10 Ciri yang ada dalam Ekosistem Sawah

Diposting pada

karakteristik Ekosistem Sawah

Diakui ataupun tidak adanya sawah pada umumnya berada di kawasan pedesaan. Dimana untuk semua penggarap sawah dinamakan sebagai petani. Mengapa sawah mudah ditemukan di berbagai jenis pedesaan dari pada di wilayah dan perwilayahan perkotaan?, alasannya karena untuk menghadirkan tanah pertanian yang digunakan membangun sawah diperlukan lahan dengan luas berhektar-hektar.

Prihal inilah sangat mustahil jikalau menemukan lahan seluas tersebut di perkotaan. Namun yang pasti, prihal ekosistemnya untuk sawah berbeda dengan lahan pertanian lain. Misalnya saja ladang maupun kebun.

Ekosistem Sawah

Ekosistem sawah adalah pertanian dalam bentuk usaha yang ditanam dalam lahan air dari irigasi. Jenis pertanian sawah terdapat banyak sekali dari mulai padi, tembakau, jagung, tebu, dan lain sebagainya. Umunya, petani (orang yang menggarap sawah) menanam tumbuhan padi sebagai komoditas pokok dari sawah.

Ciri Ekosistem Sawah

Karakteristik Ekosistem Sawah
Ciri Ekosistem Sawah

Ciri ekosistem sawah akan dijelaskan pada uraian materi sebagai berikut;

  1. Cahaya

Pengertian cahaya akan senantiasa memiliki peranan penting bagi tumbuhan. Dalam melakukan proses fotosintesis, fungsi cahaya adalah sebagai bahan resapan dan campuran karbondioksida sebelum dijadikan oksigen. Pertanian sawah terdapat sepenuhnya tanaman komoditas penghasil bahan makanan. Tidak pernah ditemukan sawah natural yang dibangun dalam ruangan serta diberi pencahayaan buatan.

Penanaman sawah tentunya dilakukan di luar ruangan dan cahaya didapatkan secara alami dari sinar matahari. Hanya sawah berbasis holtikultura yang telah mendapatkan inovasi agroteknologi mampu bertahan hidup di dalam ruangan. Cahaya matahari selain digunakan sebagai pembantu proses fotosintesis pada tanaman sawah, juga menjadi acuan petani dalam menentukan hasil panen.

Indonesia merupakan negara yang memiliki iklim tropis. Iklim tropis yang terjadi di Negara Kesatuan Republik Indonesia terjadi karena wilayah tersebut dilalui oleh garis khatulistiwa. Maka, Indonesia hanya mengenal 2 musim yaitu penghujan dan kemarau. Pada musim penghujan, petani merasakan kebahagiaan. Hal ini dikarenakan arti curah hujan yang tinggi membuat tanaman sawah menjadi subur.

Namun musim penghujan jarang bertemu dengan matahari. Meskipun tanaman subur akibat tingginya curah hujan, pertumbuhan tanaman terganggu karena kurangnya sinar matahari. Produktivitas tanaman kurang menuai hasil yang maksimal. Sebaliknya, pada musim kemarau matahari menyinari pertanian sawah sepanjang tahun. Tetapi karena kurangnya curah hujan maka membuat tanaman menjadi kering.

Tanaman tidak bisa membuahkan hasil karena mengalami kekeringan. Kombinasi terbaik untuk mendapatkan hasil tanaman yang terbaik adalah menyeimbangkan antara sinar matahari dengan kapasitas air. Ilmu pertanian tersebut tentunya sudah diketahui oleh semua petani yang menginginkan hasil panen berkualitas tinggi. Panen yang sehat membuat petani sejahtera dan penduduk kota tercukupi kebutuhan pangan.

  1. Air

Air adalah salah satu komponen abiotik yang berperan besar dalam ekosistem sawah. Seperti yang dijelaskan diatas bahwa fungsi air bagi sawah adalah untuk bahan campuran dalam proses fotosintesis tanaman. Selain itu, sawah membutuhkan air untuk menjaga kesuburan tanaman yang sedang “memasak” hasil pertanian. Air yang menggenagi sawah didapatkan dari sebuah sistem yang dinamakan irigasi.

Irigasi adalah pengairan sawah yang berasal dari aliran/sumber air. Aliran atau sumber air bisa berupa sungai, danau, rawa, selokan, parit, dan lain-lain. Laut walaupun masuk dalam kategori air namun tidak dapat digunakan sebagai sumber irigasi. Tingkat kadar rasa asin air laut menyebabkan penyerapan berlebih pada tanaman. Sehingga mengakibatkan gagal panen karena matinya tanaman.

  1. Lahan

Fungsi lahan di pertanian sawah ibarat pondasi pada permukiman. Rumah tidak akan mampu berdiri tanpa adanya pondasi yang menahan beban rumah tersebut. Tanaman memerlukan lahan supaya dapat tumbuh kembang. Selain merupakan lapak tempat berdirinya tanaman, fungis lahan (dalam hal ini tanah) mengandung unsur hara yang diperlukan tumbuhan sebagai makanan cadangan.

Tanah juga menyimpan air, pada musim kemarau sawah nampak kering dari aliran irigasi. Namun kenapa tanaman masih dapat tumbuh? Hal ini dikarenakan tanah menyimpan cadangan air yang diperlukan tanaman untuk melakukan proses fotosintesis. Meskipun tanah menyimpan cadangan makanan bagi tanaman, tanah juga butuh makanan. Makanan tanah bisa dilakukan dengan cara pemupukan.

  1. Tanaman Primer

Hadirnya tanaman primer pada tahapan definisi primer dapat disebut dengan pokok atau yang paling menonjol (utama). Pertanian yang ditanami tumbuhan padi, tanaman primernya adalah padi. Pertanian yang ditanami jagung, tanaman primernya jagung.

  1. Tanaman Sekunder

Tanaman sekunder merupakan tumbuhan penunjang dari fungsi tanaman primer. Tanaman sekunder bisa bersifat positif dan negatif. Tanaman sekunder yang bersifat positif contohnya bunga. Bunga yang tumbuh di persawahan menarik perhatian burung sehingga tidak merusak tanaman primer.

Tanaman sekunder yang bersifat negatif adalah rumput. Rumput sifatnya tumbuhan benalu parasit yang menumpang makanan dari tanaman primer.

  1. Tikus

Tikus adalah hewan pengerat yang dibenci oleh manusia. Terdapat banyak sekali kerugian dan penyakit yang dihasilkan oleh tikus. Manfaat tikus bagi manusia hanya pada saat masih bayi. Bayi tikus oleh masyarakat Suku Jawa disebut sebagai “cindel”.

Cindel berfungsi sebagai meningkatkan vitalitas pria dewasa dan menambah stamina bekerja. Tikus yang berada di sawah dapat mengakibatkan gagal panen karena merusak tanaman.

  1. Burung

Burung dalam rantai makanan ekosistem sawah dibagi menjadi 2 jenis, yaitu konsumen pertama dan ketiga. Burung kecil jenis burung gereja, kutilang, dan lain-lain berperan sebagai konsumen pertama karena memakan pagi (produsen).

Sedangkan burung predator seperti elang, rajawali, dan sebagainya berperan sebagai konsumen ketiga karena memakan ular (konsumen kedua) yang bertugas memangsa tikus (konsumen pertama).

  1. Ular

Ular merupakan konsumen kedua dalam ekosistem pertanian sawah. Fungsi ular sangat diperlukan bagi petani. Tikus yang merusak tanaman padi dapat diminimalisir jumlahnya dengan kehadiran ular. Sifat ular sawah tidak menyerang manusia.

Maka dari itu tidak perlu takut jika bertemu dengan ular sawah. Mereka hanya memakan tikus dan tidak doyan dengan daging manusia.

  1. Petani

Petani adalah orang yang menggarap sawah. Peran petani dalam ekosistem sawah adalah sebagai pengatur utama. Petani juga dapat menyuburkan tanah dengan cara dicangkul atau dibajak. Biasanya penyuburan tanah oleh petani paling sering dilakukan dengan cara dibajak menggunakan traktor atau kerbau. Pembajakan sawah menggunakan traktor kini telah dilakukan oleh mayoritas petani di Indonesia.

  1. Pestisida

Pestisida berguna sebagai pembasmi hama. Hama yang mampir di sawah dapat merusak hasil panen. Hama yang dimaksud disini adalah ulat dan sejenisnya. Pestisida meskipun dipercaya dapat mengurangi hama, namun efek negatifnya adalah mengurangi kandungan mineral pada tanaman. Hal ini diakibatkan karena pestisida terbuat dari bahan kimia yang tidak relevan dengan tumbuhan.

Kesimpulan

Dari penjelasan yang dikemukakan, dapatlah dikatakan bahwa ekosistem sawah juga memiliki biotik dan abiotik seperti daratan pada umunya yang hubungan satu sama lainnya saling mempengaruhi.

Sehingga dalam hal ini. Bisalah dibayangkan jika di dunia ini tidak pernah ada sawah, maka yang terjadi adalah manusia tidak akan mengenal makanan pokok dan bumbu dapur. Makanan akan terasa hambar dan tidak mengenyangkan. Berterima kasihlah kepada petani yang senantiasa menggarap sawah untuk kepentingan bersama. Oleh karena itulah dalam bercocok tanam, sawah terdapat beberapa ekosistem yang saling berkaitan.

Disisi lainnya, bagi masyarakat Indonesia, tak puas dan merasa belum makan apabila bukan nasi yang mampir ke dalam perutnya. Padahal, ada banyak jenis makanan pokok yang bisa menggantikan peran nasi. Kandungan kalori yang terdapat pada nasi sepenuhnya berisi karbohidrat. Makanan pokok lain seperti jagung, sagu, ketela, singkong, dan lain-lain juga terdapat karbohidrat setara dengan nasi. Lalu kenapa hanya nasi yang dianggap makanan pokok bagi masyarakat Indonesia?

Hal ini disebabkan Indonesia adalah negara agraris yang mengutamakan jenis sumber daya alam sebagai mata pencaharian umum mayoritas masyarakat. Menyantap nasi secara nikmat harus ditemani oleh lauk dan sayur. Terasa aneh apabila makan singkong atau jagung ditemani dengan bayam atau tempe. Nasi yang kita gunakan sebagai makanan pokok selama ini didapatkan dari sawah pertanian.

Nah, uraian materi diatas pembahasan yang mengulas tentang ciri ekosistem sawah dan contohnya yang ada di berbagai bidang pertanian. Semoga artikel ini dapat menjelaskan pembaca dalam tujuan menambah ilmu pengetahuan dan wawasan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *