5 Jenis Pembagian Lempeng Tektonik dan Contohnya

Diposting pada

Contoh Lempeng Tektonik

Bumi yang kita tempati terdiri atas beragam macam lapisan. Secara umum lapisan struktur bumi terbagi menjadi 3 bagian, yaitu lapisan permukaan bumi (kerak bumi), lapisan langit, dan lapisan inti bumi. Namun yang pasti, dari berbagai macam pokok bahasan mampu mempelajari lapisan bumi secara menyeluruh. Sebagai contohnya untuk mempelajari kerak bumi terdapat ilmu topografi, untuk mempelajari langit bumi ada ilmu atmosfer, sedangkan untuk mempelajari lempeng tektonik terdapat ilmu geologi.

Geologi adalah ilmu yang mengkaji lapisan bumi dari dalam. Yang terdapat dalam ulasan materi geologi ada yang namanya lempeng tektonik. Apa itu lempeng tektonik? Ada berapa jenis-jenis lempeng tektonik? Penjelasan tentang lempeng tektonik akan dibahas secara lengkap dalam penjabaran materi ini.

Lempeng Tektonik

Definisi lempeng tektonik adalah pembelajaran dalam hal mengkaji mobilitas relief bumi berdasarkan fenomena pergeseran-pergeseran bentuk benua. Benua terpampang di atas permukaan bumi. Pada zaman dahulu kala hanya terdapat satu benua yang ada di bumi. Benua besar itu disebut sebagai Pangea. Karena efek dari pergeseran lempeng tektonik maka benua tersebut bergeser perlahan-lahan menjadi beberapa bagian.

Hingga terbentuklah 5 benua yang kita kenal selama ini (Asia, Eropa, Afrika, Eropa, dan Australia). Antartika termasuk dalam pergeseran dari Pangea. Namun hingga saat ini Antartika masih dalam tahap bimbang untuk menamakan daerah tersebut menjadi suatu benua. Hal ini disebabkan karena Antartika tidak terdapat kehidupan manusia sebagaimana interaksi sosial yang ada di benua-benua pada umumnya.

Jenis Lempeng

Pembagian lempeng dibedakan menjadi 2 macam. Pembagian tersebut terdiri dari lempeng benua dan lempeng samudera. Terdapat perbedaan yang sangat mencolok dari setiap jenis lempeng. Karakteristik lempeng dapat diketahui dari uraian materi sebagai berikut;

  1. Lempeng Samudera

Lempeng samudera sering disebut sebagai kerak/sima. Kandungan unsur yang terdapat dalam kerak samudera adalah silikon dan magnesium. Kerak samudera memiliki ketebalan dengan rentang 5.000 sampai dengan 10.000 meter di bawah permukaan bumi. Yang menjadi tolak ukur kedalaman kerak samudera bukan permukaan laut, melainkan morfologi dasar laut.

Lempeng dalam arti samudra memiliki ketebalan yang lebih tinggi dibandingkan dengan lempeng benua. Hal ini disebabkan karena kandungan silikan pada kerak samudera lebih tinggi jika dibandingkan dengan lempeng benua.

  1. Lempeng Benua

Lempeng benua sering disebut sebagai sial. Kandungan unsur yang terdapat dalam lempeng benua adalah silikon dan alumunium. Lempeng benua memiliki ketebalan dengan rentang antara 3.000 sampai dengan 5.000 meter di bawah permukaan bumi. Kandungan silikon yang terdapat di lempeng benua lebih sedikit jika dibandingkan dengan kerak samudera.

  1. Lempeng Transform

Lempeng transform adalah pertemuan jenis lempeng yang berbeda (lempeng samudera dan lempeng benua). Lempeng transform bergerak dari kanan ke kiri bisa juga sebaliknya. Pergerakan lempeng transform terletak pada sesar fault.

Pergeseran lempeng transform sendiri memiliki sifat sinistral dan juga desktral. Contoh lempeng transform yang ada di permukaan bumi adalah terjadinya Sesar San Andreas di California, Amerika Serikat.

  1. Lempeng Divergen

Lempeng divergen adalah pergerakan 2 jenis lempeng yang berbeda dengan pergerakan semakin menjauh satu sama lain. Lempeng divergen disebabkan karena adanya definisi litosfer yang terpecah. Lempeng divergen menyebabkan pembentukan lembah di permukaan bumi.

  1. Lempeng Konvergen

Lempeng konvergen adalah pergerakan 2 macam lempeng yang berbeda dengan arah saling berdekatan. Akibat dari bergeraknya 2 macam lempeng yang saling berdekatan maka yang terjadi adalah salah satu lempeng menancap pada lempeng yang lain.

Teori Tektonik Lempeng

Teori tektonik lempeng masuk ke dalam ilmu geologi. Kajian pergerakan lempeng tektonik paling banyak dibahas dalam litosfer. Sebagaimana kita ketahui bahwa lithosfer juga mengidentifikasi mengenai batuan, tanah, dan lapisan bumi bagian dalam.

Lempeng tektonik memiliki pergerakan yang sangat lambat. Pergerakan tersebut menyebabkan bergesernya wilayah-wilayah di permukaan bumi. Lambatnya lempeng tektonik dalam bergerak dikarenakan tebalnya selimut bumi dalam rentang ketebalan antara 40.000 meter sampai dengan 100.000 meter di bawah permukaan bumi.

Bergeraknya lempeng tektonik dipengaruhi oleh kandungan magnetik yang terdapat di dalam selimut bumi. Kandungan magnetik tersebut terbagi menjadi 2 bagian, yaitu dinamakan kutub (kutub utara dan kutub selatan). Pergerakan lempeng tektonik memiliki kecepatan antara 10 mm per tahun sampai dengan 40 mm per tahun. Pertumbuhan tersebut setara dengan pertumbuhan rambut dan kuku yang terdapat pada diri manusia.

Pergerakan lempeng tektonik selain disebabkan karena kandungan magnetik yang terdapat di permukaan bumi, hal lain menyebutkan bahwa panas bumi (geothermal) yang terdapat di permukaan bumi juga mempengaruhi pergerakan tersebut.

Hal yang menarik adalah semakin tua usia lempeng tektonik bumi maka terjadi pendinginan. Jika dingin, pergerakan lempeng tektonik akan melambat. Tekanan dari bawah lempeng bumi juga dapat menyebabkan pergeseran.

Penjelasan barusan adalah penyebab pergeseran lempeng tektonik dari faktor internal, terdapat juga faktor eksternal yang dapat mengakibatkan pergerakan lempeng tektonik. Faktor eksternal penyebab pergeseran tersebut adalah gaya gesek, gaya gravitasi, dan gaya luar bumi.

Gaya gesek yang menyebabkan terjadinya pergerakan lempeng tektonik dibagi menjadi 2 bagian, yaitu slab suction dan basal drag. Slab suction merupakan gaya tarik lempeng bumi pada saat lempeng mengalami posisi menghujam ke dalam hingga masuk ke dalam selimut bumi. Basal drag merupakan gaya gerakan yang terjadi karena efek litosfer dan astenosfer.

Selain gaya gesek juga terdapat gaya gravitasi yang menyebabkan pergerakan lempeng tektonik. Gaya gravitasi adalah gaya tarik bumi. Gaya gravitasi yang ada di permukaan bumi menyebabkan semua benda yang dilempar ke atas akan kembali tertarik ke permukaan bumi akibat gaya tarik tersebut. Gaya tarik bumi mempengaruhi lempeng tektonik. Peristiwa gaya gravitasi dalam lapisan lithosfer disebut sebagai fenomena runtuhan.

Gaya gravitasi menyebabkan lempeng menjadi tebal. Penebalan lempeng disebut sebagai pembengkakan lempeng. Lempeng yang menjadi bengkak serta tebal membuat massa lempeng semakin berat, alhasil runtuhan dalam lapisan lithosfer tidak dapat terhindarkan.

Faktor eksternal penyebab pergerakan lempeng tektonik yang terakhir adalah gaya dari luar bumi. Gaya dari luar bumi salah satunya adalah gaya gravitasi bulan. Tidak hanya bumi, bulan juga memiliki gaya gravitasi. Gaya gravitasi bulan menyebabkan permukaan bumi tertarik menuju ke atas. Namun, gaya gravitasi bulan hanya berpengaruh kecil pada pergerakan lempeng tektonik.

Pengertian lempeng tektonik telah dibahas diatas, pada intinya lempeng tektonik yang bergerak memiliki kecepatan 10 sampai dengan 40 mm per tahun. Dampak dari pergerakan lempeng tektonik adalah bergeraknya benua. Pergerakan lempeng tektonik disebabkan karena gaya gesek, gaya gravitasi, dan gaya dari luar. Setelah mengkaji pengertian lempeng tektonik, agar lebih lengkap perlu pokok bahasan jenis-jenis lempeng sebagai berikut.

Nah, sekian penjelasan dari materi lempeng tektonik dari mulai pengertian dan jenis-jenisnya. Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dengan tujuan menambah ilmu serangkaian ilmu pengetahuan. Semangat dan terima kasih!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *