5 Ciri Batuan Beku dan Penjelasannya

Diposting pada

Ciri Batuan Beku dan Penjelasannya

Jenis batuan yangtersebar di Indonesia sangatlah banyak sehingga dalam klasifikasinya itu mempunyai kebermanfaatan yang berbeda-beda dan dapat digunakan sesuai kegunaannya oleh manusia. Batuan beku dalam ilmu geografi berasalah dari magma yang keluar dari gunung berapi sehingga membentuk beku dan hingga akhirnya menjadi batu.

Beberapa contoh batuan beku yang dapat dimanfaatikan oleh manusia diantaranya adalah batuan beku basa, batuan beku ultra basa, batuan beku menegah, batuan beku asam. Jenis batuan beku banyak ditemukan di permukaan bumi teruatama pada daerah pegunungan-pegunungan berapi. Nah pada kesempatan kali ini artikel akan menjelaskan tentang ciri batuan beku dan penjelasannya.

Pengertian Batuan Beku

Arti batuan beku adalah batuan yang terbentuk melalui pendinginan dan pemadatan magma atau lava. Magma dapat berasal dari lelehan parsial batuan yang ada di mantel atau kerak planet. Biasanya, pelelehan disebabkan oleh satu atau lebih dari tiga proses: peningkatan suhu, penurunan tekanan, atau perubahan komposisi. Batuan beku adalah batuan yang terbentuk dari magma pijar yang telah mendingin dan padat. Kelompok batuan beku biasanya dapat di kelompokkan dalam batuan yang berasal dari gunung berapi.

Pemadatan (solidification) menjadi batuan terjadi baik di bawah permukaan sebagai batuan intrusif atau di permukaan sebagai batuan ekstrusif. Batuan beku dapat terbentuk dengan kristalisasi membentuk butiran, batuan kristal, atau tanpa kristalisasi membentuk kaca alam (natural glasses).

Ciri-Ciri Batuan Beku

Batuan beku adalah batuan yang terbentuk dari magma yang membeku ciri-ciri batuan beku di antaranya adalah:

  1. Penamaan batuan beku didasarkan pada tiga sumber informasi penting

Batuan beku mengandung tiga sumber informasi penting yang meliputi: mineral, komposisi kimianya secara keseluruhan, dan tekstur batuan beku. Nama batuan beku didasarkan pada kombinasi spesifik dari ciri-ciri ini. Batuan beku juga mengandung informasi isotop yang digunakan untuk menentukan usia absolut dan lebih jauh mengkarakterisasi asal mula magma.

Peralatan dan keahlian khusus diperlukan untuk melakukan analisis kimia secara presisi terhadap isotop batuan beku. Untungnya, dengan beberapa pelatihan dan praktik dasar, siapa pun dapat belajar mengidentifikasi mineral, komposisi, dan tekstur batuan beku; memberi nama batu tersebut; dan menafsirkan informasi penting tentang asalnya.

  1. Komposisi kimia dan kondisi magma pembentuk batuan beku dapat diketahui dari mineral penyusunnya

Mineral memberikan rincian tentang komposisi kimiawi batuan, dan kondisi magma berasal, serta bagaimana magma didinginkan dan dipadatkan. Ahli geologi melakukan analisis kimiawi mineral untuk menentukan suhu dan tekanan di mana batuan beku terbentuk dan untuk mengidentifikasi gas terlarut serta unsur kimia yang ada di magma.

Kebanyakan magma didominasi cairan silikat, sebagian besar terdiri dari silika tetrahedra yang belum terikat bersama menjadi mineral silikat.

  1. Asal usul magma pembentuk batuan beku dapat diketahui dari komposisi kimianya

Komposisi kimiawi batuan beku memberi tahu kita tentang asal mula magma, dimulai dari jenis batuan mana yang meleleh di dalam bumi untuk membentuk magma, dan seberapa dalam pelelehan terjadi di bumi. Biasanya proses terbentuknya batuan beku in memerlukan waktu yang sangat lama karena melalui beberapa proses yang sangat panjang.

Setelah magma terbentuk di dalam bumi, komposisinya dapat berubah. Mineral dapat tumbuh dari magma dan terpisah darinya, mengubah komposisi kimiawi cairan yang tersisa. Atau, satu magma dapat bercampur dengan magma lain yang memiliki komposisi berbeda.

  1. Pendinginan dan pengerasan magma dapat diketahui dari tekstur batuan beku

Tekstur beku memberi tahu kita bagaimana magma mendingin dan mengeras. Magma dapat mengeras menjadi batuan beku dengan beberapa cara berbeda, masing-masing menghasilkan tekstur beku yang berbeda. Magma mungkin berada di dalam bumi, jauh di bawah permukaan tanah, dan mengkristal menjadi batuan beku plutonik (juga dikenal sebagai batuan beku intrusif). Atau, magma bisa mengalir ke permukaan bumi sebagai aliran lava.

Cara lain pembentukan batuan beku adalah dengan meletusnya magma secara eksplosif ke udara dan jatuh ke bumi berkeping-keping yang dikenal sebagai bahan piroklastik, juga disebut tephra. Aliran lava dan material piroklastik merupakan batuan beku vulkanik (disebut juga batuan beku ekstrusif).

Tekstur batuan beku tidak seperti tekstur yang biasnya kita rasakan dengan tangan kita, yang menunjukkan apakah permukaan suatu benda kasar atau halus, tapi tekstur batuan beku menggambarkan apakah batuan tersebut memiliki kristal mineral atau kaca, ukuran butiran mineral, dan porositas batuan (ruang kosong).

  1. Warna batuan beku

Batuan beku mempunyai banyak warna tergantung mineral penyusunnya. Komposisi dan pencampuran mineral adalah inti utama yang menyebabkan beragamnya warna yang muncul. Untuk batuan beku, biasanya berwarna hitam, abu-abu, sampai putih cerah.Deskripsi batuan beku dapat dijelaskan melalui warna batuannya tersebut.

Batuan beku felsik, secara keseluruhan cenderung memiliki warna atau corak terang: putih, merah muda, coklat muda, abu-abu muda. Batuan beku mafik secara keseluruhan cenderung berwarna gelap, umumnya berwarna hitam atau abu-abu tua.

Nah demikianlah tulisan yang dapat kami bagikan kepada segenap pembaca mengenai materi ciri batuan beku dan penjelasannya. Semoga dapat menambah wawasan serta pengetahuan kepada segenap pembaca dan dapat menjadikan sumber informasi  atau alat keabsahan.

Gambar Gravatar
Diah Ainurrohmah Adalah Alumni Jurusan Geografi dan Saat Ini Sedang Proses Penyelesaian Program Pascasarjana Geografi di Kampus Negeri Jawa Tengah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *