Tsunami adalah gelombang raksasa dengan kenaikan yang cepat di permukaan relief dasar laut. Sehingga tsunami adalah peristiwa langka, terjadi rata-rata sekitar dua kali setahun di suatu tempat di dunia, sekitar sekali setiap 15 tahun untuk tsunami yang paling merusak, yang dapat menutupi seluruh cekungan samudera. Tsunami berjalan dengan kecepatan hingga 500 mil per jam di lautan terbuka dan naik ke ketinggian beberapa ratus kaki saat mereka tiba di pantai.
Kondisi tersebut dapat menyebabkan kerusakan luas di wilayah pesisir-terutama setelah gempa besar. Beberapa wilayah di dunia yang rawan tsunami diantaranya yaitu Jepang, Alaska, Pasifik Barat Laut dan Hawaii. Selain wilayah dan perwilayahan tersebut, beberapa wilayah di negara kita sendiri Indonesia juga rawan tsunami, misalnya Aceh, Mentawai, Pantai Selatan Pulau Jawa, dan lain-lain.
Tsunami
Tsunami biasanya terdiri dari beberapa gelombang yang mengalir deras ke daratan seperti gelombang pasang cepat dengan arus kuat. Ketika tsunami mendekati pantai, itu berperilaku seperti gelombang yang bergerak sangat cepat yang memanjang lebih jauh ke daratan daripada air normal.
Jika gangguan penyebab tsunami terjadi di dekat garis pantai, tsunami yang dihasilkan dapat mencapai pesisir dalam hitungan menit. Bahkan tsunami kecil (setinggi 6 kaki, misalnya) dikaitkan dengan arus yang sangat kuat, mampu menjatuhkan seseorang dari kakinya. Sebagai hasil dari interaksi yang kompleks dengan pantai, gelombang tsunami dapat bertahan selama berjam-jam.
Seperti banyak contoh fenomena alam lainnya, tsunami dapat berkisar dari tsunami mikro yang hanya dapat dideteksi oleh instrumen sensitif di dasar samudra hingga tsunami besar yang dapat memengaruhi garis pantai seluruh samudera, seperti halnya tsunami Samudra Hindia tahun 2004.
Tsunami adalah gelombang raksasa yang disebabkan oleh gempa bumi atau letusan gunung api di bawah laut. Kecepatan gelombang tsunami tergantung pada kedalaman laut dan bukan jarak dari sumber gelombang. Gelombang tsunami dapat bergerak secepat pesawat jet di atas perairan yang dalam, hanya melambat ketika mencapai perairan dangkal.
Daerah Rawan Tsunami Di Indonesia
Berikut ini beberapa daerah rawan tsunami di Indonesia yang telah diidentfikasi oleh Badan Geologi, Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral, antara lain:
-
Aceh
Beberapa wilayah di Aceh yang rawan tsunami meliputi Pulau Simeulue, Pantai Barat Aceh ( Lhok Nga, Calang, Meulaboh), dan Lhokseumawe. Pada tanggal 24 Desember 2004 gempa dangkal di laut dengan magnitudo 9,3 menyebabkan tsunami yang menerjang wilayah Aceh.
Peristiwa tersebut menelan korban dengan jumlah mencapai 167.000 orang, baik itu yang meninggal dunia maupun hilang, itu belum termasuk korban yang ada di wilayah lainnya.
-
Sumatera Utara
Beberapa wilayah di Sumatera Utara yang rawan tsunami diantaranya yaitu Pulau Nias, Pantai Barat Sumatera Utara (Singkil, Sibolga).
Salah satu sejarah kejadian gempa dan tsunami di Nias yaitu yang terjadi pada tahun 2005. Letak Pulau Nias berhadapan dengan sumber gempabumi di laut yang berasal dari atau zona subduksi, sehingga menjadikannya sebagai salah satu daerah rawan bencana alam gempa bumi dan tsunami di Indonesia.
-
Sumatera Barat
Beberapa wilayah di Sumatera Barat yang rawan tsunami diantaranya yaitu Kepulauan Mentawai, Pantai Barat Sumatera Barat (termasuk Siri Sori). Salah satu kejadian tsunami yang pernah terjadi di Mentawai yaitu tsunami pada Februari 2010 yang menewaskan menewaskan 509 orang dan lebih dari 11.000 orang kehilangan rumah mereka.
-
Bengkulu
Beberapa wilayah yang ada di Provinsi Bengkulu yang rawan tsunami diantaranya yaitu Pulau Enggano, Pantai Barat Bengkulu (termasuk Kota Bengkulu dan Manna). Bahkan khusus untuk daerah Bengkulu pernah diterjang tsunami pada 1833.
-
Lampung dan Banten
Wilayah di Lampung dan Banten yang rawan tsunami yaitu Pantai Selatan Lampung dan Pantai Barat Banten. Peristiwa tsunami yang terjadi pada tanggal 22 Desember 2018 karena letusan Anak Krakatau di Selat Sunda menghantam daerah pesisir Banten dan Lampung, yang sedikitnya menewasakan 426 orang dan 7.202 terluka, serta 23 orang hilang akibat peristiwa ini
-
Pantai Selatan di Pulau Jawa
Sebagian besar wilayah di sepanjang Pantai Selatan Pulau Jawa, termasuk Jawa Timur, Tengah, maupun Barat terletak psda zona Megathrust.
Hal itu mengakibatkan wilayah tersebut memiliki potensi besar terjadinya gempa. Jenis gempa bumi yang terjadi di wilayah zona Megathrust dianggap menakutkan sebab sering memicu terjadinya tsunami. Salah satu wilayah yang paling berpotensi tsunami yaitu Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat.
-
Bali
Wilayah Bali yang rawan terhadap tsunami yaitu Pantai Selatan Bali. Salah satu faktor yang menyebabkan Bali rawan gempa dan tsunami adalah keberadaan struktur geologi Sesar Naik Flores di timur laut Bali bertanggungjawab atas beberapa kejadian gempa besar yang diikuti tsunami, seperti gempa Bali yang terjadi pada tahun 1815, 1857, dan 1976.
-
Nusa Tenggara Barat
Beberapa wilayah NTB yang rawan terhadap tsunami diantaranya yaitu Pantai Selatan Lombok, Sumbawa , dan Pantai utara Bima. Wilayah NTB memang rawan gempa sebab terletak di antara patahan aktif. Gempa yang terjadi pada tanggal 5 Agustus 2018 dengan kekuatan 7 SR yang terjadi di Lombok mengakibatkan tsunami setinggi 10-13 cm, yang menewaskan sedikitnya 91 orang.
-
Nusa Tenggara Timur
Beberapa wilayah NTT yang rawan terhadap tsunami diantaranya yaitu Pantai Utara Flores, Pulau Babi, Pantai Utara P. Timor (Atapupu), dan Pantai Selatan Sumba. Salah satu sejarah kejadian tsunami yang peranh terjadi yaitu gempa Flores pada tanggal 12 Desember 1992 dengan magnitudo 7,5 diikuti gelompang pasang yang menerjang sejauh 300 meter ke bagian tengah dan timur Pulau Flores.
Selain di Flores, gempa bumi beserta gelombang tsunami juga terjadi di lepas pantai Sumba NTT pada tanggal 19 Agustus 1977, dengan magnitudo 7 beserta gelombang tsunami setinggi 8 meter.
-
Sulawesi Utara
Beberapa wilayah Sulawesi Utara yang rawan terhadap tsunami diantaranya yaitu Manado, Bitung, Sangihe, dan Talaud. Sulawesi utara rawan gempa karena berada pada zona Megathrust dengan kekuatan gempa yang dapat mencapai 8.5 SR, yang dapat berpotensi menimbulkan tsunami.
-
Sulawesi Tengah-Palu
Beberapa wilayah Sulawesi Tengah yang rawan terhadap tsunami diantaranya yaitu Pulau Peleng, Banggai Kepulauan, Luwuk, Palu, Teluk Tomini, Tambu, Mupaga, Toli-toli, Donggala, dan Tojo.
Salah satu sejarah kejadian tsunami yang pernah terjadi di Sulawesi Tengah yaitu gempa bermagnitudo 7,7 yang mengguncang wilayah Palu dan Donggala pada tanggal 28 September 2018 yang mengakibatkan tsunami, yang juga menyapu teluk Palu, tepatnya di daerah Pantai Talise dan sekitarnya
-
Sulawesi Selatan
Beberapa wilayah Sulawesi Selatan yang rawan terhadap tsunami diantaranya Bulukumba, Tinambung, dan Majene. Salah satu sejarah tsunami yang perah terjadi di Sulawesi Selatan adalah ketika terjadi gempa Tinambung pada tanggal 11 April 1967. Gempa tersebut menimbulkan tsunami yang menewaskan 58 orang, 100 orang luka luka, 13 orang hilang.
-
Sulawesi Tenggara
Salah satu wilauah di Sulawesi Tenggara yang rawan tsunami yaitu Pantai Kendari. Pada tanggal 12 April 2019 lalu terjadi gempa yang cukup besar dengan kekuatan magnitudo 6,9 di Sulawesi Tenggara. Menurut BMKG gempa tersebut berpotensi menimbulkan tsunami.
-
Maluku Utara
Beberapa wilayah Maluku Utara yang rawan terhadap tsunami diantaranya Sanana, Ternate, Tidore, Halmahera, dan Pulau Obi. Pada tangga; 14 November 2019 lalu gempa bermagnitudo 7,4 yang terjadi di Maluku Utara berpotensi menimbulkan tsunami.
BMKG menginformasikan bahwa gempa terjadi sekitar pukul 23.17 WIB. Pusat gempa berada di 22 km barat laut Jailolo.
-
Papua Utara
Beberapa wilayah Papua Utara yang rawan terhadap tsunami diantaranya Yapen, Biak, Supiori, Oranbari, dan Ransiki. Hal itu sejalan dengan pendapat BNPB bahwa Pantai Utara Papua, mulai dari Kabupaten Sarmi, Kabupaten/Kota Jayapura hingga Biak Numfor, merupakan wilayah yang rawan akan terjadinya gelombang tsunami.
Demikianlah artikel lengkap yang bisa kami sajikan pada semua pembaca. Tentang adanya daerah rawan tsunami yang ada di Indonesia dan contoh peristiwa yang pernah terjadi. Semoga bisa memberikan wawasan bagi pembaca yang membutuhkannya.