Pengertian Penghijauan, Tujuan, Manfaat, dan Contohnya

Diposting pada

Penghijauan Adalah

Penghijauan adalah bagian dari proses mengubah arti lingkungan hidup dan juga artefak seperti ruang, gaya hidup atau citra merek kemudian menjadi versi yang lebih ramah lingkungan. Tindakan penghijauan umumnya melibatkan sistem yang lebih ramah lingkungan ke dalam lingkungan alami. Seperti rumah, tempat kerja, dan tempat umum.

Penghijauan pada dasarnya bukanlah hal yang sulit dilakukan, tapi membutuhkan kesadaran bahwa perlu untuk dilakukan agar dapat menjaga kelestarian lingkungan.

Penghijauan

Istilah penghijauan dan reboisasi pada dasarnya hampir sama, karena sama-sama bertujuan untuk rehabilitasi ataupun pemulihan lahan kritis. Tapi perbedaan keduanya adalah pada “sasaran lokasi” dan juga “kesesuaian jenis tanaman” yang ditanam pada masing-masing lokasi kegiatan.

Reboisasi atau dalam bahasa Inggris yaitu reforestation adalah penanaman kembali hutan yang telah ditebang (tandus, gundul). Reboisasi berguna untuk memperbaiki atau meningkatkan kualitas kehidupan manusia dengan menyerap polusi dan debu dari udara, membangun kembali habitat dan ekosistem alami, mengurangi dampak pemanasan global karena hutan dapat menyerap karbon dioksida di lapisan atmosfer, dan sebagai penyedia sumber daya, khususnya kayu , tetapi juga hasil hutan non-kayu.

Konsep serupa, yaitu aforestasi  adalah jenis lain dari penghijauan yang mengacu pada proses pemulihan dan penciptaan kembali area hutan atau hutan yang mungkin sudah ada sejak lama tetapi mengalami deforestasi atau sebaliknya dihilangkan pada suatu titik di masa lalu atau tidak terbentuk secara alami (misalnya, alami padang rumput).

Pengertian Penghijauan

Penghijauan adalah segala daya untuk memulihkan, memelihara dan meningkatkan kondisi lahan agar dapat berproduksi dan berfungsi secara optimal, baik sebagai pengatur tata air atau pelindung yang terjadi terhadap lingkungan.

Secara sempit penghijauan dapat diartikan sebagai penanaman (tanah atau lereng gunung yang gundul) dengan pohon-pohonan agar udara menjadi sejuk dan bersih atau agar arti erosi dapat dicegah.

Pengertian Penghijauan Menurut Para Ahli

Adapun definisi penghijauan menurut para ahli, diantaranya yaitu:

  1. Manan (1976); Supriyanto (1984), Penghijauan adalah kegiatan penanaman pada lahan kosong di luar lingkungan hutan, terutama pada tanah milik rakyat, yang ditanami dengan dengan tanaman keras, misalnya adalah jenis-jenis pohon hutan, pohon buah, tanaman perkebunan, tanaman penguat teras, tanaman pupuk hijau, dan juga rumput pekan ternak. Tujuan penanaman tersebut adalah agar lahan tersebut dapat dipulihkan, dipertahankan, serta ditingkatkan kembali kesuburannya.
  2. Kadri dkk (1992), Definisi penghijauan adalah upaya yang termasuk kedalam suatu rangkaian kegiatan penghijauan, yang sudah disebutkan ialah berupa pembuatan bangunan pencegah erosi tanah, contohnya ialah pembuatan sengkedan (teras) dan juga bendungan (check dam) yang dilakukan pada area di luar kawasan hutan.
Kesimpulan

Dari pendapat para ahli diatas dapatlah dikatakan bahwa penghijauan ialah upaya-upaya yang dilakukan untuk untuk memulihkan, memelihara dan meningkatkan kondisi lahan agar mampu berproduksi dan berfungsi secara optimal, baik sebagai pengatur tata air ataupun sebagai pelindung yang terjadi terhadap lingkungan.

Tujuan Penghijauan

Tujuan penghijauan biasanya merupakan kombinasi untuk memberikan manfaat pada lingkungan dan meningkatkan desain visual permukaan, misalnya penciptaan ruang hijau. Hal ini biasanya membutuhkan tindakan teknis seperti pengerjaan tanah untuk mendukung tumbuh tanaman Lebih jauh lagi, perawatan permanen dan irigasi biasanya diperlukan untuk memelihara lingkungan yang dihijaukan.

Di beberapa daerah ada persyaratan normatif untuk perencanaan dan pelaksanaan penghijauan, misalnya penghijauan di pinggir jalan. Dalam Rekayasa Biologi tanah, tanaman dengan fungsi teknis mungkin diperlukan.

Secara lebih khusus, tujuan dilakukannya penghijauan diantaranya yaitu:

  1. Perlindungan (protektif)

Misalnya perlindungan terbadap kondisi fisik alami sekitarnya. Seperti angin kencang, terik matahari, gas atau debu-debu yang melakat di struktur bumi.

  1. Keindahan (estetika)

Pepohonan yang mempunyai berbagai macam bentuk dari yang besar sampai yang kecil, dapat menciptakan keindahan tersendiri bagi orang yang melihatnya. Sehingga tak khayal nilai estetikanya bisa di dapatkan ketika adanya tindakan seseorang menanam bonsai untuk kepentingan hiasan meski disisi lainnya ada penghijauan di dalamnya.

  1. Kesehatan (hygiene)

Misalnya pada siang hari pohon menghasilkan O2 (oksigen) yang sangat diperlukan manusia untuk bernafas, dan sebaliknya dapat menyerap CO2 (karbondioksida) yaitu udara kotor hasil gas buangan sisa pembakaran yang ada dalam kehidupan.

  1. Rekreasi dan pendidikan (edukatif)

Beragam jenis pohon yang ditanam di kota merupakan laboratorium alam yang dapat digunakan sebagai tempat belajar mengenal tanaman dari berbagai aspeknya.

  1. Tempat Satwa

Tujuan penghijauan yang akhir adalah untuk tempat-tempat satwa yang hidup disekitarnya agar terjaga kelestariannya. Sebagimana hal ini ialah cagar alam.

Manfaat Penghijauan

Penghijauan memberikan beragam manfaat bagi lingkungan. Berikut ini manfaat penghijauan yang dapat dikelompokkan dalam beberapa bagian, antara lain:

  1. Hidrologis

Pepohonan yang ditanam untuk penghijauan akan memilki kemampuan untuk dapat menyerap dan juga menyimpan air, sehingga dengan banyaknya pohon yang ditanam akan semakin banyak pula air yang tersimpan didalam tanah, sehingga dapat dimanfaatkan oleh makhluk hidup (termasuk manusia) sebagai cadangan air di musim kemarau, ataupun mencegah terjadinya banjir.

  1. Orologis

Manfaat secara orologis diperoleh melalui kemampuan pada akar pohon dalam mencegah erosi atau juga pengikisan tanah baik oleh air maupun angin.

  1. Ekologis

Pepohonan hasil penghijauan dapat menjadi salah satu komponen biotik terbaik yang tidak terpisahkan di dalam suatu lingkungan. Komponen abiotik dan komponen biotik akan saling bersinergi untuk dapat menciptakan lingkungan yang seimbang dan juga selaras.

  1. Klimatologis

Manfaat secara klimatologis dari penghijauan karena pepohonan hasil penghijauan mampu menyerap karbondioksida (CO2) dan juga akan menghasilkan oksigen (O2) lewat proses fotosintesis yang dilakukan oleh tumbuhan. Hal tersebut akan meningkatkan kualitas udara sekaligus dapat mencegah dampak pemanasan global.

  1. Edaphis

Manfaat penghijauan secara edaphis adalah pohon-pohon yang ditanam akan menjadi tempat hidup, tempat tinggal, tempat berkembang biak dan juga mencari makan bagi berbagai spesies hewan.

  1. Estetis

Manfaat penghijauan secara estetis (keindahan) adalah penghijauan akan mempercantik suatu kawasan ataupun tempat.

  1. Protektif

Manfaat secara protektif adalah penghijauan dapat memberikan perlindungan baik itu secara langsung maupun secara tidak langsung kepada manusia. Secara langsung misalnya melindungi dari terik matahari, angin kencang, penahan debu, dan juga peredam suara.

Sedangkan secara tidak langsung misalnya melindungi dari bencana banjir dan juga kekeringan (terkait dengan manfaat hidrologis).

  1. Higienis

Manfaat secara higienis adalah penghijauan akan menjadi penyaring udara dimana pepohonan akan dapat menyerap karbondioksida serta juga mengeluarkan oksigen.

  1. Edukatif

Manfaat secara edukatif adalah pepohonan dari hasil penghijauan mampu untuk menjadi laboratorium alam yang dapat digunakan sebagai media belajar dan juga penelitian.

  1. Rekreatif

Manfaat secara rekreatif yaitu penghijauan akan mempunyai daya tarik estetis tersediri yang dapat dimanfaatkan sebagai tempat rekreasi dan juga hiburan.

  1. Ekonomis

Manfaat secara ekonomis dilihat dari adanya pohon-pohon hasil penghijauan dapat memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Termasuk dalam hal ini ialah tanaman bunga, buah, batang, akar, dan juga berbagai bagian pohon lainnya yang mampu menghasilkan nilai ekonomi tinggi.

Contoh Penghijauan

Beberapa contoh kegiatan penghijauan yang dilaukukan di berbagai negara, antara lain:

  1. Afrika Sub-Sahara

Rencana penghijauan di wilayah ini melibatkan areal penanaman selebar sembilan mil di Perbatasan Selatan Gurun Sahara. Inisiatif tersebut merupakan sebuah rencana pan-Afrika untuk “menghijaukan” benua dari barat ke timur untuk memerangi penggurunan.

Ini bertujuan untuk menanggulangi kemiskinan (melalui kerja dari pekerja yang dibutuhkan untuk proyek) dan degradasi tanah di wilayah Sahel-Sahara, dengan fokus pada sebidang tanah seluas 15 km (9 mil) dan 7.500 km (4.750 mil) dari Dakar ke Djibouti.

  1. Kanada

Departemen Sumber Daya Alam Kanada menyatakan bahwa tutupan hutan nasional di Kanada berkurang 0,34% dari tahun 1990 hingga 2015, selain itu Kanada memiliki laju deforestasi terendah di dunia. Aktivitas kehutanan adalah salah satu aktivitas utama di Kanada yang menyumbang sekitar 7% ekonomi Kanada, dan sekitar 9% hutan di bumi ada di Kanada.

Oleh karena itu, Kanada memiliki banyak kebijakan dan hukum untuk berkomitmen pada pengelolaan hutan lestari. Misalnya, 94% hutan Kanada adalah lahan publik, dan pemerintah mewajibkan penanaman pohon setelah panen ke hutan publik.

  1. Cina

Di Cina, program penanaman kembali yang ekstensif sudah ada sejak tahun 1970-an. Program telah berhasil secara keseluruhan. Tutupan hutan telah meningkat dari 12% luas daratan Cina menjadi 16%. Namun, program khusus memiliki keberhasilan yang terbatas. Green Wall of China adalah sebuah upaya untuk membatasi perluasan Gurun Gobi yang direncanakan sepanjang 2.800 mil (4.500 km) dan akan selesai pada tahun 2050.

Pada tahun 2013-2018, Cina menanam 338.000 kilometer persegi hutan, yang harganya 82,88 miliar dolar. Pada tahun 2018, 21,7% dari wilayah China ditutupi oleh hutan. Hingga 2035 Cina ingin memperluasnya menjadi 26%. Luas total Cina adalah 9.596.961 km2, jadi itu berarti menanam 412.669 kilometer persegi lebih.

  1. Jerman

Reboisasi diperlukan sebagai bagian dari hukum kehutanan federal. 31% dari Jerman adalah hutan, menurut inventarisasi hutan kedua tahun 2001–2003. Ukuran luas hutan di Jerman meningkat antara inventarisasi hutan pertama dan kedua karena penghijauan rawa yang terdegenerasi dan area pertanian.

  1. India

Jadav Payeng telah menerima penghargaan nasional untuk upaya reboisasi, yang dikenal sebagai ” Hutan Molai “. Dia menanam 1.400 hutan di tepi sungai Brahmaputra saja. Pada tahun 2016, India menanam lebih dari 50 juta pohon di Uttar Pradesh dan pada tahun 2017, lebih dari 66 juta pohon ditanam di Madhya Pradesh . Selain upaya tersebut dan upaya individu, ada perusahaan startup, seperti Afforest, yang sedang dibuat oleh negara yang bekerja untuk reboisasi.

  1. Israel

Sejak tahun 1948, proyek reforestasi dan aforestasi besar diselesaikan di Israel. 240 juta pohon ditanam. Tingkat penyerapan karbon di hutan-hutan ini mirip dengan hutan beriklim di Eropa.

  1. Jepang

Kementerian Pertanian, Kehutanan dan Perikanan Jepang menjelaskan bahwa sekitar dua pertiga lahan Jepang tertutup hutan, dan hampir tidak berubah dari tahun 1966 hingga 2012. Jepang perlu mengurangi 26% emisi gas rumah kaca dari 2013 pada tahun 2030 untuk mencapai Kesepakatan Paris.

  1. Amerika Serikat

Kegiatan penghijauan di AS merupakan tujuan dari Dinas Kehutanan AS untuk mengelola sumber daya hutan secara berkelanjutan. Ini termasuk reboisasi setelah panen kayu. Dinas Kehutanan Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA) menunjukkan bahwa luas hutan AS sekitar 46% dari total lahan pada tahun 1630, tetapi menurun menjadi 34% pada tahun 1910. Setelah 1910, kawasan hutan hampir konstan meskipun penduduk AS telah meningkat.

Pada akhir abad 19, Dinas Kehutanan USDA didirikan untuk memecahkan bencana alam akibat deforestasi, dan program-program reboisasi dan undang-undang seperti The Knutson-Vandenberg Act (1930) dilaksanakan. Dinas Kehutanan USDA menyebutkan bahwa reboisasi diperlukan untuk mendukung regenerasi alami dan terus meneliti tentang cara-cara efektif untuk memulihkan hutan.

Kesimpulan

Dari penjelasan tersebut dapatlah dikatakan bahwa penghijauan ialah proses untuk mengubah lingkungan hidup, dan juga artefak seperti ruang, gaya hidup atau citra merek, menjadi versi yang lebih ramah lingkungan. Tindakan penghijauan umumnya melibatkan upaya memasukkan sistem yang lebih ramah lingkungan ke lingkungan seseorang, seperti rumah, tempat kerja, dan gaya hidup umum.

Penghijauan juga merupakan istilah umum untuk pemilihan dan penanaman tanaman pada, di, atau di sebelah gedung dan di taman umum. Tujuan penghijauan biasanya merupakan kombinasi manfaat lingkungan dan meningkatkan desain visual permukaan, misalnya, dinding hijau atau atap hijau, serta penciptaan ruang hijau.

Akan tetapi perlu dipahami bahwa penghijauan yang paling sulit dilakukan adalah penghijauan di wilayah gurun. Jika penghijauan dilakukan secara berkelanjutan, itu akan menjadi ukuran yang paling efektif untuk pembangunan ekonomi daerah kering, menurunkan pemanasan global, dan juga meningkatkan iklim lokal. Negara Israel di Negev telah lama menjadi pelopor dalam bidang ini. Sebuah proyek antara tahun 1991 dan 2011 dan didukung oleh hutan di negara-negara Jerman yang menyediakan 450.000 pohon untuk kota gurun Beersheba.

Adapun untuk proyek penghutanan kembali (penghijauan) utama lainnya adalah Green Wall China, yang bertujuan untuk mengurangi peningkatan kehancuran seluruh wilayah di utara dan barat Republik Rakyat Cina

Demikianlah serangkaian penjelasan tentang pengertian penghijauan menurut para ahli, tujuan, manfaat, dan contohnya di berbagai negara seluruh dunia. Semoga melalui materi ini bisa memberikan wawasan serta menambah pengetahuan bagi segenap pembaca sekalian.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *