Hidup di dunia cuma datang mampir untuk minum begitulah setidaknya pesan klasik yang membekas bagi seluruh arti penduduk di Indonesia. Artinya, semua yang bernyawa pasti akan mati. Kematian dapat datang menghampiri tanpa memandang apapun. Jika kematian itu tiba-tiba datang menjemput pastikan membawa bekal yang cukup untuk di akhirat.
Karena akhirat adalah sebenar-benarnya kehidupan yang abadi. Namun yang pasti, konsep yang mempelajari tentang kematian ini dalam objek studi geografi dikenal dengan mortalitas bersamaan dengan kajian yang mempelajari fertilitas.
Mortalitas
Mortalitas yang dalam bahasan keseharian dikenal dengan kematian menjadi bagian daripada komponen demografi yang memberikan pengaruh pada struktur kependudukan bersamaan dengan kelahiran dan mobilitas penduduk. Namun yang pasti, keberadaan atas ukuran tinggi dan rendahnya kematian ini dipengaruhi oleh pertumbuhan pendudukan itu sendiri yang terkait dengan kesehatan.
Pengertian Mortalitas
Mortalitas adalah indikator demografi dimana dalam hal ini membahas mengenai perhitungan kematian dalam sekelompok penduduk untuk mengukur angka kematian penduduk dengan sejumlah data terkait angka kematian penduduk tersebut digunakan untuk menimbangi angka kelahiran penduduk agar kepadatan penduduk di wilayah dan perwilayahan dapat dihitung secara akurat.
Pengertian Mortalitas Menurut Para Ahli
Adapun definisi mortalitas menurut para ahli. Antara lain;
- Ibnu Nugroho (2017), Kematian adalah bagian parameter dalam penghitungan demografi yang berfungsi mengurangi jumlah penduduk.
Faktor Penghitungan Mortalitas
Beragam faktor yang menjadi pengaruh dalam perhitungan mortalitas, antara lain;
-
Keberhasilan Proses Persalinan
Indikator keberhasilan proses persalinan adalah ibu dan bayi yang berhasil hidup pada saat terjadi proses persalinan. Keberhasilan proses persalinan juga merupakan faktor tingkat kesejahteraan dan kesehatan penduduk. Angka tingkat ketinggian bayi yang meninggal pada proses persalinan dapat menghambat laju kemajuan negara berkembang.
Angka kematian ibu dan bayi yang tinggi dapat ditekan dengan cara memajukan sarana dan prasarana persalinan di setiap rumah sakit persalinan atau praktek bidan agar dapat menekan kematian pada ibu dan bayi pada saat proses persalinan.
Apabila tingkat mortalitas (kematian) di suatu wilayah berimbang dengan tingkat fertilitas (kelahiran) maka wilayah tersebut tergolong tempat dengan kepadatan dalam sensus penduduk yang dapat ditekan. Keunikan dari mortalitas adalah tidak dapat ditekan seperti fertilitas.
Fertilitas dapat ditekan dengan menggalakkan program keluarga berencana. Namun kematian sudah ada yang ngatur yaitu Allah SWT. Maka dari itu terjadinya kematian pada setiap manusia tidak bisa diketahui kapan pasti terjadinya dan penekanannya tidak dimungkinkan.
-
Usia Hidup
Angka mortalitas yang tinggi disebabkan karena gaya hidup manusia itu sendiri. Sebagai contoh di pengertian negara maju banyak penduduknya yang sering melakukan aktivitas jalan kaki kemanapun dia hendak pergi. Dengan seringnya berjalan kaki maka kesehatan juga semakin meningkat dan cenderung memiliki angka usia hidup yang panjang.
Berbeda dengan di ciri negara berkembang yang memiliki angka harapan hidup yang rendah. Hal ini dikarenakan di negara berkembang penduduknya cenderung malas untuk melakukan kegiatan jalan kaki kemanapun dia pergi. Negara berkembang banyak menjadi tujuan negara maju untuk mengekspor produk transportasi mereka. Kegiatan ekspor alat transportasi ini membawa dampak pada malasnya penduduk di negara berkembang untuk jalan kaki.
Kemalasan melakukan jalan kaki setiap hari berakibat pada malasnya gaya hidup masyarakat di negara berkembang. Karena masyarakat yang malas ini lah banyak terserang penyakit yang akhir nya angka harapan hidup di usia tua jadi minim atau sedikit.
-
Sosial dan Ekonomi
Faktor sosial ekonomi dapat pula menjadi indikator pada sebuah kasus mortalitas yang tinggi di suatu wilayah. Pengertian sosial ekonomi biasanya dibahas secara terpisah. Namun apabila disatukan, sosial ekonomi mengandung arti bahwa kegiatan perekonomian masyarakat bergantung pada aktivitas sosialnya sehari-hari.
Contoh Mortalitas
Adapun kegiatan sehari-hari yang berhubungan dengan tingkat mortalitas adalah sebagai berikut;
-
Harapan Bayi Tidak Disertai Dengan Gaya Hidup Orang Tua
Pada suatu wilayah yang penduduknya sering melakukan sebuah perkawinan dapat diambil kesimpulan bahwa angka kelahiran di wilayah tersebut tinggi. Tetapi tidak menutup kemungkinan bahwa angka keselamatan pada ibu dan bayi akan menjadi rendah.
Gaya hidup masyarakat perlu dibenahi supaya berperilaku menjaga kesehatan agar ibu selat pasca persalinan dan bayi pun dapat berlangsung kehidupan kedepannya.
-
Faktor Teknologi
Teknologi yang canggih pada suatu rumah sakit bersalin atau di praktek bidan menyebabkan angka harapan hidup bayi dan ibu dapat dimaksimalkan. Teknologi yang tinggi juga berakibat pada tingginya angka kematian di masyarakat. Hal ini dikarenakan teknologi yang canggih akan membawa dampak kepada masyarakat yang malas serta tidak mau bergerak banyak akhirnya kesehatan menurun dan berujung kepada kematian.
-
Kekurangan Gizi
Indikator nomor 3 penyebab tingginya angka mortalitas selanjutnya adalah tingkat kekurangan gizi pada dinamika penduduk.
Masyarakat yang mengalami gizi tidak seimbang akan menjadi kekurangan gizi. Kekurangan gizi pada wanita menyebabkan angka harapan hidup bayi dan ibu pada proses persalinan akan minim. Jika dampak kurang gizi pada pria akan mengakibatkan tidak suburnya sperma akhirnya bayi yang dihasilkan pun tidak sehat.
-
Gangguan Pertumbuhan
Gangguan pertumbuhan anak menjadi indikator mortalitas yang terakhir. Dikarenakan pada gangguan pertumbuhan ini biasanya dilakukan seorang ibu yang lali member imunisasi pada anaknya. Akhirnya seorang anak akan sering terkena penyakit pada masa kecilnya dan tidak sedikit juga yang berakibat pada kematian usia dini.
Gangguan pertumbuhan juga berasal dari kurangnya gizi yang didapatkan oleh anak. Maka dari itu perlu diperhatikan dalam member gizi yang seimbang pada anak terutama anak yang masih memasuki usia dibawah 3 tahun.
Indikator diatas merupakan penyebab angka mortalitas yang tinggi jika dilihat pada variabel sosial ekonomi. Terdapat lagi indikator terjadinya mortalitas yang tinggi jika dilihat dari faktor alami. Berikut adalah faktor terjadinya angka mortalitas yang tinggi bila ditinjau dari faktor ekonominya.
-
Faktor Ibu
Ibu yang sesuai saat melakukan proses persalinan adalah ibu yang berada di usia siap melahirkan atau di usia matang. Usia matang seorang ibu muda yang memiliki harapan hidup yang tinggi pada saat proses persalinan harus pada rentang usia antara 23 hingga 27 tahun.
Selain faktor usia sang ibu, faktor pendorong tingginya keselamatan hidup ibu dan bayi pada proses persalinan adalah jarak kelahiran. Jarak kelahiran yang baik pada setiap proses persalinan adalah 2 hingga 5 tahun. Jika kurang dari 2 tahun ditakutkan rahim tidak akan menerima proses persalinan dengan baik, jika lebih dari 5 tahun maka yang dirasakan oleh rahim ibu adalah seperti menerima persalinan pada saat pertama kali.
-
Pencemaran Lingkungan
Pencemaran lingkungan dapat menjadi indikator terjadinya angka kematian yang tinggi. Lingkungan yang tercemar mengakibatkan gangguan kesehatan pada penduduk sekitar lingkungan pencemaran. Pencemara lingkungan dapat membawa penyakit yang menular, akhirnya 1 penduduk yang terkena penyakit akan berimbas kepada penduduk yang lainnya. Infeksi penyakit menular biasanya akan menyerang pada kesehatan pernafasan, pencernaan, hingga masalah pada kulit.
Pengukuran pencemaran lingkungan dapat diukur pada tingkat kebersihan sumber air. Apabila sumber air yang digunakan sebagai kebutuhan sehari-hari sudah terlihat tercemar maka ada baiknya untuk membersihkan sebelum membawa dampak penyakit yang cukup signifikan.
Sebagai manusia kita perlu menyadari bahwa setiap kematian bukan berasal dari faktor persalinan dan penyakit saja. Ada pula yang berasal dari luar faktor alamiah seperti kecelakaan, overdosis obat-obatan, dan lain-lain.
Berikut adalah contoh sumber kematian yang berasal dari faktor non alamiah. Yaitu;
-
Kecelakaan
Kecelakaan yang paling tinggi terjadi pada setiap masyarakat adalah kecelakaan lalu lintas. Tingginya jumlah kendaraan yang berlalu lalang di jalan raya membuat kecelakaan lalu lintas semakin tinggi. Hal ini juga didorong tingkat kewaspadaan pengendara dalam membawa kendaraan semakin minim.
Angka kecelakaan lalu lintas dapat ditekan dengan meningkatkan kewasapadaan dan tingkat kefokusan dalam membawa kendaraan. Karena menjaga keselamatan bersama dalam berkendara merupakan suatu hal yang penting.
-
Overdosis Obat-obatan
Pada kasus overdosis obat-obatan ini paling banyak dialami kaum muda yang sedang terjerat dengan narkotika. Saat sudah terlanjur menggunakan obat-obatan terlarang tersebut maka saat berhenti adalah merasakan efek sakaw.
Efek sakaw adalah kondisi tubuh tidak tenang saat tidak diberi asupan obat-obatan tertentu yang masuk dalam kategori narkotika. Dalam hal ini apabila obat–obatan terlarang tersebut digunakan pada dosis yang berlebihan maka yang terjadi tubuh tidak akan menerima dengan baik dan akhirnya terjadilah kasus overdosis.
Demikianlah serangkaian materi penjelasan tentang pengertian mortalitas menurut para ahli, faktor, dan contohnya di masyarakat. Semoga melalui tulisan ini bisa memberikan wawasan serta menambah pengetahuan yang mendam bagi segenap pembaca sekalian.