Seandainya kita berada di dalam ruang angkasa yang beribu-ribu juta kilometer jauhnya dari planet kita-bumi, maka kita akan melihat bahwa struktur bumi dan komponennya hanya seperti sebuah bola kecil yang bergerak sepanjang lintasan luas di sebuah bintang-matahari. Kita juga akan melihat bahwa pada berbagai jarak dari matahari, terdapat planet-planet yang bergerak sepanjang lintasan hampir sirkuler di sekeliling matahari. Di sekeliling beberapa planet tampak bola-bola lebih kecil-satelit. Diantara planet Mars dan Jupiter akan terlihat beribu-ribu planet kecil-asteroid atau planetoid. Selain itu ada pula komet yang memotong lintasan berbagai planet. Selayang pandang kita juga akan melihat berbagai kelompok partikel yang bahkan lebih kecil-meteor dalam ruang angkasa.
Semua benda langit tersebut berada dalam susunan yang teratur sebagai sebuah sistem bintang, dengan matahari sebagai pusat dan induk dari seluruh sistem bintang ini. Oleh karena itu sistem bintang ini disebut Tata Surya atau Solar System. Untuk memperjelas pemahaman kita tentang tata surya, artikel ini akan menyajikan pengertian dan anggota tata surya yang ada di dalam teori pembentukan jagat raya.
Tata Surya
Sistem tata surya atau Solar System merupakan kumpulan (susunan) dari matahari, planet, satelit, asteroid, komet, meteor, dan debu ruang angkasa. Matahari sebagai pusat peredarannya. Teori yang menyatakan bahwa matahari merupakan pusat tata surya yaitu teori heliosentris yang dikemukakan oleh Nicolaus Copernicus, seorang astronom dari Polandia.
Pengertian Tata Surya
Pengertian tata surya adalah kumpulan-kumpulan benda-benda langit yang terdiri dari sebuah matahari dan semua benda-benda yang terikat oleh gaya gravitasi.
Tata surya inilah yang menjadi tempat kediaman bumi kita, yang merupakansalah salah satu dari kedelapan planet yang telah diketahui sampai saat ini. Matahari yang merupakan sebuah bntang sejati seperti bintang-bintang lain yang namapak jutaan di langit itu, terletak ±150 juta km dari bumi, dan mengandung 99% dari seluruh materi yang menyusun tata surya ini.
Benda-benda langit yang beredar mengelilingi dalam pengertian matahari terletak pada bidang edar bumi yang dinamakan bidang ekliptika. Planet-planet berdekatan dengan ekliptika, sedangkan komet dan sabuk Kuiper mempunyai sudut yang amat berbeda dengan ekliptika. Arah orbit planet dan benda-benda yang ada di tata surya berlawanan arah jarum jam apabila dilihat dari atas kutub utara matahari, kecuali dari Komet Halley.
Lintasan orbit yang berbentuk elips menyebabkan jarak antara objek dengan matahari bervariasi sepanjang tahun. Apabila objek berda dengan jarak terdekat dari matahari disebut perihelion, yang menyebabkan objek memiliki pergerakan paling cepat. Sedangkan apabila objek berada pada jarak terjauh dari Matahari disebut aphelion, yang menyebabkan objek mengalami pergerakan paling lambat.
Macam Anggota Tata Surya
Secara garis besar tata surya terbagi menjadi 2 bagian yaitu tata surya bagian dalam dan tata surya bagian luar. Berikut ini penjelasan dari masing-masing bagian tata surya tersebut;
-
Tata Surya Bagian Dalam
Tata surya bagian dalam yang mencakup planet-planet yang memiliki sifat “kebumian” dan asteroid. Materi penyusunnya terutama berasal dari silikat dan logam. Objek yang termasuk Tata Surya bagian terbilang memiliki radius yang dekat dengan matahari.
-
Planet-Planet Bagian dalam (Planet Inferior)
Planet bagian dalam merupakan planet yang memiliki sifat-sifat menyerupai bumi atau dapat dikatakan memiliki sifat “kebumian” (terrestrial planet). Komposisi bantuan penyusunnya bersifat padat, yang berupa mineral dengan titik leleh yang tinggi, misalnya silikat (pemebentuk kerak dan selubung), dan logam, misalnya besi dan nikel (pembentuk inti).
Planet dalam terdiri atas Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars, yang memiliki atmosfer kecuali Merkurius. Tapi keempatnya memiliki kawah meteor dan permukaan yang bersifat tektonis yaitu adanya gunung api dan lembah pecahan.
-
Sabuk Asteroid
Asteroid merupakan objek tata surya yang terdiri atas batuan dan mineral logam beku. Letaknya yaitu diantara orbit Mars dan Jupiter. Asteroid diduga bersala dari sisa bahan formasi tata surya yang mengalami kegagalan ketika penggumpalan akibat dipengaruhi oleh gravitasi Jupiter.
Sabuk asteroid terdiri atas ribuan bahkan jutaan objek yang memiliki diameter 1 km. Akan tetapi, massa total dari sabuk utama ini tidak lebih dari seperseribu massa dalam pengertian bumi. Sifat dari sabuk utama ini tidaklah rapat, sehingga kapal ruang angkasa dapat menerobos area ini tanpa mengalami kecelakaan. Asteroid yang memiliki diameter antara 10 dan 10−4 m disebut meteorid.
Ceres merupakan benda terbesar di sabuk asteroid, sehingga diklasifikasikan sebagai planet kerdil yang memiliki dimater kurang dari 1.000 km. terbilang cukup besar untuk mempunyai gravitasi sendiri membentuk gumpalan membundar.
Pada mulanya, benda langit ini dianggap sebagai planet pada abad ke 19, tapi di-reklasifikasi menjadi asteroid pada tahun 1850an, dan dilakukan observasi lagi yang kemudian mengklasifikasikan ceres sebagai planet kerdil pada tahun 2005.
Asteroid yang terletak pada sabuk utama terbagi menjadi kelompok dan keluarga yang didasarkan pada sifat-sifat satelitnya. Satelit tersebut berupa asteroid yang mengitari asteroid yang lebih besar ukurannya. Tak gampang pula membedakannya dengan satelit planet, karena terkadang hampir sebesar objek utamanya. Hal penting yang perlu diketahui adalah sabuk utama asteroid pun mempunyai komet yang diperkirakan sebagai sumber air bumi.
Selain itu di tata surya bagian dalam juga terdapat asteroid liar, yang banyak memotong orbit-orbit planet planet bagian dalam.
-
Tata Surya Bagian Luar
Di Tata Surya bagian luar terdapat gas-gas raksasa dengan satelit-satelitnya yang sukuran planet. Ada pula komet-komet yang mempunyai periode pendek termasuk beberapa Centaur, yang mengorbit di daerah ini pula. Objek-objek padat di daerah ini mengandung sejumlah volatil (misalnya: air, amonia, metan, yang sering disebut “es” dalam peristilahan ilmu keplanetan) yang lebih tinggi dibandingkan planet terestrial di tata surya bagian dalam.
-
Planet-planet Bagian Luar
Yang termasuk ke dalam kategori planet-planet bagian luar diantaranya yaitu Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus yang dinamakan pula planet raksasa (gas giant) atau planet Jovian. Jupiter dan Saturnus mengandung hydrogen dan helium, sedangkan Uranus dan Neptunus mengandung es dengan proporsi yang lebih besar. Bahkan para astronom mengkategorikan keduanya sebagai raksasa es. Keempat planet ini memiliki cincin, meskipun yang dapat terlihat dengan mudah di Bumi hanyalah sistem cincin Saturnus.
-
Komet
Komet adalah benda langit yang bersifat misterius karena seringkali muncul tiba-tiba di langit untuk beberapa waktu (relatif pendek), dan kemudian hilang kembali. Benda langit ini bentuknya menyerupai bintang yang diselubungi kabut yang remang-remang.
Kabut yang menyelubungi tersebut seringkali mencuat ke bagian belakangnya menyerupai ekor, atau seolah-olah bintang itu mengeluarkan uap )kukus). Oleh karena itu, benda langit ini sering disebut bintang berekor atau lintang kemukus.
-
Centaur
Centaur merupakan benda-benda langit berbentuk es yang mirip dengan komet, dengan poros semi-mayornya lebih besar dari Yupiter dan lebih kecil dari Neptunus. Centaur paling besar yang telah diketahui yaitu 10199 Chariklo, dengan diameter berdiameter 250 km.
Centaur diklasifikasikan oleh beberapa astronom sebagai objek sabuk Kuiper sebaran-ke-dalam (inward-scattered Kuiper belt objects), seiring dengan sebaran keluar yang bertempat di piringan tersebar (outward-scattered residents of the scattered disc).
Nah, demikinalah serangkaian penjelasan serta pengulasan secara lengkap mengenai nama-nama anggota tata surya yang ada di jagat raya beserta dengan penjelasannya. Semoga melalui tulisan ini bisa memberikan referensi kepada segenap pembaca sekalian.