10 Penyebab Tsunami dan Cara Mengatasinya

Diposting pada

Penyebab Tsunami dan Cara Mengatasinya

Akibatnya, tsunami melambat saat mendekati daratan dan mencapai perairan yang semakin dangkal, dengan jarak antara puncak gelombang yang berurutan semakin berkurang. Karena energi total dalam gelombang tidak berubah, energi tersebut ditransfer untuk meningkatkan tinggi gelombang (atau amplitudo). Ini disebut gelombang shoaling.

Ketinggian gelombang samudera yang lebih tinggi kadang-kadang diamati sangat dekat dengan zona bangkitan tsunami (misalnya, gelombang samudra yang mendekati dua meter diukur dekat dengan sumber tsunami Jepang 2011).

Pengertian Tsunami

Arti tsunami adalah rangkaian gelombang laut yang dapat menyebabkan gempa pada permukaan bumi. Bagaimanapun, efek shoaling (shoaling adalah peningkatan amplitudo gelombang yang terjadi ketika gelombang air (bukan hanya tsunami) berpindah dari perairan dalam ke perairan dangkal – terutama di pantai) dapat sangat meningkatkan tinggi gelombang laut terbuka saat mencapai pantai, dengan beberapa tsunami mencapai ketinggian daratan lebih dari sepuluh meter di atas permukaan laut.

Genangan ekstrim seperti itu lebih mungkin terjadi di dekat lokasi tsunami (di mana ketinggian gelombang samudra lebih besar), dan di lokasi di mana bentuk garis pantai sangat mendukung penguatan tsunami. Tsunami di indonesia biasanya di sebabkan oleh adanya kegiatan manusia yang biasanya merusak alam sehigga alam meluapkan bencana yang besar kepada manusia, contoh tsunami yang terbasar di Indonesia adalah gempa aceh 2004 yang memakan banyak korban dari situlah kejadian tsunami di indonesia terjadi.

Kebanyakan tsunami tidak menyebabkan genangan pantai yang ekstrim dan efek dari kejadian-kejadian kecil mungkin tidak terlihat tanpa analisis yang cermat terhadap pengukuran pengukur pasang surut. Bencana tsunami tidak dapat di hindari akan tetapi ada upaya untuk mencegahnya.

Pengertian Tsunami

Di luar lautan, gelombang tsunami tidak meningkat secara dramatis. Tapi saat gelombang bergerak ke daratan, itu menumpuk ke ketinggian yang semakin tinggi seiring dengan berkurangnya kedalaman laut.   Kecepatan gelombang tsunami lebih bergantung pada kedalaman laut daripada jarak dari sumber gelombang.

Tsunami merupakan gelombang air laut yang bergerak menuju daratan hingga kecepatan 900km/jam. gelombang ini makin tinggi ketika mendekati daerah pantai. tsunami berkaitan dengan hidrosfer dan litosfer. fenomena tsunami ini dapat dikaji menggunakan ilmu penunjang geografi.

Berikut ini beberapa fakta yang perlu kita ketahui tentang tsunami, diantaranya yaitu:

  1. Gelombang tsunami bisa mencapai ketinggian lebih dari 100 kaki.
  2. Sekitar 80% tsunami terjadi di dalam “Cincin Api” Samudra Pasifik.
  3. Gelombang pertama tsunami biasanya bukan yang terkuat, gelombang yang berurutan menjadi lebih besar dan lebih kuat.
  4. Tsunami dapat bergerak dengan kecepatan sekitar 500 mil atau 805 kilometer per jam, hampir secepat pesawat jet.
  5. Jika terjebak oleh gelombang tsunami, lebih baik tidak berenang, tetapi ambil benda yang mengapung dan biarkan arus membawa tubuh kita.
  6. Tsunami mempertahankan energinya, artinya itu dapat melakukan perjalanan melintasi seluruh lautan dengan kehilangan energi yang terbatas.
  7. Ilmuwan dapat secara akurat memperkirakan waktu ketika tsunami akan tiba hampir di mana saja di seluruh dunia berdasarkan perhitungan menggunakan kedalaman air, jarak dari satu tempat ke tempat lain, dan waktu gempa bumi atau peristiwa lain terjadi.

Ditinjau dari segi penyebabnya, tsunami bisa terjadi karena beberapa fenomema berikut ini, antara lain:

  1. Tsunami yang disebabkan oleh gempa bumi

Kerak bumi terdiri dari potongan-potongan yang disebut lempeng tektonik. Gempa bumi terjadi ketika lempeng-lempeng ini saling mendorong dengan kuat sehingga salah satunya tergelincir atau pecah. Jika gempa bumi terjadi di lautan, sepotong besar kerak bumi dapat terdorong ke atas atau tergelincir dari sisi ke sisi.

Pergerakan sebagian besar bumi menggantikan air di atasnya, yang berarti mengambil ruang di mana air dulu berada. Jadi kemana perginya air? Itu riak keluar dari gempa dalam gelombang, yang bergerak menjauh dari sumber kejadian gempa.

  1. Tsunami yang disebabkan oleh tanah longsor di dasar laut

Tanah longsor bisa terjadi di dasar laut, sama seperti di darat. Daerah dasar laut yang curam dan sarat dengan sedimen seperti tepi lereng benua lebih rentan terhadap longsor bawah laut. Ketika tanah longsor di bawah laut terjadi (mungkin setelah gempa bumi terdekat), pasir, lumpur dan kerikil dalam jumlah besar dapat bergerak menuruni lereng. Gerakan ini akan menarik air ke bawah dan dapat menyebabkan tsunami yang melintasi lautan.

  1. Tsunami yang disebabkan oleh letusan gunung api

Tsunami yang dipicu oleh letusan gunung berapi jarang terjadi. Mereka terjadi dalam beberapa cara:

Runtuhnya gunung api pesisir, pulau, dan bawah laut yang merusak yang mengakibatkan tanah longsor besar-besaran.
Aliran piroklastik, yang merupakan campuran padat dari balok-balok panas, batu apung, abu dan gas, terjun menuruni lereng vulkanik ke laut dan mendorong air keluar.
Gunung berapi kaldera yang runtuh setelah letusan menyebabkan air di atasnya turun secara tiba-tiba.

  1. Tsunami yang disebabkan oleh jatuhnya meteor

Selain ketiga faktor penyebab tsunami di ats yang bisa digolongkan ke dalam faktor internal dari dalam bumi, tsunami juga bisa terjadi karena faktor eksternal atau faktor yang berasal dari luar bumi, misalnya berupa hantaman meteor yang mengenai laut sehingga dapat memicu terjadinya tsunami.

Banyak negara pesisir Pasifik dan Samudra Hindia yang memiliki sistem peringatan tsunami sehingga pemerintah daerah dapat menetapkan rute evakuasi tepat waktu. Sistem peringatan menentukan jenis tsunami yang mungkin bergerak menuju daratan dan memberikan informasi evakuasi.

Cara mengatasi Tsunami

Adapun cara mengatasi tsunami sebagai berikut;

  1. Mencari Informasi tentang jalur evakuasi dan tempat aman untuk berlindung dari tsunami

  2.  Mengatahui informasi tentang siaga bencana di daerah setempat saat berlibur ke pantai

  3.  Mengikuti pelatihan evakuasi di berbagai keadaan dan kondisi

  4.  Mencari tahu tentang bagaimana cara menyelamatkan diri sendiri, orang lain dan hewan peliharaan

  5.  Mengenal tentang peralatan peringatan dini setempat pada daerah sekitar

  6.  Kenali bunyi atau tanda tanda tentang peringatan dini tsunami

Demikianlah materi yang dapat dibagikan kepada segenap pembaca mengenai materi penyebab tsunami dan cara mengatasinya. Semoga tulisan ini dapat menambah wawasan serta pengetahuan kepada segenap pemabaca dan nantinya tulisan ini dapat menjadi salah stau sumber literatur.

Gambar Gravatar
Diah Ainurrohmah Adalah Alumni Jurusan Geografi dan Saat Ini Sedang Proses Penyelesaian Program Pascasarjana Geografi di Kampus Negeri Jawa Tengah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *