Bumi yang kita tinggali ini diselimuti oleh banyak lapisan. Topik mengenai selubung ini telah menjadi banyak perbincangan yang sangat menarik sejak jaman dahulu. Selubung-selubung ini membentang ke atas dengan ketebalan mencapai ratusan kilometer. Lapisan yang membungkus planet bumi tersebut lebih dikenal dengan istilah atmosfer.
Dimana lapisan atmosfer ini sendiri yang mempunyai pengaruh besar bagi kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. Misalnya saja mengnadung oksigen yang dipergunakan untuk bernafas.
Atmosfer
Istilah penyebutan atmosfer secara etimologi berasal dari bahasa Yunani yakni atmos yang maknaya uap air atau gas serta sphaira yang berartikan selimut.
Sehingga prihal inilah atmosfer tersusun atas berbagai macam gas yang terdapat berbagai peristiwa alam seperti pembentukan dan perubahan dalam arti cuaca maupun iklim. Atmosfer sendiri tidak memiliki warna, tidak berbau, tidak dapat dirasakan, dan tidak dapat diraba.
Pengertian Lapisan Atmosfer
Atmosfer adalah serangkaian selubung berisi campuran gas yang membungkus permukaan bumi yang ditahan oleh gaya gravitasi bumi dengan ketebalannya apabila dibandingkan dengan diameter bumi (sekitar 12.000 km), oleh karena itulah atmosfer termasuk lapisan yang tipis (200 sampai dengan 500) km.
Jenis Lapisan Atmosfer
Atmosfer memiliki struktur yang berlapis-lapis. Adapun lapisan-lapisan atmosfer dibedakan berdasarkan berbagai kategori sebagai berikut;
- Berdasarkan Komposisi dan Kerapatan
Berdasarkan komoposisi dan kerapatannya, atmosfer dibedakan menjadi dua, yaitu:
-
Lapisan Homosfer
Adalah lapisan yang tersusun atas lapisan-lapisan sejenis (homogen) dengan ketinggian 80 km. Dimana untuk lapisan ini terdiri atas troposfer, stratosfer dan mesosfer.
-
Lapisan Heterosfer
Merupakan lapisan di atas homosfer yang tersusun atas komposisi yang berubah-ubah (heterogen) karena perbedaan radiasi pada siang dan malam hari.
- Berdasarkan Tekanan dan Temperatur
Berdasarkan tekanan dan temperaturnya, atmosfer dibedakan menjadi beberapa lapisan sebagai berikut:
-
Lapisan Troposfer
Lapisan Troposfer adalah lapisan terbawah atmosfer yang paling dekat dan berhadapan langsung dengan permukaan bumi. Troposfer berada pada ketinggian 0-18 km diatas permukaan bumi dan tebal rata-ratanya ± 10 km.
Suhu rata-rata troposfer adalah berkisar antara 15oC hingga -56oC di bagian atas. Temperatur troposfer akan semakin menurun seiring dengan bertambahnya ketinggian karena kerapatan gas-gas penyusun troposfer akan semakin kecil.
Karena jaraknya yang dekat dengan permukaan bumi, maka troposfer sangat berpengaruh terhadap makhluk hidup bumi, begitu juga sebaliknya. Perubahan temperatur, tekanan, dan stabilitas troposfer akan berpengaruh secara langsung pada bumi. Begitu juga dengan fenomena seperti hujan, uap air, angin, badai, serta kekeringan merupakan contoh keadaan bumi yang dipengaruhi troposfer.
Setiap lapisan atmosfer yakni tersusun atas sejumlah gas yang menjadi konstituennya. Gas penyusun atmosfer ini tersebar dari lapisan bawah hingga lapisan yang teratas yang disebabkan oleh gaya gravitasi bumi. Namun, sekitar 80% gas yang menyusun atmosfer terkandung dalam lapisan ini.
Gas yang berada pada lapian troposfer umumya merupakan gas dengan densitas yang besar dan bersifat poliatomik. Gas-gas seperti oksigen, nitrogen, dan gas-gas rumah kaca memiliki dominasi yang besar pada lapisan ini. Dinamika troposfer sangat bergntung pada pergerakan udara vertikal dan horizontal.
-
Lapisan Stratosfer
Stratosfer merupakan lapisan atmosfer paling dekat kedua dengan bumi. Stratosfer terletak pada ketinggian 18-49 km dari permukaan bumi.
Temperatur rata-rata pada lapisan ini naik dari -56oC hingga -2oC di bagian atasnya (stratopause). Dari bagian tengah stratosfer ke atas akn terjadi perubahan pola temperatur menjadi semakin tinggi, hal ini disebabkan oleh konsentrasi ozon yang semakin tinggi.
Lapisan ozon ini menyerap radiasi sinar ultra violet (UV). Peristiwa penyerapan radiasi sinar ultra violet (UV) pada lapisan ini berfungsi untuk melindungi permukaan bumi dari radiasi sinar ultra violet (UV) yang berlebihan. Hal ini sangat penting karena sinar ultra violet (UV) sangat berbahaya bagi kesehata manusia, bahkan dapat menyebabkan penyakit berbahaya seperti kanker kulit.
-
Lapisan Mesosfer
Lapisan atmosfer ketiga yakni mesosfer. Mesosfer berada pada ketinggian 49-82 km dari permukaan bumi. Suhu pada lapisan ini semakin menurun seiring dengan bertambahnya ketinggian, mulai dari -2oC sampai sekitar -92oC pada bagiannya yang paling atas (mesopause).
Dengan kisaran suhu serendah ini bisa menimbulkan terjadinya awan noctilucent, yang tersusun atas kristal-kristal es. Perubahan suhu pada mesosfer disinyalir sebanding dengan jumlah ozone yang menyerap sinar UV. Pada daerah ini pun sering kali teramati berbagai peristiwa seperti aurora yang terjadi karena ionisasi berbagai zat-zat penyusunnya.
Mesosfer menjadi pelindung bumi dari jatuhnya meteor maupun benda-benda luar angkasa lainnya. Hal ini disebabkan karena udara yang mengakibatkan pergeseran dan menimbulkan temperatur yang tinggi sehingga sebagian besar meteor akan terbakar habis pada lapisan ini.
-
Lapisan Termosfer
Nama termosfer berasal dari bahasa yunani yakni termos, yang berarti panas. Hal ini disebabkan karena kenaikan suhu yang tinggi pada lapisan ini, yakni kurang lebih sebesar 19820OC yang terjadi akibat serapan radiasi sinar ultra violet (UV). Suhu pada lapisan ini meningkat seiring dengan bertambahnya ketinggian. Termosfer terletak pada ketinggian 82-800 km dari permukaan bumi.
Lapisan termosfer dapat juga disebut dengan lapisan ionosfer. Hal ini disebabkan karena pada lapisan ini terjadi proses ionisasi yang berpengaruh terhadap merambatnya gelombang radio, baik gelombang radio panjang maupun gelombang pendek.
Bahkan sebelum era satelit muncul, lapisan ini dimanfaatkan untuk membantu memancarkan gelombang radio dengan jarak yang cukup jauh.
-
Lapisan Eksosfer
Eksosfer merupakan lapisan terluar dari atmosfer. Lapisan ini berada pada ketinggian antara 800-1000 km dari permukaan bumi. Lapisan ini merupakan tempat terjadinya gerakan tidak beraturan oleh atom-atom. Dalam lapisan ini terdapat cahaya zodiakal, yakni cahaya matahari yang dipantulkan oleh partikel- partikel debu meteoritik.
Lapisan ini juga sering dinamai dengan ruang antar planet serta geostasioner. Lapisan ini disinyalir sangat berbahaya karena peristiwa hancurnya meteor maupun benda-benda asing dari angkasa luar sering terjadi pada lapisan ini.
-
Lapisan Transisi
Di antara dua lapisan atmosfer terdapat lapisan transisi (lapisan antara) yang menjadi pembatas antara dua lapisan. Lapisan transisi ini berfungsi agar kedua lapisan tidak bercampur. Atmosfer memiliki tiga lapisan transisi, yakni:
- Tropopause
Adalah lapisan yang menjadi batas antara troposfer dan stratosfer
- Stratopause
Merupakan lapisan pemisah stratosfer dengan mesosfer
- Mesopause
Adalah lapisan transisi antara mesosfer dengan termosfer
Komposisi Atmosfer Bumi
Komposisi yang dijelaskan berporos pada kondisi saat ini dimana tidak melibatkan berbagai zat-zat pencemar udara. Hingga saat ini komposisi atmosfer terus berubah-ubah, sampai terbentuk keseimbangan.
Gas penyusun atmosfer antara lain adalah nitrogen (78,08%), Oksigen (20,95%), Argon (0,93%), Karbon Dioksida (0,038 %), Neon (0,0018%), Hidrogen (0,00005%), Helium (0,0005%), Kripton (0,0001%), dan Xenon (0,000009%).
Manfaat Atmosfer
Atmosfer memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan, diantaranya adalah:
- Atmosfer berperan sebagai pelindung bumi dari pancaran radiasi matahari yang memiliki temperatur hingga 6000 Kelvin.
- Atmosfer juga memiliki peran yang sangat penting dalam siklus hidrologi yakni pada tahap penampungan air dari permukaan bumi (daratan dan arti lautan).
- Oksigen yang terkandung dalam atmosfer juga sangat dibutuhkan makhluk hidup bumi untuk bernafas.
- Atmosfer juga berperan sebagai medium tempat bercampurnya beraneka ragam unsur kimia yang berdampak pada kualitas udara.
Dari penjelasan yang dikemukakan, dapatlah dikatakan bahwa setiap lapisan yang terdapat pada atmosfer mempunyai karakteristik dan peran maing-masing Dan merupakan bagian dari sistem atmosfer. Sistem atmosfer ini dirancang sedemikian rupa untuk menopang kehidupan manusia dan kelangsungan sistem lingkungan di bumi dengan menjaga kondisi bumi agar memungkinkan untuk kelangsungan kehidupan.
Disisi lainnya, ltmosfer berfungsi melindungi makhluk yang hidup di bumi dari meteor serta sinar matahari yang berlebih. Keberadaan atmosfer juga membuat suhu antara siang dan malam tidak berbeda jauh sehingga kehidupan bisa terlus berlanjut.
Namun yang pasti, khususnya pada gaya gravitasi memiliki pengaruh besar terhadap lapisan ini karena mengakibatkan gas-gas penyusun atmosfer terkompresi di bagian paling bawah yakni yang paling dekat dengan permukaan bumi. Jika jaraknya semakin jauh dari permukaan bumi, maka struktur gas penyusun atmosfer juga akan semakin renggang, sehingga tekanan udara dan kerapatannya juga akan semakin rendah.
Demikianlah uraian dan penjelasan mengenai berbagai macam lapisan atmosfer yang disertai dengan fungsi, ciri, dan manfaatnya. Semoga tulisan ini dapat membantu memudahkan pembaca dan memberikan informasi baru, serta memperkaya wawasan.