4 Teori Perdagangan Internasional dan Contohnya

Diposting pada

Teori Perdagangan Internasional dan Contohnya

Hakikatnya setiap manusia membutuhkan orang lain untuk memenuhi kebutuhannya. Konsep ini juga diterapkan dalam hubungan antara negara satu dengan negara lain. Suatu arti negara membutuhkan negara lain untuk memenuhi kebutuhan negara tersebut. Seperti yang kita ketahui sumberdaya yang dimiliki oleh masing-masing negara itu berbeda, sehingga membutuhkan bantuan negara lain untuk memenuhi kebutuhan yang tidak tersedia di negara tersebut.

Hubugan negara lain dengan tujuan untuk memnuhi kebutuhan dapat dikatakan sebagai hubungan dibidang ekonomi. Hubungan dibidang ekonomi berarti berkaitan dengan perdagangan, karena tingkat hubungannya dengan negara lain sehingga bersifat internasional. Hubungan seperti ini biasa kita sebut dengan perdagangan internasional. Negara dalam menjalin hubungan perdagangan internasional tidak hanya dengan satu negara melainkan dengan beberapa negara.

Perdagangan Internasional

Perdagangan internasional sudah dimulai sejak masa kuno, hal tersebut dibuktikan dengan barang buatan Sumeria di Mesir. Temuan itu dapat dijadikan bukti bahwa telah ada perdagangan internasional yang terjalin. Ketika kekaisaran romawi runtuh kemudian perdagangan Eropa mulai berkembang.

Perkembangan tersebut terjadi pada abad ke 12 dan 13 M. Bahkan pada masanya pernah mendirikan asosiasi perdagangan untuk melindungi asosiasi jarak jauh.

Beragam jenis perdagangan internasional dapat dilakukan secara individu dari negara yang berbeda atau antar negara. Kesepakatan tersebut diharapkan dapat menguntungkan kedua belah pihak. Perdagangan internasional biasanya negara satu dengan yang lain menjual barang yang memiliki keunggulan absolut agar mendapat keuntungan yang cukup besar.

Teori Perdagangan Internasional

Penerapan perdagangan internasional menganut beberapa teori yang ada. Teori tersebut sudah ada sejak awal adanya perdagangan internasional. Berikut beberapa teori tentang perdagangan internasional, antara lain;

  1. Keunggulan Mutlak

Salah satu teori tentang perdagangan internasional yang disampaikan oleh Adam Smith. Adam Smith menyatakan bahwa suatu negara dalam menjalin hubungan yang baik apabila menjual produk yang memiliki keunggulan absolut. Keunggulan mutlak dianggap lebih menguntungkan bagi kedua negara.

Menurut teori ini syarat adanya hubungan internasional ialah memiliki dua barang yang dapat ditukarkan antar negara yang memiliki keunggulan mutlak, saling percaya dalam menjalin hubungan perdaganga, adanya perjanjian yang jelas antar dua pihak, dan lain-lain.

Penerapan keunggulan absolut ini kan lebih mudah dipahami dengan menggunakan contoh. Berikut contoh keunggulan absolut,

Contoh

Ketika dua negara dapat memproduksi dua produk yang sama dengan penggunaan dana yang berbeda maka akan dipilih negara yang menggunakan biaya terkecil. Negara Indonesia dan Amerika dapat memproduksi seragam tentara dan jeans.

Indonesia memproduksi seragam tentara dengan biaya 3 dan jeans 5. Amerika memproduksi seragam tentara dengan biaya 10 dan jeans 2. Maka keunggulan absolut dari masing-masing negara ialah Indonesia memproduksi seragam tentara dan Amerika memproduksi jeans.

  1. Keunggulan Komparatif

Teori ini dikemukakan oleh David Ricardo untuk menanggapi teori dari Adam Smith. David Ricardo berpendapat bahwa keunggulan komparatif harus dimiliki oleh negara yang ingin melakukan kerja sama.

Keunggulan komparatif ini dapat dilihat dari perbandingan ketika negara A memproduksi barang X dan negara B memproduksi barang X juga. Dilihat dari perbandingan antar kedua negara dapat memilih negara mana yang memiliki keunggulan komparatif.

Teori ini memiliki gambaran bahwa ketika menggunakan keunggulan komparatif maka akan memproduksi barang yang paling murah dari pada negara lain. Adanya keunggulan komparasi ini suatu negara diharapkan dapat memilih spesialisasi produk yang paling tepat.

Keunggulan komparasi akan lebih mudah dipahami dengan menggunakan contoh penerapan keunggulan komparasi ini.

Contoh

Keunggulan itu dilihat dari perbandingan antar dua barang misal negara Indonesia dan Malaysia sama-sama dapat memproduksi minyak goreng dan jam tangan. Indonesia dapat memproduksi 10 minyak goreng dan 8 jam tangan. Malaysia dapat memproduksi 6 Minyak goreng dan 14 Jam tangan.

Kita dapat membandingakan dari dua produk tersebut. Indonesia memiliki perbandingan 10:8 atau 5:4 dan Malaysia 6:14 atau 3:7. Dari perbandingan itu dapat kita simpulan bahwa Indonesia memiliki keunggulan komparasi pada produk minyak goreng dan Malaysia memiliki keunggulan komparasi pada Jam tangan.

Ketika melakukan perdagangan internasional antara Indonesia dan Malaysia maka Indonesia dapat menjual minyak goreng dan Malaysia menjual jam tangan.

  1. Dagang  Merkantilisme

Teori yang mengutamakan orientasi kapital. Teori ini diterapkan pada negara yang mengikuti sistem ekonomi pasar. Dimana suatu negara memiliki keinginan untuk menguasai seluruh perdagangan internasional.

Teori ini memiliki orientasi bahwa ekspor harus lebih besar dari pada impor. Apapun yang terjadi dalam perdagangan internasional harus memperoleh keuntungan yang besar. Keuntungan tersebut didapat dari selisih antara ekspor dan impor.

Penganut teori ini akan memiliki keinginan untuk menguasai pasar. Apabila telah menetpkan pilihan pasar yang tepat maka akan melakukan monopoli atas barang tersebut. Orientasi utama adalah keuntungan.

  1. Mazhab Neoklasik

Teori ini mengutamakan kepuasan marginal bukan dari segi nilai atau unit produk. Salah satu tokohnya ialah Gossen. Seperti kita ketahui ada bebrapa hukum Gossen, hukum Gossen I dan II. Hukum Gossen I tentang kepuasan yang menurun dan hukum Gossen II tentang bagaimana  mengalokasikan pendapatan untuk mengkonsumsi berbagai jenis barang yang dibutuhkan.

Terdapat beberapa tokoh yang mendukung teori ini yaitu Jevons dan Menger. Kepuasan marginal merupakan hal yang penting dalam perdagangan internasional.

Itulah tadi serangkain penjelasan dan pengulasan yang bisa dituliskan kepada segenap pembaca terkait dengan teori perdagangan internasional menurut para ahli dan contoh kajiannya. Semoga melalui artikel ini memberikan wawasan dan menambah pengetahuan bagi segenap pembaca sekalian.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *