. Dimana untuk adanya beban tanah disebabkan oleh sampah yang menumpuk. Perlu dilakukan bersih hutan agar tanah longsor dapat terhindarkan.
-
Menguraikan Tanah
Tanah yang padat disebabkan oleh jenis tanah tertentu. Tanah jenis regosol lebih sering terjadi tanah longsor karena kepadatan tanah tersebut sangat tinggi. Tingkat kepadatan tanah memiliki dampak positif seperti kandungan mineral yang tinggi sehingga tanah akan menjadi subur. Namun dampak negatif dari tingkat kepadatan tanah yang tinggi adalah dapat terjadi tanah longsor.
Solusi dari fenomena tersebut adalah dengan menguraikan tanah supaya tingkat kepadatan tanah menjadi berkurang. Penguraian tanah dapat dilakukan dengan cara membangun terasering.
Nah, materi diatas merupakan penjelasan yang membahas tentang beragam solusi dalam mengatasi terjadinya tanah longsor. Semoga artikel ini bermanfaat bagi pembaca guna mitigasi bencana alam tanah longsor.