10 Jenis Karst yang Ada di Indonesia dan Contohnya

Diposting pada

Jenis Karst di Indonesia

Provinsi Jawa Tengah terdiri dari beberapa Kota dan Kabupaten. Keunikan banyak dijumpai pada beberapa Kota dan Kabupaten tersebut. Sebagai contoh di Kota Semarang kita dapat menemukan topografi yang terbagi menjadi 2, yaitu Semarang atas yang topografinya berupa dataran tinggi dan Semarang bawah yang topografinya berupa daerah pantai. Keunikan juga terdapat di Kabupaten Grobogan yang daerahnya mayoritas gersang karena kurang tanaman.

Secara letak geografis penggunaan lahan, Kabupaten di Provinsi Jawa Tengah yang paling menarik adalah di daerah Kabupaten Wonogiri. Daerah tersebut sebesar 60% wilayahnya berupa dataran karst. Apa yang disebut dataran karst? Ada berapa sajakah jenis-jenis dataran karst yang terdapat di Indonesia? Pada uraian materi berikut akan dijelaskan definis karst dan jenis-jenis karst yang ada di Indonesia.

Karst

Pengertian karst adalah sub bagian dari topografi daratan yang memiliki sifat mudah larut dan berada di permukaan. Dataran dapat disebut sebagai karst apabila bentuknya tebal dan terlihat beberapa retakan-retakan dalam tampilannya. Karst dapat terjadi pada daerah dengan curah hujan yang tinggi (minimal 1000 mm per tahun). Biasanya daerah dataran karst dikelilingi oleh lembah karena proses pelarutan senyawa kimiawi.

Unsur yang berpengaruh pada pelarutan karst adalah batugamping. Morfologi sisa pelarutan karst pada batugamping berkembang menjadi 4 kategori. Yang mana kategori pertama adalah batuan akan mengalami retakan yang membentuk lembah. Lembah tersebut dalam istilah geografi disebut sebagai zona A. Daerah yang tidak terbentuk lembah (bukit) disebut sebagai zona B. Zona B inilah yang terlihat sebagai dataran karst.

Daerah lembah (zona A) pelarutannya lebih cepat. Hal ini dikarenakan jumlah yang mendominasi pada larutan di kawasan tersebut adalah air sebagaimana kita ketahui bahwa air memiliki pH netral. Lembah di zona A ini akan terjadi sangat dalam hingga menghasilkan kedalaman lebih dari 50 meter.

Dataran tinggi (zona B) memiliki gejala pelarutan yang sedikit. Hal ini dikarenakan banyak timbulnya vegetasi yang menaungi zona B. Vegetasi tersebut biasanya bukan berupa pepohonan. Melainkan berupa lumut, rumput-rumput liar, dan tanaman semak. Pohon yang tinggi mustahil dapat tumbuh dan berkembang di zona B karena pada daerah ini memiliki sifat daya serap yang minim.

Hal yang salah dalam mempelajari karst adalah dataran karst minim terjadi erosi. Pernyataan tersebut salah kaprah. Jika dibayangkan, dataran karst memiliki unsur tanah yang rendah dan daya serap yang kecil. Erosi tidak akan dapat terjadi di dataran karst. Penelitian yang dilakukan geograf asal Jerman bernama Bloom menegaskan bahwa pada dataran karst mungkin terjadi erosi dengan jenis erosi lateral, yaitu erosi vertikal yang menyisakan bebatuan.

Secara garis besar, dataran karst dibagi menjadi 2 macam. Klasifikasi jenis karst tersebut adalah karst minor (kecil) dan karst mayor (besar). Karst minor sulit diamati dengan proses penginderaan jauh (citra foto) karena ukurannya yang kecil. Sedangkan karst mayor amat baik jika dianalisis menggunakan foto udara. Berikut adalah jenis-jenis karst yang ada di Indonesia.

Jenis Karst

Sebagaimana kita ketahui bahwa klasifikasi karst terdapat karst mayor dan karst minor. Karst mayor berisi 6 macam karst antara lain lapies, split, parit, palung, speleothem, dan fitokarst. Sedangkan karst minor terdapat 4 jenis karst antara lain surupan, uvala, polje, dan jendela. Uraian jenis-jenis karst adalah sebagai berikut;

  1. Karst Lapies

Lapies adalah jenis karst dalam klasifikasi karst mayor. Karst lapies merupakan dataran yang menjulang dari dasar ke permukaan dengan dikelilingi oleh lembah merata di sisinya. Datarn karst lapies memiliki bentuk tidak rata. Bentuk tidak rata ini disebabkan oleh pelarutan yang tidak seimbang antara air dengan vegetasi. Permukaan batugamping mengalami penggerusan hingga terjadi larutan asam yang menyebabkan terjal.

Karst lapies sulit untuk diisi oleh vegetasi tanaman menjalar. Biasanya, tanaman yang tumbuh dengan sendirinya pada daerah dataran karst lapies hanya lumut dan rerumputan. Karst lapies yang berada di Indonesia biasanya dijumpai di Wonogiri, Palangkaraya, Bau-bau, Ternate, dan Wamena.

  1. Karst Split

Karst split pertama kali ditemukan oleh ahli geograf asal Jerman bernama Ritter pada tahun 1979. Dirinya mengemukakan bahwa karst split adalah dataran dengan celah pelarutan yang berkembang dari pelarutan batugamping. Unsur senyawa kimiawi yang berpengaruh besar pada efek pelarutan tersebut adalah karbondioksida dan nitrogen.

  1. Karst Parit

Karst parit adalah bagian daripada bentuk karst dalam klasifikasi mayor yang berbentuk panjang. Namun yang pastinya, jikalau mampu untuk diperhatikan bentuk yang panjang ini menyerupai suatu parit pada permukiman penduduk.

  1. Karst Palung

Karst palung adalah dataran karst yang memiliki permukaan bebatuan dengan tekstur kasar. Pembentukan karst palung ini melalui proses pelarutan vertikal ke bawah. Dinamakan karst palung karena terinspirasi dari definisi palung itu sendiri yaitu dasar yang menjulang dalam ke bawah. Dalamnya karst palung dapat mencapai hingga 100 meter.

Karst palung dapat terjadi pada permukaan batuan yang memiliki tingkat kecuraman lereng yang rendah sampai cenderung datar. Struktur pembentuk karst palung didominasi oleh vegetasi semak-semak. Persebaran karst palung di Indonesia dapat ditemukan di daerah Tebingtinggi (Sumatera Utara), Pekanbaru (Riau), Bandar Lampung (Lampung), Cimahi (Jawa Barat), Wonogiri (Jawa Tengah), dan Sajingan Besar (Kalimantan Barat).

  1. Karst Speleothem

Karst speleothem pertama kali dikemukakan oleh geograf asal Belanda bernama Sanders pada tahun 1981. Karst speleothem dapat ditemukan di dalam gua. Ciri khas yang menonjol pada dataran karst speleothem adalah terdapatnya endapan berwarna putih berbentuk seperti tetesan air dan terdapat pada langit-langit gua.

Endapan tersebut disebut sebagai stalagtit dan stalagmite. Kandungan unsur senyawa kimia yang mendominasi karst speleothem adalah kalsium karbonat (CaCO3). Presipitasi air di lapisan tanah yang terjadi pada langit-langit gua mengendap oleh kalsium karbonat sehingga membentuk karst speleothem.

  1. Fitokarst

Fitokarst adalah dataran karst yang bentuknya berkelok-kelok dengan ditandai dengan beberapa lubang yang saling berinteraksi. Batas antara lubang tersebut ditandai dengan ketajaman bunga karang. Bunga karang bukan merupakan salah satu jenis tanaman, melainkan batugamping yang larut karena proses pengendapan.

  1. Karst Surupan

Karst surupan merupakan jenis karst minor yang pertama. Karst surupan memiliki karakteristik lonjong atau oval. Karst surupan dapat dibedakan menjadi doline mangkok, doline corong, dan doline sumuran.

  1. Karst Uvala

Karst uvala adalah penyebutan untuk daerah dataran karst yang memiliki bentuk tertutup berupa kumpulan dari beberapa doline. Karst uvala memiliki dinding curam dan berbatu, sehingga mustahil terdapat vegetasi yang berada di area ini.

  1. Karst Polje

Karst polje adalah jenis dataran karst yang memiliki dasar berbentuk sedimen. Batuan sedimen yang dibatasi oleh drainase (aliran air) terbentuk dari sistem hidrologi alogenik. Karst polje terbentuk karena adanya patahan impermeable.

  1. Karst Jendela

Karst jendela pertama kali ditemukan oleh ahli geograf asal Jerman bernama Twidale pada tahun 1976. Karst jendela adalah karst yang menghubungkan reruntuhan batuan dari luar dan dalam gua. Jadi bentuknya seperti jendela.

Nah, sekian penjelasan dari kami untuk pengertian, jenis karst dan contohnya di Indonesia. Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi para pembaca yang memiliki tujuan menambah ilmu pengetahuan. Semangat dan terima kasih telah membacanya!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *